Anda di halaman 1dari 3

Inkubator

Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang
terkontrol (umumnya diatas suhu ambient). Alat ini dilengkapi dengan pengatur
suhu, dan pengatur waktu. Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan
pula perubahan suhunya saat pintu inkubator dibuka. Perlu dipertimbangkan pula
keseragaman suhu yang ada di dalam dengan memperhatikan pola penempatan
elemen pemanas atau terdapatnya kipas penyebar suhu. Pintu kaca yang terdapat
pada beberapa model dibiarkan tertutup saat melihat biakan secara sekilas supaya
tidak terjadi penurunan suhu.Prinsip kerja dari incubator adalah menginkubasi
dengan menggunakan suhu tertentu dalam keadaan diam.
Bagian-bagian dari incubator adalah:

1. Pintu incubator

2. Tombol panel berfungsi untuk mengatur suhu yang diperlukan

3. Rak incubator berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan yamg akan di


inkubator (Anonim, 2011).

Tipe lain inkubator berdasarkan kegunaannya secara khusus menurut Collins et al.
(2004) adalah:

Shaker incubator; inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi


biakan.

Cooled incubator; inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.

CO2 incubator; inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya


karbondioksida.

Automatic temperature change incubator; inkubator yang dilengkapi dengan


pengatur perubahan suhu otomatis sehingga tidak perlu memindahkan kultur ke
inkubator lain saat membutuhkan perubahan suhu secara bertahap.

Portable incubator; inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya


diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.

Incubator room; suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai dengan
keperluan dan syarat mikrobiologisnya (Collins, 2004).

Cara kerjanya inkubator adalah sebagai berikut:

1. Hubungkan kabel power ke stop kontak.


2. Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).

3. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.

4. Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebeklah kanan atas tombol
set hingga mnencapai suhu yang di inginkan.

5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.

6. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa


menit (Dahlia, 2011).

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Alimuddin. 2005. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. Makassar : State University of


Makassar Press.

Anonim. 2011. Laboratorium Mikrobiologi. (online).


(http://bersamabiologikita.wordpress.com/2011/06/20/16/). Diakses tanggal 24 Mei
2013.

Collins, C. H,. dkk. 2004. Collin and Lynes, Mikrobiological Methods. 8th
edition. London : Arnold Publishers.

Dahlia, Amy. 2011. Nama, Fungsi, dan Cara Kerja Alat-alat Laboratorium
Mikrobiologi. (online).(http://amydahlia.wordpress.com/2011/10/18/nama-fungsi-
dan-cara-kerja-alat-alat-laboratorium-mikrobiologi/). Diakses tanggal 24 Mei 2013.

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.

Hafid, Isty. 2012. Freezer dan Jenis Pembeku. (online).


(http://greatminds2.wordpress.com/2012/11/03/pembeku-freezer-dan-jenis-jenis-
pembeku/). Diakses tanggal 24 Mei 2013.
Harmon C. Bickley dan Frank M. Townsend. 1984. Journal of Material preservation
and alternative : Volume 27. Issue 1. 6573.

Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Jilid 1. Bandung : Yrama Widya.

Refa. 2012. Fungsi dan Jenis Refrigerator. (online).


(http://teorirefac36.blogspot.com/2012/10/fungsi-dan-jenis-dari-refrigerator.html). Di
akses tanggal 24 Mei 2013.

Unus, Sunarwiria. 1985. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung : PT. Angkasa.

Laminar Air Flow (LAF) alat ini digunakan dalam teknik sterilisasi radiasi
(bekerja secara aseptis). Kita juga dapat bekerja di dalam ruangan ini.
Alat ini terletak khusus dalam satu ruang yang disebut ruang steril.
Penggunaan alat tersebut adalah untuk mensterilisasikan udara di tempat
kerja, sehingga kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan dan
pengambilan mikroba dapat dilakukan di sekitar laminar air flow

Anda mungkin juga menyukai