4520111070
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BOSOWA
2022
PROPOSAL
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
PENDAHLUAN
A. Latar Belakang
Dermatitis atopik adalah inflamasi pada kulit yang bersifat kronik residif
disertai keluhan gatal , yang diakibatkan adanya disfungsi sawar kulit dan
berkaitan erat dengan riwayat atopik lainnya, misalnya asma, rinitis alergika,
dan konjungtivitis alergika. Adanya gangguan sawar kulit mengakibatkan
berbagai alergen dan mikroorganisme mudah berpenetrasi dan
mengakibatkan proses inflamasi terjadi terus menerus.
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
1) Apakah uji darah perifer
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1) Manfaat bagi institusi pendidikan kesehatan dan kedokteran
2. Epidemiologi
Klasifikasi yang lebih praktis untuk aplikasi klinis didasarkan atas usia
saat terjadinya dermatitis atopik, yaitu dermatitis atopik fase infantil,
dermatitis atopik anak dan dermatitis atopik remaja dan dewasa :
Dermatitis atopik lebih sering muncul pada usia bayi (2 bulan-2 tahun),
umumnya awitan dermatitis atopik terjadi pada usia 2 bulan. Tempat
predileksi utama diwajah diikuti kedua pipi dan tersebar simetris. Lesi dapat
meluas ke dahi, kulit kepal, telinga, leher, pergelangan tangan, dan tungkai
terutama dibagian volar atau fleksor. (Boediardja, 2015)
Pada dermatitis atopik fase anak (usia 2-10 tahun) dapat merupakan
kelanjutan fase infantil atau muncul tanpa didahului fase infantil. Tempat
predileksi lebih sering di fosa kubiti dan poplitea, fleksor pergelangan tangan,
kelopak mata dan leher, dan tersebar simetris. Kulit pasien dermatitis atopik
dan kulit pada lesi cenderung lebih kering. Lesi dermatitis cenderung
menjadi kronis, disertai hiperkeratosis hiperpigmentasi, erosi, ekskoriasi,
krusta dan skuama. Pada fase ini pasien dermatitis atopik lebih sensitif
terhadap alergen hirup, wol dan bulu binatang. (Boediardja, 2015)
Dermatitis atopik remaja dan dewasa (usia >13 tahun) dapat merupakan
kelanjutan fase infantil atau fase anak. Tempat predileksi mirip dengan fase
anak, dapat meluas mengenai kedua telapak tangan, jari-jari, pergelangan
tangan, bibir, leher bagian anterior, skalp, dan puting susu. Manisfestasi
klinis bersifat kronis, berupa plak hiperpigmentasi, hiperkeratosis, likenifikasi,
ekskoriasi dan skuamasi. Rasa gatal lebih hebat saat beristirahat, udara
panas dan berkeringat. Fase ini berlangsung kronik-residif sampai usia 30
tahun, bahkan lebih. (Boediardja, 2015)
Sampai saat ini penyebab pasti dermatitis atopik masih sulit dipahami.
Pada beberapa kasus, dermatitis atopik merupakan masalah kulit yang
berlangsung lama dan memerlukan lebih dari satu pengobatan. Beberapa
penelitian menunjukan kemungkinan dermatitis atopik berhubungan dengan
interaksi antara penurunan fungsi sawar kulit, sistem imun, genetik, serta
faktor pemicu lainnya seperti faktor lingkungan maupun agen infeksi.
(Pandaleke & Herry E. J. Pandaleka, 2014)
Lesi dimulai dari wajah, tetapi dapat mengenai tempat lain. Di awali suatu
plak eritema, papul, dan vesikel yang sangat gatal di pipi, dahi, dan leher,
tetapi dapat pula mengenai badan, lengan dan tungkai. Bila anak mulai
merangkak lesi dapat di tangan dan lutut. Karena garukan terjadi erosi dan
ekskoriasi atau krusta, tidak jarang mengalami infeksi. Xerosis dapat terjadi
menyeluruh, termasuk rambut dan kulit kepala kering. Tipe ini cenderung
kronis dan residitif. (Lestari, 2018)