NIM :D1A019088
Data Spasial
• Data Spasial/Geospasial Data yang berorientasi geografis dan memiliki sistem koordinat
tertentu sebagai dasar referensinya yang berorientasi pada koordinat geografi Contoh : garis
lintang dan bujur, koordinat Cartesian XYZ (absis, ordinat dan ketinggian), termasuk diantaranya
sistem proyek
Sebelum mempelajari apa saja contoh dari data spasial, hal yang harus Anda ketahui pertama
kali adalah sumber-sumber darimana data spasial ini berasal dan jenis-jenisnya dari sumber dan
jenis-jenis data spasial inilah nantinya Anda bisa menemukan berbagai contoh data yang
termasuk dalam kategori data spasial.
Data spasial bisa didapatkan dari berbagai sumber, seperti misalnya dari peta analog yang
merupakan peta yang sudah dalam bentuk cetak. Bisa juga dari data GPS, data hasil
penginderaan jarak jauh, hingga data hasil pengukuran secara langsung. Dari sumber-sumber ini
kemudian bisa didapat beberapa contoh data spasial.
Misalnya untuk data spasial yang bersumber dari peta analog, contohnya adalah peta topografi.
Ada pula contoh lain yang termasuk data spasial bersumber dari peta analog misalnya data
berupa peta tentang lingkungan pantai di Indonesia dan masih banyak lagi yang lainnya.
Selain sumber-sumber datanya, hal selanjutnya yang harus diketahui tentang data spasial adalah
jenis-jenisnya. Dari berbagai jenis ini, nantinya bisa diketahui beberapa contoh data spasial yang
sering dijumpai dalam Sistem Informasi Geografis (SIG). Untuk itu, berikut adalah beberapa
jenis data yang dikelompokkan berdasarkan sumber data yang digunakan.
Jenis data spasial yang pertama adalah data primer. Berdasarkan sumber data yang digunakan,
data spasial primer ini adalah data spasial yang mana informasi yang digunakan di dalamnya
diperoleh secara langsung. Contoh dari data spasial jenis ini adalah data yang menentukan luas
wilayah di sebuah area untuk sistem informasi geografis yang mana data-datanya diperoleh
dengan peninjauan secara langsung.
2. Data Sekunder
Jenis data spasial selanjutnya yang dilihat berdasarkan sumber datanya adalah data sekunder.
Berbanding terbalik dengan data primer yang didapatkan dengan peninjauan atau pemantauan
secara langsung, maka data sekunder ini didapatkan dari pihak kedua. Pihak kedua ini bisa
berupa software atau aplikasi yang digunakan untuk pengukuran atau pemantauan lokasi wilayah
tertentu. Contoh data spasial sekunder ini misalnya peta morfologi, peta topografi dan masih
banyak lagi yang lainnya.
Salah satu yang menjadi syarat SIG yaitu data spasial, di mana data tersebut dapat diperoleh dari
beberapa sumber terkait diantaranya yaitu:
1. Peta Analog Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta
dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi,
kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dan
sebagainya. Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi
menja dipeta digital dengan cara format raster diubah menjadi format vector melalui proses
dijitasi sehingga dapat menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi.
2. Data Sistem Penginderaan Jauh Data Penginderaan Jauh (antaralain citra satelit, fotoudara
dan sebagainya), merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya
secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit
diruangangkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis
citra sateli untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam
format raster.
3. Data Hasil Pengukuran di Lapangan Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan
teknik perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut
contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan
hutan dan lain-lain.
4. Data GPS Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi
SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data
ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.
• Data Vektor
data yang direpresentasikan sebagai suatu mosaik berupa garis (arc/line), polygon (daerah yang
dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang
mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).
data yang dihasilkan dari Sistem Penginderaan Jauh. Data Raster sering disebut juga dengan sel
grid, dimana obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan
pixel (picture element). Sehingga resolusi tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain,
resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap
pixel pada citra.
Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixelnya. Dengan kata lain,
resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap
pixel pada citra. Di mana semakin kecil ukuran sebenarnya permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh satu sel, maka semakin tinggi resolusinya. Sehingga data raster sangat
baik untuk merepresentasikan batas-batsa yang berubah secara gradual seperti jenis tanah,
kelembapan tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Masing-masing format data diatas
memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung
pada tujuan penggunaanya, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang
diinginkan, serta kemudahan dalam analisa.
• Data nonspasial/atribut:
data non spasial adalah data yang berisi tentang angka-angka yang biasanya digunakan untuk
menjelaskan apa isi dari peta itu. Data non spasial bisa berasal dari data sensus, survey atau data
data lain yang berbentuk angka.
mempresentasikan aspek-aspek deskriptif/informasi dari fenomena yang dimodelkannya dan
melekat langsung pada data spasial • Mempresentasikan aspek-aspek deskriptif suatu obyek •
Disebut juga data atribut • Contoh : jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.
