KARYA ILMIAH
MIKROSKOP OPTIK
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 CIMARGA
Jl. Raya Leuwidamar – Pasir Rokok km. 11, Cimarga, Kab. Lebak, Prov. Banten 42361
KATA PENGANTAR
1
Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kepada ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat serta karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah
ini guna memenuhi tugas untuk mata pelajaran Fisika, dengan judul: “Mikroskop Optik
(Lup/Kaca Pembesar).”
Saya menyadari bahwa dalam penulisan karya Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan
beberapa pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga Karya Ilmiah
ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan, bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya saya berharap semoga Karya Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2. PEMBAHASAN
BAB 3. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
3
PENDAHULUAN
4
1. Apakah yang dimaksud dengan Mikroskop?
2. Apa saja jenis – jenis mikroskop?
3. Apakah fungsi dari Mikroskop?
4. Apa saja bagian-bagian dari Mikroskop?
5. Bagaimana cara penggunaan Mikroskop?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Mikroskop secara detail
2. Untuk mengetahui jenis – jenis mikroskop
3. Untuk mengetahui fungsi dari mikroskop
4. Untuk mengetahui apa saja bagian-bagian yang ada di dalam mikroskop
5. Untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan mikroskop
BAB 2
5
PEMBAHASAN
6
Mikroskop monokuler merupakan kategori mikroskop cahaya yang memiliki satu
lensa okuler. Biasanya mikroskop monokuler memiliki lensa okuler yang bisa
diperbesar 5 kali, 10 kali, juga 12,5 kali. Untuk dapat melihat benda atau spesimen
dengan mikroskop ini mengandalkan cahaya baik matahari, lampu, atau sinar
buatan lainnya. Mikroskop monokuler terdiri dari berbagai bagian diantaranya
tabung untuk meletakkan lensa okuler, kemudian revolver yang berfungsi untuk
menempel lensa objektif yang biasanya terdiri tiga buah. Pada mikroskop
monokuler juga memiliki makrometer yang berfungsi untuk menaik turunkan atau
menjauh dekatkan bagian lensa objektif kepada preparat atau sampel. Kemudian,
ada bagian yang disebut sebagai mikrometer atau pengarah halus yang berfungsi
untuk memperjelas bayangan yang dibentuk dari lensa objektif yang bisa kita lihat
di lensa okuler. Selain itu, Mikroskop monokuler juga memiliki meja preparat atau
disebut juga meja benda ataupun meja spesimen, bahkan juga disebut sebagai
meja sampel. Fungsi dari meja preparat pada Mikroskop monokuler adalah untuk
meletakkan objek atau gelas preparat pada saat melakukan uji spesimen.
b. Mikroskop Binokuler
7
Mikroskop binokuler merupakan mikroskop yang memiliki dua lensa okuler.
Untuk cara membedakan dengan Mikroskop monokuler gampang saja, terlihat
dari namanya jika diawali dengan “Bi” maka dipastikan memiliki dua lensa atau
Binokuler. Meski termasuk Mikroskop cahaya, mikroskop binokuler berbeda
dengan monokuler. Dia hanya bisa menggunakan cahaya lampu yang terhubung
dengan listrik. Selain itu, Mikroskop binokuler juga dilengkapi dengan Revolver
yang memiliki tiga lensa objektif. Jika kita bandingkan dengan Mikroskop
monokuler, terdapat bagian pengarah yang akan membuat meja preparat atau meja
benda bisa naik turun mendekat ke arah lensa objektif. Selebihnya, bagian-bagian
dari Mikroskop binokuler ini sama dengan Mikroskop monokuler yang dilengkapi
meja preparat.
c. Mikroskop Trinokuler
8
2. Mikroskop Elektron (Berdasarkan bentuknya)
a. Mikroskop scan elektron
9
Pada Mikroskop cahaya memiliki variasinya lagi sehingga fungsi daripada variasi
Mikroskop cahaya juga berbeda. Berikut ini beberapa fungsi dari variasi Mikroskop
cahaya:
a. Mikroskop medan terang
Mikroskop medan terang berfungsi untuk melihat sel-sel yang ada pada spesimen
darah, mikroorganisme kolam atau air, dan benda kecil lainnya.
