BIOLOGI UMUM
PENGENALAN MIKROSKOP
ALEK SAPUTRA . S
CAA 116 113
KELOMOPOK I
LEMBAR PENGESAHAN
ASISTEN PRAKTIKUM
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................
ii
DAFTAR ISI..................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL..........................................................................................
iv
I. PENDAHULUAN......................................................................................
1.1. Latar Belakang......................................................................................
1.2. Tujuan Praktikum.................................................................................
5
5
6
II.TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................
2.1. Pegertian Mikroskop...........................................................................
2.2. Jenis-jenis Mikroskop dan Fungsinya.................................................
2.3. Sifat-sifat Bayangan yang Dihasilka Mikroskop.................................
7
7
7
8
9
9
9
9
12
12
13
V. PENUTUP.................................................................................................
5.1. Kesimpulan...........................................................................................
5.2. Saran.....................................................................................................
15
15
15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
18
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Nomor
1.
Tabel 1. Pengamatan Fungsi Bagian pada Mikroskop.................
2.
Tabel 2. Pengamatan Preparat pada Mikroskop...........................
iv
12
13
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mikroskop adalah instrumentasi yang paling banyak digunakan dan dan
6. Baik dan bayangan terlihat dengan jelas. Untuk benda yang transparan, terlalu
banyak cahaya menyebabkan bayangan kurang jelas.
7. Pindahkan objek yang akan diamati hingga ditengah lapangan pandangana
dengan menggeserkan kaca objek.
3.3.4. Mengamati perbesaran
1. Mengganti pembesaran yang paling sering dilakukan adalah dengan mengganti
objektif, terutama kepada lensa yang lebih kuat perbesarannya, tepatkan
bayangan yang akan diamati ditengah lapangan pandangan.
2. Putarkan objektif yang diingnikan ke sumbu optik hingga terdengar bunyi klik.
Pada mikroskop yang masih baik, telah dibuat farfokal, hingga setelah diganti
objektif, bayangan masih terlihat.
3. Objektif perbesaran kuat memerlukan lebih banyak sinar. Aturlah kembali
diafragma atau keping pengatur sinar hingga didapatkan penyinaran yang
paling baik.
4. Setelah selesai pengamatan, sebelum mengambil preparat dari meja mikroskop,
biasakan memindahkan dahulu objektif yang lemah ke sumbu optik.
3.3.5. Penting Diperhatiakan
1. Jangan menggunakan objektif dengan perbesaran yang terlalu kuat, bayangan
akan kuarang jelas
2. Siafat-sifat obejektif pembesaran kuat yang kurang menguntungkan dan
sebaliknya; a) medan pandagan sangat sempit, sehingga kalau pengamatan
langsung dengan lensa kuat, sukar untuk mencari atau menemukan objek yang
ingin diamati. b) jarak kerja (jarak antara ujung lensa dengan benda yang
diamati) sangat pendek. Kalau kurang hati-hati dapat menyebabkan objektif
atau preparat rusak kalau terjadi sentuhan. c) kedalaman fokus/bidang fokus
sangat sempit. Bayangan yang jelas (dalam fokus) hanya merupakan bidang
yang sangat tipis seperti sayatan. Benda yang agak tebal tidak terlihat
seluruhnya, atau mungkin menjadi kurang jelas.
Fungsi
Lensa ini berfungsi untuk membentuk
bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa
Lensa Objektif
objektif.
Lensa ini berfungsi untuk membentuk
bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur
oleh bagian revolver yang ada pada
3
4
Revolver
mikroskop.
Berfungsi mengatur perbesaran lensa
Tubus
objektif.
Berfungsi mengatur fokus serta
menghubungkan lensa okuler dengan lensa
Makrometer
objektif.
Berfungsi menaik-turunkan tabung
Mikrometer
Diafragma
Meja Preparat
Kondensor
diamati.
Berfungsi mengumpulkan cahaya. Alat ini
10
Penjepit Preparat
11
12
Kaki Mikroskop
13
14
Cermin
mikroskop.
Berfungsi untuk menerima dan
mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin
mengarahkan cahaya dengan cara
memantulkan cahaya tersebut.
