Anda di halaman 1dari 20

PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL

TUMBUHAN
(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

AHMAD NAUFAL
2310514310012
KELOMPOK BRUGMANSIA

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2024
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2


DAFTAR TABEL.................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang ........................................................................................................ 1
Tujuan Praktikum.................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 3
BAHAN DAN METODE ....................................................................................... 8
Waktu dan Tempat .................................................................................................. 8
Bahan dan Alat ........................................................................................................ 8
Bahan ............................................................................................................. 8
Alat ................................................................................................................. 8
Pelaksanaan Praktikum .......................................................................................... 9
Memelihara mikroskop ................................................................................ 9
Mencari Bidang Penglihatan ....................................................................... 9
Mencari bagian sediaan ............................................................................. 10
Pengukuran Mikroskopis atau Mikrometer ............................................ 10
Menggambar hasil ...................................................................................... 10
Pengamatan sel atau jaringan tumbuhan ................................................. 11
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 12
Hasil ........................................................................................................................ 12
Pembahasan ........................................................................................................... 14
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 16
Kesimpulan ............................................................................................................ 16
Saran ....................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 17
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Hasil pengamatan bagian – bagian mikroskop ................................... 12

2. Hasil pengamatan sel tumbuhan ......................................................... 13


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mikroskop dalam Bahasa Yunani mikros yang berarti kecil dan scopein
yang berarti melihat. Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada
kegiatan laboratorium, mikroskop memungkinkan kita untuk dapat mengamati
obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Kata mikroskopis ditemukan
oleh Anthony Van Leuwenhock yang berartikan sangat kecil dan tidak mudah
dilihat dengan mata. Untuk mengetahui mikroskop maka perlu diketahui
komponen mikroskop, ada dua bagian utama yang jadi penyusun mikroskop yaitu
bagian optik yang terdiri dari kondensor, lensa objektif dan lensa okuler serta
bagian non-optik yang terdiri dari kaki, lengan mikroskop, diafragma, meja objek,
pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek dan sumber cahaya. Hal ini sangat
membantu persoalan manusia terutama untuk pengamatan sel organisme.
(Pramesti, 2000).
Dalam biologi, sel adalah unit terkecil dari organ struktural dan fungsional
pada mahluk hiddup yang dapat melaksanakan kehidupan. Robert Hooke adalah
orang yang pertama kali melihat sel dari sayatan tipis gabus batang dari tumbuhan
oak di bawah mikroskop. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan
sebagian reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam
sel. Sel tumbuhan adalah sel yang menyusun fungsi kerja dari seluruh fungsi
kehidupan tumbuhan. Peran sel tumbuhan sangat penting terhadap tumbuhan itu
sendiri, sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya fitur
berbeda tersebut meliputi vakula yang besar, dinding sel yang tersusun atas
selulosa dan protein, plasmodesmata, plastisida terutama kloroplas yang
mengandung klorofil dan tidak berflagella. Pada tumbuhan tingkat tinggi
epidermis adalah lapisan jaringan luar biasanya setebal satu lapis sel saja yang
menutupi permukaan organ, seperti daun, batang, akar dan bunga. Epidermis
biasanya tipis, tidak memiliki klorofil serta pada permukaan yang menghadap ke
luar terlapisi oleh kutin yang menghasilkan kutikula atau lapisan
malam.(Muttaqin, 2023).
2

Setiap organisme tersusun dari salah satu dari 2 jenis sel yang secara
struktural berbeda, sel prokariotik (tidak memiliki inti sel) atau sel eukariotik (sel
yang memiliki inti sel). Hanya bakteri yang memiliki sel prokariotik. Protista,
tymbuhan, jamur dan hewan semuanya memiliki sel eukariotik. Fisiologi
tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas
suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Seperti halnya
cabang ilmu biologi lain, fisiologi tumbuhan juga mempelajari proses kehidupan
yang sering mirip atau identic pada banyak organisme. Fisiologi tumbuhan
sebenarnya merupakan terapan dari fisika dan kimia modern untuk memahami
tumbuhan. Karena itu kemajuan fisiologi tumbuhan hampir seluruhnya
bergantung pada kemajuan bidang fisika dan kimia. Kini teknologi ilmu terapan
fisika menyumbangkan peranan untuk membantu penelitian bidang fisiologi
tumbuhan serta pengetahuan dasar yang dipakai untuk menafsirkan. (Campbell,
2007).