b. Mikroskop lorestones
Mikroskop lorestones berfungsi untuk mengamati Mikroba dari spesimen kecil dan
juga Deoxyribonucleic acid (DNA) dengan menggunakan visual fitur 3D pada
skala.
c. Mikroskop fase kontras
Mikroskop fase kontras berfungsi untuk melihat bahan pewarna pada struktur sel
dalam keadaan hidup secara teliti.
d. Mikroskop inverted
Mikroskop inverted berfungsi untuk mengamati biakan jaringan.
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron berfungsi untuk melihat mikroorganisme yang sangat kecil yang
mana memiliki komponen utama. Komponen ini berada di dalam ruang yang berada di
bawah vakum yang tinggi. Adapun komponennya adalah serangkaian lensa
elektromagnetik dan elektrostatik untuk mengendalikan bentuk dan lintasan berkas
elektron. Elektron apartur dan sumber elektron. Mikroskop elektron ini dibedakan
menjadi dua yaitu Mikroskop scanning dan Mikroskop transmisi.
a. Mikroskkop scanning
Jenis Mikroskop elektron yang mencitrakan permukaan sampel oleh pemindaian
dengan pancaran tinggi elektron. Scanning electron microscope (SEM) adalah alat
yang digunakan untuk melihat permukaan spesimen dengan ukuran dalam
mikrometer secara tiga dimensi yang dibentuk dengan menggunakan elektron
sebagai sumber cahaya. Scanning electron microscope (SEM) juga merupakan
instrumen yang memungkinkan kita untuk melihat struktur permukaan suatu objek,
seperti batuan dan mineral, di bawah perbesaran tinggi. Dengan cara ini kita dapat
melihat apa yang ingin kita analisis atau pelajari tentang sampel. Sehingga memberi
kita informasi tentang zat-zat yang ada di permukaannya dan pola distribusinya.
Fungsi utama Scanning electron microscope adalah untuk memetakan atau
mengidentifikasi struktur yang berbeda dalam spesimen. Gambar dari Scanning
10
electron microscope (SEM) biasanya memiliki tampilan warna dan memberikan
representasi tiga dimensi dari spesimen, yang memungkinkan untuk melihat objek
dengan mudah bahkan ukuran yang sangat kecil. Scanning electron microscope
dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi struktur nano, seperti partikel
berukuran nano, serta struktur mikro seperti sel, kristal, dan logam pada permukaan
yang berbeda.
b. Mikroskop Transmisi
Merupakan teknik mikroskopis dimana sejumlah elektron ditransmisikan melalui
spesimen tipis dan berinteraksi dengan spesimen yang dilewati. Transmission
electron microscope (TEM) adalah jenis Mikroskop yang menggunakan transmisi
elektron untuk menerangi spesimen dan menghasilkan gambar. Prosedur ini
memiliki keunggulan dibandingkan gelombang cahaya, yaitu dapat digunakan untuk
memeriksa objek yang jauh lebih kecil daripada yang dapat dilihat oleh Mikroskop
optik. Mengingat, mikroskop optik biasa hanya menggunakan cahaya, sedangkan
TEM menggunakan elektron untuk penerangan. Transmission electron microscope
(TEM) bisa disebut juga Mikroskop “transmisi” karena memerlukan sampel yang
cukup tipis sehingga beberapa elektron akan melewati sampel tanpa diserap atau
dihamburkan. Elektron dipancarkan dari tabung sinar katoda (CRT), yang
mengarahkannya ke serangkaian lensa yang disebut lensa objektif atau elemen optik
elektron. Lensa-lensa ini akan memfokuskan berkas elektron ke titik kecil pada
spesimen sehingga menyebabkan sampel memancarkan foton sebagai respons
terhadap elektron yang masuk dan menghasilkan fluoresensi (proses yang dikenal
sebagai emisi sekunder). Selain itu, Transmission electron microscopy (TEM) juga
merupakan alat serbaguna yang dapat digunakan untuk mempelajari struktur atau
kondisi suatu bahan secara mikroskopis. Transmission electron microscopy (TEM )
dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif, dan sering kali lebih
disukai daripada jenis Mikroskop lainnya karena kemampuannya untuk memberikan
gambar sampel yang sangat rinci pada perbesaran yang sangat tinggi.
2.4 Bagian – Bagian mikroskop
Setelah mengetahui fungsi dari Mikroskop sangat penting bagi kita untuk mengetahui
bagian-bagiannya.
11
Pada gambar ini Anda bisa mengamati bahwa Mikroskop memiliki bagian-bagian utama
yang terdiri atas :
a. Lensa Okuler
b. Tabung Penghubung
c. Revolver
d. Lengan mikroskop
e. Lensa Objektif
f. Penjepit Objek
g. Meja Objek
h. Navigasi Meja Mikroskop
i. Diafragma
j. Kondesor
k. Makrometer
l. Micrometer
m. Reflektor
n. Kaki mikroskop
2.5 Cara Penggunaan Mikroskop
Setelah kita memahami terkait definisi, prinsip, fungsi, variasi, dan bagian-bagian.
Selanjutnya untuk melakukan pengamatan menggunakan alat ini maka ada beberapa langkah
yang harus dilakukan yaitu:
Pertama-tama meletakkan Mikroskop ke atas meja dengan posisi Mikroskop menghadap
kearah pengamat. Pada saat mengangkat Mikroskop posisi tangan kanan memegang lengan
12
Mikroskop dan tangan kiri memegang bagian bawah Mikroskop. Sebelum digunakan lensa
objektif dibersihkan dengan menggunakan tisu dan lensa okuler dipasang.
Kedua menyambungkan sumber listrik ke Mikroskop lalu menekan tombol on pada
Mikroskop. Kemudian menurunkan meja Mikroskop menggunakan Makrometer, lalu
mengatur perbesaran lensa objektif yang akan digunakan.
Selanjutnya sampel pada objek glass diletakkan di atas meja Mikroskop dan menjepitnya
dengan penjepit objek agar objek glass tidak berpindah-pindah saat pengamatan. Setelah
selesai maka dilakukan pengamatan objek dengan cara menaikkan Makrometer dengan tetap
memperhatikan lensa objektif agar tidak terbentur dan menyebabkan pecahnya objek gelas.
Kemudian memperjelas objek pengamatan dengan memutar Mikrometer, lalu mengatur
Diafragma agar intensitas cahaya yang masuk bisa maksimal. Setelah semuanya selesai diatur
maka selanjutnya mengamati isi dari objek glass. Apabila pengamatan telah selesai maka
Mikroskop dibersihkan dengan baik.
13
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan
lensa okuler. Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik. Mikroskop
optik dapat dibedakan menjadi mikroskop monokuler dan binokuler. Mikroskop monokuler
memiliki satu buah lensa okuler. Mikroskop binokuler memiliki dua buah lensa okuler.
Pengamatan menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan
mata cepat lelah karena pada saat itu otot mata mempertahankan lensa mata agar tetap
mencembung. Sedangkan pada pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, mata terasa
lebih santai karena lensa mata dalam kondisi relaks.
3.2 Saran
Alat optik merupakan alat yang sangat vital bagi kebutuhan manusia, terutama untuk kita
melihat, dan selain itu dari segi sains alat optik memudahkan kita mengamati sesuatu yang
tidak dapat dilihat secara kasat mata. Olehnya itu dengan belajar Fisika kita akan mengetahui
bagaimana prinsip kerja dari alat optik tersebut.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://rimbakita.com/mikroskop/
https://www.merdeka.com/jabar/fungsi-mikroskop-yang-perlu-anda-ketahui-berikut-bagian-
bagiannya-kln.html
http://sdkpantiparama-pandaan.sch.id/berita/detail/pengertian-mikroskop-fungsi-dan-
bagiannya
15