6.1 Pendahuluan
alat tersebut diangkat dari dasar perairan dapat terjadi benturan dengan terumbu
karang hingga dapat merusak karang (Valdemarsen dan Suuronen 2003).
Dari beberapa pustaka didapatkan beberapa kriteria untuk alat yang
dianggap ramah bagi lingkungan yaitu alat yang tidak termasuk kedalam
Destructive Fishing Practice (Pet-Soede and Erdmann 1998). Alat yang
dianggap sebagai Destructive Fishing Practices (DFP) adalah sebagai berikut :
(1) Secara langsung dapat merusak habitat ikan atau organisme pembentuk
habitat utama ikan, misalnya: penggunaan bahan peledak, sianida pada
kegiatan penangkapan ikan, pukat pantai (Pet-Soede and Erdmann 1998),
pengoperasian bottom gill net pada malam hari (Kushima and Miyasaka
2003).
(2) Secara tidak langsung dapat merusak habitat ikan atau organisme
pembentuk habitat ikan, misalnya: benturan jangkar perahu pada
pengoperasian pancing, benturan alat pengusir ikan pada pengoperasian
muro-ami dan benturan kaki nelayan pada terumbu karang saat
pemasangan dan pengambilan bubu (Pet-Soede and Erdmann 1998).
(3) Bersifat tidak selektif yang menangkap bukan ikan target atau ikan yang
belum masuk ke dalam rekrutmen, misalnya penggunaan jaring bermata
kecil (Mascia 2001). Berbagai upaya penyesuaian dan perubahan pada
konstruksi alat tangkap terutama pada trawl yaitu mengurangi hasil
tangkapan sampingan dengan penambahan lubang pelolosan Turtle
Excluder Device untuk mencegah tertangkapnya penyu atau pemasangan
alat pemancar signal untuk mengusir lumba-lumba agar tidak tertangkap
oleh alat tangkap (Knigson 2007).
(4) Bersifat sangat mematikan sehingga ikan non target yang tertangkap tidak
dapat dilepaskan kembali untuk dapat tetap hidup, misalnya hasil
tangkapan pada trawl, dan purse seine.
Menurut Valdemarsen dan Suuronen (2003) khususnya bagi alat sejenis
trap dan pot, masih banyak hal yang perlu menjadi bahan pertimbangan agar lebih
ramah terhadap lingkungan, yaitu :
(1) Beratnya harus tidak jauh melebihi berat yang diperlukan untuk menjaga
agar alat ini tetap dalam posisi tegak pada saat mendarat dan menjaga agar
129
posisinya mantap (tidak bergeser) sehingga alat ini pada saat mendarat
tidak merusak obyek didasar perairan.
(2) Potensi tertagkapnya hewan yang bukan target penangkapan perlu menjadi
perhatian agar dapat dilakukan modifikasi pada alat tersebut sehingga
perlu dilakukan penelitian tentang dimensi alat yang tepat, ukuran mata
jaring yang digunakan sebagai dinding, desain jalan masuk, jenis umpan
dan perangkat untuk pelolosan (excluder devices).
Oleh karena banyaknya hal yang menjadi pertimbangan dalam
menentukan apakah suatu alat penangkap ikan tergolong ke dalam alat yang
ramah atau tidak maka digunakan alat bantu RAPFISH (The Rapid Appraisal of
Fisheries Status) (Pitcher and Preikshot 2001) yang selama ini digunakan untuk
memberi penilaian pada status keberlanjutan suatu kegiatan perikanan. Dalam
analisis ini digunakan penilaian dari beberapa bidang yaitu ekologi, ekonomi,
sosial/budaya, teknologi dan etika namun atribut yang digunakan disesuaikan
dengan atribut keramahan lingkungan pada lingkungan terumbu karang.
Tabel 15 Prinsip dasar dan alasan yang mendasari penilaian keramahan fyke net
pada lingkungan terumbu karang
Aspek Ekologi
Referensi
1. Prinsip tidak membahayakan bagi kelangsungan hidup Pet-Soede and
karang sebagai habitat utama Erdmann 1998
Alasan Karang merupakan habitat utama organisme
laut
2. Prinsip tidak merusak/menghancurkan karang sebagai Pet-Soede and
habitat utama Erdmann 1998
Alasan Karang merupakan habitat utama organisme
laut
3. Prinsip tidak membahayakan bagi kelangsungan hidup Pet-Soede and
lamun sebagai habitat utama Erdmann 1998.