Tujuan Praktikum

1. Mengenali bagian mikroskop, jenis-jenis dan fungsi bagian mikroskop serta


dapat menggunakan dan memelihara mikroskop dengan baik.
2. Mengamati dan mengenali bentuk sela tau jaringan mati dan hidup
tumbuhan.
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop

Mikroskop adalah insturementasi yang sangat banyak digunakan dan paling


bermanfaat di laboratorium mikroskopi. Dalam Bahasa Yunani micros (kecil) dan
scopein (melihat), mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat
objek yang terlalu kecil (mikroskopis) untuk dilihat dengan mata kasar.
Mikroskop dilengkapi dengan lensa objektif dan juga lensa okuler yang dimana
kedua lensa tersebut merupakan lensa cembung. Secara garis besar, lensa objektif
menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat nemu, terbalik,
dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula. Kemudian, bayangan tersebut
diproyeksikan ke lensa okuler dan menghasilkan bayangan akhir (Kurniawati,
2018).
Dengan menggunakan alat ini diperoleh perbesaran dalam kisaran luas
seratus kali sampai dengan ratusan ribu kali (Warmada, 2004). Mikroskop yang
sering digunakan dalam biologi adalah mikroskop cahaya, pada mikroskop
Cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat sama seperti bayangan sementara, yaitu
bersifat semu, terbalik dan lebih diperbesar lagi. Pada dasarnya, semua mikroskop
cahaya menggunakan prinsip yang sama pada perbesaran objek serta memiliki
bagian yang sama meskipun dengan bentuk yang berbeda. Bagian mikroskop
Cahaya terdiri dari atas bagian optik dan bagian non-optik, bagian optik pada
miskroskop cahaya meliputi, lensa okuler, yang berfungsi untuk membentuk
bayangan nyata yang berasal dari bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif.
Lensa objektif, lensa yang dipasang sekaligus pada mikroskop dengan 3 lensa.
Lensa kondensor, untuk mengumpulkan cahaya dari hasil pantulan pada cermin
yang selanjutnya cahaya tersebut akan difokuskan sebagai penerang pada objek
yang akan diamati.
Kemudian, selain bagian tersebut merupakan bagian non-optik mikroskop,
yaitu tabung, untuk mengatur fokus serta penghubung antara lensa objektif dan
lensa okuler, kaki dasar, lengan mikroskop, berfungsi untuk mengatur kedudukan
4

mikroskop sesuai keinginan. Lalu meja benda, yaitu sebagai tempat untuk
meletakan benda atau objek yang akan diamati. (Kurniawati, 2018).
Mikroskop cahaya dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu monokuler (hanya
memiliki 1 lensa yaitu, lensa okuler) dan binokuler (memiliki 2 lensa
yaitu,objektif dan okuler). Cara kerja mikroskop cahaya dilakukan dengan
memusatkan berkas sinar yang tampak oleh mata untuk membentuk bayangan
objek, sumber cahaya didapat berasal dari cahaya matahari maupun cahaya lampu
listrik. Mikroskop konvensional masih menggunakan sumber cahaya yang berasal
dari cahaya matahari yang dipantulkan dengan cermin datar atau cermin cekung.
Cermin tersebut akan mengarahkan cahaya dari luar ke dalam kondensor, peran
kondensor pada mikroskop konvensional ialah sebagai pengatur banyaknya sinar
yang masuk dengan menggunakan pengatur bukaan diafragma. Sedangkan, pada
mikroskop modern sudah dilengkapi dengan lampu sebagai pengganti sumber
cahaya matahari (Kurniawati, 2018).
Sel merupakan satuan dasar kehidupan, semua organisme terdiri dari sel
yang memiliki nukleus terbungkus oleh membran atau struktur serupa tetapi tanpa
membran. Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme,
misalnya organisme yang merupakan uniseluler dan manusia adalah multiseluler.
Sel tumbuhan memiliki perbedaan dengan sel hewan, perbedaannya adalah pada
tumbuhan memiliki dinding sel, plasmodesma, kloropas dan vakoula besar
sedangkan pada hewan tidak. Pada tumbuhan, sel dibagi menjadi 2 yaitu, sel
hidup (sel yang memiliki inti sel) dan sel mati (sel yang tidak memiliki inti sel),
jika di amati menggunakan mikroskop, sel yang hidup terlihat jelas pada bagian-
bagian sel, sedangkan sel yang mati bagian-bagian sel tidak terlihat atau kosong
seperti kamar-kamar. Sel tumbuhan dewasa berbeda satu dengan yang lainnya
dalam ukuran (Trijoko, 2005).
Ukuran sel berkisar antara 0,1 hingga 1,0 mikrometer. Kegunaan sel pada
tumbuhan yaitu, untuk memulai pertumbuhan awal, menyerap nutrisi dan
menghasilkan buah. Sel terdiri atas beberapa bagian antara lain inti sel (nukleus)
dan sitoplasma. Inti sel (nukleus) tersusun atas membran, cairan inti
(nukleoplasma), kromosom dan anak inti (nukleolus). Cairan inti tersusun atas air,
protein dan mineral. Kromosom merupakan pembawa sifat menurun yang
5

tersusun atas benang-benang kromatin. Nukleus berfungsi untuk mengatur seluruh


kegiatan sel. Sedangkan sitoplasma, merupakan cairan sel yang mengandung
berbagai macam zat, diantaranya protein, lemak, karbohidrat, zat-zat anorganik,
enzim, vitamin dan hormon. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
reaksi metabolisme sel karena organel sel terdapat pada sitoplasma (Campbell,
2010).
Dinding sel terdiri dari dinding primer, lamela tengah dan dinding sekunder.
Dinding primer adalah lapisan yang terbentuk selama pembentangan, tipis dengan
ketebalan sekitar 1-3, terdiri dari 9-25% selulosa, 25-50% hemiselulosa, zat pektat
10-35%, 10% protein dan mengandung lemak. Sedangkan dinding sekunder
merupakan lapisan yang ditambahkan setelah proses pembentangan dinding sel
selesai, dapat berlapis-lapis terutama terdiri dari selulosa, yaitu 41-45%, 30%,
hemilelulosa dan 22-28% lignin, tidak mudah ditekan dan bentuknya tidak
berubah disebabkan oleh lignin yang lebih kaku dari pada selulosa. Ruang antar
sel tanaman merupakan tempat yang tepat untuk memperbanyak endofit karena
kaya akan suplemen nutrisi seperti kalium, sulfur, kalsium, karbohidrat (Waluyo,
2010).
Ubi kayu atau yang biasa disebut singkong, di kenal luas sebagai penghasil
karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran, merupakan sel mati karena tidak
terdapat kehidupan di dalam sel. Menurut Uhan (2013), berdasarkan klasifikasi
dalam tatanama (sistematika) tumbuhan, tumbuhan ubi kayu termasuk dalam:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotilac
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilisima
Sawi adalah sekelompok tumbuhan yang di manfaatkan daun atau bunganya
sebagai bahan pangan, sawi merupakan sel hidup karena terdapat aktivitas
kehidupan di dalam sel. Menurut Rita Elfianis (2022), berdasarkan klasifikasi
tatanama (sistematika) tumbuhan, tumbuhan sawi termasuk dalam:
6

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Capparales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea L.
Bayam adalah tumbuhan yang bisa ditanam untuk dikonsumsi daunnya
sebagai sayuran hijau, bayam merupakan sel hidup karena terdapat aktivitas
kehidupan di dalam sel tersebut. Menurut Rita Elfianis (2022), berdasarkan
klasifikasi tatanama (sistematika) tumbuhan, tumbuhan bayam termasuk ke
dalam:
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophta
Ordo : Magnoliopsida
Kelas : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Spinacia L
Spesies : Spinacia Oleracea L
Kunyit merupakan tanaman yang banyak ditanam di pekarangan, kebun dan
hutan jati, kunyit merupakan sel hidup karena terdapat aktivitas kehidupan di
dalam sel tersebut. Menurut Kumar dan Sunil (2013), berdasarkan klasifikasi
tatanama (sistemetika) tumbuhan, tumbuhan kunyit termasuk ke dalam:
Kindom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Ordo : Liopsida
Kelas : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma domesticaval.
Daun hydrilla merupakan tanaman yang berakar di dasar badan air dan
memiliki batang panjang yang bercabang di permukaan tempat, Daun hydrilla
7

merupakan sel hidup karena terdapat aktivitas kehidupan di dalam sel tersebut.
Menurut Zulsusyanto (2015), berdasarkan klasifikasi tatanama (sistematika)
tumbuhan, tumbuhan hydrilla termasuk ke dalam:
Kindom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata
BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Maret 2024 pukul 08.00-
09.20 WITA, di Ruangan Kasturi 2, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarbaru.

