Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PERENCANAAN USAHA

“Kripik Sehat”

(KERIPIK BUAH DAN SAYUR)

OLEH :

KELOMPOK 3

1. WIWIK DWIJAYANI (1910421012)


2. MARSHA M ARIFA (1910421028)
3. NURHAYATUL HANIFAH (1910422018)
4. RANNY SYAFITRI (1910423024)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG, 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makanan yang merupakan kebutuhan pokok manusia dalam kehidupannya kini semakin
berkembang. Kebutuhan pokok tersebut bukan hanya makanan berat seperti nasi, bubur, roti
dan makanan pokok lainnya, tetapi makanan ringan atau yang sering disebut snack kini sudah
menjadi hal pokok yang dibutuhkan masyarakat dari berbagai kalangan. Hal ini terbukti
dengan adanya banyak produk snack yang ditawarkan oleh perusahaan besar maupun kecil
dan dipasarkan di warung-warung, toko-toko dan juga supermarket.
Menurut Dirjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (2002), dewasa ini
orientasi sektor pertanian telah berubah kepada orientasi pasar. Perubahan preferensi
konsumen yang semakin menuntut atribut produk yang lebih rinci dan lengkap serta adanya
preferensi konsumen akan produk olahan, maka motor penggerak sektor pertanian harus
berubah dari usaha tani kepada agroindustri. Dalam hal ini, agroindustri harus menjadi
lokomotif dan sekaligus penentu kegiatan sub sektor usaha tani dan selanjutnya akan
menentukan sub sektor agribisnis hulu.
Sebagai motor penggerak pembangunan pertanian di Indonesia, upaya pengembangan
agroindustri sangat penting dilaksanakan. Hal ini mencakup beberapa tujuan, yaitu: (a)
menarik dan mendorong munculnya industri baru di sektor pertanian, (b) menciptakan
struktur perekonomian yang tangguh, (c) menciptakan nilai tambah dan (d) menciptakan
lapangan kerja dan memperbaiki pembagian pendapatan (Soekartawi, 2000). Sektor industri,
terutama industri pengolahan hasil pertanian merupakan sektor yang memberikan nilai
tambah pada produk pertanian primer. Secara nasional sektor industri kecil adalah penyerap
tenaga kerja terbesar berdasarkan skala usaha dibandingkan dengan sektor industri menengah
dan besar yaitu sebesar 78.994.872 orang tenaga kerja pada tahun 2008 dan 80.933.384 orang
tenaga kerja pada tahun 2009 .
Dewasa ini, masyarakat sekitar yang di dalamnya termasuk mahasiswa membutuhkan
cemilan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Namun, hal tersebut telah sulit ditemukan di
pasaran. Oleh karena itu, kami tergerak untuk membuka usaha yang memproduksi cemilan
sehat lagi lezat.
Keripik buah dan sayur adalah salah satu bentuk produk industri yang mengolah buah
dan sayur segar menjadi kripik. Kripik merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh
masyarakat, karena mengingat rasanya yang nikmat dan gurih. Keberadaan usaha kecil sangat
berpengaruh dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, karena dapat menyerap tenaga
kerja, memberikan nilai tambah pada buah-buahan dan dapat menjadi sumber pendapatan
bagi pemilik usaha kecil tersebut.
Keripik buah dan sayur adalah produk olahan buah yang diproses dengan penggoreng
vakum, sehingga bahan (daging buah) yang digoreng renyah dan berwarna cerah. Kondisi ini
tidak dapat diperoleh dengan penggorengan biasa. Selain itu kripik buah (nangka dan salak)
juga memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan.

1.2 Tujuan Usaha


1. Meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam bidang bisnis sebagai mahasiswa.
2. Belajar agar bisa melakukan kerjasama dengan orang lain.

