Anda di halaman 1dari 43

PANDUAN INDIKATOR MUTU

PUSKESMAS TEBAT AGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TEBAT AGUNG
Jln. Lintas Sumatera Desa Lubuk Raman Kec. Rambang Niru Kab. Muara Enim
Kode Pos: 31172

BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari Pembangunan Nasional yang bertujuan


meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setia orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Salah satu program pembangunan kesehatan adalah program upaya kesehatan
perorangan (UKP) yang bertujuan menigkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas
pelayanan kesehatan perorangan.

Penyelengaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan kemapuan


sumber daya kesehatan yang harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan
sehingga tercapai tujuan secara optimal.

Puskesmas merupakan institusi pelayanan kesehatan, disamping berfungsi memberi


pelayanan tetapi juga melakukan penyuluhan dan Pendidikan pada masyarakat. Dalam
menjalankan fungsi yang kompleks ini Puskesmas memerlukan sumber daya yang
handal dan professional dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu dan kepakaran
bekerja secara kolaborasi dan terpadu untuk mencapai pelayanan yang bermutu.

Pelayanan kesehatan memegang peranan penting dalam menentukan mutu pelayanan


Puskesmas, tulang punggung dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan karena
pelayanan kesehatan diberikan secara berkesinambungan dan berada dalam berbagai
tatanan pelayanan kesehatan. Berdasarkan hal tersebut pelayanan Puskesmas
mempunyai kontribusi yang cukup besar untuk mewujudkan terlakasananya program-
program yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Pelayanan Puskesmas yang bermutu merupakan keinginan dari setiap individu dan
masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, Puskesmas sebagai pemberi
pelayanan perlu mengetahui ukuran dari suatu pelayanan yang dikatakan bermutu.
Donabedian (1992) menyatakan bahwa peningkatan mutu pelayanan kesehatan

1
merupakan hal yang sangat penting, yang dapat diukur dengan menggunakan 3 variabel
yang meliputi input, proses dan out put/ out come.

Untuk mencapai tujuan tersebut Puskesmas Tebat Agung telah menyusun rencana
strategis yang memuat program-program pembangunan kesehatan yang mengacu pd
renstra kabupaten Muara Enim tahun 2018 -2023 tentang rencana strategis Puskesmas
Tebat Agung tahun 2018-2023

Penilaian mutu pelayanan Puskesmas dilakukan melalui penilai mutu internal oleh
Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Muara Enim dan penilaian mutu eksternal
pelayanan Puskesmas melalui survey akreditasi Puskesmas.
Puskesmas Tebat Agung sejak tahun 2018 telah terakreditasi dengan predikat MADYA.

Dalam upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan dan mempertahankan mutu


pelayanan, Puskesmas Tebat Agung merasa perlu untuk menyusun panduan indikator
mutu pelayanan. Penyusunan dilakukan berdasarkan prioritas masalah yang menjadi isu
dan sering terjadi dalam pelayanan Puskesmas.

Indikator mutu yang disusun merupakan indikator mutu minimal yang dapat
dilaksanakan oleh Puskemas. Indikator tersebut meliputi : Pelayanan unit/ program
/administrasi, Keselamatan pasien (patien safety) dan program perlindungan infeksi.

II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Terpantaunya pelayanan Puskesmas yang bermutu sesuai dengan standar yang
ditetapkan.

b. Tujuan Khusus
1. Sebagai ……..dipahaminya konsep mutu pelayanan
2. Sebagai ……..dipahaminya indikator mutu pelayanan
3. Diterapkannya indikator mutu dalam pelakasanaan pelayanan Puskesmas
4. Dapat ditetapkan tingkat kualitas pelayanan Puskesmas benang merah dengan
ruang lingkup sasaran

2
III. RUANG LINGKUP PEDOMAN INDIKATOR MUTU
Ruang lingkup pedoman indikator mutu pelayanan Puskesmas meliputi : konsep mutu,
indikator mutu yang terdiri dari : Pelayanan unit/program/administrasi, keselamatan
pasien (patien safety), program perlindungan infeksi, dan pengetahuan serta cara
pengukurannya.

Sebagai pemahaman yang melandasi, pada lampiran diuraikan juga teori ringkasi setiap
indikator dan contoh-contoh pengukuran setiap indikator.

Dasar Hukum
BAB II INDIKATOR MUTU PELAYANAN PUSKESMAS
BAB III PENGUKURAN, VALIDASI DAN ANALISIS INDIKATOR MUTU
PELAYANAN PUSKESMAS

BAB II
MUTU PELAYANAN DI PUSKESMAS

3
I. PENGERTIAN MUTU

Mutu adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan,
yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya
sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan mutu pelayanan
Puskesmas merupakan komponen penting dalam sistem pelayanan kesehatan yang
berorientasi kepada klien. Penilaian terhadap kualitas pelayanan Puskesmas.
Pada tahun 1994, ANA memperkenalkan keselamatan pasien dan inisiatif kualitas
(ANA, 1995) yang merupakan pilot studi di Amerika, dibiayai oleh ANA untuk
menilai hubungan staf keperawatan dengan kualitas pelayanan (ANA,
1996a,1997,2000a,2000b,2000c). Berbagai indikator mutu telah diidentifikasi, akhirnya
ditetapkan 10 (sepuluh) indikator sensitif keperawatan yang dipergunakan untuk
menilai kualitas asuhan pasien (Gallagher & Rowell, 2003) yaitu:

a. Berdasarkan uraian singkat di atas, sebenernya perhatian terhadap mutu


pelayanan Puskesmas sudah lama dimulai dan diterapkan di sarana pelayanan
kesehatan.
Beberapa pengertian tentang mutu secara umum diuraikan sebagai berikut, mutu
adalah :
 Kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen (Deming)
 Kepuasan pelanggan sepenuhnya yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan
konsumen atas suatu produk (Feigenbaum)
 Pemenuhan terhadap kebutuhan/keperluan sesuai dengan apa yang
dipersyaratkan atau distandarkan (Crosby)
 Produk yang berorientasi pada pelanggan (Martinich, 1997: 563)
 Kemampuan dari suatu produk atau pelayanan dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan pelanggan (Jay Heizer & Barry Render, 2001: 171)

b. Pengertian mutu sangat luas, tetapi mutu dapat diartikan dan diterapkan di
Puskesmas melalui pernyataan sebagai berikut, mutu adalah:
4
 Bersifat relatif untuk setiap klien, dinamis dan selalu berubah dari waktu ke
waktu dengan kepuasan yang harus dicapai sesuai dengan standar
profesional.
 Berupa kepuasan yang harus dicapai sesuai dengan standar operasional
 Berupa pengawasan dimana diperlukan dalam lingkungan yang kompetitif
 Merupakan tantangan yang harus diterima dan dipenuhi oleh Puskesmas

Mengelola mutu Puskesmas relatif sulit karena hasil pelayanan bersifat unik dan
dipengaruhi oleh sejumlah aktifitas, perilaku/perbuatan, keperluan, teori serta konsep-
konsep yang tercakup dalam pelayanan.

