Cici Catrina
1610422041
Kelompok 4A
Cici.catrina@gmail.com
ABSTRAK
Praktikum Transpirasi dan Evaporasi ini dilaksanakan pada tanggal 5 september 2017 di
Laboratorium Pendidikan IV Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Andalas. Praktikum bertujuan untuk mengukur luas permukaan daun, laju
transpirasi dan evaporasi pada lembaran daun, mengetahui struktur umum stomata dan
proses membuka-menutup stomata. Dari hasil praktikum dapat dilihat kesimpulannya, yaitu
Daun yang paling luas yaitu daun 3 yang memilki luas 99,4 cm 2. Kecepatan evaporasi daun
Artocarpus integra yang ternaungi adalah 1,24 x 10-5 g/cm 2 / menit dan yang tidak ternaungi
adalah 2,03 x 10-5 g /cm 2/ menit. Laju transpirasi daun yang diolesi vaselin pada permukaan
daun bagian atas lebih lambat dari pada daun yang diolesi vaselin pada permukaan bagian
bawah. Pada saat jaringan epidermis ditetesi sukrosa ia akan menutup,ketika ditetesi
aquadest stomata membuka dan ketika ditetesi NaCl stomata membuka.
Berdarkan hasil praktikum, luas pada mempengaruhi luas daun dan besar
berbagai daun bervariasi. Daun yang kecilnya daun.
paling luas yaitu daun 3 yang memilki Menurut Kimball (1994),
luas 99, 4 cm2. Perbedaan luas bahwa tekstur dan struktur daun dari
permukaan daun ini dipengaruhi oleh suatu tanaman akan menentukan
faktor lingkungan dan nutrisi yang kecepatan transpirasinya, contohnya
diperolehnya. tanaman yang mempunyai daun yang
Menurut Salisbury dan Ross tipis dan tanpa dilapisi oleh kutikula,
(1995) Luas daun sangat lilin ataupun bulu-bulu daun akan
mempengaruhi terjadinya proses mengalami transpirasi paling cepat
transpirasi. Semakin lebar suatu daun dibandingkan dengan daun yang tebal
maka semakin cepat terjadinya dan ditutupi lapisan kutikula, lilin dan
transpirasi, dan sebaliknya semakin bulu-bulu daun. Begitu juga halnya
sempitnya daun maka semakin lambat dengan tempat tumbuh tanaman,
terjadinya transpirasi. apabila tanaman yang tumbuh di
Bower (1961) menyatakan daerah kering akan mudah mengalami
bahwa luas daun dipengaruhi oleh transpirasi dibandingkan dengan
ketersediaan tanah, tempat ia tumbuh tanaman yang tumbuh ditempat
dan nutrisinya. Faktor lingkungan juga lembab.
Dari tabel dapat diketehui bahwa laju repirasi. Transpirasi yang melalui
transpirasi daun yang diolesi vaselin kutikula lebih sedikit dibandingkan
pada permukaan daun bagian atas dengan stomata, karena pada kutikula
lebih lambat dari pada daun yang terjadi difusi uap air dengan langsung
diolesi vaselin pada permukaan mengakibatkan uap air dan terdapat
bagian bawah. lapisan penghalang pada kutikula
Menurut Dwijoseputro (1985) seperti zat kutin, lilin dan yang lain
bahwa transpirasi melalui stomata yang akan memperlambat proses
lebih aktif karena jaringan ini terdapat hilangnya air dari permukaan daun
jaringan bunga karang yang tersebut.
susunannya longgar. Lapisan kutikula Menurut Dwijoseputro (1985)
yang tebal dari lapisan lilin merupakan laju transpirasi secara normal
lapisan pelengkap untuk mengurangi bertambah dengan naiknya
penguapan yang terlalu besar pada temperatur. Pada suhu antar 18 0C
permukaan daun dan juga berfungsi sampai 53 0C laju transpirasi
dalam bekerjanya stomata dan tumbuhan meningkat antara 2-2.5 kali
mengubah permeabilitas plasma. untuk setiap kenaikan suhu 10 0C.
