BIO-LISTRIK Biofisika

BIW-1103

Bio-Listrik Dinamik
Pertemuan 13 – 18, 20, 21, 22 Nopember 2019
Kompetensi Biofisika
BIW-1103

Mahasiswa mampu :
➢ memahami konsep dasar arus listrik
➢ memahami Hukum Ohm
➢ memahami rangkaian listrik seri dan paralel
➢ memahami Hukum Kirchoff
 History
Biofisika
BIW-1103

Tahun 1800, Alesandro Volta (1745−1827)

menciptakan Baterai Listrik, yaitu piranti yang
mampu menghasilkan aliran muatan listrik secara
terus menerus (steady).
 Biofisika
BIW-1103
DEFINISI
arus listrik adalah jumlah total muatan yang
melewati suatu lokasi per satuan waktu
Jika sejumlah muatan DQ, melewati area A dalam selang waktu
Dt, maka arus merupakan perbandingan antara muatan dan
waktu tersebut.

+
+
DQ
+
A + I =
+ Dt
I
• Satuan SI untuk Arus Listrik adalah ampere (A).
• 1 A = 1 C/s (1 Coulomb muatan yang melewati area dalam selang waktu 1 s)
 CONVENTION/KONVENSI Biofisika
BIW-1103

• Arus Konvensional dinyatakan sebagai aliran yang

searah dengan pergerakan muatan positif.
• Pada konduktor logam seperti tembaga, arus listrik
merupakan pergerakan dari elektron (muatan
negatif ).

- - v
-
 SOAL DISKUSI Biofisika
BIW-1103

Arus listrik steady mengalir dalam sebuah kawat

(kabel), sebesar 2,5 A, selama 4 menit.
Berapa jumlah muatan listrik yang melewati sebuah
titik pada kawat tersebut selama 4 menit !
Ada berapa banyak elektron di dalam kawat/kabel
tersebut!
SOLUSI :
Biofisika
BIW-1103
HUKUM OHM
Biofisika
BIW-1103

Berdasarkan eksperimen oleh

George Simon Ohm (1787- DV
1854), disimpulkan bahwa arus
listrik dalam kawat logam
(penghantar) sebanding dengan
beda potensial yang terpasang I
pada ujung-ujung kawat logam
tersebut, yaitu ;
DATA EKSPERIMEN

I  DV
No V (Volt) I (mA)
1 1.5 0.5
2 3.0 1.0
3 4.5 1.5
4 6.0 2.0
5 8.0 2.5
 Resistensi (R)
Biofisika
BIW-1103
3,0

2,5
I  DV
2,0

DI
DI
Arus (mA)

1,5 1
Slope = =
1,0
DV DV R
0,5

0,0
1,5 3,0 4,5 6,0 8,0 DI 2,0 − 0,5 1,5
Beda Potensial (Volt) Slope = = = = 0,333
DV 6,0 − 1,5 4,5

R = 1 / Slope = 1 / 0,333 = 3 x10 3 Ohm = 3 k

 HUKUM OHM
Biofisika
BIW-1103
• Persamaan ini berlaku untuk kabel atau penghantar yang
resistansinya, R tetap. Penghantar seperti ini dikatakan
bersifat ohmic. Jika R tidak konstan dan nilainya
bergantung pada tegangan, maka dikatakan kabel atau
penghantar tersebut bersifat non-ohmic dan tidak
tunduk/berlaku pada hukum Ohm.

Grafik hubungan arus dan beda potensial (a) Konduktor, memenuhi Hukum Ohm (b)
Device non-ohmic, diode, bahan semikonduktor
Soal Latihan : Biofisika
BIW-1103

Sebuah Setrika Listrik menarik arus 2A ketika

dihubungkan dengan sumber tegangan 220 V.
Tentukan hambatan listrik dari seterika tersebut.
Apa yang terjadi jika setrika tersebut dihubungkan
dengan sumber tegangan 110 V?
 RESISTOR Biofisika
BIW-1103

• Di dalam semua piranti elektronik, seperti heater, bola

lampu, stereo ampifier dan lain-lain memerlukan resistensi
untuk mengalirkan arus listrik. Pada beberapa rangkaian,
khususnya di dalam prianti elektronik, Resistor digunakan
untuk mengatur banyaknya arus listrik.

Simbol
Resistor

Berbagai macam ragam Resistor

RESISTOR COLOR CODE
Biofisika
BIW-1103

Merah = 2
Hijau = 5
Orange =103 R = 25.000 ± 2.500 
Perak = 10%
 Resistivity
Biofisika
BIW-1103

• Pergerakan elektron di dalam konduktor mengalami

hambatan oleh adanya tumbukan dengan atom-atom di
dalamnya.

