Anda di halaman 1dari 4

Pengenalan, Penggunaan, dan Perawatan Mikroskop

A. JENIS MIKROSKOP

Pemeriksaan dengan menggunakan mikroskopik adalah salah satu jenis pemeriksaan


yang penting untuk identifikasi mikroorganisme penyebab infeksi. Keberhasilan suatu
pemeriksaan mikroskopik tidak terlepas dari kemampuan petugas menggunakan
mikroskop, sebagai alat utama dalam pemeriksaan ini. Pada kegiatan praktikum kali ini,
Anda akan diperkenalkan beberapa jenis mikroskop, struktur dan fungsi bagian
mikroskop, cara penggunaan, dan cara pemeliharaan mikroskop. Mikroskop cahaya
telah ditemukan sejak waktu yang lama, dan telah melalui berbagai improvisasi.
Pembesaran dan resolusi adalah dua fitur penting dari mikroskop.

1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya menggunakan cahaya sebagai media untuk mengirimkan
gambar ke mata kita. Mikroskop jenis ini berfungsi untuk mengamati bagian yang kecil,
mikroskopis, dan transparan. Mikroskop cahaya ada berbagai jenis, mulai dari yang
sederhana, seperti yang terdapat di laboratorium Anda, atau yang lebih kompleks yang
digunakan oleh para ahli biologi. Mikroskop terdiri atas alat optik dan non optik, yang
meliputi:
a. Lensa, terdiri atas lensa okuler dengan perbesaran 5x, 10x, 12,5x, dan lensa objektif
dengan perbesaran 10x, 45x, 100x.
b. Reflektor, berupa sebuah cermin yang mempunyai dua permukaan, yaitu bagian
datar digunakan bila cahaya cukup terang dan bagian yang cekung digunakan bila
kurang terang. Pada mikroskop yang lebih baru, reflektor tidak digunakan, sumber
cahaya berasal dari lampu listrik.

3. Mikroskop binokuler
Merupakan mikroskop cahaya yang mempunyai dua lensa okuler.

4. Inverted microcope
Merupakan mikroskop cahaya dengan sumber cahaya dan kondensor terletak di
atas meja objek (kebalikan mikroskop cahaya biasa), digunakan untuk pengamatan
biakan jaringan.

5. Mikroskop Fase Kontras


Merupakan mikroskop cahaya dengan bagian permukaan bawah meja objek dan
lensa objektifnya dipasang sebuah perlengkapan fase kontras. Mikroskop ini dapat
digunakan untuk melihat struktur sel dalam keadaan hidup tanpa menggunakan bahan
pewarna.
6. Mikroskop Elektron
Merupakan mikroskop yang memiliki daya pembesaran yang sangat tinggi
(100.000 kali). Sumber cahaya berasal dari berkas elektron suatu lampu katoda.
Mikroskop elektron ini berguna khusus untuk mengamati mikroorganisme yang sangat
kecil seperti virus.

7. Mikroskop Fluoresen (Ultraviolet)


Merupakan mikroskop yang menggunakan fluorokrom yang dapat berubah
menjadi energi tinggi setelah mengabsorpsi sinar ultra violet (eksitasi). Bila molekul
warna tersebut kembali normal menjadi energi rendah, ia akan melepaskan kelebihan
energi dalam bentuk cahaya yang dapat dilihat (berfluoresensi).
Mikroskop fluoresen terdiri atas sumber cahaya umumnya berupa lampu merkuri
tekanan tinggi filter eksitasi untuk menghasilkan cahaya eksitasi, zat yang dapat
berfluoresensi (fluorokrom), dan filter barrier pada lensa obyektif untuk menahan
cahaya eksitasi yang berlebihan yang dapat merusak mata.

B. BAGIAN DAN FUNGSI MIKROSKOP

1. Bagian mikroskop
Secara rinci bagian-bagian mikroskop (Gambar 1.1), terdiri atas:
a. Eyepiece/oculars (lensa okuler);
b. Arm (lengan/pegangan mikroskop);
c. Stage (meja preparat);
d. Coarse adjusment knob (sekrup fokus kasar/makrometer);
e. Fine adjusment knob (sekrup fokus halus/mikrometer);
f. Base (dasar/kaki mikroskop);
g. Light source (sumber cahaya/Illuminator);
h. Diaphragm (Diafragma/kondensor);
i. Stage clips (penjepit kaca obyek/specimen holder);
j. Objective lense (lensa objektif);
k. Revolving nosepiece (pemutar lensa objektif); dan
l. Body tube (tabung mikroskop).
Gambar 1.1. Mikroskop Cahaya Monokuler (Gita Pawana, 2012)

