Oleh :
SURABAYA
2020
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh:
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator Skripsi
PENDAHULUAN
meninggalkan mutu layanan kesehatan yang diberikan. Upaya untuk menjaga dan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Hal ini berimbas kepada rumah sakit,
baik negeri maupun swasta, tetapi yang paling berasa imbasnya adalah rumah
sakit swasta, oleh karena itu rumah sakit swasta dituntut untuk memberi
kebutuhan dari pelanggan dan oleh karena itu memberikan kepuasan (J.M
mana dalam budaya kerja ini ada komitmen total untuk mutu dan suatu perilaku
setiap orang yang terlibat dalam proses perbaikan berkelanjutan terhadap produk
dan pelayanan melalui metode ilmiah yang inovatif. Beberapa orang mengartikan
layanan kesehatan bermutu adalah layanan yang memuaskan pelanggan. Upaya
peningkatan mutu harus berfokus kepada pelanggan atau yang bisa disebut TQM.
organisasi.
mutu dan keselamatan pasien (PMKP) yang menjangkau keseluruh unit kerja di
atau bentuk organisasi lainnya untuk mengelola program peningkatan mutu dan
yang dilakukan dengan membangun sistem dan budaya mutu. Melalui akreditasi
diperlukan dengan tujuan agar pelayanan kesehatan memiliki mutu dan mampu
hatan harus dilaksanakan sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang
khusus. Ditinjau dari persyaratan fisik, bangunan, sarana prasarana serta peralatan
yang digunakan masih belum bisa dikatakan dapat memuaskan pasien. Demikian
juga dengan manajemen dan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, untuk
itu diperlukan upaya perbaikan dari berbagai aspek agar tercapainya pelayanan
yang berkualitas.
Berdasarkan pada pengamatan awal yang dilakukan pada bulan februari 2020
untuk mencapai hasil implementasi kebijakan, terdapat empat variabel atau faktor-
Faktor Komunikasi
1. Transformasi (transmisi)
2. Kejelasan (clarity)
3. Konsistensi (consistency)
1. Faktor Komunikasi
a. Transformasi (transimisi)
b. Kejelasan (clarity)
c. Konsistensi (consistency)
b. Anggaran (Budgetary)
kebijakan.
c. Fasilitas (Facility)
3. Disposisi
tersebut dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan
4. Struktur Birokrasi
a. Mekanisme
b. Fragmentasi Birokrasi
pemberian batasan masalah agar penelitian ini terarah dan terfokus pada
program PMKP di RSIA Perdana Medica Surabaya tahun 2020 dengan aspek
Dari uraian berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun rumusan
1.5 Tujuan
Konsistensi.
KAJIAN PUSTAKA
tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
Rumah Sakit Khusus adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama
pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu,
b. mata;
c. otak;
e. kanker;
g. jiwa;
h. infeksi;
i. paru;
j. telinga-hidung-tenggorokan;
k. bedah;
l. ketergantungan obat;
m. ginjal;
n. Orthopedi.
sumber daya manusia di Rumah Sakit Khusus berupa tenaga tetap meliputi :
peraturan perundang-undangan.
Rumah Sakit Khusus Kelas C merupakan rumah sakit khusus yang memiliki
Rumah sakit ibu dan anak berdasarkan klasifikasi tipe rumah sakit khusus tipe
Di dalam Rumah Sakit Ibu dan Anak pelayanan dan fasilitas yang dimiliki
ditujukan supaya ibu dan anak merasa aman serta nyaman untuk berada di rumah
sakit.
Rumah sakit ibu dan anak berdasarkan klasifikasi tipe C pada RSIA Perdana
kesehatan anak, pelayanan ante natal care dan pasca persalinan, pelayanan rumah
sakit di rumah (home visit), pelayanan gizi dan central penyuluhan dan edukasi.
Keberadaan Rumah Sakit Ibu dan Anak Perdana Medica adalah sarana khusus
perawatan ibu hamil saat bersalin, nifas, laktasi serta wanita yang menderita atau
Rumah Sakit Ibu dan Anak merupakan suatu usaha jasa pelayanan
sakit ibu dan anak memiliki tujuan yaitu menjamin agar setiap wanita hamil
bayi sehat tanpa gangguan atau kelainan apapun dan kemudian dapat merawat
bayinya dengan baik juga dapat menjaga kesehatan anaknya hingga masa
disusun secara objektif dan sistematik untuk memantau, menilai dan memecahkan
buruk suatu benda; kadar; taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dan
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat
Akreditasi rumah sakit ialah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah
pada rumah sakit karena telah memenuhi standar yang disyaratkan. Akreditasi
rumah sakit merupakan salah satu cara pemantauan bagi pelaksanaan pengukuran
dipenuhi oleh rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien.
Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun
sekali.
dijelaskan bahwa akreditasi rumah sakit adalah penilaian terhadap mutu dan
jangkauan pelayanan rumah sakit secara berkala yang dapat digunakan untuk
jawabkan.
ditetapkan,
baiknya,
sebaik mungkin.
kesehatan;
2.5 Perencanaan
sebagai suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
(Yuko, 2014).
2.5.2 Perencanaan Program
banyak aspek, sehingga nantinya bisa digunakan sebagai acuan atau panduan
dalam pelaksanaannya.
stakeholder.
dan perkembangannya.
program kerja yang dimana program ini telah di susun sedemikian rupa untuk
tujuan utama. Dengan adanya program kerja maka setiap anggota atau tim yang
waktu tertentu. Program kerja harus dibuat secara tearah, sebab akan menjadi
pegangan organisasi dalam mencapai sebuah tujuan. Dan selain itu program
kerja sendiri juga dapat menjadi sebuah tolak ukur dalam pencapaian target
saat akan melakukan pekerjaan, dan hasilnya akan di evaluasi pada masa
akhir kepengurusan.
2.6.2 Tujuan Umum Program Kerja
Program kerja yang terencana dan tepat akan memberikan solusi bagi
semua persoalan yang akan dihadapi oleh organisasi, baik itu persoalan yang
datangnya dari dalam maupun dari luar organisasi. Sehingga organisasi dapat
dapat tercapai.
Dengan program kerja yang baik maka dapat membantu setiap anggota
semakin baik.
2.6.4 Tahapan Penyusunan Program Kerja
Berikut ini tahapan dan hal-hal yang harus diperhatikan saat menyusun
1) Analisis
2) Ide Dasar
Menentukan ide dasar untuk program kerja yang akan disusun, dalam
3) Tujuan
di susun. Tujuan ini harus sesuai dengan ide dasar yang ditentukan dan harus
kerja yang dirancang. Dalam memilih subyek yang perlu diperhatikan yaitu
5) Ukuran Keberhasilan
kerja telah berhasil atau belum. Dalam membuatnya harus dicantumkan cara
wawancara, dll.
kegiatan yang akan digunakan untuk melaksanakan program kerja yang telah
disusun.
program kerja tersebut, karena dengan menentukan tempat dan waktu yang
secara tepat tenaga anggota yang ada pada organisasi. Dengan menentukan
tim pelaksana maka organisasi akan terhindar dari penumpukan peran atau
tuga pada anggota tertentu dan setiap tim dapat fokus terhadap tugas dan
ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga
sikap”.
perubahan baik, dari segi afektif, kognitif dan psikomotorik bagi pelaksana
kegiatan tersebut.
kebijakan, sikap dan tanggap dari para pelaku yang terlibat, dan bagaimana
pelaksana kebijakan untuk mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Bagi
informasi, ide-ide diantara para anggota organisasi secara timbal balik dalam
melibatkan unsur manusia dan unsur sumber daya akan selalu berurusan
kebijakan yaitu :
b) Informasi
atau program.
c) Kewenangan
dan prasarana dapat juga disebut dengan perlengkapan yang dimiliki oleh
mereka.
e) Pendanaan
berbagai pihak yang terlibat dalam implementasi kebijakan tersebut. Hal ini
peranan yang penting. Salah satu dari aspek struktur organisasi adalah adanya
Fungsi dari SOP menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak.
pengawasan dan menimbulkan red- tape, yakni prosedur birokrasi yang rumit
fleksibel
Sumber: http://mulyono.staff.uns.ac.id/files/2009/07/ge3.jpg
2.8 Definisi Program
Tayipnapis penulis buku yang berjudul Evaluasi Program, bahwa “Program ialah
rancangan mengenai asas – asas serta usaha – usaha yang akan dijalankan.
program turunan.
1) Nama program
4) Sasaran-sasaran program
5) Pengorganisasian program
6) Prosedur-prosedurnya
7) Jadual kegiatan
8) Anggaran masing-masing kegiatan
2.9 Kesiapan
untuk berbuat sesuatu”. Hal ini berarti kesiapan adalah suatu keadaan yang
dialami seseorang dan orang tersebut telah siap untuk melaksanakan sesuatu.
sesuai dengan tuntutan situasi yang dihadapi (Mulyasa,2008:53). Dalam hal ini
melakukan sesuatu sesuai dengan situasi kondisi yang ada. Kondisi yang dimiliki
seseorang sangat berpengaruh terhadap adanya kesiapan dan respon yang akan
diberikan oleh seseorang tersebut. Hal ini sama dengan apa yang di ungkapkan
untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.
Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada kecenderungan untuk
untuk memberikan respon atau jawaban akan sesuatu dengan cara tertentu untuk
menjawab atau merespon tergantung oleh situasi yang dihadapinya. Hasil respon
atau jawaban tersebut dipengaruhi oleh keadaan yang sedang dialami seseorang
tersebut.