Alasan Lamun merupakan habitat utama organisme
laut
4. Prinsip tidak merusak lamun sebagai habitat utama Pet-Soede and
Alasan Lamun merupakan habitat utama organisme Erdmann 1998.
laut
5. Prinsip tidak merusak dasar perairan sebagai habitat Pet-Soede and
utama Erdmann 1998.
Alasan Dasar perairan merupakan habitat utama
organisme laut
6. Prinsip tidak menimbulkan kekeruhan perairan Castro and
Alasan Kekeruhan yang ditimbulkan oleh aktivitas Huber 2007
penangkapan terjadi akibat pengadukan dasar
perairan seperti pada trawl. Kekeruhan
tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan
hewan karang.
7. Prinsip tidak mematikan ikan sebagai organisme utama Pet-Soede and
pada ekosistem terumbu karang Erdmann 1998.
Alasan Alat tangkap yang mematikan ikan akan
menimbulkan hasil tangkapan sampingan yang
tidak dapat dilepas kembali untuk terus
berkembang
8. Prinsip tidak mematikan penyu atau mamalia air Castro and
sebagai organisme yang dilindungi Huber 2007
Alasan Penyu adalah organsime yang terancam akan
punah
9. Prinsip tidak merusak struktur populasi ikan Hall 1999;
Alasan Rusaknya struktur populasi ikan diindikasi Huston 1995
akan membahayakan kelestarian ikan tersebut.
134
Tabel 15 (lanjutan)
Aspek Sosial/Budaya
Referensi
1. Prinsip Adanya aturan pengelolaan sumberdaya Pet-Soede and
perikanan berskala nasional Erdmann 1998
Alasan Dengan adanya aturan berarti ada upaya
pengelolaan sumberdaya
2. Prinsip Adanya peraturan daerah yang mengatur akses Hall 1999
ke wilayah perairan regional Kurien 2003
Alasan Dengan adanya aturan berarti ada upaya
pengelolaan sumberdaya
3. Prinsip Adanya perda yang mengatur pengelolaan Hall 1999
sumberdaya perikanan tradisional.
Alasan Dengan adanya aturan berarti ada upaya
pengelolaan sumberdaya
4. Prinsip Adanya kearifan masyarakat lokal yang Hall 1999
mengatur pengelolaan sumberdaya perikanan
berskala lokal atau regional
Alasan Dengan adanya aturan berarti ada upaya
pengelolaan sumberdaya
5. Prinsip adanya kebiasaan masyarakat yang tidak Pemantauan
melakukan operasi penangkapan pada hari lapangan
jumat
Alasan Walaupun nelayan tidak beroperasi pada hari
jumat, alat tangkap fyke net tetap dipasang,
waktu pemasangan mulai Kamis hingga Sabtu
(2 hari). Namun dari pemantauan didapatkan
banyak ikan yang mati akibat pemangsaan
sehingga ada sumberdaya yang terbuang sia-
sia.
6. Prinsip adanya anggapan masyarakat bahwa ikan yang Pemantauan
tidak diberi es bermutu lebih baik dan enak lapangan
dimakan dibandingkan ikan yang telah diberi es
Alasan Anggapan masyarakat yang menganggap ikan
yang tidak diberi es merupakan ikan yang lebih
baik membuat para nelayan lokal berusaha
memulai mengoperasikan alat penangkap ikan
pada malam hari agar ikan tangkapan masih
segar saat dipasarkan pada pagi hari. Operasi
penangkapan ikan pada malam hari berpeluang
untuk merusak karang
135
Tabel 15 (lanjutan)
Aspek Ekonomi
Referensi
1. Prinsip Adanya pengaruh sumber permodalan pada tingkat Dirhamsyah
keramahan fyke net 2008
Alasan Sumber modal yang memberatkan nelayan dalam
pengembaliannya akan membuat nelayan berusaha
menangkap ikan sebanyak-banyaknya tanpa
memperhatikan kelestarian
2. Prinsip Adanya pengaruh tingkat penggunaan bahan bakar Hall 1999;
minyak terhadap tingkat keramahan fyke net
Alasan Pemborosan penggunaan energi merupakan
tindakan yang tidak ramah lingkungan
136
Tabel 15 (lanjutan)
Tabel 15 (lanjutan)
10.Prinsip Adanya pengaruh harga bahan utama alat terhadap Hall 1999;
tingkat keramahan fyke net
Alasan Harga bahan yang tinggi dapat membuat nelayan
berhati-hati dalam mengoperasikan alat tangkap
agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang
lama
Aspek Teknologi
Referensi
1. Prinsip teknik penangkapan fyke net yang aman bagi jiwa Pet-Soede
nelayan and Erdmann
Alasan Ada teknik penangkapan yang tidak aman bagi 1998
jiwa nelayan, misalnya penggunaan bahan
peledak, bahan beracun dan penggunaan
kompresor ban pada penyelaman.
