Oleh :
Nama : Rr. Nibras Khairunnisa Sari
NIM : B1J013137
Rombongan : II
Kelompok :3
Asisten : Zahra Rahmawati
A. Latar Belakang
Tujuan praktikum acara karakterisasi bakteri enteron kali ini adalah untuk
mengetahui langkah-langkah/tahapan karakterisasi bakteri yaitu secara morfologi, fisiologi,
biokimia/enzimatis dan mengidentifikasi bakteri enteron melalui pengujian biokimiawi atau
enzimatis menggunakan sistem API 20E.
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan pada acara praktikum kali ini yaitu mikroskop,
incubator, tabung reaksi, cawa petri, beaker glass, Erlenmeyer, pipet ukur, object
glass, cover glass, pipet tetes, strip API 20E, micropipet, kertas saring whatman,
jarum ose, dan lampu spirtus,
Bahan yang digunakan pada acara praktikum kali ini yaitu kultur bakteri
enteron, medium Sulfide Indole Motility (SIM) Agar dan reagen Kovac, Medium
(Methyl Red -Voges-Proskauer ) MR-VP Broth dan indicator methyl red dan reagen
Barritt, Medium Urea Broth dan phenol red, Medium Trypticase Nitrate Broth,
Medium Starch Agar dan Iodine solution, Medium Milk Agar , Medium Tributyrin
Agar, Medium gula-gula dengan phenol red, Medium Nutrient Agar, Medium Eosin
Methylene Blue Agar (EMBA), Reagen NNNN-tetramethyl-p-phenylenediamine
dihydrochloride (0,2%), Larutan H2O2 (1,5%), Reagen α-naphthol (6% dalam
etanol), Reagen asam sulfanilat acid (0,8% dalam asam asetat 5N), Serbuk Zn,
Reagen pewarnaan Gram, Reagen pewarnaan flagella, Reagen pewarnaan endospora,
Larutan saline 0,85%, Larutan FeCl (10%), Larutan KOH (40%) dan Minyak
mineral dan akuades steril.
B. Metode
Cara Kerja 1
Tahapan metode yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Disediakan kultur bakteri enteron dalam tabung reaksi yang berumur 24 jam.
2. Dilakukan pengamatan morfologi koloni: bentuk, ukuran, permukaan, tepi,
elevasi, warna, transparansi, konsistensi.
3. Bentuk koloni: bulat/circular, tidak teratur.
4. Ukuran koloni: kecil (φ 1 mm), sedang (φ 2-3 mm), besar (φ >3 mm).
5. Permukaan koloni: halus, mengkilap atau kusam.
6. Tepi koloni diamati menggunakan mikroskop perbesaran rendah sehingga
diketahui tepi koloni: rata, bergelombang, undulates, lobatus, bergerigi,
filament, dan tidak beraturan.
7. Elevasi koloni diamati dari pandangan samping: rata, cembung, umbonatus.
8. Warna koloni: putih, krem atau warna lainnya.
9. Transparansi koloni diamati dengan cara menerawang biakan cawan terhadap
sumber cahaya sehingga bersifat opaque, translucens, dan transparan.
10. Konsistensi diamati dengan cara menempelkan jarum ose ke permukaan
koloni, kemudian ditarik ke atas, maka disebut berlendir atau butyrous.
11. Dilakukan pengamatan morfologi sel: sifat dinding sel (sifat Gram), bentuk
sel, motilitas, endospora.
12. Pengamatan sifat dinding sel dilakukan dengan pewarnaan Gram: dibuat
ulasan bakteri pada object glass, difiksasi, ditetesi Gram A (crystal violet),
dibiarkan selama 30”, ditetesi Gram B (Iodine) dan dibiarkan selama 30”,
kemudian ditetesi peluntur Gram C (Aseton) sampai tidak ada warna ungu
menetes lagi, dicuci dengan air mengalir dan dikeringanginkan. Kemudian
ditetesi Gram D (safranin), dibiarkan selama 30”, kemudian dibilas dengan
air mengalir dan dikeringanginkan. Preparat diamati dibawah mikroskop
dengan perbesaran kuat menggunkan minyak imersi. Sel bersifat Gram positif
bila sel tampak berwarna ungu atau biru dan bersifat Gram negatif bila sel
tampak berwarna merah atau pink.
13. Bentuk sel diamati bersamaan pengamatan hasil pewarnaan Gram, sehingga
sel tampak berbentuk bulat (coccus), batang (bacil), lengkung (spiril).