• Dari percobaan diketahui bahwa resistansi sebuah

penghantar,R, sebanding dengan panjang penghantar, L,
dan berbanding terbalik dengan luas penampang
lintangnya, A.
 menyatakan tetapan kesebandingan
L yang disebut dengan resistivitas dan 
R =  bergantung pada jenis bahan konduktor
A
(materialnya)
Conceptual Example
Biofisika
BIW-1103

Sebuah kawat mempunyai resistansi, R, ditarik secara

uniformly (serba sama) sampai panjangnya dua kali semula.
Apa yang terjadi dengan resistansi kawat tersebut ?

TANGGAPAN

A
Volume Konstan
V=AL
L
1/2A

2L
 Conceptual Example
Biofisika
BIW-1103

TANGGAPAN

A Resistansi = R
L
1/2A

2L
Resistansi = 4R Menjadi 4 X lebih besar
DISKUSI
Biofisika
BIW-1103

Mengapa burung hinggap di

Jaringan Listrik Tegangan
Tinggi, tidak tersengat ?

Seekor burung bertengger pada kabel listrik jaringan transmisi

DC yang berarus 2800 A. Kabel mempunyai resistansi 2,5 x 10-5
 per meter. Sedangkan kedua kaki burung terpisah sejauh 4,0
cm.
Resistivity of various Materials
Biofisika
BIW-1103
 Resistansi bergantung suhu
Biofisika
BIW-1103

• Resistansi dari beberapa material juga bergantung pada

suhu (temperatur). Secara umum, resistansi logam naik
dengan bertambahnya suhu. Hal ini disebabkan karena
jika suhu tinggi, atom-atom penyusun logam bergerak
dengan cepat dan tersusun dengan bentuk yang lebih
teratur. Jika perubahan suhu tidah terlalu besar, resistansi
logam bertambah secara linier, yaitu :

 t =  o (1 +  DT )
• dengan o adalah resistansi pada suhu acuan (biasanya 0oC
atau 20oC), t adalah resistansi pada suhu DT di atas suhu
acuan, dan  adalah tetapan suhu resistivitas.
 DAYA LISTRIK
Biofisika
BIW-1103

Cepat lambatnya energi listrik diubah menjadi

energi bentuk lain dinyatakan dengan besaran
Fisika yang disebut Daya Listrik, P (Electric
Power). Dalam hal ini daya listrik merupakan laju
energi yang berubah dari satu bentuk ke bentuk
lainnya:
energi yang diubah Q V
Daya = P = =
waktu t
Muatan yang mengalir tiap detik, Q/t, tidak lain
adalah arus listrik, I, sehingga :

P =V .I
Varian Persamaan Daya Listrik Biofisika
BIW-1103
Rangkaian Seri
Biofisika
BIW-1103

Jika dua atau lebih elemen/piranti listrik (misal Resistor)

dihubungkan ujung-ujungnya, dan sejumlah arus yang sama
mengalir melalui tiap sambungan, maka rangkaian seperti
ini dinamakan Rangkaian Seri.

Pada rangkaian seri jumlah beda

potensial yang melintas pada masing-
masing resistor sama dengan beda
potensial dari tegangan terpasang.

V1 = I.R1, V2 = I.R2, dan V3 = I.R3.

VT = V1 + V2 + V3 = I.R1 + I.R2 + I.R3
RT = R1 + R2 + R3
Rangkaian Paralel
Biofisika
BIW-1103

Jika resistor dirangkai sedemikian rupa hingga arus dari

sumber terpecah pada cabang-cabang, maka rangkaian
resistor semacam ini disebut dengan Rangkaian Paralel.
Total arus , I, pada rangkaian pararel adalah
penjumlahan dari arus yang melewati tiap
cabang rangkaian resistor.

IT = I 1 + I 2 + I 3
V V V
I1 = I2 = I3 =
R1 R2 R3

V V V V 1 1 1 1
= + + = + +
RT R1 R2 R3 RT R1 R2 R3
Rangkaian Majemuk : Seri-Paralel
Biofisika
BIW-1103

❖ Rangkaian Majemuk tersusun atas rangkaian seri

dan paralel, sehingga pada rangkaian majemuk ini
berlaku aturan pada rangkaian seri maupun
rangkaian paralel.
❖ Untuk menghitung hambatan total dan arus,
dilakukan penyederhanaan rangkaian dengan
menggunakan sifat-sifat yang berlaku pada
rangkaian seri maupun paralel.
 Analisis Rangkaian
Biofisika
BIW-1103

a)

b)

c)

d) 10,3 
Rangkaian Seri dan Paralel
Biofisika
BIW-1103
 Biofisika
• Jika suatu rangkaian listrik membentuk rangkaian BIW-1103

listrik tertutup (loop), maka akan timbul sifat khas

pada tegangan-arusnya.