Dilihat dari pendapat-pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
kesiapan adalah suatu kondisi di mana seseorang bersedia, siap dan dapat
rumah sakit, maka kesiapan adalah suatu kondisi yang dimiliki sebuah rumah
sakit di mana rumah sakit tersebut beserta seluruh komponennya bersedia, siap
dimiliki oleh rumah sakit tersebut mengenai program/kegiatan baru juga akan
diantaranya yaitu:
2) Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari
pengalaman.
4) Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama
melakukan suatu kegiatan. Dalam kesiapan perlu adanya sebuah keterikatan antar
aspek-aspek yang saling mempengaruhi, kondisi fisik, mental dan emosional juga
pengetahuan dan motif tujuan dari sesuatu tersebut harus selalu di perhatikan oleh
seseorang tersebut.
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
dijelaskan pada bab kajian pustaka, maka dapat dirumuskan faktor-faktor yang
Faktor Komunikasi
1. Transformasi (transmisi)
2. Kejelasan (clarity)
3. Konsistensi (consistency)
Edisi 1.1. Program PMKP di RSIA Perdana Medica ada 10 Program diantaranya:
keselamatan pasien
Menurut teori George C. Edwards III terdapat 4 (empat) faktor yang
komunikasi, disposisi, struktur birokrasi dan faktor sumber daya. Dimana dari
dan Fragmentasi Birokrasi. Selain itu, faktor sumber daya terdiri dari sumber daya
daya. Sedangkan yang tidak diteliti adalah faktor disposisi karena berdasarkan
wawancara dengan Wakil direktur bahwa lingkup organisasi Rumah Sakit kecil
METODE PENELITIAN
teliti, mengidentifikasi dan menjelaskan data yang ada secara sistematis. Tipe
kenyataan yang ada dengan teori, selanjutnya menarik kesimpulan. Bong dan
menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang-orang
wawancara diolah dan akan diperoleh data-data dan fakta-fakta untuk mendukung
penelitian ini.
sosial atau gejala yang ada dalam penelitian yaitu kegiatan yang terdapat di
ini, subjek penelitian yang dimaksud adalah Direktur PT, Direktur RS, Ketua
atau atau permasalahan tertentu yang dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat,
dan terpecaya, keterangan, atau dapat membantu dalam memenuhi persoalan dan
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian yang menjadi informan kunci
dalam penelitian ini adalah Direktur RS, Ketua Komite PMKP, Penanggung
Jawab(PIC) unit.
langsung terlibat dalam interaksi sosial yang di teliti. Yang menjadi informan
penelitian ini adalah kata- kata dan tindakan para informan sebagai data primer
Variabel
1. Transformasi (transmisi)
2. Kejelasan (clarity)
3. Konsistensi (consistency)
4. Mekanisme
5. Fragmentasi Birokrasi
7. Anggaran
8. Fasilitas
adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian ini
adalah peneliti sendiri dan didukung dengan panduan wawancara yang berisi
pertanyaan terbuka, kamera, alat perekam suara (recorder), buku catatan dan alat
Berdasarkan sumber data Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan
Data yang dipakai adalah data primer, yaitu data yang diperoleh dari
diperoleh dari lokasi penelitian atau data yang bersumber atau berasal dari
kemudian langsung dijawab oleh informan dengan bebas dan terbuka. Dalam
hal ini dilakukan peneliti untuk dapat menggali informasi dan data yang
akurat dari nara sumber yang berkaitan dengan program peningkatan mutu
dibahas. Pada penelitian ini data sekunder yang diambil RSIA Perdana
Medica adalah :
3. Struktur Organisasi
1. Wawancara
dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak berhadapan muka, dan dengan
arah serta tujuan yang telah ditetapkan. Anas Sudijono (1996: 82) ada
Pasien (PMKP).
2. Dokumentasi
penulis lakukan.
3. Observasi
pengumpulan data yang pada dasarnya mengamati gejala fisik dan sosial
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Hal yang diobservasi adalah aspek
uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah diperoleh
pentingnya kedudukan analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip
Interactive”:
Gambar 1. Analysis Interactive Model dari Miles & Huberman (1994: 12)
1. Pengumpulan Data (data collection)
dapat ditarik dan diverifikasi (Miles dan Huberman, 2007: 16). Menurut
Mantja (dalam Harsono, 2008: 169), reduksi data berlangsung secara terus
menerus sepanjang penelitian belum diakhiri. Produk dari reduksi data adalah
berupa ringkasan dari catatan lapangan, baik dari catatan awal, perluasan,
maupun penambahan.
Harsono, 2008: 169) menyatakan bahwa sajian data berupa narasi kalimat,
serta memisahkan data yang dianggap penting dan tidak penting, pekerjaan
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2007:29).