14. Dilakukan pengamatan:
a) Sifat fisiologi: pertumbuhan pada suhu, pH, oksigen, tekanan osmotik,
salinitas.
b) Sifat biokimia/enzimatis: katalase, oksidase, indol, MR-VP, citrate,
reduksi nitrat, pembentukkan H2S, hidrolisis amilum, protein, lipid,
dan fermentasi gula-gula.
c) Pengujian dilakukan sesuai dengan tabel sebagai berikut:
Pengujian Medium Reagen Hasil Uji
pH pertumbuhan NB/HV broth Phenol red Perubahan warna
Temperatur
NB/VB broth - Kekeruhan, pellet
pertumbuhan
Salinitas
NB/VB broth+NaCl - Kekeruhan, pellet
pertumbuhan
Indol SIM agar Kovac’s reagen +warna merah,
-warna kuning
MR: Methyl red MR: +merah, -
MR-VP MR-VP broth indicator VP: kuning. VP: + pink, -
Barritt’s reagen no change
Simmon’s citrate +medium biru, -
Citrate -
agar medium hijau
H2S SIM agar tube - Warna hitam
+ deep pink, - no
Urease Urease broth Phenol red
deep pink
Gelembung gas atau
Katalase - H2O2
busa
Tetramethyl-p-
Warna pink, maroon,
Oksidase Trypticase soy agar phenylenediamine-
ungu
dihydrocloride
Sulfanilic acid dan α-
Trypticase nitrate Perubahan warna
Reduksi nitrat napthylamine,
broth medium: merah
sulfanilic acid
Warna biru-hitam di
Hidrolisis amilum Starch agar Iodine solution
sekitar koloni
Zona jernih di sekitar
Hidrolisis kasein Milk agar -
koloni
Zona jernih di sekitar
Hidrolisis lipid Tributyrin agar -
koloni
Fermentasi
NB+gula Phenol red Perubahan warna
gula-gula
Kebutuhan sumber
Medium basal + N - Kekeruhan, pelet
N
A. Hasil
Gambar 4.4
Tabel 3.1 Hasil Karakterisasi Bakteri Enteron melalui Pengujian secara Morfologi
Rombongan II
Morfologi
Isolat
Makro Gram Bentuk Sel Spora
B: Sirkuler
E: Raised
A T: Rata ̶ Coccus ̶
U:Small
P: Mengkilap
W: Putih bening
B: Sirkuler
E: Raised
B T: Rata ̶ Coccus ̶
U:Small
P: Mengkilap
W: bening
B: Sirkuler
E: Raised
C T: Rata ̶ Coccus ̶
U:Small
P: Mengkilap
W: Putih bening
B: Sirkuler
E: Raised
D T: Rata ̶ Basil ̶
U:Medium
P: Mengkilap
W: Putih
B: Irreguler
E: Raised
E T: Rata ̶ Basil ̶
U:Small
P: Mengkilap
W: Putih susu
B: Sirkuler
E: Raised
F T: Rata ̶ Basil ̶
U:Small
P: Mengkilap
W: Putih
Keterangan : Bentuk (B), Elevasi (E), Tepi (T), Ukuran (U), Permukaan (P), dan Warna (W).
Tabel 3.2 Hasil Karakterisasi Bakteri Enteron melalui Pengujian secara Fisiologi
Rombongan II
Fisiologi
Kelompok
pH 3 pH 7 pH 9 SR 37 0C 50 0C
1 + ++ +++ ++ +++ +
2 + +++ ++ + +++ ++
3 + +++ ++ + ++ +
4 ̶ ++ + ̶ ++ +
5 ̶ +++ ++ + +++ ++
6 ̶ +++ +++ + +++ +
Tabel 3.3 Hasil Karakterisasi Bakteri Enteron melalui Pengujian secara Biokimiawi/
Enzimatis Rombongan II
Biokimiawi/Enzimatis
Kelompok
Ind MR VP CC Proteo Oks Kat
1 + + ̶ + ̶ ̶ ̶
2 + ̶ ̶ + ̶ + ̶
3 ̶ ̶ ̶ + ̶ + +
4 + + ̶ ̶ + + +
5 + ̶ ̶ ̶ ̶ ̶ +
6 + ̶ ̶ ̶ + ̶ +
Tabel 3.4 Hasil Karakterisasi Bakteri Enteron melalui Pengujian secara Biokimiawi/
Enzimatis Rombongan II
Salinitas
Kelompok Flagella
0.85 % 5% 10%
1 +++ ++ + ̶
2 + ++ +++ Monotrik
3 +++ ++ + Lofotrik
4 +++ ++ + Monotrik
5 +++ + ̶ Amfitrik
6 +++ ++ + Monotrik
B. Pembahasan
Gambar 1 Suspensi bakteri dimasukkan ke dalam sumur yang berisi reagen kering
Berdasarkan hasil percobaan yang dapat dilihat pada gambar 4, diketahui bahwa
sampel bakteri E. coli yang diuji dengan API 20E merupakan E. coli 1 dengan % ID sebesar
86,2% dan terdapat pula Pantoe spp 4 dengan % ID sebesar 9,2%. Hasil yang diperoleh
merupakan hasil identifikasi yang termasuk dapat diterima. Tidak ada hasil uji yang
berlawanan pada bakteri E. coli, akan tetapi terdapat hasil uji yang berlawanan pada sumur
AMY sebesar 99% untuk Pantoe spp yang merupakan takson terdekat dari E. coli.