Ada 3 (tiga) area tanggung jawab mutu dalam pelayanan Puskesmas yang harus
menjadi perhatian utama pada setiap organisasi Puskesmas yaitu: pasien/masyarakat,
praktis dan profit/pembiayaan. Untuk area pasien/masyarakat, mutu digambarkan
dengan pelayanan, praktisi digambarkan dengan penampilan kinerja, serta profit
digambarkan dengan pembiayaan Puskesmas.

Pada tahap awal, area mutu yang akan dibahas adalah pasien/masyarakat dalam bentuk
hasil dari pelayanan Puskesmas.

II. INDIKATOR MUTU

A. Pengertian
Untuk dapat menilai mutu dari hasil pelayanan telah ditetapkan indikator mutu.
Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi. Contoh,
berat badan bayi pada umumnya adalah indikator status nutrisi bayi tersebut
(Wilson & Sapanuchart, 1993).

Indikator juga mempunyai arti variabel yang menunjukkan satu kecenderungan


sistem yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992) dan
WHO (1981) menguraikan indikator adalah variabel untuk mengukur suatu
perubahan baik langsung maupun tidak langsung.

5
Sedangkan indikator mutu adalah ukuran kuantitas sebagai pedoman untuk
mengukur dan mengevaluasi kualitas asuhan pasien dan berdampak terhadap
pelayanan.

Berdasarakan pengertian-pengertian di atas maka disimpulkan bahwa indikator


mutu adalah suatu variabel untuk mengukur dan mengevaluasi kulaitas pelayanan
dan berdampak terhadap pelayanan kesehatan.

B. Karakteristik (Belum diuraikan)


Karakteristik dari suatu indikator adalah:
1. Sahih (valid)
2. Dapat dipercaya (reliable)
3. Peka (sensitive)
4. Spesifik (specific)
5. Berhubungan(relevan)

C. Jenis Indikator
Pada tahap pertama ditetapkan indikator mutu sebagai berikut:
1. Indikator pelayanan di poli/ unit palayanan yang ada di Puskesmas meliputi
Poli umum, Poli lansia, Poli anak, Poli KIA-KB, Poli TPM, Poli gigi, Unit
persalinan, Unit tindakan, Unit pendaftaran dan Rekam medic, Unit obat,
Unit laboratorium dan Promkes.

2. Keselamatan pasien (patien safety)


Meliputi enam sasaran keselamatan pasien yaitu: identifikasi pasien,
meningkatkan komunikasi efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai, kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
operasi/tindakan, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
dan mengurangi resiko pasien cedera akibat jatuh.

3. Kepuasan pasien

6
Tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Puskesmas tercapai
bila terpenuhinya kebutuhan pasien/keluarga terhadap pelayanan
Puskesmas yang diharapkan.

BAB III

7
INDIKATOR MUTU PUSKESMAS

Puskesmas Tebat Agung dalam menyusun indikator mutu menggunakan analisa 3H1P yang
dilaksanakan setia awal tahun kegiatan. Dari hasil analisa ini kemudian disusunlah profil
indikator mutu di pelayanan UKP, UKM, Admen, indikator keselamatan pasien dan indikator
PPI sebagai berikut :

I. INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS PUSKESMAS

A. RUANG PENDAFTARAN

Ketepatan pengembalian Rekam Medis dalam waktu


1. JUDUL INDIKATOR :
1x24 jam
Mengingat pentingnya kegunaan rekam medis dan
keterlambatan pengembalian berkas rekam medis akan
DASAR
mempersulit tindakan atau kegiatan bagian unit
2. PEMIKIRAN/ALASAN :
fungsional Puskesmas. Keterlambatan berkas rekam
PEMILIHAN INDIKATOR
medis yang berlarut akan menyebabkan hilangnya
berkas tersebut.
1.Fokus pada pasien (Person centered)
2.keselamatan (Safe)
3.efektivitas (Effectiveness)
3. DIMENSI MUTU :
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)

6. Tepat Waktu (Timely)
Terselenggaranya pelaksanaan pelayanan kesehatan
4. TUJUAN :
yang bermutu
Rekam Medis harus kembali keruang Rekam Medis
5. DEFINISI OPERASIONAL :
setelah pelayanan atau dalam waktu 1x24 jam
Input Output 
6. TIPE INDIKATOR :
Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : %
8. NUMERATOR : Jumlah rekam medis yang kembali ke ruang rekam
8
medis setelah pelayanan atau dalam waktu 1x24 jam
Jumlah seluruh Rekam Medis yang keluar dari ruang
9. DENOMINATOR :
rekam medis pada hari yang sama
10. TARGET PENCAPAIAN : 100%
Inklusi: semua rekam medis yang kembali setelah
KRITERIA INKLUSI DAN pelayanan
11. :
EKSKLUSI Eksklusi: rekam medis yang di pinjam bukan untuk
keperluan pelayanan
12. FORMULA PENGUKURAN : Numerator di bagi dengan Denominator di kali 100%
DESAIN PENGUMPULAN
13. : Concurent
DATA
14. SUMBER DATA : Catatan data keluar-masuk rekam medis
Seluruh rekam medis yang dikeluarkan dari ruang
15. POPULASI ATAU SAMPEL :
rekam medis
FREKUENSI
16. : 1 bulan harian
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU
17. : 1 bulan
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : 3 bulan
19. PENYAJIAN DATA : Tabel
INSTRUMEN
20. : Catatan data keluar-masuk rekam medis
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB
21. : Penanggung jawab perekam medis dan pj pendaftaran
INDIKATOR

B. PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM

9
1.
JUDUL INDIKATOR (2) : Pengkajian awal klinis sesuai standar

10
Kep Menkes No. 514 tahun 2015 tentang panduan
praktis klinis untuk Dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama kelengkapan yang ada pada
DASAR
data pengkajian awal sangat menentukan proses
2. PEMIKIRAN/ALASAN :
rencana terapi yang yang diberikan pada pasien
PEMILIHAN INDIKATOR
kelengkapan data pengkajian awal klinis masih belum
mencapai 100% (data capaian indikator mutu tahun
2018)
1.Fokus pada pasien (Person centered)
2.keselamatan (Safe) 
3.efektivitas (Effectiveness)
3. DIMENSI MUTU :
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)
6. Tepat Waktu (Timely)
Untuk mengkaji kondisi pasien secara lengkap untuk
4. TUJUAN :
meminimalkan risiko kesalahan dalam proses terapi
Data pengkajian awal klinis dilakukan secara lengkap
5. DEFINISI OPERASIONAL :
sesuai dengan standar ???
Input Output
6. TIPE INDIKATOR :

Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : Rekam Medis
Jumlah rekam medis dengan data pengkajian awal
8. NUMERATOR :
klinis yang diisi secara lengkap
Jumlah rekam medis yang diperiksa kelengkapan
9. DENOMINATOR :
pengkajian awal klinisnya
10. TARGET PENCAPAIAN : 100%
Inklusi: kunjungan pasien di pelayanan pemeriksaan
KRITERIA INKLUSI DAN
11. : umum yang dilakukan proses pengkajian awal klinis
EKSKLUSI
Eksklusi: kunjungan yang tidak menghadirkan pasien
12. FORMULA PENGUKURAN : Jumlah data pengkajian awal klinis yang lengkap di
rekam medis dibagi jumlah rekam medis yang
diperiksa kelengkapan data kajian awal klinisnya di

