MACROINVERTEBRATA BENTOS
By Dra. Izmiarti, MS
LO :
Mahasiswa mampu menjelaskan Rapid
AssesmentBiodiversitas makroinvertebrata
bentos meliputi metodologi, alat sampling,
teknik sampling, identifikasi, dan pengukuran yg
dilakukan pada assesment biodiversitas
makroinvertebrata bentos
Biodiversitas
Ada lima tujuan spesifik dari rapid assesment pada konvensi ini:
1. Inventaris awal; prioritas; konservasi; identifikasi
2. Konservasi spesies tertentu; status spesies asing
3. Deteksi perubahan
4. Kesehatan atau kondisi ekosistem secara keseluruhan
5. Pemanfaatan sumber daya hayati secara berkelanjutan
Makroinvertebrata bentos
Gambar 1. Siklus hidup (a) capung (metamorfosis tidak sempurna) dan (b) lalat (metamorfosis sempurna).
Gambar © 2014 Bucket (aliran kapur) John Constantine.
Contoh Macroinvertebrata Bentos
larva
Sumber pencemar yang masuk ke
perairan:
1. Point source :
- bersifat lokal/lokasi tertentu
- Contoh: saluran limbah industri
2. Non-point source/diffuse source
- tersebar, banyak sumbernya
- limpasan pertanian pestisida dan pupuk
- limpasan dari daerah pemukiman (domestik)
- limpasan dari perkotaan
TRANSFER PENCEMAR MELALUI RANTAI MAKANAN
/bentos
Penambangan
galian C
Pencemar yang
masuk ke sungai,
danau, laut
Kerusakan Habitat → Assesment biodiversitas →
→ Pelestarian → konservasi
- Konsep konservasi:
* study
* use saling terkait
*save
Elemen kunci studi dalam assesment biodiversitas mkroinvertebrata bentos
Protocol Rapid Assesment macroinvertebrata
bentos
1. Alat Sampling
2. Habitat/dan teknik koleksi sampel
3. Proposi sampel yang diperiksa
4. Pengukuran biodiverstas MIB
5. Nilai ekonomi biodiversitas MIB
1. Alat sampling
Alat yang digunakan utk sampling MIB: Kick net, D atau
A frame net, Surber sampler,Hess sampler. Alat2 ini
digunakan utk sungai kecil dan sedang dan kedalaman
sekitar 1 meter. Untuk perairan yang dalam digunakan
grab sampler atau substrat buatan yang representatif.
Ekman dredge
Petersen grab
Screen scale
Peralatan yang harus disediakan sebelum pengambilan Sampel MIB
• Surber net,D frame net (ukuran mata jaring 500 mikron), Ekman
grab, Peterson grab)
• Saringan bertingkat
• Waders atau gumboots (sepatu tinggi dari karet), tergantung pada
kedalaman air
• Sarung tangan /kerja
• Pita pengukur Meteran 50 m) dan tali
• Baki dan baskom plastik putih
• Bucket (kapasitas maksimal 10 liter)
• Wadah sampel plastik kedap udara (biasanya berkapasitas 500 –
1000 ml), kantung plastik dalam berbagai ukuran volume
• Vial, forsep, cawan Petri plastik kecil
• Pengawet (Etanol atau formaldehida)
• label wadah sampel•
• Buku catatan lapangan (tahan air), spidol permanen dan pensil
• Protokol
• Unit GPS, loup, kamera dan baterai cadangan
• Kaca mata UV
• Kotak pembawa sampel
2. Habitat dan teknik koleksi sampelsampling
Pada perairan lotik dan lentik : seluruh habitat yang
spesifik disampel.
Koleksi sampel
dengan D-frame net
Koleksi sampel Kicknet
Koleksi sampel dgn Hess sampler Koleksi sampel dgn Rectangular Dipnet
b. Perairan Lentik (mis: danau)
Pada ekosistem lentik, makroinvertebrata bentik berasosiasi
dengan litoral, sublittoral, dan habitat profundal
Habitat litoralnya biasanya lebih beragam vegetasi dan substrat
shg memberikan kelimpahan mikrohabitat yang ditempati oleh
beragam fauna. Habitat litoral sangat bervariasi karena pengaruh
musim, pola penggunaan lahan, variasi riparian, dan efek iklim
langsung.
Habitat sublittoral terletak di bawah litoral dan di atas termoklin
yang khas. Habitat ini sedikit memiliki heterogenitas habitat.
Habitat profundal lebih homogen dan biasanya didominasi oleh
tiga kelompok utama organisme bentik: larva chironomid, cacing
oligochaete, dan pantom midge (Chaoborus).
Makroinvertebrata bentik memiliki penyebaran (yaitu
berkelompok atau tidak merata), pengambilan sampel kuantitatif
sulit karena membutuhkan sampel dalam jumlah besar untuk
mencapai keakuratan dalam memperkirakan kelimpahan populasi
(Rosenberg dan Resh 1993).
Teknik Pengambilan sampel di Perairan Lentik (mis.Danau)
Di Danau, alat yang di gunakan utk metode pengumpulan sampel adalah:
Ekman grab utk perairan dalam dan substrat lunak. Petersen grab: utk
pengmbilan sampel pada substrat berbatu, berpasir dan berkerikil. D-
frame net ukuran mesh 500 mikron (digunakan untuk zona litoral yang
bermakrofit). Sampler pasif seperti substrat buatan juga bisa digunakan
Pastikan jaring pengambilan sampel dan ember/ayakan bersih.
Untuk pengambilan sampel di litoral yang bermakrofit, dekati area yang
dipilih secara perlahan untuk meminimalkan gangguan, mulai pengambilan
sampel pada kedalaman 1 meter dan berjalan perlahan menuju pantai. Lama
Pengambilan sampelnya bisa distandarisasi ke waktu (misalnya, 3 menit di
setiap lokasi).
Ambil sampel di semua mikrohabitat di setiap lokasi menggunakan D-
frame net dengan memasukkan jaring ke substrat. Pastikan untuk
mengumpulkan MIB dari daerah yang memiliki vegetasi muncul, hamparan
makrofita akuatik seperti :tanaman terapung dan/atau terendam, dan area
di antara vegetasi .
Pindahkan bahan sampel ke wadah putih
Cuci atau pilih semua hewan dari alat sampling.
Bilas dan buang sampah2 yang tidak diinginkan
(misalnya, batu, batang, daun) yang mungkin tidak muat
botol sampel atau akan menyerap dan mengurangi
efektivitas pengawet
Pindahkan sampel ke botol sampel. Tambahkan
pengawet (formalin 40%) yang diatur sedmikian rupa
sehingga konsentrasi formalin dalam sampel menjadi 4
%.
Tempatkan label di sisi wadah sampel. Label harus
mencantumkan kode/nama situs, tanggal,jenis sampel,
dll menggunakan spidol permanen.
c. Pengawetan Sampel
Sampel harus diawetkan setelah disortir dan
diidentifikasi
umumnya digunakan etil alkohol (ethanol), formalin atau
kombinasi antara formalin dan alkohol
Penambahan 1-4 % formalin ke etanol akan meningkatkan
keefektifan alkohol sbg pengawet. Formalin sbagai
fixatif membantu mempertahankan warna dan bentuk
MIB. Disarankan etanol yg digunakan 70-90 %
Bila sampel disimpan lebih dari seminggu atau 2 minggu
sebelum di proses pengawet harus diganti, sangat
penting utk sampel yg mengandung organik tinggi.
3.Pemrosesan sampel di Laboratorium
a. Pencucian sampel
Seluruh sampel dari lapangan dilaboratorium dicatat dalam
buku catatan
Sampel yg telah diberi pengawet bisa disimpan selama
semingu atau 2 minggu setelah itu cairan pengawet diganti
Bersihkan saringan dan susun di dasar bak cuci, dengan
saringan ukuran mata saringan yang lebih besar di atas dan
saringan ukuran mesh halus di bagian bawah.
Masukkan sampel ke dalam saringan sebelah atas, cuci
dengan air kran dan pastikan bahwa pengawet sdh hilang.
Kalau volume sampel banyak, bagi sampel menjadi beberapa
fraksi agar lebih mudah untuk mensortir
makroinvertebrata di antara material sampah.
Tumpahkan kan isi saringan ke dalam baki putih sampai tdk
ada yg tertinggal disaringan dgn cara menyiramnya dengan
air kedalam baki.
Bahan sampel dimasukan kedalam nampan putih sedikit demi
sedikit dan disiram dengan air lalu ambil hewan dengan
menggunakan pinset dan tempatkan ke dalam Petri yang berbeda
berdasarkan kelompok taksonomi. Tidak termasuk serangga
dewasa di udara, invertebrata darat, cangkang moluska kosong,
kepompong serangga, caddisfly case, atau exuviae.
Prolegs on midge
Baetis has
center tail
that is ½
length of
outer tails
Head capsule
5 Pengukuran biodiversitas MIB
Kategori pengukuran yg digunakan dalam rapid
assesment :
1. Richness
2. Enumeration
3. Diversitas komunitas
4. Similaritas komunitas
5. Indek biotik
6. Fungsional feeding group
Pengukuran yang dilakukan dalam protokol rapid assesment:
Pengukuran Richness : menggambarkan jumlah unit
taksonomi yg spesifik (misalnya famili, spesies di dalam
koleksi pada suatu tempat. Richness ini merupakan salah
satu komponen untuk mengestimasi struktur komunitas
Enumeration: jumlah semua organisme yang dikoleksi untuk
Kelimpahan relatif dari kelompok taksonomi yg berbeda,
mis. Jumlah individu dari ordo, famili atau spesies atau
taksa dominan dalam kelompok ini
Pengukuran Diversitas komunitas : menggabungkan
richness dengan enumeration dalam kesimpulan statistik.
Indeks yg biasa digunakan adalah indeks keanekaragaman
shannon Wiener
Keterangan :
H’ = Indeks Keanekaragaman
In = Logaritma natural
ni/N = perbandingan jumlah individu suatu genus dengan
keseluruhan genus.
Indeks similaritas: digunakan untuk membandingkan struktur komunitas
pada tempat yang berbeda atau waktu yang berbeda. Indeks similaritas
yang digunakan indeks similaritas sorensen, indeks similaritas Jaccard
dan indeks similaritas Bray Curtis
S= 2C
A+B
C= 2 W PV= c √F
A+B c = jumlah individu rata-rata
F = Frekuensi Kehadiran
W= jumlah nilai PV terendah dr 2 komunitas yg
dibandingkan
Indeks biotik: nilai toleransi taksa yang ditetapkan utk
kualitas air (famili, genera atau spesies). Index biotik
ini mengalami perkembangan dimodifikasi menjadi
Trent Biotik Index, menjadi Chandler’s scor menjadi
BMWP score, menjadi BMWP score yg dimodifikasi
BMWP – ASPT = Biological Monitoring Party-Average
Score Per Taxon (BMWP-ASPT)
BMWP = scor toleransi masing-masing famili
MIB sebagai sumber makanan yang baik untuk ikan, berang-berang, unggas
air, burung, kura-kura2, dan katak.