Menurut Bower (1996) bahwa Diatas 530C laju transpirasi
kutikula secara relatif tidak tembus air, merupakan resultan suhu yang
yang pada sebagian tanaman menguntungkanterhadap reaksi-reaksi
transpirasi kutikula hanya 10% dari kimia dan hambatan suhu tinggi
seluruh jumlah penguapan. Makin terhadap enzim-enzim.
banyak jumlah stomata kemungkinan
hilangnya uap air cukup besar,
sehingga mempengaruhi besarnya
Percobaan b. Struktur stomata dan aktivitas membuka-menutup stomata.
Tabel 4. Pengamatan Aktivitas Membuka dan Menutup Stomata Daun Artocarpus
integra
Tetesan Aktivitas stomata keterangan
Daun dikotil Daun monokotil
aquadest Membuka Membuka
Sukrosa 1M Menutup Menutup
aquadest Membuka Membuka
Nacl 1M Menutup Membuka
Aquadest Membuka Membuka
Berdasarkan hasil pengamatan pada air, menjadi lembek, serta mengkerut,
saat jaringan epidermis ditetesi sel-sel tersebutakan mengecil secara
sukrosa ia akan menutup,ketika bersamaan kemudian menutup
ditetesi aquadest stomata membuka ruangan diantaranya (Campbell,
dan ketika ditetesi NaCl stomata 2003).
membuka.
Konsentrasi sukrosa lebih KESIMPULAN DAN SARAN
rendah daripada dalam jaringan Kesimpulan
sehingga air dalam jaringan 1. Terdapat perbedaan pada luas
cenderung berpindah ke lingkungan daun Artocarpus integra , hal ini
karena turgiditasnya rendah dan menunjukkan bahwa semakin luas
potensial air di dalam jaringan lebih suatu daun maka semakin cepat
tinggi dari lingkungan untuk terjadinya transpirasi begitu pula
mencegah kehilangan air maka sebaliknya.
stomata menutup. Pada pemberian 2. Kecepatan evaporasi daun
NaCl stomata akan membuka Artocarpus integra yang ternaungi
dikarenakan air tertarik keluar dan adalah 1,24 x 10-5 g/cm 2 / menit dan
turgiditasnya menjadi lebih tinggi. yang tidak ternaungi adalah 2,03 x 10-5
Hal ini sesuai dengan literatur, g /cm 2 / menit.
Salisbury dan Ross (1995) 3. Laju transpirasi daun yang diolesi
menyatakan adanya perbedaan vaselin pada permukaan daun bagian
konsentrasi antara lingkungan yaitu atas lebih lambat dari pada daun yang
larutan sukrosa dengan dalam sel diolesi vaselin pada permukaan
epidermis. Ketika konsentrasi bagian bawah.
lingkungan lebih tinggi daripada 4. Pada saat jaringan epidermis
konsentrasi didalam jaringan, maka ditetesi sukrosa ia akan
stomata akan menutup untuk menutup,ketika ditetesi aquadest
mencegah terjadinya pengeluaran air. stomata membuka dan ketika ditetesi
Masing-masing stomata diapit NaCl stomata membuka.
oleh sepasang sel penjaga. Sel
penjaga mengontrol diameter stomata
Saran
dengan cara mengubah bentuk yang
Diharapkan kepada praktikan untuk
akan menyempitkan atau melebarkan
lebih serius dalam menjalani
celah diantara kedua sel tersebut.
praktikum agar tujuan dari praktikum
Ketika sel penjaga mengambil air
ini dapat terlaksana dengan baik dan
melalui osmosis, sel penjaga akan
praktikan dapat mengetahui dan
membengkak. Ketika sel kehilangan
memahami prosedur kerja.
Raja Grafindo Persada .
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA