Anda di halaman 1dari 25

SISTEM INTEGUMEN PADA HEWAN

VERTEBRATA

Pisces Reptil Aves

Amfibi Mamalia

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

GAMA ILHAM 1710423033


NIKEN FEBRUANI 1810422021
SASQIA FANDINI 1910421014
MARSHA M ARIFA 1910421028
PUTI KHAIRUNNAJWA AMAR 1910422008
ALIFAH SASKIA ANJANY 1910422034
DERIVAT-DERIVAT KULIT
Pisces
A. SISIK
• diistilahkan sebagai rangka dermis sebab sisik dibuat
didalam lapisan dermis.
• Tidak semua ikan memiliki sisi, misalnya ikan-ikan sub-
ordo Siluridae.
B. LENDIR
• ikan yang tidak bersisik mengeluarkan lendir yang lebih
banyak dan tebal dibandingkan ikan yang bersisik.
• Lendir dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat dalam
epidermis.
• Kelenjar ini akan mengeluarkan lendir lebih banyak
pada waktu tertentu, seperti ketika ikan dalam keadaan
berbahaya/genting di bandingkan dalam kondisi normal
Jenis-jenis sisik ikan
a. Sisik Placoid
• Bentuknya seperti bunga mawar
dengan dasar yang bulat atau
bujur sangkar.
• terdiri atas :
keping basal yang letaknya
tertanam dibagian dermis kulit,
dan satu bagian menonjol
berbentuk duri keluar dari
permukaan epidermis.
• Contoh : ikan hiu
b. sisik ganoid
terdiri atas susunan yang berturut-turut mulai dari:
• Terluar
• vitrodentine, yang dilapisi oleh semacam enamel,
• cosmine yang berupa lapisan terkuat dan noncellular
• isopedine yang material penyusunnya terdiri dari
substansi tulang.
Contoh : pada family Latimeriidae (lobefins)
c. Sisik Ganoid
Sisik ini terdiri atas susunan dengan lapisan terluarnya
yaitu :
• ganoine dengan material berupa garam-garaman organic,
• kemudian lapisan berikutnya adalah cosmine
• isopendine yang merupakan lapisan paling dalam.
• Contoh : pada family Acipenseridae (sturgeons)
d. Sisik Cycloid dan Ctenoid
• Perbedaan sisik cycloid dengan ctenoid yaitu pada sejumlah
duri-duri halus (ctenii) di beberapa baris dibagian posteriornya.
• Sisik ini dimiliki oleh ikan teleostei
• termasuk pada golongan ikan berjari-jari lemah
(Malacoptrerygii), serta golongan ikan berjari-jari keras
(Acanthopterygii).
AMPHIBI
AMPHIBI
• Kulit amphibi permeable terhadap air dengan kelenjar lendir yang
banyak,mencegah kulit dari kekeringan.
• Kulit juga memfasiltasi pertukaran gas yang memungkinkan amfibi untuk
bernapas.

Amphibi mempunyai kulit yang tersusun atas:

a. Epidermis
Pada epidermis sebelah bawah merupakan sel germ yang selalu menghasilkan
lapisan jangat yang setiap waktu bisa terkelupas. Biasanya kulit jangat yang
terkelupas ditelan kembali.

b. Dermis
Pada dermis terdapat jaringan ikat, di sebelah luar jaringan tersebut terdapat
jaringan seperti karet busa yang mengandung banyak kelenjar dan pigmen. Bagian
sebelah dalam dari dermis terdapat jaringan-jaringan padat berupa jaringan ikat,
selanjutnya disebelah bawah jaringan dermis terdapat saraf dan pembuluh darah.
Kulit Amphibi sangat penting dalam respirasi dan
proteksi. Pada kulit amphibi terdapat kelenjar kulit
yang terbagi atas dua macam yaitu:

1. Glandulae mucosa (kelenjar lendir)


Yang menghasilkan lendir bening untuk
memudahkan katak melepaskan diri bila ditangkap

2. Galandulae toxicon (kelenjar racun)


Yang menghasilkan zat racun, pada tingkat tertentu
dapat secara efektif mematikan hewan lain.
REPTIL
REPTIL
• Integument pada reptilia umumnya juga tidak mengandung kelenjar.
• Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini
akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit.
• Tubuh reptile umumnya tertutup oleh sisik-sisik yang beraneka
bentuk, terkecuali suku Amphisbaenidae yang tak bersisik.
• Sisik-sisik itu berupa modifikasi lapisan kulit luar (epidermis) yang
mengeras oleh zat tanduk, dan terkadang dilengkapi dengan pelat-
pelat tulang di lapisan bawahnya, yang dikenal sebagai osteoderm.

Beberapa bentuk sisik yang umum pada reptile adalah:


a. Sikloid (cenderung datar membundar)
b. Granular (berbingkul-bingkul)
c. Berlunas (memiliki gigir memanjang ditengahnya, seperti lunas
perahu)
MAMALIA
Mamalia
Mamalia memiliki integumen Kelenjar(minyak, susu), rambut dan kuku.

1. Kelenjar susu pada mamalia umumnya berkelompok pada daerah


tertentu yang disebut mammae (breast ) dengan saluran sekretorisnya
yang bersatu membentuk putting susu (nipple/teat ).
• Jika dilihat dari jumlah dan bentuknya merupakan kelenjar asinus atau
alveolar
• sedangkan jika dilihat dari cara pelepasan sekretnya termasuk kelenjar
holokrin.

2. Rambut berasal dari invaginasi epidermis yang menyusup ke dalam


dermis folikel rambut yang merupakan pelebaran terminal yang disebut
bulbus rambut

3. Kuku merupakan lempengan derivat epidermis yang mengalami


penandukan.
AVES
Aves
Sistem Integumen pada aves berupa, Sisik.

Terbentuk dari keratin yang menebal


Letak : pada jari kaki dan metatarsus

Penggolongan:
Cancella
Reticula
Scutella
Scute

Sisik ada yang bercampur dengan bulu  pada beberapa kaki burung
Kantung bulu dapat terletak di antara sisik atau langsung di bawah sisik
Kelainan dan Penyakit pada Sistem
Integumen
Gangguang pada anjing berupa infeksi :

Bakteri
1.    Pyoderma
Pyoderma memiliki arti kata
adanya pus (nanah) dalam kulit.
Keadaan ini dapat disebabkan
karena infeksi, inflamasi atau
kanker dan umum terjadi pada
anjing. 
2.  Impetigo
Impetigo adalah infeksi bakteri pada kulit
superfisial yang tidak berambut, kemungkinan
terkait dengan predisposisi penyakit atau
faktor lain, seperti endoparasit, ektoparasit,
gizi buruk atau lingkungan yang kotor.

3.  Bacterial Pododermatitis
Bacterial pododermatitis adalah infeksi dalam
oleh bakteri pada kaki yang merupakan akibat
sekunder dari beberapa faktor lain seperti,
parasit, jamur, endokrinopati, reaksi
hipersentivitas, trauma, dan reaksi autoimun.
Bacterial pododermatitis sering terjadi pada
anjing. 
4.  Pyotraumatic Dermatitis
Pyotraumatic dermatitis bersifat akut dan infeksi
bakteri ini berkembang cepat pada permukaan kulit,
yang terjadi secara sekunder dikarenakan trauma
yang dilakukan sendiri secara sengaja. Pyotraumatic
dermatitis memperlihatkan gejala pruritus akut,
erithema, dan alopesia yang luas. Lesi biasanya
tunggal, sering terjadi pada dasar ekor, paha lateral,
leher, dan wajah. Diagnosa dilakukan dengan
melihat anamnesa, temuan klinis, dan pemeriksaan
sitologi.

b.    Jamur
1.    Ringworm
Ringworm atau dermathophytosis merupakan
istilah umum yang digunakan untuk infeksi jamur di
lapisan epidermis, rambut, dan kuku. Infeksi jamur
pada anjing disebabkan oleh Microsporum canis,
Microsporum gypseum dan Trichophyton
mentagrophytes. Ringworm merupakan infeksi
batang rambut dan stratum korneum oleh jamur
keratinofilik (keratophyilic). 
2.  Mallasseziasis Dermatitis
Malassezia pachydermatis adalah yeast
yang umum ditemukan dalam jumlah
sedikit di kanal eksternal telinga, daerah
perioral, daerah perianal, dan kulit yang
lembab. 
Penyakit kulit ini terjadi pada anjing
ketika terjadi reaksi hipersensitivitas atau
ketika kutaneus tumbuh lebih cepat.
Pada anjing, Mallasseziasis dermatitis
umumnya terjadi bersaman dengan
atopi, alergi makanan, endokrinopati,
dan gangguan keratinisasi. 

3.  Candidiasis
Candidiasis adalah infeksi oportunistik
kulit yang diakibatkan oleh pertumbuhan
dari Candida spp. yang merupakan jamur
dimorfik yang merupakan flora normal. 
c.    Virus
1.    Canine Distemper
Canine distemper disebabkan oleh
Morbilivirus dari famili Paramyxoviridae
yang memiliki hubungan dengan virus
campak dan virus rinderpest yang sering
disebut dengan Canine Distemper Virus
(CDV). 
Penyakit ini sering terjadi pada anjing, kasus
terbanyak pada anjing muda dan anak anjing
yang tidak divaksinasi. Anjing yang terinfeksi
dari ringan hingga berat akan menunjukkan
gejala berupa leleran nasal dan
hiperkeratosis digital (hardpad disease). 

2.  Canine Papilloma
Canine papilloma merupakan tumor jinak
yang disebabkan oleh infeksi virus pada sel
epitel oleh DNA spesifik papillomavirus DNA.
Gangguan sistem integumen pada vertebrata lain :

1. Jerawat
adalah salah satu masalah kulit yang
disebabkan karena ada gangguan pada bagian
kelenjar kulit. Kelenjar kulit terhubung secara
langsung dengan bagian pori-pori kulit.
Kelenjar minyak yang ada di bagian bawah
kulit dapat terkena infeksi dari kotoran luar
yang masuk lewat pori-pori, sel-sel kulit mati
dan bakteri atau virus.

2. Panu
termasuk macam-macam penyakit kulit yang
disebabkan karena infeksi jamur yang
menyerang pada bagian pigmen kulit. Infeksi
panu yang terjadi akan menyebabkan bercak
putih yang akan terlihat karena berbeda
dengan bagian kulit yang lain.
3. Ulcer (Luka pada sisik ikan)
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh
perilaku ikan hias itu sendiri biasanya
akibat stress, misalkan merusaha untuk
melompat, atau menabrak ornament
kolam / akuarium sehingga
menyebabkan luka.

4. Lesi pada ular derik pigmy


Menyebabkan peradangan
granulomatosa yang disebabkan oleh
patogen berupa jamur, bakteri dan
parasitus. Proses pathogenesis dari yang
ringan sampai dengan yang parah
berawal dari luka yang tembus di
integumen yang mengakibatkan infeksi
dan pembentukan granuloma dibagian
dermis pada kulit ular.

Anda mungkin juga menyukai