Anda di halaman 1dari 4

1

Uji Viabilitas Serbuk Sari Pada Tumbuhan Lilium sp ( Liliaceae )


The Viability Of Pollen In Lily Plants ( Liliaceae )

Witri Zulas Pita ( 1710421018), Saidina Bima ( 1710421026), Nadia Khairati ( 1710421028),
Septalian Maharani ( 1710423003), Fira Julia Putri ( 1710423020)
Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Andalas, Padang
Email: witrizulaspita30@gmail.com

Abstrak

Viabilitas adalah kemungkinan atau kemampuan untuk bisa hidup dari suatu induvidu. Karena itu
viabitas sangat erat kaitannya dan bergantung pada perjuangan atau tindakan yang dilakukan individu
tersebut untuk tetap bertahan hidup dan mampu bersaing dengan individu yang lain. Family liliaceae
biasanya memiliki bunga yang berwarna putih dan kuning. Dengan ukuran bunga kurang lebih 15 cm.
Serbuk sari pada family ini berupa butiran halus yang mengandung mikro gametofit. Penelitian
dilakukan pada 19 April 2018. Sampel serbuk sari diambil dari halaman gedung Farmasi Universitas
Andalas . Pengamatan serbuk sari dilakukan di Laboratorium Riset Struktur Perkembangan
Tumbuhan. Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Andalas. Uji Viabilitas menggunakan
metode pewarnaan zat, dengan mengamatinya pada 5 bidang pandang yang berbeda. Prinsip yang
digunakan pada studi ini adalah prinsip sel hidup dan sel mati. Pewarnaan serbuk sari menggunakan
zat anilin blue. Hasil penelitian menunjukkan 91,3% polen terwainai dan 8,7% polen yang tidak
terwarnai.

Kata kunci: viabilitas serbuk sari, lili, pengujian zat, sel hidup, sel mati,polen, anilin blue.

Pendahuluan Serbuk sari adalah alat reproduksi


tumbuhan guna mempertahankan jenisnya dari
Family liliaceae telah di dikenal sejak zaman kepunahan. Serbuk sari berupa butiran halus
yunani kuno. Tanaman ini tumbuh di daratan yang mengandung mikrogametofit, yang
Mediterania dan Asia Barat sebagai tanaman menghasilkan gamet jantan tumbuhan berbiji.
hias, terutaman sebagai bunga hias potong. Lili Dinding serbuk sari terdiri atas 2 lapisan yaitu
dapat tumbuh di Indonesia pada daerah daratan lapisan luar yang disebut eksin dan lapisan
tinggi yaitu 1000-1200 dpl. Perbanyakannya dalam intin. Lapisan eksin terdiri dari bahan
dapat dilakukan melalui biji dan sisik umbi yang sangat kuat disebut sporopolenin, dibagi
( Erwin, 2002 ). Bunga ini memiliki morfologi menjadi lapisan seksin eksternal dan neksin
umunya berwarna putih dan kuning dengan internal. Seksin merupakan lapisan yang
ukuran bunga ± 15 cm, benang sari berjumlah memiliki ornamen berupa lubang-lubang
6 dengan panjang ± 4-7 cm. Putik berbentuk sirkular atau galur-galur longitudinal atau
silindris dengan panjang ± 8 cm. Mahkota keduanya, dan neksin tidak. (Widiastuti dan
halus dan lonjong dengan enam helai mahkota Endah, 2008).
( Ahn et al, 2002 ) Viabilitas adalah kemungkinan atau
kemampuan untuk bisa hidup dari suatu
individu. Karena itu viabilitas sangat erat
kaitanya dan bergantung pada perjuangan atau
tindakan yang dilakukan individu tersebut
untuk tetap bertahan hidup dan mampu
bersaing dengan individu yang
Gambar 1. Lilum sp lainnya.Penggunaan kata viabilitas yang
2

