Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan

(Dosen Mata Kuliah Elvira Nurul Aini, SST.,M.Keb.)

Disusun Oleh:
Nadhifa Asfan (P27824423231)

Kelas:
STR Alih Jenjang Surabaya Kelas C

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2023/2024
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN RSUD
SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN

1. Profil RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu


1) Alamat
Jalan Pemuda Kaffa Junok Tunjung Kec. Burneh 69119 Bangkalan Jawa Timur
2) Visi dan Misi
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat di Madura dan sekitarnya dengan
Mengedepankan Sisi Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian
3) Tujuan
Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan untuk mendukung ketercapaian angka
harapan hidup
4) Motto
Kesembuhan anda Komitmen Kami
5) Janji Pelayanan
Mendahulukan Kepentingan Pasien dan Pendidikan
2. Analisis Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan RSUD Syarifah Ambami
Rato Ebu

Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis implementasi kebijakan tentang


konservasi energi adalah teori yang dikemukakan oleh George C. Edwards III, dimana
implementasi dapat dimulai dari kondisi abstrak dan sebuah pertanyaan tentang apakah
syarat agar implementasi kebijakan dapat berhasil.
Menurut George C. Edwards III ada kerangka berpikir ada 4 (empat) variabel dalam
kebijakan publik yaitu Komunikasi (Communications), Sumber Daya (resources), sikap
(dispositions atau attitudes) dan struktur birokrasi (bureucratic structure).
1) Komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari komunikator kepada
komunikan. Komunikasi kebijakan berarti merupakan proses penyampaian informasi
kebijakan dari pembuat kebijakan (policy makers) kepada pelaksanan kebijakan
(policy implementors). Komunikasi dalam implementasi kebijakan mencakup
beberapa dimensi penting yaitu transformasi informasi (transmisi), kejelasan
informasi (clarity) dan konsistensi informasi (consistency).
Pada RSUD Syaifah Ambami Rato Ebu terdapat sistem informasi berupa website
resmi, poster, maupun aplikasi untuk memberikan info mengenai pelayanan rumah
sakit, jam pelayanan, jadwal poli, pendaftaran online, wa center, dan lain-lain.
2) Sumber Daya
Edward III (1980:1) mengemukakan bahwa sumberdaya tersebut dapat diukur dari
aspek kecukupannya yang didalamnya tersirat kesesuaian dan kejelasan; “Insufficient
resources will mean that laws will not be enforced, services will not be provided and
reasonable regulation will not be developed “.
Dalam sumber daya terdapat staf, anggaran, informasi, wewenang, dan fasilitas.
Pada RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu terdapat staf medis yang berjumlah 78 orang
dan staff non medis berjumlah 336 orang. Untuk anggaran yang diterima terdapat
anggaran dari pemerintah maupun luar pemerintah. Sedangkan pada informasi dan
wewenang terdapat pada kebijakan di rumah sakit. Fasilitas yang disediakan di RSUD
Styarifah Ambami Rato Ebu yaitu fasilitas yang modern dan lengkap dengan disukung
pemeriksaan radiologi CT Scan, SIM RS, Hedemodialisa; fasilitas penyelenggaraan
pendidikan bagi tenaga kesehatan; serta fasilitas pelayanan kesehatan untuk UKM dan
UKP.
3) Disposisi
Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas implementasi kebijakan adalah
sikap implementor. Jika implemetor setuju dengan bagian-bagian isi dari kebijakan
maka mereka akan melaksanakan dengan senang hati tetapi jika pandangan mereka
berbeda dengan pembuat kebijakan maka proses implementasi akan mengalami
banyak masalah.
Dalam sikap/ respon yang diberikan oleh RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu sesuai
prosedur rumah sakit tersebut. Contohnya tersedianya tempat duduk prioritas untuk
lansia, ibu hamil, disabilitas; wa pengaduan RS untuk keluhan pelayanan; dll.
4) Struktur Birokrasi
Membahas badan pelaksana suatu kebijakan, tidak dapat dilepaskan dari struktur
birokrasi. Struktur birokrasi adalah karakteristik, norma-norma, dan pola-pola
hubungan yang terjadi berulang-ulang dalam badan-badan eksekutif yang mempunyai
hubungan baik potensial maupun nyata dengan apa yang mereka miliki dalam
menjalankan kebijakan.
Dalam struktur birokrasi RSUD Syarifah Ambami Rato Ebhu memiliki organisasi

struktural yang jelas, memiliki kompetensi dan ukuran staf suatu badan, jaringan kerja

komunikasi horizontal dan vertikal secara bebas, kaitan formal dan informal suatu

bdan dengan badan pembuat keputusan dan pelaksana keputusan, serta memiliki alur

pelayanan serta SOP yang baik, ini memudahkan masyarakat dan pelayanan menjadi

lebih Efisien dan Efektif.

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Nomor : 4 Tahun 2008 tentang perincian

tugas, fungsi dan tata kerja UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten

Bangkalan dapat diuraikan sebagai berikut :


a. Kedudukan

a) UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan

Berkedudukan sebagai unit organisasi bersifat khusus dan unit

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna.

b) UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan di

pimpin oleh Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan.

c) UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat otonom dalam

penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis serta

menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah.

d) UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan dalam

penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dibina dan bertanggung jawab

kepada Bupati Bangkalan melalui Kepala Dinas Kesehatan.

e) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (4),

dilaksanakan melalui penyampaian laporan kinerja rumah sakit

termasuk pertanggungjawaban keuangan kepada Dinas Kesehatan

b. Tugas

UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan

mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara

paripuma.
c. Fungsi

a) Penyelenggaraan pelayanan medik;

b) Penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik;

c) Penyelenggaraan asuhan keperawatan;

d) Penyelenggaraan pelayanan rujukan;

e) Penyelenggaraan usaha pendidikan dan pelatihan;

f) Pelaksanaan fasilitas penyelenggaraan pendidikan bagi calon dokter,

dokter spesialis, dan tenaga Kesehatan lainnya;

g) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan;

h) Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan; dan

i) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati danlatau kepala

Dinas Kesehatan sesuai dengan fungsinya

Anda mungkin juga menyukai