Sedangkan menurut Clayton (1986), reaksi karakteristik pada bakteri E. coli akan
memberikan hasil uji yang dapat dilihat pada gambar 10.
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran untuk praktikum kali ini yakni dalam penyediaan isolat seharusnya disediakan
lebih banyak sehingga dapat mengantisipasi terjadinya kekurangan atau kehabisan suatu
isolat.
DAFTAR REFERENSI
Brooks, G. F., Butel J. S., & Morse S. A. 2008. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Salemba
Medika.
Carson J, Wagner T, Wilson T, Donachie L. 2001. Miniaturized Tests For Computer
Assisted Identification Of Motile Aeromonas Species with an Improved Probability
Matrix. Journal of Applied Microbiology. 90, 190-200.
Clayton P, Feltham RKA, Mitchell CJ, Sneath PHA. 1986. Constructing A Data Base For
Low Cost Identification Gram Negative Rods in Clinical Laboratories. Journal of
Clinical Pathology. 39, 798-802.
Clayton P., Feltham R. K. A, Mitchell C. J., & Sneath P. H. A. 1986. Constructing A Data-
Base For Low Cost Identification Gram Negative Rods In Clinical Laboratories.
Journal of Clinical Pathology. 39, 798-802.
Doumith, M., Ellington, M.J., Livermore, D.M., and Woodford, N. 2012. Molecular
Mechanisms Disrupting Porinex Pression Inert Apenem-Resistant Klebsiella and
Enterobacter spp. Clinical Isolates From The UK. J. Antimicrob. Chemother. 63: 659–
667.
Dwidjoseputro. 1978. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Engelkirk, Paul G. and Janel L. Duben-Engelkirk. 2007. Laboratory Diagnosis of Infectious
Diseases: Essentials of Diagnostic. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins
Farmer, J.J. 2003. Enterobacteriaceae Introduction and Identification. In: Manual of Clinical
Microbiology, 8th ed. New York: ASM Press.
Feltham RKA, Wood PA, Sneath PHA. 1984. A General-Purpose System for Characterizing
Medically Important Bacteria To Genus Level. Journal of Applied Bacteriology. 57:
279-290.
Gayet, S., Chollet, R., Molle,G., Pagès, J.M., and Chevalier, J. 2003. Modification Of Outer
Membrane Protein Profile and Evidence Suggesting Anactive Drug Pumpin
Enterobacter Aerogenes Clinical Strains. Antimicrob. Agents Chemother. 47: 1555–
1559.
Jawetz, et al. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 20. San Francisco: University of
California.
Jawetz, Melnick, & Adelberg. 2007. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Jyothi, K., Babu, S. K., Nancy Clara, K., and Kashyap, A., (2012). Identification and
Isolation of Hydrocarbon Degrading Bacteria by Molecular Characterization. Bio Axis
DNA Research Centre (P) Ltd, Hyderabad, Helix. Vol. 2, Pg: 105-111.
Lavigne, J.P., Sotto,A., Nicolas-Chanoine, M.H., Bouziges, N.,Pagès, J.M.,and Davin Regli,
A. 2013. An Adaptive Response of Enterobacteraerogenes to Imipenem: Regulation Of
Porin Balance in Clinical Isolates. Int. J.Antimicrob. 41:130–136.
Maloha, Ma’as M. 2012. Pemeriksaan Angka Kuman Escherichia Coli dengan Usap Alat
pada Restoran, Rumah Makan, dan Lokalisasi Makanan Jajanan di Kota Jambi Tahun
2011. Jambi: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Miró, E., Grünbaum, F., Gómez, L., Rivera, A., Mirelis,B., Coll,P., et al. 2013.
Characterization Of Amino Glycoside-Modifying Enzymes In Enterobacteriaceae
Clinical Strains and Characterization Of The Plasmid Simplicated In Their Diffusion.
Microb. Drug Resist. 19: 94–99.
Regli, Anne Davin & Jean-Marie Pagès. 2015. Enterobacter aerogenes and
Enterobactercloacae; Versatile Bacterial Pathogens Confronting Antibiotic Treatment.
Frontiers in Microbiology, 6: 1-10.
Smith–Keary P.F. 1988. Genetic Elaments In Escherichia coli. London: Macmillan
Molecular biology series,.
Soemarno, 2000. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Yogyakarta: Akademi Analisis
Kesehatan Republik Indonesia.
Strohl, W. A., Rouse H., Fisher B. D. 2001. Lippincott’s Illustrated Reviews: Microbiology.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.
Sudigdo, Sastroasmojo. 2010. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung
Seto.
Supardi, Imam & Sukamto. 1999. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan.
Bandung: Penerbit Alumni.
Tim Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. 2003. Bakteriologi Medik.
Malang: Bayumedia Publishing.
Wahab, MFA. 2007. Analysis Of Citrobacter Freundii A1 Whole Cell And Its Recombinant
Flavin Reductase Biodegradation Of Azo Dyes Using Spectrophotometric And
Voltametric Techniques. thesis, Johor: Universiti Teknologi Malaysia.