Hasil
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan tentang Asuhan Keperawatan pada An.M
dengan gizi kurang, penelitian ini dilakukan di desa Naumbai Wilayah Kerja
Puskesmas Air Tiris, yang dilakukan pada tanggal 07-12 Juli 2022. Asuhan
b. Pengkajian
a. Identitas Pasien
4) Agama : Islam
8) Suku/Bangsa : Domo/Indonesia
79
80
b. Penanggung jawab/Keluarga
1. Nama : Ny. E
2. Umur : 23 tahun
3. Pendidikan : SLTP
4. Pekerjaan : IRT
6bln
81
d. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki Hidup
: Perempuan hidup
: garis pernikahan
: klien
e. Fungsi Keluarga
bekerja diluar wilayah Air Tiris. Semua kebutuhan dicukupi oleh Tn.I.
bersama istri dan kedua anaknya. Tn.I memiliki satu orang anak usia
Keluarga Tn.I termasuk keluarga inti. Tn.I bertugas mencari nafkah dan
Ny.E bertugas mendidik anak. Ny.E mengatakan tidak paham dengan apa
yang harus dilakukan kepada anaknya. Ketika terdapat masalah pada anak
h. Struktur Keluarga
dahulu.
1) Nutrisi
Keluarga Tn.I makan sehari 3 kali dengan nasi dan lauk, kadang
An.M yang berusia 2 tahun 6 bulan sudah tidak minum ASI sejak
usia 1 tahun 6 bulan karena produksi ASI tidak banyak. An.M tidak
kali sehari dengan nasi dan lauk, kadang dengan kuah sayur dan
buah. An.M makan dengan porsi kecil jika disuapkan oleh ibu kurang
An.M minum air putih 6 sampai 8 gelas sehari. An.M sangat jarang
2) Pola Istirahat
Keluarga Tn.I rata-rata tidur mulai jam 22.00 sampai 05.00 WIB.
8 jam sehari.
3) Pola Eliminasi
Tn.I BAB lancer 1 kali sehari, begitu pula dengan Anggota keluarga
Keluarga Tn.I rata-rata BAK 3-5 kali sehari. Tidak ada masalah
BAB/BAK, An.M BAK 6 kali sehari, warna urin kuning cerah tidak
ada darah.
4) Pola Kebersihan
84
menggunakan sabun.
5) Pola aktivitas
Tn.I sehari-hari bekerja dari pagi hingga sore hari, dan Ny.E
mengasuh anak.
Faktor social : Tn.I dan keluarga memiliki hubangan yang baik dengan
1. Rumah
2. Sarana Memasak
3. Pengelolaan Sampah
4. Sumber Air
5. Jamban Keluarga
keluarga Tn.I
dialirkan ke sungai.
7. Kandang Ternak
rumah.
86
8. Halaman
bersih.
9. Lingkungan Rumah
Lingkungan rumah tampak bersih. Barang ditata rapi. Tidak ada tikus,
Fasilitas pendidikan terdekat adalah Tk/ Paud. Jarak rumah Tn.I dengan
TK/ PAUD ± 50 m.
Puskesmas Air Tiris berjarak kurang lebih 2k dari rumah keluarga Tn.I.
Jarak rumah dengan pasar terdekat salah kurang lebih 2 km dari rumah.
rumah.
Sarana Hiburan yang dimiliki oleh keluarga Tn.I adalah smart phone dan
TV.
87
Keluarga Tn.I memiliki satu sepeda motor. Apabila motor sedang dipakai,
anggota keluarga yang lain hanya dirumah atau berjalan kaki. Fasilitas
Tn.I.
1. Kesehatan Keluarga
An.M lahir dengan berat badan 4500 gram. Saat ini An.M berada pada
garis kuning dilihat dari KMS balita. An.M berhenti minum ASI sejak
usia 1 tahun 6 bulan karena produksi asi yang sudah tidak banyak.
Setelah itu An.M sudah tidak ada minum susu,mupun susu formula.