11
kali 100%
DESAIN PENGUMPULAN
13. : Retrospektif
DATA
14. SUMBER DATA : Rekam medis
Sampel diambil berdasarkan jumlah rekam medis pada
15. POPULASI ATAU SAMPEL : kunjungan pelayanan umum dengan menggunakan
metode Slovin
FREKUENSI
16. : 1 bulan harian
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU
17. : 1 bulan
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : 3 bulan
19. PENYAJIAN DATA : Tabel capaian beserta analisisnya
INSTRUMEN
20. : Rekam Medis
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB
21. : Penanggung jawab pelayanan umum
INDIKATOR

C. RUANG TINDAKAN

1.
JUDUL INDIKATOR (1) : Kepatuhan petugas melakukan hand hygiene

- Permenkes no.11 tahun 2017 tentang keselamatan


DASAR
pasien
2. PEMIKIRAN/ALASAN :
- Merupakan salah satu indikator penilaian kinerja
PEMILIHAN INDIKATOR
puskesmas di bidang mutu
3. DIMENSI MUTU : 1.Fokus pada pasien (Person centered)
2.keselamatan (Safe) 
3.efektivitas (Effectiveness)
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)

12
6. Tepat Waktu (Timely)
Untuk menilai kepatuhan petugas untuk hand hygiene
dalam rangka meminimalkan resiko infeksi akibat
4. TUJUAN :
perawatan kesehatan

Kepatuhan petugas di ruang tindakan yang melakukan


hand hygiene
5. DEFINISI OPERASIONAL :

Input Output
6. TIPE INDIKATOR :

Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : Orang
Jumlah petugas yang patuh melakukan hand hygiene
8. NUMERATOR :
sesuai standar
9. DENOMINATOR : Jumlah seluruh petugas di ruang tindakan
10. TARGET PENCAPAIAN : 100%
Inklusi: Semua petugas medis dan paramedis yang
KRITERIA INKLUSI DAN
11. : bertugas di ruang tindakan
EKSKLUSI
Eksklusi: -
Jumlah petugas medis dan paramedis ruang tindakan
yang melakukan hand hygiene sesuai standar dibagi
12. FORMULA PENGUKURAN :
jumlah seluruh petugas medis dan di ruang tindakan di
kali 100%
DESAIN PENGUMPULAN
13. : Conccurent
DATA
14. SUMBER DATA : Orang
15. POPULASI ATAU SAMPEL : Seluruh petugas medis dan paramedis ruang tindakan
FREKUENSI
16. : 1 bulan sekali
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU
17. : 1 bulan
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : 3 bulan
13
Presentase kepatuhan petugas dalam melakukan hand
19. PENYAJIAN DATA :
hygiene sesuai standar
INSTRUMEN
20. : Orang
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB
21. : Penanggung jawab ruang tindakan, Tim PPI
INDIKATOR

D. PELAYANAN PEMERIKSAAN LANSIA

1.
JUDUL INDIKATOR (1) : Kelengkapan pengisian rekam medis

DASAR
- Permenkes 269 tahun 2008 tentang rekam medis
2. PEMIKIRAN/ALASAN :
- Rekam medis harus ditulis secara lengkap dan jelas
PEMILIHAN INDIKATOR
1.Fokus pada pasien (Person centered)
2.keselamatan (Safe)
3.efektivitas (Effectiveness)
3. DIMENSI MUTU :
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)

6. Tepat Waktu (Timely)
4. TUJUAN : Rekam medik terisi lengkap 1x24 jam
Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam setelah
selesai pelayanan, diisi oleh tenaga atau paramedis
(identitas, SOAP, KIE, Askep, Diagnosis, Kode ICD
5. DEFINISI OPERASIONAL : X, Kajian Sosial, tanda tangan) serta pengisian
identitas rekam medis lengkap oleh petugas rekam
medik, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis
kelamin, alamat, no kartu BPJS)
Input Output
6. TIPE INDIKATOR :

Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : Rekam medis

14
8. NUMERATOR : Jumlah rekam medik rawat jalan yang diisi lengkap
9. DENOMINATOR : Jumlah rekam medik rawat jalan
10. TARGET PENCAPAIAN : 100%
Inklusi: rekam medis yang ada pada hari tersebut
meliputi: identitas, SOAP, KIE, Askep, Diagnosis,
Kode ICD X, kajian sosial, pengobatan, tanda tangan)
KRITERIA INKLUSI DAN serta pengisian identitas rekam medis lengkap oleh
11. :
EKSKLUSI petugas rekam medik (nama, nomor rekan medik,
tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no kartu BPJS)
Eksklusi: -

12. FORMULA PENGUKURAN : Numerator dibagi dengan denominator di kali 100%


DESAIN PENGUMPULAN
13. : Conccurent
DATA
14. SUMBER DATA : Rekam medis
Pengambilan sampel kelengkapan rekam medis
15. POPULASI ATAU SAMPEL :
menggunakan rumus Slovin berdasarkan hari tersebut
FREKUENSI
16. : 1 bulan
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU
17. :
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : 3 bulan
19. PENYAJIAN DATA : Check list
INSTRUMEN
20. : Rekam medis
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB Penanggung jawab pendaftaran, penanggung jawab
21. :
INDIKATOR pelayanan lansia

E. PELAYANAN KIA-KB

1.
JUDUL INDIKATOR (1) : Pelayanan ANC sesuai dengan prosedur

2. DASAR : Permenkes No. 97 tahun 2014 tentang pelayanan

15
kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil,
persalinan, masa sesudah persalinan Permenkes No. 43
PEMIKIRAN/ALASAN tahun 2019 tentang pusat kesehatan masyarakat buku
PEMILIHAN INDIKATOR acuan APN JNPK-KR tahun 2002 (pemeriksaan ANC
minimal dilakukkan selama 4x selama kehamilan TM I
1x, TM II 2x, TM III 2x)
1.Fokus pada pasien (Person centered) √
2.keselamatan (Safe)

3.efektivitas (Effectiveness)
3. DIMENSI MUTU :
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)
6. Tepat Waktu (Timely)
Pemeriksaan kehamilan untuk mendeteksi dini resiko
4. TUJUAN :
pada ibu hamil
5. DEFINISI OPERASIONAL : Tersedianya pelayanan ANC sesuai prosedur
Input Output
6. TIPE INDIKATOR :

Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : %
Jumlah bidan yang pelayanan melakukkan ANC sesuai
8. NUMERATOR :
prosedur
9. DENOMINATOR : Jumlah seluruh bidan
10. TARGET PENCAPAIAN : 100%
Inklusi: Semua bidan melakukan pemeriksaan ANC
KRITERIA INKLUSI DAN
11. : sesuai prosedur
EKSKLUSI
Eksklusi: -
12. FORMULA PENGUKURAN : N/D x 100%
DESAIN PENGUMPULAN Conccurent: pengumpulan data yang dilakukkan secara
13. :
DATA langsung pada saat proses berlangsung
14. SUMBER DATA : Daftar tilik SOP ANC
15. POPULASI ATAU SAMPEL : Semua ibu hamil yang diperiksa
16. FREKUENSI : 1 bulan