2. Fungsi Bagian Mikroskop


Beberapa fungsi dari bagian-bagian mikroskop adalah:
a. Lensa okuler, lensa yang terletak pada ujung mikroskop, dekat mata, dan biasanya
dengan pembesaran 10x, 12,5x, atau 16x. Pada mikroskop majemuk yang
menggunakan satu lensa okuler disebut mikroskop monokuler dan yang
menggunakan dua lensa disebut mikroskop binokuler. Lensa ini berguna untuk
memperbesar bayangan nyata dari lensa objektif sehingga dihasilkan bayangan
maya yang dapat dilihat.
b. Makrometer (pengaturan kasar), menggunakan batang/tabung mikroskop untuk
mengatur fokus sehingga objek dapat dilihat.
c. Mikrometer (pengaturan halus), menggunakan batang/tabung mikroskop untuk
mengatur fokus sehingga objek dapat dilihat dengan tepat.
d. Lengan mikroskop, untuk pegangan saat membawa mikroskop.
e. Kaki mikroskop, untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri kokoh di atas meja.
f. Reflektor/cermin, untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam
mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung, dimana bila
sumber cahaya lemah, misalnya sinar lampu gunakan cermin cekung, tetapi bila
sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan
cermin datar.
g. Diafragma, dapat dibuka atau ditutup dengan menggunakan tuas yang terletak tepat
di bawah meja preparat untuk mengatur sejumlah cahaya yang masuk.
Pembesaran mikroskop yang semakin tinggi memerlukan pencahayaan yang
semakin terang. Terlalu banyak cahaya pada pembesaran rendah menyebabkan
obyek kurang jelas dilihat, terutama sesuatu yang kecil seperti sel bakteri.
h. Penjepit preparat, untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar tidak
bergeser.
i. Meja preparat, untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati. Tombol
penyesuaian stage memungkinkan preparat dapat digeser dengan mudah.
j. Lensa objektif, lensa yang terletak di dekat preparat, umumnya dengan 4 macam
pembesaran, yaitu 4x, 10x, 40x, dan 100x. Lensa ini berguna untuk memberikan
pembesaran pertama dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian
diproyeksikan ke atas lensa okuler.
k. Revolver, untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan.
l. Tabung mikroskop, tabung yang menghubungkan lensa okuler ke lensa objektif.
m. Kondensor, menyatukan cahaya yang masuk sehingga intensitas cahaya dapat diatur
dengan menaikkan atau menurunkan kondensor, terletak di bawah meja preprat
yang memusatkan cahaya pada objek (preparat).

Ada ruang antara lensa objektif dengan preparat yang dikenal sebagai jarak kerja.
Kemampuan untuk melihat mikroorganisme menggunakan mikroskop dibatasi
oleh kekuatan resolusi mikroskop, yaitu jarak dua benda harus jelas terpisah dan masih
dapat dilihat sebagai yang terpisah dan berbeda. Untuk mikroskop cahaya ini resolusinya
adalah 0,2 μm. Objek lebih dekat dari 0,2 μm tidak akan jelas terlihat. Meningkatkan
pembesaran tidak akan membuat objek lebih jelas, hanya lebih besar.
Setiap lensa obyektif memiliki pembesaran yang tertulis di lensa obyektif, berapa
pembesaran dari lensa okular juga tertulis di lensa okular. Magnifications/pembesaran
rendah adalah digunakan untuk memeriksa dengan cepat preparat untuk menemukan
daerah yang tepat untuk diperiksa. Pembesaran tinggi memungkinkan pemeriksaan
objek tertentu pada preparat.

Ringkasan

Mikroskop cahaya menggunakan cahaya sebagai media untuk mengirimkan


gambar ke mata. Disebut mikroskop cahaya karena mengandalkan cahaya untuk
menghasilkan gambar. Mikroskop cahaya juga dikenal sebagai mikroskop optik,
merupakan instrumen yang digunakan untuk mengamati mirkorganisme yang dengan
mata telanjang tidak terlihat oleh mata manusia.
Untuk mengamati mikroorganisme yang tidak dapat terlihat dengan mikroskop
cahaya, dapat digunakan mikroskop elektron. Mikroskop elektron memiliki resolusi yang
lebih baik dan daya pembesar yang lebih besar dibandingkan dengan mikroskop cahaya.

Anda mungkin juga menyukai