1.3 Manfaat Usaha


Adapun manfaat didirikannya usaha ini adalah :
1. Bagi produsen, dapat memberikan pengalaman dalam mendirikan suatu usaha dan
mendapatkan keuntungan.
2. Bagi konsumen, dapat menikmati keripik dengan varian yang berbeda yang sehat dan
higienis.
BAB II
ISI

2.1 Gambaran Usaha

Usaha yang akan dijalankan ini bergerak dibidang produksi makanan khususnya
keripik yang terbuat dari bahan baku berupa buah-buahan dan sayur. Kami memilih usaha ini
karena permintaan makanan jenis cemilan seperti ini sangat tinggi, walaupun telah banyak
produsen keripik di Indonesia, namun kami memproduksi keripik dengan cita rasa yang lebih
bervariasi dengan bahan baku yang lebih bervariasi pula dan distribusi lebih luas.

2.2 Bahan Baku


Bahan baku yang digunakan pada usaha kripik ini terbuat dari buah dan sayuran sehat,
segar dan berkualitas tinggi. Adapun buah yang digunakan adalah pisang. Adapun sayuran
yang akan digunakan adalah bayam, ubi ungu dan singkong. Cita rasa yang diberikan adalah
100% rasa asli dari buah dan sayuran tersebut. Produk keripik yang dihasilkan merupakan
hasil produksi rumahan dengan proses yang higienis, tanpa mengandung bahan pengawet,
pemanis dan pewarna.

2.3 Pemasaran
Dilihat dari promosi makanan yang cepat laku adalah pada tempat ramai seperti pasar,
sekolah, kampus, kantor, itu adalah tempat yang paling strategis untuk mempromosikan
barang dagangan. Berikut ini ada beberapa cara mempromosikan produk kami ini
diantaranya:
1. Melalui brosur, plakat, atau spanduk. Cara ini cukup efektif untuk memperkenalkan
produk yang kami jual secara cepat.
2. Direct selling yaitu melalui penjualan langsung. Cara ini lumayan efektif karena langsung
bertemu dengan pembelinya dan bisa langsung promosikan kripik buah dan sayur yang
kami jual.
3. Melalui media social. Saat ini banyak masyarakat yang menggunakan berbagai media
social sehingga cukup efektif mempromosikan ataupun menjual produk kami melalui
media sosial seperti bbm, instagram, facebook, twitter dan membuka homepage usaha
kami sendiri. Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan walau tak ada gambar visual
yang dapat terlihat tapi setidaknya pesannya dapat tersampaikan kepada masyarakat.
4. Memasarkan melalui toko makanan dan minimarket di sekitar lokasi produksi.

2.4 Keuangan
2.4.1 Modal / Pengeluaran
Modal awal yang kami gunakan untuk membuka usaha ini adalah sebesar Rp. 242.000.
Dengan menghasilkan 10 bungkus pada setiap bahan yang digunakan. Modal awal ini
termasuk kedalam peralatan-peralatan yang akan dibeli untuk digunakan dalam proses
produksi. Berikut analisis keuangan yang akan digunakan :
● Bahan
Bahan Jumlah Satuan Total
Pisang 3 sisir Rp. 10.000 Rp. 30.000
Bayam 20 ikat Rp. 2.000 Rp. 40.000
Singkong 5 kg Rp. 2.000 Rp. 10.000
Ubi ungu 5 kg Rp. 3.000 Rp. 15. 000
Minyak goreng 5 liter Rp. 13.000 Rp. 65.000
Tepung terigu 2 kg Rp. 7.000 Rp. 14.000
● Alat
Alat Jumlah Satuan Total
Gas LPG 3 kg 2 buah Rp. 22.000 Rp. 44.000
Wajan besar 1 - -
Pisau 3 - -
Kompor 2 - -
Saringan minyak 2 - -
Plastik kemasan ½kg 1 kg Rp. 24.000 Rp. 24.000
Parutan 2 - -
Baskom besar 4 - -
2.4.2 Penentuan Harga Jual
● Harga Pokok Produksi = total biaya/ hasil produksi
= Rp.242.000/40
= Rp. 6.100/pcs
● Harga Jual = harga pokok + laba yang diinginkan
Pisang = (Rp. 6.100 + Rp. 3.900) = Rp. 10.000
Bayam = (Rp. 6.100+ Rp. 3.900) = Rp. 10.000
Ubi ungu = (Rp. 6.100 + Rp. 3.900) = Rp. 10.000
Singkong = (Rp. 6.100 + Rp. 3.900) = Rp. 10.000