Bahan dan Alat

Bahan

Aquades. Aquades digunakan untuk memperjelas objek yang akan diamati.


Preparat penampang melintang gabus batang ubi kayu (Manihot ultilisma).
Gabus batang ubi kayu digunakan sebagai bahan praktikum.
Preparat penampang melintang tangkai daun sawi (Brassica juncea L).
Tangkai daun sawi digunakan sebagai bahan praktikum.
Preparat penampang melintang batang bayam (Amaranthus sp.). Batang
bayam digunakan sebagai bahan praktikum.
Preparat penampang melintang rimpang kunyit (Curcuma domestica L).
Rimpang kunyit digunakan sebagai bahan praktikum.
Preparat penampang membujur daun (Hyrdrilla verticillata L). Daun
Hydrillia verticillata L digunakan sebagai bahan praktikum.

Alat

Mikroskop cahaya monokuler. Digunakan untuk mengamati objek yang


berukuran sangat kecil.
Kaca benda. Kaca benda digunakan untuk menempatkan objek yang akan
diteliti.
Kaca penutup. Kaca penutup digunakan untuk menutup objek yang akan
diteliti
9

Pinset. Pinset digunakan untuk menggenggam objek dan jaringan-jaringan


kecil lainnya.
Pipet tetes. Pipet tetes digunakan untuk meletakkan aquades ke objek yang
akan diteliti.
Preparat. Preparat digunakan untuk menaruh sel atau jaringan objek.
Silet atau cutter. Silet atau cutter digunakan untuk memotong objek yang
akan diteliti.
Kain flanel. Kain flanel digunakan untuk membersihkan debu pada objek.
Buku gambar dan alat tulis atau pensil warna. Buku gambar dan alat tulis
atau pensil warna digunakan untuk menggambar mikroskop dan hasil pengamatan
sel.
Lembar kerja dan laporan sementara. Lembar kerja dan laporan sementara
digunakan untuk menuliskan hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Pelaksanaan Praktikum

Memelihara mikroskop

1. Mikroskop harus selalu dibawa dan diangkat dalam posisi tegak.


2. Aturlah kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga jumlah lensa objektif
lemah berjarak kurang lebih 1 cm dari atas meja.
3. Aturlah penjepit sediaan dengan rapi dan cermin pada posisi tegak agar
objek tidak banyak menempel.
4. Setiap akan menggunakan mikroskop, bersihkan lensa atau bagian lainnya
dengan kain lap bersih dari bahan halus (flannel).

Mencari Bidang Penglihatan

1. Naikkan tabung menggunakan makrometer (pemutar kasar) hingga lensa


objektif tidak membentur meja atau panggung bila revolver di putar-putar.
10

2. Tempatkan lensa objektif pembesaran lemah (4x atau 10x) dengan


menggunakan revolver sampai berbunyi klik (posisi satu poros dengan lensa
okuler).
3. Bukalah diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke
belakang.
4. Aturlah bentuk cermin ke arah cahaya, hingga terlihat lingkaran yang sangat
terang di dalam lensa okuler, mikroskop siap digunakan
Mencari bagian sediaan

1. Naikkan tabung menggunakan makrometer hingga jarak antara lensa


objektif dengan pemukaan meja kurang lebih 3cm.
2. Letakkan sediaan di tengah-tengah lubang meja benda.
3. Putarlah makrometer ke belakang sampai penuh (perlahan dan hati-hati).
4. Bidiklah penglihatan mata ke lensa okuler.
5. Untuk mendapatkan pembesaran yang kuat, putar revolver dan lensa
objektif yang sesuai

Pengukuran Mikroskopis atau Mikrometer

Untuk mengetahui ukuran objek yang diamati dengan mikroskop dapat


dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut makrometer objektif dan
mikrometer okuler.