16
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU
17. : 1 bulan
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : 3 bulan
19. PENYAJIAN DATA : Daftar tilik
INSTRUMEN
20. : Daftar tilik SOP ANC
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB
: Penanggung jawab UKP, penanggung jawab KIA/KB
21. INDIKATOR

F. BERSALIN

1.
JUDUL INDIKATOR (1) : Kepatuhan prosedur persalinan (APN)

Permenkes No. 97 tahun 2014 tentang pelayanan


kesehatan masa sebelum, masa hamil, masa sesudah
DASAR persalinan permenkes No. 75 tahun 2014 tentang pusat
2. PEMIKIRAN/ALASAN : kesehatan masyarakat buku acuan APN KNPK-KR
PEMILIHAN INDIKATOR tahun 2002, karena asuhan persalinan normal yang
sesuai prosedur dapat mencegah terjadinya komplikasi
saat persalinan dan setelah persalinan
1.Fokus pada pasien (Person centered) √
2.keselamatan (Safe) 
3.efektivitas (Effectiveness) √
3. DIMENSI MUTU :
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)
6. Tepat Waktu (Timely)
Tersedianya pelayanan pertolongan persalinan normal
4. TUJUAN :
sesuai dengan APN oleh tenaga yang kompetensi
pertolongan persalinan yang aman sesuai prosedur
5. DEFINISI OPERASIONAL :
APN
6. TIPE INDIKATOR : Input Output

17

Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : %
Jumlah bidan yang memiliki sertifikat APN yang
8. NUMERATOR :
melakukan pertolongan persalinan
Jumlah seluruh bidan yang memberi pertolongan
9. DENOMINATOR :
persalinan
10. TARGET PENCAPAIAN : 100%
Inklusi: Semua bidan melakukan pertolongan APN
KRITERIA INKLUSI DAN
11. : sesuai prosedur
EKSKLUSI
Eksklusi: -
12. FORMULA PENGUKURAN : N/D x 100 %
DESAIN PENGUMPULAN
13. : Pengamatan langsung
DATA
14. SUMBER DATA : Sertifikat APN (pola ketenagaan)
15. POPULASI ATAU SAMPEL : Semua bidan
FREKUENSI
16. : Bulanan
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU
17. : 1 bulan
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : 3 bulan
19. PENYAJIAN DATA : Diagram tilik
INSTRUMEN
20. : Daftar tilik dan SOP persalinan normal
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB
21. : Penanggung jawab UKP , penanggung nawab KIA-KB
INDIKATOR

G. PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

1.
JUDUL INDIKATOR (1) : Tidak ada kejadian infeksi pasca pencabutan gigi susu

2. DASAR : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

18
nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien dan
PEMIKIRAN/ALASAN peraturan Menteri Kesehatan Republik indonesia
PEMILIHAN INDIKATOR nomor 27 tahun 2017 tentang program perlindungan
infeksi
1.Fokus pada pasien (Person centered)
2.keselamatan (Safe) 
3.efektivitas (Effectiveness)
3. DIMENSI MUTU :
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)
6. Tepat Waktu (Timely)
Untuk mengukur kejadian infeksi pasca pencabutan
4. TUJUAN :
gigi susu
Sebagai bukti persetujuan pasien terhadap tindakan
pencabutan gigi ytang akan dilakukan kepadanya,
setelah di jelaskan kepada pasien tersebut mengenai
5. DEFINISI OPERASIONAL :
resiko/efek samping dan resiko jika tidak dilakukan
tindakan, untuk menghindari tuntutan di kemudian hari

Input Output
6. TIPE INDIKATOR :

Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : %
8. NUMERATOR : Jumlah pasien pencabutan gigi tanpa infeksi
9. DENOMINATOR : Jumlah semua pasien pencabutan gigi
10. TARGET PENCAPAIAN : 100%
KRITERIA INKLUSI DAN Inklusi: Semua tindakan pencabutan gigidewasa
11. :
EKSKLUSI Eksklusi: tindakan pencabutan gigi
12. FORMULA PENGUKURAN : N/D X 100%
DESAIN PENGUMPULAN
13. : Conccurent
DATA
14. SUMBER DATA : Medical record
15. POPULASI ATAU SAMPEL : Tindakan pencabutan gigi dewasa
16. FREKUENSI : Bulanan
19
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU
17. : 1 bulan
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : 3 bulan
19. PENYAJIAN DATA : Diagram batang
INSTRUMEN
20. : Rekam medis pasien pencabutan gigi pada hari itu
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB
21. : Penanggung jawab pelayanan gigi
INDIKATOR

H. PELAYANAN LABORATORIUM

1. Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan


JUDUL INDIKATOR (1) :
standar
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan
DASAR
laboratorium pusat kesehatan masyarakat (karena di
2. PEMIKIRAN/ALASAN :
dalam PMK 32 athun 2012 ditentukan standar jenis
PEMILIHAN INDIKATOR
pelayanan laboratorium di Puslesmas dan mengambil
target 60% yaitu menyesuaikan target PKP)
1.Fokus pada pasien (Person centered)
2.Keselamatan (Safe)

3.Efektivitas (Effectiveness)
3. DIMENSI MUTU :
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)
6. Tepat Waktu (Timely)
Terwujudnya kesesuaian jenis pelayanan laboratorium
4. TUJUAN : kepada pasien berdasarkan standar yang ditetapkan
sesuai peraturan perundangan yang berlaku
5. DEFINISI OPERASIONAL : 50 jenis pelayanan meliputi:
a. Hemoglobin: Hitungeritrosit
b. Kimia klinik: Glukosa, Asam urat, Kolesterol.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, TCM,
20
Malaria.
d. Imunologi: Test kehamilan, Golongan darah,
Widal, HbsAg, Anti HIV dan Antigen/antibody
dengue, Widal.
e. Urinalisa: Makroskopis (warna, kejernihan,
bau, volume), pH, Berat jenis, Protein, Glukosa,
Bilirubin, Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit,
Eritrosit dan Mikroskopik (sedimen).
f. Tinja: Makroskopik dan mikroskopik.