2. Prinsip ada pengaruh ukuran (dimensi) alat dan kaitannya Valdemarsen
dengan ketahanan terhadap arus terhadap tingkat and Suuronen
keramahan fyke net 2003
Alasan Semakin besar dimensi alat maka akan semakin
besar pengaruh arus padanya. Alat penangkap
ikan dapat terseret ke arah terumbu karang.
3. Prinsip ada pengaruh bentuk alat dan kaitannya dengan Valdemarsen
ketahanan terhadap arus terhadap tingkat and Suuronen
keramahan fyke net 2003
Alasan Untuk pengoperasian di terumbu karang
dibutuhkan alat dengan bantuk yang paling stabil
agar tidak tergeser/terguling oleh arus
4. Prinsip ada pengaruh bobot alat terhadap tingkat Valdemarsen
keramahan fyke net and Suuronen
Alasan Semakin besar bobot alat akan semakin sulit untuk 2003
dioperasikan dan semakin banyak tenaga kerja
yang dibutuhkan dalam pengoperasiannya
5. Prinsip teknik penangkapan yang tidak menimbulkan Nybakken
Ghost Fishing and Betness
Alasan Dengan adanya ghost fishing makan akan terjadi 2004
penggunaan sumberdaya yang sia-sia
6. Prinsip Selektivitas alat Mascia 2001
Alasan Alat yang selektif akan menghidarkan terjadinya
pemborosan penggunaan sumberdaya
7. Prinsip ada pengaruh jenis bahan alat penangkap ikan Mascia 2001
yang digunakan terhadap keramahan fyke net
Alasan Bahan pemberat dari timah hitam memiliki sifat
racun, penggunaan cangkang kerang sebagai
pemberat merupakan proses daur ulang
138
Tabel 15 (lanjutan)
Aspek Etika
Referensi
1.Prinsip Adanya pengaruh sikap nelayan terhadap tindakan Pet-Soede
menginjak karang yang biasa dilakukan oleh para and Erdmann
nelayan pada saat mengoperasikan alat penangkap 1998;
ikan terhadap tingkat keramahan fyke net Hall 1999
Alasan Tindakan menginjak karang oleh nelayan adalah
salah satu penyebab terjadinya kerusakan karang
2.Prinsip Adanya pengaruh sikap nelayan terhadap tindakan Pet-Soede
mengambil batu karang di laut untuk pemberat and Erdmann
alat tangkap yang biasa dilakukan oleh para 1998
nelayan pada saat mengoperasikan alat penangkap
ikan terhadap tingkat keramahan fyke net
Alasan Pengambilan batu karang merupakan salah satu
penyebab terjadinya kerusakan terumbu karang
3.Prinsip Adanya pengaruh sikap terhadap tindakan Pet-Soede
membuang jangkar pada saat pengoperasian alat and Erdmann
penangkap ikan di perairan terumbu karang 1998;
terhadap tingkat keramahan fyke net Hall 1999
Alasan Penjangkaran kapal merupakan salah satu
tindakan yang dapat merusak terumbu karang
139
Tabel 15 (lanjutan)
Tabel 16 Nilai yang telah diurutkan untuk mencari nilai median untuk aspek
ekologi, sosial/budaya, ekonomi, teknologi dan etika.
Tabel 16 (lanjutan)
Tabel 16 (lanjutan)
Tabel 16 (lanjutan)
Tabel 16 (lanjutan)
Tabel 16 (lanjutan)
Tabel 16 (lanjutan)
79.75
Ekologi
100
80
78.83 60
62.37
40 Sosial/
Etika
20 Budaya
0
69.9 55.5
Teknologi Ekonomi
(a)
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed (on
Sustainability scale 0 to 100)
(b)
Leverage of Attributes for Social Fields
Keberadaan LSM
Budaya Berkelompok/Gotong Royong
Pengaruh Tingkat Pendidikan Nelayan
Kebiasaan Nelayan Beralih untuk Bertani Disaat
Anggapan Masyarakat Terhadap Ikan Segar yang
Kebiasaan Nelayan Tidak Melaut pada Hari Jumat
Attribute
0 2 4 6
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed (on
Sustainability scale 0 to 100)
148
(c)
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed (on
Sustainability scale 0 to 100)
(d)
"Ghost Fishing"
Kondisi Hasil Tangkapan
Dimensi Alat Tangkap
Tingkat Keamanan Bagi Nelayan
0 2 4 6 8
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed (on
Sustainability scale 0 to 100)
(e)
Leverage of Attributes for Ethical Fields
Peran Petugas Penyuluh
Tindakan Membuang Sampah ke Laut
Keberadaan LSM
Tindakan Mengambil Semua Hasil Tangkapan
Tindakan Penangkapan Penyu
Attribute
Gambar 64 Hasil analisis Leverage pada semua atribut pada aspek (a) ekologi,
(b) sosial/ budaya, (c) ekonomi, (d) teknik dan (e) etika untuk tingkat
keramahan fyke net.