• Kirchhoff’s first rule

“Pada sembarang titik cabang suatu rangkaian listrik, jumlah arus

yang menuju titik cabang harus sama dengan jumlah arus yang
meninggalkan titik cabang tersebut”
• Aturan pertama Kirchhoff atau aturan titik cabang berdasar pada
Hukum Kekekalan Muatan. Aturan ini sering diterapkan pada
rangkaian paralel.
 Biofisika
BIW-1103
• Aturan pertama Kirchhoff atau aturan titik cabang
berdasar pada Hukum Kekekalan Muatan. Aturan ini
sering diterapkan pada rangkaian paralel.

 imasuk =  i keluar
• Kirchhoff’s second rule atau loop rule

• Aturan kedua Kirchhoff adalah Hukum Kekekalan energi.

Hukum ini diterapkan pada rangkaian tertutup, baik
tunggal maupun multi loop dan karena inilah hukum
kedua sering juga disebut aturan loop.
Aturan I Kirchhoff Biofisika
BIW-1103

Aturan II Kirchhoff
 Bio-Electricity APPLIED
Biofisika
• Di dalam hampir semua hewan terdapat beda tegangan antara BIW-1103

bagian dalam (intra cell) dan bagian luar sel (extra cell),
khususnya di dalam sel saraf dan otot.
• Dalam keadaan istirahat tegangan bagian dalam relatif terhadap
bagian luar rata-rata sebesar -85 mV.

Tegangan Nernst
◼ Tegangan di dalam sel disebabkan oleh perbedaan
konsentrasi ion antara bagian luar dan dalam sel, karena
perbedaan permeabilitas dinding sel terhadap ion-ion yang
berbeda.
kT c1
V =V1 −V 2 =  2,3 log
e c2
c1 = konsentrasi ion intraseluler, c2 = konsentrasi ion ekstraseluler
Bio-Electricity Potensial Nernst
Biofisika
BIW-1103

◼ Tegangan (potensial) Nernst negatif jika selaput

permeabel terhadap ion positip dan positip bila selaput
permeabel terhadap ion negatip.
k = tetapan Boltzmann dan T = suhu mutlak
◼ Pada suhu 37oC nilai kT/e adalah :
kT (1,38x10−23 J / K )(310K )
= -19
= 0,0267V = 26,7mV
e 1,60x10 C
◼ Sehingga Potensial Nernst adalah :
kT c1 c1
V =V1 −V 2 =  2,3 log = (61, 4 mV )log
e c2 c2
0,141
V =V1 −V2 = − (61, 4 mV)log = −(61, 4 mV)log 28,2 = −89,2 mV
0,005
Tabel : Konsentrasi ion-ion di dalam cairan
intraselular dan ekstraselular Biofisika
BIW-1103

Konsentrasi, mol/ltr
Ion Ekstraselular, C2 Intraselular, C1

K+ 0,005 0,141
Na+ 0,142 0,010
0,147 0,151
Cl- 0,103 0,004
A- 0,044 0,147
0,147 0,151
Biofisika
BIW-1103
Electric Shock APPLIED
Biofisika
BIW-1103

• Kejutan listrik (Electric Shock) dapat terjadi

karena adanya kontak manusia dengan sumber
tegangan listrik tinggi yang memungkinkan
mengalirkan arus listrik melalui otot-otot atau
syaraf.
• Variabel utama yang dapat digunakan untuk
menentukan keselamatan dari kejutan listik adalah
Arus Listrik yg melalui tubuh.
• Arus listrik yg mengalir di dalam tubuh bergantung
pada Tegangan ( V ) dan hambatan atau
Resistansi ( R ) tubuh
 Biofisika
Efek Fisiologis Kejutan Listrik BIW-1103

Arus Listrik Efek Fisiologis Tegangan,

(kontak 1 s ) 100.000 Ohm 1.000 Ohm
1 mA Threshold of feeling, tingling sensation. 100 V 1V

5 mA Accepted as maximum harmless current 500 V 5V

Beginning of sustained muscular contraction 1000 V 10 V

10-20 mA ("Can't let go" current.)

Ventricular fibrillation, fatal if continued.

100 -300 mA Respiratory function continues 10.000 V 100 V

Sustained ventricular contraction followed by

6A normal heart rythmn. (defibrillation). 600.000 V 6.000 V
Temporary respiratory paralysis and possibly
burns.