Input √ Output
6. TIPE INDIKATOR :
Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : %
8. NUMERATOR : Jumlah jenis pelayanan yang tersedia
9. DENOMINATOR : Jumlah standar jenis pelayanan (50)
10. TARGET PENCAPAIAN : 60
KRITERIA INKLUSI DAN Inklusi:jumlah jenis pemeriksaan laboratorium
11. :
EKSKLUSI Eksklusi:
12. FORMULA PENGUKURAN : N/D X 100%
DESAIN PENGUMPULAN Retrospektif : pengumpulan data yang diambil dari
13. :
DATA masa lalu
14. SUMBER DATA : Hasil rekapitulasi jenis pemeriksaan laboratorium
15. POPULASI ATAU SAMPEL : Seluruh jenis pemeriksaan laboratorium
FREKUENSI Bulanan
16. :
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU 1 bulan
17. :
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : 3 bulan
Check list ketersediaan jenis pemeriksaan laboratorium
19. PENYAJIAN DATA :
Puskesmas
20. INSTRUMEN : Form rekapitulasi jenis pemeriksaan laboratorium

21
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB PJ UKP, kefarmasian danlaboratorium
21. :
INDIKATOR

I. PELAYANAN FARMASI

1. Ketersediaan obat sesuai dengan formularium


JUDUL INDIKATOR (1) :
Puslesmas
Sesuai dengan Permenkes 74 tahun 2016 tentang
standar pelayanan kefarmasian di Pusat Kesehatan
DASAR
Masyarakat (karena untuk mengetahui presentase
2. PEMIKIRAN/ALASAN :
ketersediaan obat di Puskesmas, sehingga dapat
PEMILIHAN INDIKATOR
mencukupi kebutuhan pasien di Puskesmas Tebat
Agung)
1.Fokus pada pasien (Person centered) √

2.Keselamatan (Safe) √

3.Efektivitas (Effectiveness)
3. DIMENSI MUTU : √
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)
6. Tepat Waktu (Timely)
Untuk mengetahui ketersediaan obat di Puskesmas
4. TUJUAN :
Selama periode berjalan
Ketersediaan obat sesuai dengan formularium
Puskesmas adalah jumlah obat yang tersedia atau
5. DEFINISI OPERASIONAL : pernah ada selama periode bulan berjalan
dibandingkan total jumlah obat yang ada dalam
formularium Puskesmas
Input Output

6. TIPE INDIKATOR :
Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : %
8. NUMERATOR : Jumlah obat yang tersedia di Puskesmas
9. DENOMINATOR : Jumlah obat yang ada dalam formularium Puskesmas
22
10. TARGET PENCAPAIAN : ≥ 80%
Inklusi: obat-obat yang tersedia di Puskesmas dalam
bulan berjalan sesuai formularium Puskesmas , obat-
KRITERIA INKLUSI DAN
11. : obat yang habis ditengah periode dianggap 1
EKSKLUSI
Eksklusi: Obatbat yang tidak termasuk dalam daftar
formularium Puskesmas
12. FORMULA PENGUKURAN : N/D X 100%
DESAIN PENGUMPULAN Conccuret : pengumpulan data dilakukkan secara
13. :
DATA langsung pada saat proses berjalan
Form ketersediaan obat dengan formularium
14. SUMBER DATA :
Puskesmas
15. POPULASI ATAU SAMPEL : Jumlahobat yang masuk formularium Puskesmas
FREKUENSI
16. : Bulanan
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU
17. : Bulanan
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : Tribulan
19. PENYAJIAN DATA : Diagram batang
INSTRUMEN Form ketersediaan obat dengan formularium
20. :
PENGAMBILAN DATA Puskesmas
PENANGGUNG JAWAB
21. : Penanggung jawab pelayanan obat
INDIKATOR

J. PELAYANAN IMUNISASI

1.
JUDUL INDIKATOR : Pemberian imunisasi DPT pada bayi tanpa KIPI berat

Sesuai dengan Permenkes 74 tahun 2016 tentang


DASAR
standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas, (karena
2. PEMIKIRAN/ALASAN :
untuk meningkatkan keselamatan pasien dalam hal
PEMILIHAN INDIKATOR
pemberian obat kepada pasien)

23
1.Fokus pada pasien (Person centered)
2.Keselamatan (Safe) √

3.Efektivitas (Effectiveness)
3. DIMENSI MUTU :
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)
6. Tepat Waktu (Timely)
Untuk memastikan bahwa resep yang diberikan sudah
4. TUJUAN :
sesuai dan benar kepada pasien yang dimaksud
Obat di berikan kepada pasien sesuai nama dan alamat
pasien disertai tanda tangan pasien, resep diberikan
sesuai dengan nama dan alamat dengan cara
5. DEFINISI OPERASIONAL : memastikan kepada pasien atau keluarga bahwa obat
tersebut benar diperuntukkan untuk orang dengan
nama dan alamat yang tertera dalam resep

Input Output
6. TIPE INDIKATOR :

Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : %
Jumlah resep yang diresahkan sesuai nama dan alamat
8. NUMERATOR :
pasien yang disertai tanda tangan
9. DENOMINATOR : Jumlah total resep yang dilayani setiap hari
10. TARGET PENCAPAIAN : 100%
Inklusi: Resep yang ditanda tangani bahwa resep benar
KRITERIA INKLUSI DAN
11. : nama dan alamat
EKSKLUSI
Eksklusi: -
12. FORMULA PENGUKURAN : N/D X 100%
DESAIN PENGUMPULAN Conccurent: pengumpulan data dilakukan secara
13. :
DATA langsung pada saat proses berjalan
14. SUMBER DATA : Resep
15. POPULASI ATAU SAMPEL : Semua lembar resep yang dilayani setiap hari
FREKUENSI
16. : Harian
PENGUMPULAN DATA
24
PERIODE WAKTU
17. : Bulanan
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : Tribulan
19. PENYAJIAN DATA : Diagram batang
INSTRUMEN
20. : Resep, buku rekap indikator mutu
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB
21. : Penanggung jawab pelayanan obat
INDIKATOR

K. PELAYANAN PTM

1. Semua pasien yang berusia 18-59 tahun yang pertama


JUDUL INDIKATOR :
kali berobat dilakukan screening di Poli PTM
Sesuai dengan Permenkes 74 tahun 2016 tentang
DASAR
standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas, (karena
2. PEMIKIRAN/ALASAN :
untuk meningkatkan keselamatan pasien dalam hal
PEMILIHAN INDIKATOR
pemberian obat kepada pasien)
1.Fokus pada pasien (Person centered)
2.Keselamatan (Safe) √

3.Efektivitas (Effectiveness)
3. DIMENSI MUTU :
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)
6. Tepat Waktu (Timely)
Untuk memastikan bahwa resep yang diberikan sudah
4. TUJUAN :
sesuai dan benar kepada pasien yang dimaksud
5. DEFINISI OPERASIONAL : Obat di berikan kepada pasien sesuai nama dan alamat
pasien disertai tanda tangan pasien, resep diberikan
sesuai dengan nama dan alamat dengan cara
memastikan kepada pasien atau keluarga bahwa obat
tersebut benar diperuntukkan untuk orang dengan
nama dan alamat yang tertera dalam resep

25
Input Output
6. TIPE INDIKATOR :
Proses √ Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : %
Jumlah resep yang diresahkan sesuai nama dan alamat
8. NUMERATOR :
pasien yang disertai tanda tangan
9. DENOMINATOR : Jumlah total resep yang dilayani setiap hari
10. TARGET PENCAPAIAN : 100%
Inklusi: Resep yang ditanda tangani bahwa resep benar
KRITERIA INKLUSI DAN
11. : nama dan alamat
EKSKLUSI
Eksklusi: -
12. FORMULA PENGUKURAN : N/D X 100%
DESAIN PENGUMPULAN Conccurent: pengumpulan data dilakukan secara
13. :
DATA langsung pada saat proses berjalan
14. SUMBER DATA : Resep
15. POPULASI ATAU SAMPEL : Semua lembar resep yang dilayani setiap hari
FREKUENSI
16. : Harian
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU
17. : Bulanan
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : Tribulan
19. PENYAJIAN DATA : Diagram batang
INSTRUMEN
20. : Resep, buku rekap indikator mutu
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB
21. : Penanggung jawab pelayanan obat
INDIKATOR