Akhir
Keterangan
Perbesaran 40x,
maya, tegak lurus
dan diperbesar
Perbesaran 40x,
maya, tegak lurus
dan diperbesar
Perbesaran 40x,
maya, tegak lurus
dan diperbesar
xs
4.2 Pembahasan
Mikroskop monokuler secara sederhana, benda ini hanya memiliki satu
lensa yang dimiliki saja. Alat ini termasuk kelompok dalam mikroskop cahaya
yang berfungsi hanya fokus kedalam sebuah sel yang detail untuk diamati.
"Compound light microscope" adalah nama lain dari mikroskop cahaya. Cahaya
yang dipancarakan oleh mikroskop monokuler bekerja untuk mengamati dalam isi
sel,
Cahaya yang dipancarkan pada mikroskop monokuler berasal dari lampu. Lensa
okuler pada mikroskop monokuler sangat mududah digunakan dibandingkan dari
lensa okuler pada mikroskop binokuler. Sedangkan Mikroskop binokuler memiliki
fungsi yang sama dengan mikroskop monokuler yang fungsinya sebagai alat yang
mengamati isi bagian dalam sel. mikroskop ini juga sama seperti mikroskop
monokuler yang termasuk kelompok dalam mikroskop cahaya. Perbedaan yang
dimiliki mikroskop binokuler dengan monokuler yaitu lensa yang dimiliki.
mikroskop monokuler memiliki 1 lensa yaitu lensa okuler, sedangkan mikroskop
binokuler memiliki 2 lensa yaitu lensa obyektif dan okuler.
miroskop
monokuler dan binokuler yaitu ; kelebihan mikroskop monokuler,
2009
dibandingkan dengan mikroskop binokuler dilihat dari tata, lebih enak yang
menggunakan mikroskop monokuler. Kekurangan mikroskop monokuler hanya
menggunakan satu lensa. kelebihan mikroskop binokuler memiliki bidang
pandang dan jarak kerja yang panjang dan memilki dua lensa okuler. Kekurangan
mikroskop binokuler tidak memiliki lensa kondensor.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Komponen-komponen mikroskop pada umumnya yang kita ketahui adalah :
lensa okuler, lensa objektif, revolver, tubus, makrometer, mikrometer, diafragma,
meja preparat, kondensor, penjepit preparat, bonggol pengatur kondensor, tombol
lampu, kaki mikroskop, dan cermin. Cara menggunakan mikroskop seperti :
menyiapkan mikroskop, mengatur penyinaran, mengatur lensa dan mengganti
perbesaran.
Cara pembuatan preparat yaitu : letakkan objek diatas slide glass, teteskan air
keatas objek dengan pipet tetes, kemuadian tempelkan cover glass diatas objek
usahakan tidak ada gelembung setelah cover glass ditempelkan, dengan cara
menempelkan cover glass dengan kemiringan 45o, kemudian letakkan preparat di
atas meja preparat.
Cara pemeliharaan mikroskop yaitu : 1) Mikroskop harus disimpan di tempat
sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan basa. 2) Bagian mikroskop
non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan menggunakan
kain fanel. 3) Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor)
dibersihkan dengan menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. 4)
Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama
hapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus
tidak menempel dan menggumpal serta mengering. 5) Sebelum menyimpan
mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan dari meja
preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor
diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (kalau
mikroskop listrik).
5.2 Saran
Sebaiknya dalam menggunakan mikroskop harus berhati-hati baik dalam
mengangkat, maupun menggunakannya Karna mikroskop termasuk barang yang
mahal dan agar tetap menjaga kebersihan laboratorium, saran saya untuk
laboratorium yaitu mengusahakan agar alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan.
raktikum bisa disediakan dengan lengkap agar praktikum berjalan dengan dengan
lancar. saya juga menyarankan agar dilain waktu penjelasan tetang mikroskop
harus detail dan jelas dalam menerangakan.
11
11
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto,Budi. 2006. Semesta Fenomena Fisika 2. Platinum : Jogjakarta.
Sudarno. 1994. Ringkasan Biologi. Ganeca Excat : Bandung.
Syamsuri,Istamar. 2004. Biologi.Erlangga : Jakarta
Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Erlangga : Jakarta.
Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Jica. Bandung.
Michael J. Pelczar. 1986. Dasar-dasar mikrobiologi 1. Universitas Indonesia (UIPress) : Jakarta