Anda di halaman 1dari 16

INSTRUMEN PENGKAJIAN DATA KEBIDANAN KOMUNITAS

Wilayah : Kelurahan/Desa Terbanggi Subing


Tanggal pengkajian : 20 Oktober 2021
Nama Pengkaji : Nunung Khusnul Luthfiyati

I. IDENTITAS KLIEN

a. Nama : Ny. Septi Wulandari


b. Umur : 30 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. Suku : Jawa
f. Agama : Islam
g. Alamat : Sidorejo I Kecamatan Gunung Sugih,
Kabupaten Lampung Tengah
1 Nunung Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas

II. KEBIASAAN KLIEN


1. Dimanakah Keluarga biasa berobat.
a. Dokter b. Puskesmas c. BPS/Na.Kes d. Dukun
e. Lain-lain

2. Kebiasaan Makan:
 Makanan pokok : Nasi
 Frekuensi Makanan
a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. >3 kali

 Lauk pauk
a. Tiap hari b. 2 kali/hari c. 3 kali/hari d. >3 kali

 Sayur mayur
a. Selalu ada b. kadang-kadang c. Tidak pernah

 Buah-buahan
a. Selalu ada b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

 Minum susu
a. Tiap hari b. kadang-kadang c. Tidak
pernah

III. DESKRIPSI KASUS


1. Struktur Keluarga
 Ibu pertama menikah pada usia 17 tahun, ibu dalam kondisi sehat, dan
ibu sudah memiliki BPJS
 Jarak rumah dengan pelayanan kesehatan kurang lebih 1 km
 Alat transportasi keluarga motor roda dua
 Ibu saat ini sedang hamil anak ke dua, keluhan pada awal kehamilan
2 hanya mual dan muntahNunung Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas
 Anak pertama berusia 12 tahun dengan jenis kelamin laki-laki, dan ibu
mengatakan setelah persalinan pertama ASInya sudah keluar tetapi
belum banyak, sehingga dibantu dengan pemberian susu formula
 Ibu mengatakan pada waktu pemberian ASI pada anak pertama tidak
paham atau belum mengetahui bagaimana cara perawatan payudara
dengan baik

2. Tahap Perkembangan Keluarga


 Riwayat keluarga inti sangat harmonis dengan komunikasi baik,
sering berkumpul, bercanda gurau baik pada saat makan ataupun saat
berkumpul, dan saling terbuka antara suami dan istri satu sama lain,
dan suami selalu menanyakan pendapat kepada istri untuk mengambil
keputusan.
 Struktur kekuatan keluarga tidak ada yang berlatar pendidikan tinggi,
tetapi hanya sebatas SMP untuk istri dan SMU untuk suami, tetapi
mereka mengetahui dan berupaya ke puskesmas jika ada yang sakit
dan mengambil tindakan yang tepat untuk
 Struktur peran, suami sebagai kepala keluarga bekerja sebagai
karyawan swasta dengan gaji bulanan, dan ibu hanya sebagai ibu
rumah tangga
 Nilai dan norma budaya keluarga tidak ada penerapan peraturan
khusus dalam keluarga kecuali wajib salat 5 waktu terhadap anggota
keluarga, saling menghormati dan saling terbuka satu sama lain jika
sedang ada masalah
 Fungsi keluarga
o Fungsi pendidikan, dimana suami memberikan pendidikan yang
tinggi untuk anaknya agar dapat mendiri dimasyarakat kelak
o Fungsi sosial, semua anggota keluarga saling mengasihi,
menghormati kepada sesama anggota keluarga dan berperilaku
baik di rumah dan masyarakat
o Fungsi ekonomi, pemenuhan pokok keluarga saat ini hanya
3 Nunung Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas
bertumpu pada suami, karena istri hanya sebagai ibu rumah
tangga yang mengurus rumah dan anaknya
o Fungsi pemenuhan atau perawatan/ pemeliharaan kesehatan,
dalam pengenalan masalah suami dan istri mengetahui jika
kehamilan ini direncanakan, sehingga tidak ada masalah yang
terjadi pada kehamilan yang akan membuat khawatir.
Berdasarkan cerita keluarga membuktikan bahwa keluarga kurang
memahami bagaimana cara mempersiapkan agar ASI pada anak
kedua ini cukup. Keluarga sudah tinggal dirumah milik sendiri
walaupun kecil tetapi terlihat besih , ventilasi baik sehingga
jumlah udara dan cahaya yang masuk cukup, dan saluran
pembuangan air yang tertutup mengalir ke saluran got atau siring,
dengan tempat pembuangan sampah yang terbuka. Dalam
penggunaan pelayanan kesehatan bahwa ibu selalu datang
keposyandu apabila ada jadwal posyandu di desanya dan ke
puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya.
o Fungsi religius, selama hamil ibu hanya mengaji dan salat di
rumah, karena masih dalam kondisi pandemi covid-19
o Fungsi rekreasi, jarang rekreasi keluar rumah terlebih lagi kondisi
pandemi covid 19 dan ibu yang sedang hamil trimester ketiga
o Fungsi reproduksi, keluarga sangat mengharapkan kehamilannya,
dan lebih bahagia lagi jika jenis kelaminanak adalah perempuan,
tetapi jika laki-laki keluarga tetap senang dan bahagia
menerimanya, dan akan ber KB agar tidak hamil lagi karena dari
awal pernikahan hanya ingin mengikuti program pemerintah 2
anak cukup. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah
suami, namun akan didiskusikan dengan istri. Keluarga memiliki
jamban sehat, tersedia air bersih dan suami perokok aktif.
 Pengetahuan keluarga tentang kesehatan ibu selama hamil
o Pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali : tahu
o Perawatan payudara selama kehamilan : tidak tahu
o Persalinan di tenaga kesehatan : tahu
4 Nunung Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas
o Mengikuti kelas ibu hamil : tahu, tetapi jarang mengikuti

3. Faktor lingkungan
 Rumah : keluarga menempatu rumah mlik sendiri dengan bentuk
permanen dengan ukuran 6x6, dengan kontruksi dari bata

Denah rumah

Kamar inti Ruang dapur


Kamar anak Ruang keluarga

4. Keadaan kesehatan keluarga


 Ibu sudah mendapatkan imunsasi TT, ibu sebelumnya menggunakan
KB implant, dan sudah lepas sekitar 3 tahun baru hamil kembali, ibu
sekarang hamil anak kedua dengan usia 28 minggu, dengan anak
pertama berusia 12 tahun dan belum pernah keguguran
5. Pengkajian data objektif
 Keadaan umum baik dan Kesadaran composmentis,
 Tanda - tanda vital TD : 110/80 mmHg, N : 82 x/i, R : 20 x/i, S :
36,6ºC, BB sebelum hamil : 50 kg, BB setelah hamil : 62 kg.
 Payudara:Bentuk simetris, areola mammae tampak hiperpigmentasi,
puting susu menonjol, payudara terlihat tegang.
 Abdomen
o Leopold I : TFU 4 jari diatas pusar, teraba bokong janin.
o Leopold II : Pada bagian kanan teraba punggung janin, bagian kiri
ekstremitas janin
o Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba kepala janin
o Leopold IV : Kepala belum masuk PAP
o DJJ : 120 x/mnt

6. Perumusan Masalah
Dari analisa data timbul masalah pada keluarga yang disebabkan ketidak
5 Nunung Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas
tahuan keluarga dalam masalah kesehatan adalah :
 Ketidak tahuan apa yang dilakukan untuk mempersiapkan agar
produksi ASI banyak setelah melahirkan seperti perawatan/breas care
prenatal
 Suami perokok aktif
 Lingkungan (tempat sampah) yang dibiarkan terbuka sehingga
menumpuk dan menimbulkan bau dan vektor seperti lalat
IV. PRIORITAS MASALAH
Untuk menghadapi masalah yang dialami keluarga maka perlu dilakukan
prioritas masalah yang sesuai dengan metode Azrul

 Ketidak tahuan tentang breas care atau perawatan payudara selama


kehamilan
No Kriteria Nilai Bobot
1 Sifat masalah 1
a. Tidak/kuran 3
g sehat 2/3 2
b. Ancaman 1
c. Krisis
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2
a. Dengan mudah 2
2
b. Hanya sebagian 1
c. Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah 1
6 a. Tinggi Nunung Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas
3
1/3
b. Cukup 2
c. rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1
a. masalah berat, harus ditangani 2
1
b. masalah tidak perlu segera ditangani 1
c. masalah tidak dirasakan 0
Total skor 4

 Suami perokok aktif


No Kriteria Nilai Bobot
1 Sifat masalah 1
d. Tidak/kuran 3
g sehat 1 2
e. Ancaman 1
f. Krisis
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2
d. Dengan mudah 2
0
e. Hanya sebagian 1
f. Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah 1
d. Tinggi 3
1
e. Cukup 2
f. rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1
d. masalah berat, harus ditangani 2
1
e. masalah tidak perlu segera ditangani 1
7 f. masalah tidak dirasakan 0
Nunung Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas
Total skor 3

 Lingkungan (tempat sampah)


No Kriteria Nilai Bobot
1 Sifat masalah 1
g. Tidak/kuran 3
g sehat 1 2
h. Ancaman 1
i. Krisis
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2
g. Dengan mudah 2
0
h. Hanya sebagian 1
i. Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah 1
g. Tinggi 3
1
h. Cukup 2
i. rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1
g. masalah berat, harus ditangani 2
1
h. masalah tidak perlu segera ditangani 1
i. masalah tidak dirasakan 0
8 Total skor 3
Nunung Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas

Setelah selesai melakukan pembobotan masalh dengan metode Azrul


ditemukan perioritas masalah yang menjadi prioritas untuk diselesaikan
terlebih dahulu yaitu :
No Masalah Skor
1 Ketidak tahuan tentang breas care atau 4
perawatan payudara selama kehamilan
2 Suami perokok aktif 3
3 Lingkungan (tempat sampah) 3

I. RENCANA PEMECAHAN MASALAH


1. Diagnosa kebidanan
Ny. S G2P1A0 umur 30 tahun dengan usia kehamilan 28 minggu 6 hari,
janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala keadaan ibu dan janin
baik

2. Masalah kebidanan
Masalah kebidanan yang ditemukan dari hasil pengkajian adalah Ketidak
tahuan ibu dan keluarga tentang breas care atau perawatan payudara
selama kehamilan

3. Perencanaan
1) Kajian 1
Tanggal : 20 Oktober 2021
Jam : 15.00 wib
Diagnosa : Ny. S G2P1A0 umur 30 tahun dengan usia kehamilan 28
minggu 6 hari, janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala keadaan
ibu dan janin baik

Rencana Asuham
9 Nunung
2) Lakukan pendekatan pada Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas
keluarga
Alasan : Pendekatan merupakan salah satu cara untuk menjalin
hubungan yang baik dan saling percaya antara ibu dan petugas
kesehatan.
3) Informasikan hasil pemeriksaan
Alasan : hasil pemeriksaan merupakan hak ibu umtuk mengetahui
kondisi kehamilannya dan agar ibu dapat lebih kooperatif dengan
asuhan yang diberikan.
4) Jelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan
Alasan : setiap ibu akan mengalami perubahan baik fisik maupun
psikis, jika tubuh ibu tidak mampu beradaptasi dengan perubahan
yang terjadi maka akan berubah menjadi keadaan yang patologis.
5) Ajarkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral
Alasan : nutrisi yang adekuat dapat membantu menjaga kesehatan ibu
dan janin dan membantu dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan janin berjalan dengan baik
6) Anganjurkan ibu personal hygiene
Alasan : personal hygiene yang baik akan menghindari ibu dari segala
jenis penyakit
7) Beritahu ibu cara untuk melakukan perawatan payudara minimal 3
kali seminggu
Alasan : agar pada saat ibu menyusui bayi ASI ibu lancar dan ibu
tidak kesulitan dalam pemberian ASI dan masalah pada payudara.
8) Menjadwalkan kunjungan ulang 1 minggu lagi

4. Pelaksanaan
Tanggal : 20 Oktober 2021
Jam : 15.15 wib
Diagnosa : Ny. S G2P1A0 umur 30 tahun dengan usia kehamilan 28
minggu 6 hari, janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala keadaan
ibu dan janin baik
10 Nunung Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas

1) Melakukan pendekatan pada keluarga


Hasil : sudah terjalin hubungan yang baik antara petugas kesehatan
dengan keluarga Ny. S
2) Informasikan hasil pemeriksaan
Hasil : KU baik, kesadaran composmentis, TD : 110/80 mmHg, N :
82 x/i, R : 20 x/i, S : 36,6ºC, BB sebelum hamil : 50 kg, BB setelah
hamil : 62 kg.
3) Jelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan, sakit
perut yang tidak tertahankan, sakit kepala dan penglihatan kabur,
tangan dan wajah membengkak, janin jarang bergerak, keluar
cairan dari vagina, demam tinggi
Hasil : Ibu paham dan mengerti dengan penjelasan yang diberikan
mengenai tanda bahaya pada kehamilan
4) Ajarkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti sayur dan
buah-buahan dan tinggi protein seperti telur, daging dan ikan
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia
untuk mengonsumsi makanan yang bergisi seimbang
5) Menganjurkan ibu personal hygiene, seperti mengganti celana
dalam apabila lembab atau basah dan mandi 3 kali sehari
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan, dan
bersedia untuk melaksanaknnya
6) Memberitahu ibu cara untuk melakukan perawatan payudara
minimal 3 kali seminggu
Dengan cara :
(1) Kompres kedua puting susu dan bagian hitam sekitar puting
dengan kapas dan baby sekitar 3 menit
(2) Memberi kedua telapak tangan dengan baby oil.
(3) Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, lakukan gerakan
kecil dengan dua atau tiga jari tangan kanan mulai dari pangkal
payudara dengan gerakan memutar dan berakhir pada daerah
puting
11 Nunung
(4) Meletakkan kedua tanganKhusnul Lutfiyati/Kebidanan
diantara payudara. MengurutKomunitas
dari
tengah keatas sambil mengangkat kedua payudara dan
lepaskan keduanya perlahan
(5) Mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal
kearah puting susu
(6) Mengompres payudara dengan air hangat dan diselingi dengan
air dingin
Hasil : Ibu mengerti dan sudah mencoba mempraktekkan breas care
atau perawatan payudara yang telah diajarkan petugas kesehatan,
dan berjanji akan melakukannya minimal 3 kali dalam seminggu
7) Menjadwalkan kunjungan ulang 1 minggu lagi
Hasil : ibu bersedia dikunjungi oleh tenaga kesehatan kembali
minggu depan

5. Evaluasi
Tanggal : 20 Oktober 2021
Jam : 15.15 wib
Diagnosa : Ny. S G2P1A0 umur 30 tahun dengan usia kehamilan 28
minggu 6 hari, janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala keadaan
ibu dan janin baik

1) Sudah terjalin hubungan yang baik antara petugas kesehatan dengan


keluarga Ny. S
2) KU baik, kesadaran composmentis, TD : 110/80 mmhg, N : 82 x/i, R
: 20 x/i, S : 36,6ºc, BB sebelum hamil : 50 kg, BB setelah hamil : 62
kg.
3) Ibu paham dan mengerti dengan penjelasan yang diberikan mengenai
tanda bahaya pada kehamilan
4) Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia untuk
mengonsumsi makanan yang bergisi seimbang
5) Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan, dan bersedia untuk
melaksanaknnya personal hygiene
12 6) Nunung
Ibu mengerti dan sudah Khusnul
mencoba Lutfiyati/Kebidanan
mempraktekkan breasKomunitas
care atau
perawatan payudara yang telah diajarkan petugas kesehatan, dan
berjanji akan melakukannya minimal 3 kali dalam seminggu.
7) Ibu bersedia dikunjungi oleh tenaga kesehatan kembali minggu
depan
8) Pendokumentasian

2) Kajian 2
Tanggal : 30 Oktober 2021
Jam : 10.00 wib
Diagnosa : Ny. S G2P1A0 umur 30 tahun dengan usia kehamilan 29
minggu 6 hari, janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala keadaan
ibu dan janin baik

 Data Subjektif
Ibu mengatakan ia sudah melakukan perawatan payudara atau braes care
pada hari jumat, selasa, dan hari ini kamis pagi setiap habis mandi.

 Data Objektif
Keadaan umum baik dan Kesadaran composmentis.
Tanda – tanda vital TD : 110/80 mmHg, N : 82 x/i, R : 20 x/i, S : 36,6ºC,
BB : 65 kg. 3)
Payudara : Bentuk simetris, puting susu menonjol, kolostrum ada.

1. Diagnosa kebidanan
Ny. S G2P1A0 umur 30 tahun dengan usia kehamilan 29 minggu 6 hari,
janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala keadaan ibu dan janin
baik

2. Masalah kebidanan
Tidak ada

13 3. Penataksanaan Nunung Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas

Tanggal : 30 Oktober 2021


Jam : 10.00 wib
Diagnosa : Ny. S G2P1A0 umur 30 tahun dengan usia kehamilan 29
minggu 6 hari, janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala keadaan
ibu dan janin baik

1) Informasikan hasil pemeriksaan : KU baik, kesadaran composmentis,


TD : 110/80 mmHg, N : 82 x/i, R : 20 x/i, S : 36,6ºC, BB sebelum
hamil : 50 kg, BB setelah hamil : 62 kg.
Hasil : ibu senang hasil pemeriksaan dalam kondisi baik
2) Tetap anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti sayur
dan buah-buahan dan tinggi protein seperti telur, daging dan ikan
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia
untuk mengonsumsi makanan yang bergisi seimbang
3) Tetap menganjurkan ibu personal hygiene, seperti mengganti celana
dalam apabila lembab atau basah dan mandi 3 kali sehari
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan, dan bersedia
untuk melaksanaknnya
4) Mengevaluasi apakah ibu sudah melakukan perawatan payudara
sendiri selama 3 kali seminggu, dan apakah sesuai dengan teori yang
diajarkan
Hasil : Ibu sudah melakukan perawatan payudara sendiri 3 kali
seminggu dan kolostrum sudah keluar
5) Pendokuemntasian
Hasil : pendokuemntasian telah dilakukan

REFERENSI:
Saputri, Maya, Eka. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester
Iii Dengan Cara Perawatan Payudara. Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.X
No.2 Tahun 2019

14 Nunung Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas


Lampiran :

15 Nunung Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas


16 Nunung Khusnul Lutfiyati/Kebidanan Komunitas

Anda mungkin juga menyukai