L. PROGRAM HIV-AIDS

1. JUDUL INDIKATOR : Semua pasien yang positif HIV diberikan obat ARV

26
Sesuai dengan Permenkes 74 tahun 2016 tentang
DASAR
standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas, (karena
2. PEMIKIRAN/ALASAN :
untuk meningkatkan keselamatan pasien dalam hal
PEMILIHAN INDIKATOR
pemberian obat kepada pasien)
1.Fokus pada pasien (Person centered)
2.Keselamatan (Safe) √

3.Efektivitas (Effectiveness)
3. DIMENSI MUTU :
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)
6. Tepat Waktu (Timely)
Untuk memastikan bahwa resep yang diberikan sudah
4. TUJUAN :
sesuai dan benar kepada pasien yang dimaksud
Obat di berikan kepada pasien sesuai nama dan alamat
pasien disertai tanda tangan pasien, resep diberikan
sesuai dengan nama dan alamat dengan cara
5. DEFINISI OPERASIONAL : memastikan kepada pasien atau keluarga bahwa obat
tersebut benar diperuntukkan untuk orang dengan
nama dan alamat yang tertera dalam resep

Input Output
6. TIPE INDIKATOR :

Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : %
Jumlah resep yang diresahkan sesuai nama dan alamat
8. NUMERATOR :
pasien yang disertai tanda tangan
9. DENOMINATOR : Jumlah total resep yang dilayani setiap hari
10. TARGET PENCAPAIAN : 100%
Inklusi: Resep yang ditanda tangani bahwa resep benar
KRITERIA INKLUSI DAN
11. : nama dan alamat
EKSKLUSI
Eksklusi: -
12. FORMULA PENGUKURAN : N/D X 100%
13. DESAIN PENGUMPULAN : Conccurent: pengumpulan data dilakukan secara
27
DATA langsung pada saat proses berjalan
14. SUMBER DATA : Resep
15. POPULASI ATAU SAMPEL : Semua lembar resep yang dilayani setiap hari
FREKUENSI
16. : Harian
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU
17. : Bulanan
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : Tribulan
19. PENYAJIAN DATA : Diagram batang
INSTRUMEN
20. : Resep, buku rekap indikator mutu
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB
21. : Penanggung jawab pelayanan obat
INDIKATOR

M. POLI ANAK

1. Semua anak umur 2 bulan 5 tahun dilakukan kajian


JUDUL INDIKATOR :
MTBS
Sesuai dengan Permenkes 74 tahun 2016 tentang
DASAR
standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas, (karena
2. PEMIKIRAN/ALASAN :
untuk meningkatkan keselamatan pasien dalam hal
PEMILIHAN INDIKATOR
pemberian obat kepada pasien)
1.Fokus pada pasien (Person centered)
2.Keselamatan (Safe) √

3.Efektivitas (Effectiveness)
3. DIMENSI MUTU :
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)
6. Tepat Waktu (Timely)
Untuk memastikan bahwa resep yang diberikan sudah
4. TUJUAN :
sesuai dan benar kepada pasien yang dimaksud
5. DEFINISI OPERASIONAL : Obat di berikan kepada pasien sesuai nama dan alamat

28
pasien disertai tanda tangan pasien, resep diberikan
sesuai dengan nama dan alamat dengan cara
memastikan kepada pasien atau keluarga bahwa obat
tersebut benar diperuntukkan untuk orang dengan
nama dan alamat yang tertera dalam resep

Input Output
6. TIPE INDIKATOR :

Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : %
Jumlah resep yang diresahkan sesuai nama dan alamat
8. NUMERATOR :
pasien yang disertai tanda tangan
9. DENOMINATOR : Jumlah total resep yang dilayani setiap hari
10. TARGET PENCAPAIAN : 100%
Inklusi: Resep yang ditanda tangani bahwa resep benar
KRITERIA INKLUSI DAN
11. : nama dan alamat
EKSKLUSI
Eksklusi: -
12. FORMULA PENGUKURAN : N/D X 100%
DESAIN PENGUMPULAN Conccurent: pengumpulan data dilakukan secara
13. :
DATA langsung pada saat proses berjalan
14. SUMBER DATA : Resep
15. POPULASI ATAU SAMPEL : Semua lembar resep yang dilayani setiap hari
FREKUENSI
16. : Harian
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU
17. : Bulanan
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : Tribulan
19. PENYAJIAN DATA : Diagram batang
INSTRUMEN
20. : Resep, buku rekap indikator mutu
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB
21. : Penanggung jawab pelayanan obat
INDIKATOR

29
N. UNIT PROMKES

1. Semua balita umur 6-59 bulan dengan status gizi


JUDUL INDIKATOR :
kurang (BB/TB) diberikan makanan tambahan
Sesuai dengan Permenkes 74 tahun 2016 tentang
DASAR
standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas, (karena
2. PEMIKIRAN/ALASAN :
untuk meningkatkan keselamatan pasien dalam hal
PEMILIHAN INDIKATOR
pemberian obat kepada pasien)
1.Fokus pada pasien (Person centered)
2.Keselamatan (Safe) √

3.Efektivitas (Effectiveness)
3. DIMENSI MUTU :
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)
6. Tepat Waktu (Timely)
Untuk memastikan bahwa resep yang diberikan sudah
4. TUJUAN :
sesuai dan benar kepada pasien yang dimaksud
Obat di berikan kepada pasien sesuai nama dan alamat
pasien disertai tanda tangan pasien, resep diberikan
sesuai dengan nama dan alamat dengan cara
5. DEFINISI OPERASIONAL : memastikan kepada pasien atau keluarga bahwa obat
tersebut benar diperuntukkan untuk orang dengan
nama dan alamat yang tertera dalam resep

Input Output
6. TIPE INDIKATOR :

Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : %
Jumlah resep yang diresahkan sesuai nama dan alamat
8. NUMERATOR :
pasien yang disertai tanda tangan
9. DENOMINATOR : Jumlah total resep yang dilayani setiap hari
10. TARGET PENCAPAIAN : 100%
11. KRITERIA INKLUSI DAN : Inklusi: Resep yang ditanda tangani bahwa resep benar

30
nama dan alamat
EKSKLUSI
Eksklusi: -
12. FORMULA PENGUKURAN : N/D X 100%
DESAIN PENGUMPULAN Conccurent: pengumpulan data dilakukan secara
13. :
DATA langsung pada saat proses berjalan
14. SUMBER DATA : Resep
15. POPULASI ATAU SAMPEL : Semua lembar resep yang dilayani setiap hari
FREKUENSI
16. : Harian
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU
17. : Bulanan
PELAPORAN DATA
18. PERIODE ANALISA DATA : Tribulan
19. PENYAJIAN DATA : Diagram batang
INSTRUMEN
20. : Resep, buku rekap indikator mutu
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB
21. : Penanggung jawab pelayanan obat
INDIKATOR

II. INDIKATOR UKM

Cakupan Kunjungan Rumah Pasien Kasus TB Positif Sesuai Standar

Judul Indikator Cakupan kunjungan rumah pasien kasus TB positif sesuai


standar

Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Keshatan Masyarakat RI No. 64 tahun


2016 tentang penaggulangan Tuberkulosis
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas

31
3. Angka kunjungan rumah pasien TB positif semua kasus
minimal 90% yang ada di wilayah Puskesmas Tebat
Agung

Dimensi Mutu Efesien,efektif, keselamatan

Tujuan Untuk mengetahui jumlah cakupan kujungan rumah pasien


kasus TB positif sesuai standar

Definisi Operasional 1. Tuberkulosis yang selanjutnya disingkat TB adalah


penyakit menular yang disebab kan oleh mycrobacterium
tuberculosis, yang dapat menyerang paru dan organ
lainnya.
2. Kunjungan rumah adalah mendatangi rumah pasien kasus
TB positif dengan harapan pasien TB positif tidak berhenti
atau putus minum obat TB dan meningkatkan kepatuhan
serta menurunkan angka kejadian drop out pasien TB.
3. Kasus TB positif adalah penyakit infeksi yang terutama
menyerang penyakit paru-paru dan menimbulkan
penularan melalui udara waktu seseorang dengan TB aktif
pada waktu aktif bersin dan berbicara, dengan hasil
pemeriksaan laboraturium mikroskopis atau TCM positif.

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator (Pembilang) Jumlah kunjungan rumah pasien TB positif sesuai standar

Denominator (Penyebut) Jumlah semua kasus TB positif pada tahun berjalan di wilayah
kerja Puskesmas

Target Pencapaian 90%

Kriteria Kriteria inklusi: semua pasien TB positif diwilayah kerja


Puskesmas Tebat Agung
Kriteria eksklusi: Pasien TB positif di luar wilayah kerja
Puskesmas Tebat Agung

32
Formula Jumlah kunjungan rumah pasiien TB positif sesuai standar
pada tahun berjalan di wilayah kerja Puskesmas
................................................. x 100%
Jumlah semua kasus TB positif pada tahun berjalan di wilayah
kerja Puskesmas

Desain Pengumpulan
Conccurent (Survei harian)
Data

Sumber Data Hasil observasi dan formulir :


TB.01, TB.02, TB.04, TB.05, TB.06

Instrumen Pengambilan Formulir cakupan kunjungan rumah pasien kasus TB positif


Data sesuai standar

Besar Sampel Semua kasus TB positif pada tahun berjalan di wilayah kerja
Puskesmas

Frekuensi Pengumpulan
Harian
Data

Periode Pelaporan Data Bulanan , triwulanan, tahunan

Periode Analisis Data Bulanan , triwulanan, tahunan

Penyajian Data o Tabel


o Grafik

Penanggung Jawab Penanggung jawab program TB

III. INDIKATOR ADMEN

1. Ketepatan pengumpulan laporan bulanan


JUDUL INDIKATOR :
kegiatan/program ke TU sebelum tanggal 5 setiap bulan
2. DASAR : Sesuai dengan Permenkes 74 tahun 2016 tentang standar
PEMIKIRAN/ALASAN pelayanan kefarmasian di Puskesmas, (karena untuk
PEMILIHAN INDIKATOR meningkatkan keselamatan pasien dalam hal pemberian
33
obat kepada pasien)
1.Fokus pada pasien (Person centered)
2.Keselamatan (Safe) √

3.Efektivitas (Effectiveness)
3. DIMENSI MUTU :
4.Efisiensi (Efficiency)
5.Adil (Equitable)
6. Tepat Waktu (Timely)
Untuk memastikan bahwa resep yang diberikan sudah
4. TUJUAN :
sesuai dan benar kepada pasien yang dimaksud
Obat di berikan kepada pasien sesuai nama dan alamat
pasien disertai tanda tangan pasien, resep diberikan
sesuai dengan nama dan alamat dengan cara memastikan
5. DEFINISI OPERASIONAL : kepada pasien atau keluarga bahwa obat tersebut benar
diperuntukkan untuk orang dengan nama dan alamat
yang tertera dalam resep

Input Output
6. TIPE INDIKATOR :

Proses Outcome
7. SATUAN PENGUKURAN : %
Jumlah resep yang diresahkan sesuai nama dan alamat
8. NUMERATOR :
pasien yang disertai tanda tangan
9. DENOMINATOR : Jumlah total resep yang dilayani setiap hari
10. TARGET PENCAPAIAN : 100%
Inklusi: Resep yang ditanda tangani bahwa resep benar
KRITERIA INKLUSI DAN
11. : nama dan alamat
EKSKLUSI
Eksklusi: -
FORMULA
12. : N/D X 100%
PENGUKURAN
DESAIN PENGUMPULAN Conccurent: pengumpulan data dilakukan secara
13. :
DATA langsung pada saat proses berjalan
14. SUMBER DATA : Resep
15. POPULASI ATAU : Semua lembar resep yang dilayani setiap hari
34
SAMPEL
FREKUENSI
16. : Harian
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU
17. : Bulanan
PELAPORAN DATA
PERIODE ANALISA
18. : Tribulan
DATA
19. PENYAJIAN DATA : Diagram batang
INSTRUMEN
20. : Resep, buku rekap indikator mutu
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB
21. : Penanggung jawab pelayanan obat
INDIKATOR

Tingkat Kepuasan Pasien Dan Keluarga Terhadap Pelayanan Puskesmas

Topik indikator Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan


Puskesmas

Rasional Puskesmas sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan


sehingga kepuasan merupakan tujuan utama dalam
memeberikan pelayanan yang berkualitas. Kepuasa
merupakan bagian yang penting dan hal tersebut akan
terwujud bila ada komitmen, persistensi dan determinaso
maulau dari top manajer perawatan dan staf.

formula Angka kepuasan =


Jumlah pasien yang menyatakan puas thd yan
X 100%
Jumlah pasien yang dilakukan survey pada

35
periode tertentu

Definisi operasional Kepuasan pasien adalah


a. Terpenuhinya kebutuhan pasien/keluarga terhadap
pelayanan keperawatan yang diharapkan
b. Presentase kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan
Elemen indikator adalah kriteria yang memeperlihatkan
tingkat kepuasan pasien
Elemen indikator pada survey terdiri dari:
a. Kelengkapan dan ketepatan informasi
b. Penurunan kecemasan
c. Perawatan trampil professional
d. Pasien merasa nyaman

IV. INDIKATOR MUTU KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY)

Kepatuhan Kebersihan Tangan

Judul Indikator Kepatuhan kebersihan tangan

1. Peraturan menteri kesehatan tentang keselamatan pasien


2. Peraturan menteri kesehatan tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi
3. Keputusan menteri kesehatan tentang pedoman pencegahan dan
Dasar Pemikiran
pengendalian Coronavirus Disease 2019 (covid-19)
4. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan seluruh pemberi
pelayanan dalam melakukan cuci tangan sesuai dengan
ketentuan WHO