Tidak ada kebiasaan minum obat dalam keluarga Tn.I dikarenakan tidak
Keluarga Tn.I hanya sesekali berobat ke puskesmas Air Tiris saat sakit
b) Ibu Hamil
c) Persalinan
d) Masa Nifas
e) Keluarga Berencana
m. Pemeriksaan Fisik
Nadi : 98 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Tinggi Badan : 85 cm
Lingkar perut : 62 cm
2. Keadaan Umum
seusianya, tinggi badan An.M dan berat badannya tidak mencapai batas
lambat dengan volume yang kecil. An.M tidak dapat menatap lawan
Bentuk kepala An.M normal, tidak ada benjolan dikepala dan tidak ada
nyeri tekan dikepala. Pada leher An.M tidak ada pembesaran pada leher
dan tidak ada nyeri tekan. Tidak ada terjadi gangguan pendengaran pada
telinga An.M. Kondisi rambut An.M tidak rontok dan berwarna hitam.
4. Sistem Integumen
90
Keadaan turgor kulit An.M elastis. Kulit tampak lembab dan rambut
5. Sistem Pernafasan
20x/menit.
6. System Kardiovaskuler
7. System Gastrointestinal
An.M tidak mengalami mual muntah. An.M tidak mengalami diare dan
pada An.M.
8. Sistem Urinary
9. Sistem Muskuluskletal
Tidak terjadi penyebaran lemak dan penyebaran masa otot pada An.M.
Perubahan tinggi badan terjadi secara lambat pada An.M. Saat bermain
bersama teman An.M tidak terlihat bersemangat dan lebih banyak duduk
1. Mengenal Masalah
Tn.I dan Ny.E menyatakan tahu bahwa anaknya mengalami gizi kurang,
Ny.E tidak mengerti tentang masalah gizi kurang yang terjadi pada anak,
buku KMS.
gizinya membaik.
Ny.E mengatakan ketika usia anaknya 1 tahun 6 bulan, ASI nya sudah
mengetahui makan jenis apa yang tepat untuk anak usia 2 tahun 6 bulan.
Ny.E selalu meminta bantuan untuk merawat anaknya jika sakit kepada
ibu kandungnya.
92
ridak ada barang tajam atau sesuatu yang dapat membahayakan anak.
o. Analisa Data
c. Diagnosa Keperawatan
Data Subjektif :
o Ibu menyatakan anaknya tidak suka sayur dan tidak mendapatkan susu
Data Objektif :
Bb : 9,7 kg
Tb : 85 cm
Lila : 12 cm
Lingkar perut : 62 cm
Status gizi anak pada buku kms berada pada garis kuning.
Data Subjektif :
Ibu mengatakan anaknya jika bermain dengan temannya akan lebih cepat
Data Objektif :
Anak tampak malu saat diajak berbicara dan tidak berani melakukan
Ibu tampak tidak dapat menjawab pertanyaan tentang anak gizi kurang
Data Subjektif :
posyandu.
100
Ibu mengatakan jika anaknya sakit, dia akan meminta bantuan kepada
ibunya.
Ibu mengatakan tidak ada perbedaan makanan antara orang tua dan anak
dirumah.
Data Objektif :
Ibu tampak tidak dapat menyebutkan ciri-ciri anak dengan gizi kurang.
Ibu tampak tidak dapat menyebutkan jenis makanan yang sehat dan sesuai
d. Intervensi Keperawatan
Terapeutik :
1. Fasilitasi hubungan anak
dengan teman sebaya
2. Dukung anak berinteraksi
dengan orang lain
3. Dukung anak mengekspresikan
perasaannya secara positif
4. Dukung anak dalam bermimpi
atau berfantasi sewajarnya
5. Dukung partisipasi anak
disekolah
6. Berikan mainan yang sesuai
dengan usia anak
7. Bernyanyi bersama anak lagu
yang disukai
8. Bacakan cerita atau dongeng
9. Sediakan kesempatan dan alat-
alat untuk menggambar,
melukis, dan mewarnai
Edukasi :
1. Jelaskan nama-nama benda
objek yang ada dilingkungan
sekitar
2. Ajarkan pengasuh milestones
perkembangan dan perilaku
yang di bentuk
3. Ajarkan sikap kooperatif,
bukan kompetisi diantara anak
4. Ajarkan anak cara meminta
bantuan dari anak lain, jika
perlu
5. Ajarkan teknik asertif pada
anak
6. Demonsrasikan kegiatan yang
meningkatkan perkembangan
kepada pengasuh
Kolaborasi :
1. Rujuk untuk konseling jika
perlu
104
e. Implementasi Keperawatan
usia anak.
7. Menyanyi bersama
8. Membacakan cerita atau dongeng.
9. Menyediakan kesempatan dan alat-alat
untuk menggambar, melukis dan mewarnai.
Edukasi :
1. Menjelaskan nama-nama benda objek yang
ada dilingkungan sekitar.
2. Mengajarkan pengasuh milestone
perkembangan dan perilaku anak.
3. Mengajarkan sikap kooperatif.
4. Mengajarkan anak cara meminta bantuan
dari anak lain, jika perlu.
5. Mengajarkan teknik asertif pada anak.
6. Mendemonstrasikan kegiatan yang
meningkatkan perkembangan kepada
pengasuh.
Kolaborasi :
1. Merujuk untuk konseling jika perlu.
Edukasi :
1. Menjelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat.
3. Mengajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat.
108
f. Evaluasi
anaknya.
-Anak tampak mulai mau menjawab pertanyaan
yang diajukan
-anak tampak mau diajak untuk kegiatan
menggambar dan mewarnai.
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Air Tiris yang telah dilaksanakan pada tanggal 8 Juli sampai dengan 13 Juli
2022 sebanyak satu kali kunjungan sehari, Pada bab pembahasan penulis
antara teori dan kasus. Tahapan pembahasan sesuai dengan tahapan asuhan
1. Pengkajian
a. Identitas
dibutuhkan.
jumlah porsi yang sedikit. Ny.E mengatakan An.M tidak suka makan
109
110
sayur dan tidak mendapat makanan pendamping seperti buah atau susu
sejak An.M berhenti minum ASI. Hasil dari pemeriksaaan fisik yang
Lingkar Perut 62cm. An.M tampak memiliki badan yang kecil dan
kurus, warna rambut normal, turgor kulit normal, dan menu makan
An.M sangat sulit untuk naik. Nafsu makan yang kurang dan
anak. Faktor pencetus terjadinya gizi kurang adalah pola makan yang
pada anak.
2. Diagnosa Keperawatan
mengatakan berat badan An.M sulit untuk naik. An.M makan dengan
tidak menentu.
112
memiliki badan yang kecil dan kurus dari anak seusianya, warna
rambut normal, turgor kulit normal, dan menu makan anak tidak
seimbang.
badan yang tidak sesuia dengan usia anak. Diagnosa ini menejelaskan
berat badan anaknya sulit naik, Ny.E mengatakan An.M lebih sering
ciri anak gizi kurang dan tidak mengetahui jenis nutrisi yang
mental.
pada anak. Penelitian ini sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa
kepada anak sehingga pola asupan nutrisi pada anak menurun. Dengan
menyadarkan orang tua untuk dapat merawat anak dengan gizi kurang
3. Intervensi Keperawatan
2016)
gizi kurang pada anak. Selanjutnya dengan cara promosi berat badan
agar defisit nutrisi pada An.M bias teratasi dan memotivasi keluarga
pada An.M.
teman seusianya.
yang sakit.
4. Implementasi Keperawatan
2018).
(Pudiastuti, 2016)
anak.
119
prasekolah.
menjelaskan bahwa perhatian dan kasih sayang orang tua pada anak
gizi
.
120
5. Evaluasi Keperawatan
keluarga tetap melanjutkan edukasi ini setiap hari dan tetap menjaga
gizi kurang pada anak, hasil subjektifnya adalah Orang tua klien
gizi pada ibu mengalami penigkatan yang signifikan terjadi pada ibu
PENUTUP
A. Kesimpulan
gizi kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tiris kecamatan Kampar tahun
1. Hasil pengkajian didapatkan berat badan An.M sulit untuk naik. An.M
nutrisi
kesehatan.
123
124
teratasi.
B. SARAN
tindak lanjut sehingga An.M tidak jatuh pada status gizi buruk.
3. Bagi Keluarga