1.Datavektormemungkinkanimplementasioperasioverlayyangmulusdanmudah
secaravisual,terutamadalam halgrafisdaninformasiberbasisbentukseperti
peta,rute,danfontkhusus,yanglebihsulitdilakukandengandataraster.
2.Datavektordapatlebihmudahdidaftarkan,diskalakan,dandiproyeksikanulang,
yangdapatmenyederhanakanpenggabunganlapisanvektordarisumberyang
berbeda.
3.Datavektorlebihkompatibeldenganlingkungandatabaserelasional,dimana
merekadapatmenjadibagiandaritabelrelasionalsebagaikolom normaldan
diprosesmenggunakanbanyakoperator.
4.Ukuranfilevektorbiasanyalebihkecildaridatalainnya(tergantungresolusi).
5.Datavektorlebihsederhanauntukdiperbaruidandipelihara(Contoh:jalanbaru
ditambahkan).
6.Datavektormemungkinkanlebihbanyakkemampuananalisis,terutamauntuk
"jaringan"sepertijalanraya,listrik,rel,telekomunikasi,dll.(Contoh:Ruteterbaik,
pelabuhanterbesar,lapanganudarayangterhubungkejalanrayaduajalur
Sistem bilangan bineratausistem bilangan basis duaadalah sebuahsistem
penulisanangkadenganmenggunakanduasimbolyaitu0dan1.Sistem bilangan
binermodernditemukanolehGottfriedWilhelm Leibnizpadaabadke-17.Sistem
bilanganinimerupakandasardarisemuasistem bilanganberbasisdigital.Dari
bilanganOktalatauHexadesimal.Sistem inijugadapatkitasebutdenganistilahbit,
atauBinaryDigit.Pengelompokanbinerdalam komputerselaluberjumlah8,dengan
istilah1Byte/bita.Dalam istilahkomputer,1Byte=8bit.Kode-koderancang
Interchangemenggunakansistempeng-kode-an1Byte.
1.20=1
2.21=2
3.22=4
4.23=8
5.24=16
6.25=32
7.26=64
8.dst
Dalam sistem komunikasidigitalmodern,dimanadataditransmisikandalam bentuk
bit-bitbiner,dibutuhkansistem yangtahanterhadapnoiseyangterdapatdikanal
transmisisehinggadatayangditransmisikantersebutdapatditerimadenganbenar.
Kesalahandalam pengirimanataupenerimaandatamerupakanpermasalahanyang
komunikasi.Bineryangbiasadipakaiituada8digitangkadancumaberisikanangka
1dan0,tidakadaangkalainnya.
Desimal Biner(8bit)
1 00000001
2 00000010
3 00000011
4 00000100
5 00000101
6 00000110
7 00000111
8 00001000
9 00001001
10 00001010
Dalam GIS, fitur geografis sering dinyatakan sebagai vektor, dengan
mempertimbangkanfiturtersebutsebagaibentukgeometris.Fiturgeografisyang
berbedaditunjukkanolehjenisgeometriyangberbeda:
a.Poin
Petavektorsederhana,menggunakanmasing-masingelemenvektor:titikuntuk
sumur,garisuntuksungai,danpoligonuntukdanau.Titik-titikberdimensinol
digunakanuntukfiturgeografisyangpalingbaikdiekspresikandenganreferensititik
tunggal—dengankatalain,denganlokasisederhana.Contohnyatermasuksumur,
puncak,fiturmenarik,danujungjalansetapak.Poinmenyampaikaninformasipaling
sedikitdarijenisfileini.Poinjugadapatdigunakanuntukmerepresentasikanarea
saatditampilkandalam skalakecil.Misalnya,kota-kotapadapetaduniamungkin
diwakiliolehtitik,bukanpoligon.Tidakadapengukuranyangdimungkinkandengan
fiturtitik.
b.Garisataupolyline
Garisataupolylinessatudimensidigunakanuntukfiturliniersepertisungai,jalan,
relkeretaapi,jalansetapak,dangaristopografi.Sekalilagi,sepertifiturtitik,fitur
linieryangditampilkandalam skalakecilakandirepresentasikansebagaifiturlinier
daripadasebagaipoligon.Fiturgarisdapatmengukurjarak.
c.Poligon
Poligonduadimensidigunakanuntukfiturgeografisyangmencakupareatertentu
dipermukaanbumi.Fiturtersebutdapatmencakupdanau,batastaman,bangunan,
informasidarijenisfile.Fiturpoligondapatmengukurkelilingdanluas.
Masing-masinggeometriiniditautkankebarisdalamdatabaseyangmenjelaskan
kedalamandanau,kualitasair,tingkatpolusi.Informasiinidapatdigunakanuntuk
membuatpetauntukmendeskripsikanatributtertentudaridataset.Misalnya,danau
bisadiwarnaitergantungpadatingkatpolusi.Geometriyangberbedajugadapat
dibandingkan.Misalnya,SIGdapatdigunakanuntukmengidentifikasisemuasumur
(geometrititik)yangberadadalamjaraksatukilometerdarisebuahdanau(geometri
poligon)yangmemilikitingkatpencemarantinggi.