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai dasar untuk


memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin
36
keselamatan pasien dengan cara mengurangi risiko infeksi yang
terkait pelayanan kesehatan

Definisi 1. kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan


Operasional menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau
terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-based
handrubs) bila tangan tidak tampak kotor.
2. Kebersihan tangan dilakukan dengan 5 indikasi (five moments)
menurut WHO dan 5 indikasi sesuai dengan keputusan Menteri
Kesehatan tentang pedoman pencegahan dan pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
3. Kebersihan tangan dilakukan dengan cara 6 langkah menurut
WHO
4. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian kepatuhan
terhadap petugas yang melakukan kebersihan tangan sesuai
dengan indikasi yang terdiri dari :
a. Sebelum kontak dengan pasien, yaitu sebelum menyentuh
pasien (permukaan tubuh atau pakaian pasien)
b. Sesudah kontak dengan pasien , yaitu setelah menyentuh
pasien (permukaan tubuh atau pakaian pasien)
c. Sebelum melakukkan prosedur antiseptik contoh:
pemasangan intravena kateter (infus), perawatan luka
pemasangan kateter urin, suctioning, pemberian suntikan
dan lain-lain
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien seperti
muntah, darah, nanah, urin, feses, produksi drain, dan
setelah melepas sarung tangan
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien meliputi :
menyentuh tempat tidur pasien, linen yang terpasang di
tempat tidur, alat-alat di sekitar pasien atau peralatan lain
yang digunakan pasien kertas/lembar untuk menulis yang
ada di sekitar pasien.
f. Melepas sarung tangan steril

37
g. Melepas APD
h. Setelah kontak dengan permukaan benda mati dan objek
termasuk peralatan medis
i. Setelah melepaskan sarung tangan sterl
j. Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makanan
5. Pemberi pelayanan kesehatan yang dinilai adalah semua tenaga
medis dan tenaga kesehatan yank bertugas diruang
pelayanan/perawatan pasien serta tenaga penunjang yang bekerja
sebagai cleaning service, permulasaran jenazah,sopir ambulan,
dan tenaga penunjang yang kontak erat dengan pasien/spesimen
6. Observer adalah orang yang paham dan memiliki kompetensi
untuk melakukan penilaian kepatuhan kebersihan tangan dengan
metode dan tool yang telah ditentukan
7. pengamatan dilakukan selama maksimal 15 menit dalam satu
periode pengamatan
8. peluang adalah indikasi kebersihan tangan dalam 15 menit periode
pengamatan

Jenis Indikator Proses

Satuan Pengukuran Presentase

Numerator Jumlahpeluang kebersihan tangan yang dilakukan sesuai indikasi


(Pembilang)

Denominator Jumlah peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam


(Penyebut) satu periode pengamatan/observasi

Target Pencapaian ≥ 85%

Kriteria inklusi: seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang


bertugas di ruang pelayanan/ keperawatan pasien serta tenaga
penunjang yang bekerja sebagai cleaning service, pemulasaran
Kriteria
jenazah, sopir ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat
dengan pasien/spesimen yang akan di observasi
Kriteria ekslusi: -

38
Jumlah peluang kebersihan tangan yang dilakukan sesuai indikasi x
100%
Formula
Jumlah peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam
satu periode pengamatan/ observasi

Desain Conccurent (survei harian)

Pengumpulan Data

Sumber Data Hasil observasi

Instrumen Formulir kepatuhan kebersihan tangan


Pengambilan Data

Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik

Frekuensi Harian
Pengumpulan Data

Periode Pelaporan Bulanan, triwulanan, tahunan


Data

Periode Analisis Bulanan, triwulanan, tahunan


Data

o tabel
Penyajian Data o Control chart
o Run chart

Penanggung Jawab Penanggung jawab mutu

V. INDIKATOR MUTU PPI

Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Judul Indikator Kepatuhan penngunaan alat pelindung diri (APD)

39
1. Peraturan menteri kesehatan tentang keselamatan pasien
2. Peraturan menteri kesehatan tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi
3. Keputusan menteri kesehatan republik indonesia tentang pedoman
pencegahan dan pengendalian Coronavirus Disease 2019 (covid-
Dasar Pemikiran
19)
4. Pedoman kementerian kesehatan tentang petunjuk teknis alat
pelindung diri (APD)
5. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan seluruh pemberi
pelayanan dalam menggunakan APD sesuai dengan prosedur

Dimensi Mutu Keselamatan, efektif

1. Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas dalam menggunakan


APD
Tujuan
2. Menjamin keselamatan petugas dan pengguna layanan dengan
cara mengurangi resiko infeksi

1. Alat pelindung diri(APD) adalah perangkat alat yang


dirancang sebagai penghalang terhadap penetrasi zat, partikel
padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakaiannya dari
cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit.
2. APD digunakan sesuai dengan standar dan indikasi.
3. Indikasi penggunakan APD adalah jika melakukan yang
memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau
Definisi terpecik darah, cairan tubuh atau kemungkinan pasien
Operasional terkontaminasi dari petugas.
4. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas dalam
menggunakan APD sesuai standar dan indikasi.
5. Penialian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian yang
dilakukan terhadap petugas dalam menggunakan APD saat
melakukan prosedur pelayanan kesehatan.
6. Observer adalah orang yang melakukan pengamatan terhadap
kepatuhan kepada petugas.

Jenis Indikator Proses


40
Satuan Pengukuran Presentase

Numerator Jumlah petugas yang menggunakan APD sesuai indikasi dan standar
(Pembilang) dalam periode pengamatan

Denominator
(Penyebut) Jumlah petugas yang diamati

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: semua petugas yang terindikasi harus menggunakan


Kriteria APD
Kriteria ekslusi: -

jumlah petugas yang menggunakan APD sesuai indikasi x 100%


Formula
standar petugas yang diamati

Desain
Pengumpulan Data
Conccurent (survei harian)

Sumber Data Sumber data primer yaitu melalui observasi

Instrumen Formulir observasi


Pengambilan Data

Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik

Frekuensi Harian
Pengumpulan Data

Periode Pelaporan Bulanan, triwulanan, tahunan


Data

Periode Analisis Bulanan, triwulanan, tahunan


Data

Penyajian Data o tabel


o Control chart

41
o Run chart

Penanggung Jawab Penanggung jawab mutu

Indikator mutu yang sudah disusun kemudian diimplementasikan, dicatat, dimonitoring dan
di dokumentasikan, untuk jenis monitoring proses kepatuhan petugas, monitoring
dilaksanakan setiap bulan oleh sesama petugas poli/unit/program yang terkait, kemudian
setiap evaluasi tiga bulan atau enam bulan di verifikasi oleh tim mutu. Untuk jenis
monitoring out put/out come pencatatan dan pengumpulan data dilakukan oleh petugas di
poli/unit/ruang/program dan monitoring serta verifikasi dilakukan tim mutu.

Setiap akhir tahun anggaran atau paling lama awal tahun anggaran berikutnya dilakukan
evaluasi indikator mutu secara menyeluruh untuk menyusun dan menetapkan indikator mutu
pada tahun berikutnya.

42

Anda mungkin juga menyukai