umum adalah dipakai dalam ilmu pertanian, Alat dan Bahan


yakni Viabilitas Benih yang artinya adalah
kemampuan atau daya hidup benih yang dapat Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah
dilihat melalui adanya gejala metabolisme atau mikroskop, objec glass, cover glas, pipet tetes,
gejala metabolism atau gejala pertumbuhan tisu, dan silet.
dan perubahan wujud benih menjadi Bahan yang digunakan pada penelitian ini
kecambah, daya ini akan terus bertambah adalah serbuk sari bunga Lilum sp dan zat
hingga benih mencapai perkecambahan atau anilin blue.
viabilitas maksimum di mana benih telah
mencapai berat kering maksimal. (Yusnida CaraKerja
dkk, 2006)
Metode yang digunkan dalam
Uji viabilitas serbuk sari dapat penelitian ini adalah metode pewarnaan.
dilakukan dengan beberapa cara yaitu uji Pewarna yang banyak digunakan antara
perkecambahan (in vitro) dan uji histokimia lain acetocarmine, propione carmine, aniline
blue, Alexander’s stain, IKI (iodine + kalium
(uji warna).(bhojwani dan bhatnagar, 1999).
iodide), FDA (flourescein diacetate), NBT
Uji perkecambahan serbuk sari secara in vitro (p- nitro blue tetrazolium), MTT (2,5-
dapat dilihat pada tanaman anggrek, dimana diphenyl tetrazolium brome), dan TTC (2.3.5-
pemberian hormon giberelin akan triphenyl blue tetrazolium chloride) (Bolat
mempengaruhi perkecambahan benih anggrek dan Pirlak, 1999)
terutama pada jenis anggrek bulan
Bahan yang digunakan untuk
(phalaenopsis amabilis) (Yusnida dkk, 2006). pewarnaan tergantung pada spesies dan
Suhu dan waktu penyimpanan serbuk senyawa dalam polen yang berfungsi sebagai
sari akan mempengaruhi viabilitasnya. Salah indikator viabilitas polen tersebut. Pada
satunya adalah penyimpanan serbuk sari pada penelitian ini zat pewarna yang digunakan
kelapa sawit, dimana serbuk sari kelapa sawit adalah anilin blue. Dengan cara polen yang
yang disimpan dalam botol vakum pada suhu telah di letakkan di atas objec glass ditetesi
anilin blue dan didiamkan selama 5 menit.
-18oC dapat bertahan selama 2-3 bulan bahkan
Polen yang telah didiamkan selama 5 menit
sampai 1 tahun dengan daya berkecambah diamati dibawah mikroskop. Pengamatan
pada awal penyimpanan. Pada suhu rendah dibagi menjadi 5 bidang pandang yang
tidak menyebabkan perubahan kandungan air berbeda – beda, dihitung jumlah polen yang
serbuk sari, karena air tersebut terikat dan terwarnai dan tidak terwarnai, lalu didapatlah
tidak membeku. (Widiastuti dan Endah, persentasi viabilitas serbuk sari tersebut.
2008).Untuk itu, tujuan dari penetilitan ini
Viabilitas :
adalah untuk melihat ketahanan atau viablititas
serbuk sari pada tanaman lilium sp. jumlah polen yang terwarnai
×100 %
total polenseluruhnya

MetodePenelitian (Warid, 2009).


Aniline blue merupakan salah satu
Waktu dan Tempat
pewarna yang cukup banyak digunakan untuk
Penelitian mengenai viabilitas serbuk sari pada menduga viabilitas serbuk sari. Pewarna ini
tumbuhan Lilium sp. Dilaksanakan di bereaksi dengan kalosa (sejenis karbohidrat
Laboratorium Riset Struktur Perkembangan yang memisahkan sel induk mikrospora dan
Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas menyelimuti serbuk sari setelah meiosis).
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Andalas, Limau Manis, Padang. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dan
3

penghitungan serbuk sari bunga Lilium sp terwarnai dan 2 butir polen yang tidak
yang dibagi menjadi 5 bidang pandang. terwarnai.
Tabel 1. Hasil Pewarnaan Polen
Nomor bidang Tidak
Terwarnai
pandang terwarnai
1 24 5
2 42 2
3 30 6
4 24 1
5 67 4
Total 205 18
Gambar 3. Bidang pandang 3
Pewarnaan polen dilakukan dengan
menggunakan zat anilin blue. Zat anilin blue Gambar 3 juga memiliki viabilitas yang
akan bereaksi dengan kalosa dalam dinding tinggi . Polen yang dapat terwarnai 30
dan tabung polen. Polen yang masih baik akan butir, dan yang tidak terwarnai 6 butir.
terwarnai menjadi warna biru pekat,
sedangkan polen yang tidak bagus lagi tidak
terwarnai dengan sempurna.

Gambar 4. Bidang pandang 4

Gambar 4 tidak berbeda dengan gambar


Gambar 2. Bidang pandang 1 sebelumya. Memperlihatkan viabilitas
yang tinggi, dimana terdapat 24 butir
Gambar 2 menunjukkan viabilitas yang polen yang terwarnai dan 1 butir polen
tinggi karena polen yang dapat yang tidak terwarnai.
terwarnai adalah 24 butir dan yang
tidak terwarnai ada 5 butir.

Gambar 5. Bidang pandang 5

Gambar 3. Bidang pandang 2 Gambar 5 memiliki viabitas yang


tinggi , terdapat 67 butir polen yang
Gambar 3 juga memperlihatkan terwarnai dan 4 polen yang tidak
viabilitas yang tinggi, dari perhitungan terwarnai.
di dapatkan 42 butir polen yang dapat
Grafik 1. Hasil pewarnaan polen
4

lingkungannya. Suhu dan waktu penyimpanan


serbuk sari akan mempengaruhi viabilitasnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa polen Salah satu contonya adalah dalam waktu
yang terwarnai lebih banyak dari pada polen penyimpanan serbuk sari pada bunga lilium sp.
yang tidak terwarnai. Hal ini sangat Hasil pengamatan menunjukkan banyaknya
berhubungan dengan ketahanan suatu sel jumlah polen yang masih dapat terwarnai oleh
dalam bertahan hidup terhadap gangguan baik anilin blue. Hal ini membuktikan bahwa waktu
dari dalam maupun lingkunganya. Menurut penyimpanan polen dapat mempengaruhi
Campbell,N,A,J.B.Reece.1999, sel hidup viabilitas polen tersebut.
adalah sel yang masih memiliki peranan Menurut Widiastuti dan Endah, 2008
penting dalam metabolisme kehidupan dari suhu dan waktu penyimpanan serbuk sari akan
makhluk hidup, hal ini ditandai dengan adanya mempengaruhi viabilitasnya. Penyimpanan
bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan serbuk sari pada suhu yang rendah tidak
adanya hasil metabolisme yang berupa zat menyebabkan perubahan kandungan air serbuk
ergastik. sari, karena air tersebut terikat dan tidak
Prinsip kerja anilin blue hampir sama membeku.
dengan laruran lugol dimana digunakan
sebagai uji indikator dalam pewarnaan sel. Kesimpulan
Larutan ini bereaksi dengan mengubah warna Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
biru-gelap sampai hitam. Larutan seperti dapat disimpulkan:
anilin blue dan lugol akan mewarnai pati atau 1. Pada penambahan anilin blue
kanji karena interaksi iodium dengan struktur terhadap polen serbuk sari bunga
lingkar polisakarida. Pati termasuk pati lilium sp, jumlah polen yang terwarnai
tanaman amilosa dan amilopektin , serta lebih banyak dibandingkan yang tidak
glikogen pada sel hewan . terwarnai.
Uji viabilitas menggunakan zat anilin 2. Anilin blue digunakan sebagai zat
blue dapat melihat bagaimana ketahanan suatu pewarnaan bertujuan untuk menguji
polen dalam menghadapi berbagai pengaruh
3. viabilitas serbuk sari pada tanaman
lilium sp.
4. Suhu dan lama waktu penyimpanan
serbuk sari dapat mempengaruhi
viabilitas sel polen pada tanaman
lilium sp.

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terimakasih disampaikan kepada
seluruh rekan kelompok yang telah
bekerjasama serta meluangkan waktunya
untuk menyelesaikan penelitian ini. Dan
ucapan terimaksih kepada seluruh asisten
beserta coordinator struktur perkembangan
tumbuhan yang telah memberikan ilmu dan
bimbingan yang bermanfaat selama praktikum
hinggan penelitian ini, serta memfasilitasi apa
saja alat yang dibutuhkan sehingga penelitian
ini dapat berjalan dengan lancer.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai