BAB 1
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Masalah
pada lokasi tubuh manusia. Oleh sebab itu, kulit pada manusia mempunyai
peranan yang sangat penting dan memiliki banyak fungsi. Namun, setiap
kulit sejak lahir, kulit berjerawat, hingga penyakit kulit lainnya yang
disebut dengan dermatitis atopic. (ilmu penyakit kulit dan kelamin, 2016)
Dermatitis atopik adalah penyakit kulit yang terinfeksi oleh zat racun
bersifat kronik dengan ciri khas rasa gatal yang hebat dan sering terjadi
diperkirakan sekitar 15-30% pada anak-anak dan 2-10% pada dewasa dan
jumlah kasus dermatitis atopik meningkat dalam tiga dalam sepuluh tahun
para ahli, baik di bidang biologi, maupun berbagai faktor diluar maupun di
Amerika Serikat penyakit DA dialami oleh 17%-18% pada anak-anak dan 1%-
penyakit alergi pada anak sekolah di Indonesia memiliki pola yang sama
dan remaja dari Universitas yang ada di 5 kota. Dilaporkan 278 subjek
atopik sebesar 1,8%. Penyakit atopik yang paling sering muncul, dengan
kelamin, 2016)
3
gangguan aktivitas sehari-hari dan gangguan pola tidur pada anak, dermatitis
Provinsi Riau selama tahun 2019 sampai dengan 2021 terdapat jumlah klien
Berdasarkan berbagai data dan informasi di atas yang sudah di cari dan
B. Rumusan masalah
keluarga pada anak ..... dengan dermatitis atopik di wilayah kerja Puskesmas
Pekanbaru.
4
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Raya Pekanbaru
Raya Pekanbaru
Raya Pekanbaru
Raya Pekanbaru
Raya Pekanbaru
D. Pengumpulan data
5
E. Manfaat penelitian
1. Aspek teoritis
2. Aspek praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep dasar medis
1. Definisi
7
penderita rhinitis alergika dan asma serta diantara para anggota keluarga
Dermatitis atopi (DA) adalah salah satu kelainan kulit bersifat kronis
yang ditandai dengan keluhan pruritus yang bersifat kronis dan paling
umum terjadi pada bayi dan anak-anak. (James Wiliam D, Elston Dirk M,
Etiologi
E (IgE) dalam serum serta adanya riwayat alergi lainnya (rinithis alergika
b) Makanan : susu, telur, kacang, ikan laut, kerang laut dan gandum.
2. Klasifikasi
murni terdiri atas 2 tipe, yaitu tipe DA intrinsik adalah DA tanpa bukti
IgE total di dalam serum. Tipe kedua adalah DA ekstrinsik, bila terbukti
9
atas usia saat terjadinya DA, yaitu DA fase infantil, anak dan dewasa.
Lesi pada dermatitis atopik anak berjalan kronis akan berlanjut sampai
usia sekolah dan predileksi biasanya terdapat pada lipat siku, lipat
Pada dermatitis atopik bentuk dewasa mirip dengan lesi anak usia
juga ada gejala lain yang tidak selalu terdapat.Pada fase dewasa, 10
di lipatan,mengalami likenifikasi.
3. Patofisiologi
immunogen atau allergen dari luar yang mencapai kulit, dapat melalui
sirkulasi setelah inhalasi atau secara langsung melalui kontak dengan kulit.
ditangkap oleh sel penyaji antigen (antigen precenting cell = APC) untuk
dan sitokin ini merangsang aktivitas sel B untuk menjadi sel plasma dan
sirkulasi IgE segera berikatan dengan sel mast (MC) dan basofil. Pada
paparan allergen berikutnya, IgE telah terssedia pada permukaan sel mast,
sehingga terjadi ikatan antara allergen dan IgE. Ikatan ini akan
segera.
4. pathway
IgE meningkat,
Eosinophil
meningkat
12
Pelepasan
histamin
Reaksi
hipersensitivitas
Kerusakan integritas
5. Gambaran klinis Gangguan pola tidur
Resikoinfeksi
Gejala klinis dan perjalanan dermatitis atopik sangat bervariasi,
Lesi akut pada dermatitis atopik berupa eritema dengan papul, vesikel,
dan telapak kaki.Pada orang berkulit hitam atau coklat dapat ditemukan
likenifikasi folikular.