2.4.3 Perhitungan Laba dan Rugi


● Laba = (hasil produksi x harga jual) - modal
= (40 × Rp. 10.000) - Rp. 242.000
= (Rp. 400.000) - Rp. 242.000
= Rp. 158. 000
● Persentase Laba = (laba/ modal) x 100%
= (Rp. 158.000/Rp 242.000) x 100%
= 65,3 %

2.5 Analisis  SWOT


Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu usaha bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
usaha yang didirikan dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Berikut analisis SWOT dari usaha keripik buah
dan sayur yang akan kami dirikan ini :

1. Strength (Kekuatan)
a. Harga keripik buah dan sayuran ini cukup terjangkau oleh kalangan masyarakat
khususnya kalangan mahasiswa/i.
b. Kualitas dari keripik buah dan sayur ini sangat terjamin, karena dalam proses
pembuatannya sangat diutamakan kehigienisan serta tanpa bahan pengawet, pewarna, dan
pemanis buatan.
c. Rasa yang bervariasi dan asli 100% dari rasa asli buah dan sayuran yang digunakan akan
memancing minat pembeli.
d. Memperkenalkan dan mempertahankan kembali kripik sebagai salah satu cemilan
tradisional Indonesia.
e. Keripik buah dan sayuran ini dapat menjadi salah satu alternatif cemilan yang praktis dan
hemat.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Bahan baku keripik yang digunakan saat ini masih belum terlalu bervariasi, sehingga
diperlukannya pembuatan kripik dari bahan baku yang lebih bervariasi.
b. Minimnya modal untuk tenaga kerja sehingga bahan yang diproduksi kurang banyak dan
proses produksi dilakukan sendiri.
c. Bahan baku keripik buah dan sayur yang banyak dan kesegaran buah dan sayur yang
kurang tahan lama.
d. Keripik buah dan sayur akan mudah rusak jika penyimpanan yang dilakukan
sembarangan atau di tumpuk.
3. Opportunity (Peluang)
a. Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga mempermudah kami untuk
memasarkan produk.
b. Mahasiswa/i yang kini mulai banyak yang menyukai cemilan, sehingga membuka
peluang untuk mendirikan usaha cemilan kripik ini.
c. Permintaan pasar yang semakin meningkat, banyak diminati setiap orang dari mulai
anak-anak, dewasa maupun orang tua (terkhusus untuk mahasiswa/i).
1. Threats (Ancaman)
a. Jumlah kompetitor yang terus meningkat
b. Munculnya produk baru yang lebih unggul
c. Kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya semakin terbatas.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1. Dalam pembuatan perencanaan suatu usaha harus memperhatikan hal-hal penting,
seperti menganalisa kondisi lingkungan usaha antara lain yaitu lingkungan ekonomi,
lingkungan industri, lingkungan global karena dengan mengetahui kondisi dari
lingkungan, kita dapat mengetahui kelebihan, kekurangan, kesempatan maupun
hambatan dari usaha yang akan kita kelola.
2. Keripik buah dan sayuran ini berbeda dengan jenis keripik yang ada di pasaran, dengan
menawarkan harga yang relatif sama di pasaran namun keripik buah dan sayuran ini
memberikan varian rasa yang menarik dan asli 100% sehingga masyarakat mendapatkan
kepuasan yang lebih.
3.2 Saran
Produk Keripik Aneka Rasa diproduksi dengan proses produksi yang sederhana dan
membutuhkan keterampilan produsen.  Oleh karena itu, produsen akan secara kontinyu
melakukan inovasi pada produk sehingga tidak membuat kejenuhan konsumen pada produk.

Anda mungkin juga menyukai