149
menyukai ikan segar yang tidak menggunakan es dan kebiasaan untuk tidak
melaut pada hari jumat merupakan dua atribut yang paling berpengaruh dalam
penilaian tingkat keramahan fyke net. Pada aspek ekonomi, atribut sumber mata
berpengaruh pada tingkat keramahan fyke net. Pada aspek teknologi, atribut
penggunaan bahan utama alat penangkapan ikan yang aman dan disusul oleh
daerah penangkapan ikan yang paling berpengaruh pada tingkat keramahan fyke
net dan pada aspek etika, atribut tindakan membuang jangkar ke terumbu karang
6.4.1 Kesimpulan
Fyke net adalah alat penangkap ikan yang ramah terhadap lingkungan
terumbu karang dengan nilai hasil evaluasi untuk kesemua aspek (ekologi,
sosial/budaya, ekonomi, teknologi dan etika) lebih besar dari 50,0 pada skala 0
100.
6.4.2 Saran
Harus ada penelitian yang berskala laboratorium untuk menguji bukaan
mulut yang ideal untuk fyke net agar lebih selektif terhadap kemungkinan
masuknya penyu.
Agar kerusakan dasar perairan dapat diminimalkan maka perlu adanya
penelitian kemungkinan pengoperasian mid water fyke net yang melayang (tidak
menyentuh dasar perairan).
150
Daftar Pustaka
Booth AJ and Potts WM. 2006. Estimating gillnet selectivity for Labeo umbratus
(Pisces: Cyprinidae) and an evaluation of using fyke-net as a non-
destructive sampling gear in small reservoirs. Fisheries Research 79: 202
209
Castro P And Huber ME. 2007. Marine Biology; original artwork by William
Obert and Claire Garrison-6th Ed. McGraw Hill, New York, 460 p.
Hall SJ. 1999. The Effects of Fishing on Marine Ecosystems and Communities.
Blackwell Science Ltd. Oxford. 274 p.
Kavanagh P and Pitcher TJ. 2004. Implementing Microsoft Excel Software for
Rapfish: A Technique for the Rapid Appraisal of Fisheries Status. The
Fisheries Center, University of British Columbia, Vancouver, B.C;
(www2.fisheries.com/publications/reports/12-2.pdf; 1 September 2010)
Knigson S. 2007. Seal behaviour around fishing gear and its impact on Swedish
Fisheries. Department of Ecology. Gteborg University. (www.
Aktuellt.fiskeriverhet.se/scottchsalt/file/Pdf/K+2007+seal+behaviour+arou
nd+ fishing+ gear.pdf; 20 April 2008)
151
Kushima J-A and Miyasaka A. 2003. Report on the discussions to manage the
use of lay nets. State of Hawaii. Department of Land and Natural
Resources. Division of Aquatic Resources. 22 p.
(hawaii.gov/dlnt/dar/pubs/net_report02.pdf; 11 Maret 2008).
Mascia MB. 2001. Designing Effective Coral Reef Marine Protected Area.
Special Report to: IUCN World Commission on Protected Area-Marine.
(www.iucn.org/themes/wcpa/files/ICRSreport.pdf; 13 Maret 2008).
Pauly D and Pitcher TJ. 2000. Assessment and Mitigation of Fisheries Impacts
on Marine Ecosystems: A Multidisciplinary Approach for Basin-Scale
Inference, applied to the North Atlantic. P. 1 12. In: Pauly D and Pitcher
TJ (eds). Methods for evaluating the Impact of Fisheries on North Atlantic
Ecosystems. Fisheries Research Center Reports 8(2).
Pitcher, T.J., Kalikoski, D., Pramond, G., and Short, K. 2008. Safe Conduct?:
Twelve Years Fishing Under the UN Code. WWF For a Living Planet.