6. Manifestasi klinik
berjalan kronik dan residiv. Rasa gatal yang hebat menyebabkan garukan
dan terjadi eksudasi yang berakhir dengan lesi berkrustae. Lesi kulit yang
1. Bayi
14
ekstensor.
infeksi sekunder
berlanjut ke anak
2. Anak
pergelangan tangan
3. Dewasa
di leher, tangan.
7. Pemeriksaan penunjang
Peningkatan kadar IgE dalam serum juga dapat terjadi pada sekitar 15%
Uji kulit di lakukan bila ada dugaan pasien alergik terhadap debu atau
3) Tes kulit
8. Komplikasi
kulit
2) Asma
3) Rinitis
4) Gangguan tidur
5) Bekas luka
6) Dermatitis seboroik
8) Selulitis
9. Panatalaksanaan
pakaian kasar, suhu yang lembab atau ekstrem harus dihindari oleh
penderita.
e) Kortikosteroid topical
Dapat dipakai sebagai anti inflamasi dan anti pruritus dan berguna
f) Pemberian antibiotic
g) Pemberian antihistamin
h) Mengurangi stress
B. Konsep keluarga
1. Pengertian keluarga
masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya,
atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Keluarga adalah
2. Tipe keluarga
1. Keluarga Tradisional
yang terdiri dari suami, istri, dan anak baik dari sebab
lain-lain.
perkawinan sebelumnya.
mati.
2. Keluarga Non-tradisional
3. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
perawatan kesehatan.
kehubungan intim yang baru. Tahap ini juga disebut sebagai tahap
perencanaan keluarga.
menjadi kakek/nenek.
Keluarga saat ini dapat terdiri dari tiga sampai lima orang, dengan
putri-saudara perempuan.
dalam waktu penuh, biasanya pada usia 5 tahun, dan diakhiri ketika
lama, jika anak tetap tinggal dirumah pada usia lebih dari 19 atau20
tahun.
perginya anak pertama dari rumah orang tua dan berakhir dengan
rumah.
yang bermakna antara orangtua yang telah menua dan anak mereka,
pensiun salah satu atau kedua pasangan, berlanjut sampai salah satu
keluarganya,
fasilitas kesehatan.
a. Sebagai pendidik
komprehensif.
f. Sebagai fasilitator
g. Sebagai peneliti
30
keluarga.
Selain peran perawat keluarga di atas, ada juga peran perawat keluarga
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
31
1. Pengkajian
1) Wawancara keluarga.
sebagainya.
c. Pekerjaan KK
d. Pendidikan KK
e. Komposisi Keluarga
yang dipakai.
g. Tipe Keluarga
tradisional.
h. Suku Bangsa
33
i. Agama
keluarga.
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
masyarakat.
c. Struktur peran
d. Nilai/norma keluarga
36
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
setempat.
d. Fungsi reproduksi
37
adalah :
keluarga.
d) Fungsi ekonomi
kesehatan keluarga.
bulan.
permasalahan
7. Pemeriksaan Fisik
1) Breathing (B1)
2) Blood (B2)
takikardia kompensasi).
3) Brain (B3)
gelisah.
4) Bladder (B4)
5) Bowel (B5)
melena.
5-12x/menit).
6) Bone (B6)
40
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosakeperawatanadalahpenilaianklinismengenairesponklienterhad
apmasalahKesehatanatauproseskehidupanyangdialaminyabaikyangberl
angsungactualmaupunpotensial.Diagnosakeperawatanbertujuanuntukm
situasiyangberkaitandenganKesehatan(TimPokja
SDKIDPPPPNI,2018).
Diagnosakeperawatanyangdipergunakandalamhaliniantaralain:
tepat.
Menurut(TimPokjaSIKIDPPPPNI,2017),rencanakeperawata
StandarLuaranKeperawatanIndonesia(SLKI)danStandarIntervensi
secukupnya
Terapeutik : Terapeutik :
1. Lakukan prinsip enam 1. Menghindari hal-hal
benar yang tidak diinginkan
2. Cuci tangan dan pakai yang diakibatkan oleh
sarung tangan pemberian obat
3. Bersihkan kulit 2. Menjaga kebersihan
4. Oleskan obat pada kulit tangan dan mengindari
infeksi nosocominal
3. Agar tidak terjadi
infeksi
4. Mengaplikasikan obat
topikal
2. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Perawatan gangguan pola Perawatan gangguan pola
berhubungan dengan kunjungan selama … x tidur tidur
ketidakmampuan keluarga 24 jam, maka keluarga Observasi : Observasi :
mengambil keputusan dapat: 1. Anjurkan keluarga 1. Untuk mengetahui
untuk tindakan kesehatan 1. Mengambil mengkaji kebutuhan kebutuhan tidur pasien
yang tepat keputusan untuk tidur pasien 2. Untuk mengetahui
Definisi : masalah kesehatan 2. Anjurkan keluarga lingkungan yang
Gangguan pola tidur 2. Mengidentifikasi menciptakan nyaman untuk pasien
merupakangangguan yang hal-hal yang lingkungan yang 3. Untuk
terjadi pada kualitas meningkatkan tidur nyaman mempertahankan
dankuantitas waktu 3. Anjurkan keluarga kenyamanan tidur
tidurseseorang akibat mempertahankan 4. Supaya cepat sembuh
faktor eksternal (Tim fasilitas aktivitas dari gangguan pola
Pokja SDKI DPPPPNI, sebelum tidur tidur
2016) 4. Anjurkan pasien untuk 5. Mengetahui faktor
istirahat yang dapat
5. Jelaskan pentingnya memperberat gangguan
tidur yang adekuat pola tidur
6. Diskusikan ke keluarga 6. Untuk meningkatkan
pasien tentang tidur pasien
dukungan untuk
memenuhi tidur pasien
Edukasi : Edukasi :
1. Jelaskan ke keluarga 1. Menambah
43
Kolaborasi : Kolaborasi :
1. Pemberian analgetik 1. Membantu mengurangi
jika perlu rasa nyeri dengan
farmakologi
Terapeutik : Terapeutik :
6. Ciptakan lingkungan 1. Menjaga ketenangan
yang tenang tanpa dan kenyamanan pasien
gangguan dengan 2. Menjaga kenyamanan
pencahayaan dan suhu keluarga
ruang yang nyaman 3. Agar keluarga
7. Menganjurkan keluarga merasakan
untuk menggunakan kenyamanan
pakaian yang longgar
8. Gunakan nada suara
yang lembut dengan
irama yang lambat dan
berirama
Edukasi : Edukasi :
1. Jelaskan penyebab 1. Menambah wawasan
resiko infeksi pasien dan keluarga
44
Kolaborasi : Kolaborasi :
1. Pemberian analgetik 1. Membantu mengurangi
jika perlu resiko
Terapeutik : Terapeutik :
4. Dokumentasikan 1. Mencatat respon pasien
respon terhadap efek terhadap analgetik dan
samping analgetik dan efek samping yang
efek yang tidak tidak diinginkan
diinginkan
Edukasi : Edukasi :
1. Jelaskan efek terapi 1. Menambah
dan efek samping obat pengetahuan pasien dan
keluarga mengenai efek
samping obat yang
diberikan
4. Penatalaksanaanatauimplementasi
45
dilakukan
olehperawatsesuaidenganrencanatindakan.Tindakankeperawatanmelip
uti,tindakankeperawatan,observasikeperawatanpendidikankesehatan/
keperawatan,tindakanmedisyangdilakukanolehperawat(Tim Pokja
5. EvaluasiKeperawatan
ataukriteriahasilyangditetapkan.Evaluasimerupakantahapakhirdarisuatu
proseskeperawatanuntukdapatmenentukansuatukeberhasilanasuhankep
erawatan.EvaluasididokumentasikandalambentukSOAP(subjektif,obje
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
yang di gunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus yang
B. Batas Istilah
1. Asuhan keperawatan
klien dalam studi kasus ini adalah 1 klien dengan diagnosa medis dan
terjadi akibat adanya peradangan pada kulit, kondisi ini bisa disertai
C. Partisipan
E. Pngumpulan Data
berikut :
1. Wawancara
2. Observasi
pemeriksaan diagnostic dan data lain yang releven. Pada penelitian ini
berikut:
Tuanku Tambusai.
49
penelitian.
informed consent.
skunder.
dengan:
ini waktu yang ditentukan adalah 5 hari, akan tetapi jika belum
yang telah diperoleh dari responden, ada pun pihak lain dalam
studi kasus ini adalah keluarga klien, perawat dan perawat yang
G. Etika Penelitian
1. Informed consent
51
inisial.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Data yang didapatkan juga akan disimpan pada folder yang dijaga
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
ke ...
52
April 2022 hingga Mei 2022. Tempat pengumpulan data yaitu di Desa
Raya.
I. Analisa Data
1. Pengumpulan Data
2. Mereduksi Data
3. Penyajian Data
privasi dari pasien tetap dijaga dengan cara hanya menuliskan nama
4. Kesimpulan
Daftar pustaka