Menggambar hasil

Hasil pengamatan terhadap mikroskop dapat dituangkan dalam bentuk


gambar yang dilakukan dengan alat fotografi atau dengan tangan (manual) disertai
dengan judul dan keterangan.
11

Pengamatan sel atau jaringan tumbuhan

1. Mengamati bentuk sel, bagian-bagian sel yang hidup dan gambarkan hasil
pengamatan yang dilakukan di bawah mikroskop.
2. Melengkapi gambar dengan keterangan yang jelas, buatlah pembahasan
hasil pengamatan dan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil pengamatan bagian-bagian mikroskop


Gambar Keterangan

A. Revolver
B. Lensa okuler
C. Tabung
D. Lengan (pegangan)
E. Penjepit preparat
F. Diafragma
G. Dasar
H. Lensa kondensor
I, Meja preparat
J. Spesimen (preparat)
K. Lensa objektif
L. Sekrup pengarah halus
M. Sekrup pengarah kasar
N. Iluminator
13

Tabel 2. Hasil pengamatan sel tumbuhan


Gambar Keterangan
A. Dinding sel
B. Ruang antar sel

Ubi kayu (Manihot utilisima)

A. Dinding sel
B. Ruang antar sel
C. Inti sel

Tangkai daun sawi (Brassica juncea L)

A. Dinding sel
B. Ruang antar sel
C. Inti sel

Batang bayam (Amaranthus spp)

A. Dinding sel
B. Ruang antar sel
C. Inti sel

Rimpang kunyit (Curcuma domestica L)

A. Dinding sel
B. Ruang antar sel
C.Inti sel

Daun Hydrilla verticillata L


14

Pembahasan

Mikroskop yang digunakan pada praktikum saat ini adalah mikroskop


cahaya. Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang menggunakan cahaya sebagai
penerangan, Cara kerja mikroskop cahaya dilakukan dengan memusatkan berkas
sinar yang tampak oleh mata untuk membentuk bayangan objek, sumber cahaya
didapat berasal dari cahaya matahari maupun cahaya lampu listrik.
Mikroskop memiliki 2 lensa yaitu, lensa objektif dan lensa okuler. Lensa
objektif adalah lensa yang letaknya dekat dengan preparat (objek), biasanya
terdapat 2 atau 3 lensa yang di pasang sekaligus pada mikroskop, lensa objektif
mempunyai perbesaran 4x, 10x dan 40x. Dan lensa okuler adalah lensa yang
terletak pada bagian atas tabung dan apabila seorang mengamati objek
menggunakan mikroskop maka lensa okuler sangat berdekatan dengan mata, lensa
okuler biasanya mempunyai perbesaran 5x, 10x, 12.5x dan 15x.
Mikroskop terbagi menjadi 2 bagian yaitu, bagian optik dan bagian non-
optik. Bagian optik pada mikroskop yaitu, Sedangkan, bagian non-optik pada
mikroskop yaitu, revolver berfungsi untuk memutar lensa okuler, tabung berfungsi
untuk mengatur fokus dan penghubung antara lensa objektif dan lensa okuler,
lengan (pegangan) berfungsi untuk pegangan saat menggunakan mikroskop,
penjepit preparat berfungsi untuk menjepit slideglass pada meja preparat agar
tidak goyang, diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang
diperlukan saat sedang melakukan pengamatan, dasar berfungsi sebagai kaki
mikroskop, meja preparat berfungsi untuk meletakkan benda atau objek, spesimen
(preparat) sebagai bahan pengamatan serta sekrup pengaruh halus dan kasar
digunakan untuk mengatur jarak antara teropong dengan sediaan.
Sel merupakan partikel terkecil dalam kehidupan, sel adalah bagian
struktural dan fungsional dari setiap organisme, misalnya organisme yang
merupakan uniseluler dan manusia adalah multiseluler. Sel terdiri dari beberapa
bagian antara lain inti sel (nukleus) dan sitoplasma.
Preparat penampang melintang ubi kayu (Manihot utilisima), hanya terdiri
dinding sel dan ruang antar sel. Merupakan sel mati karena tidak terdapat aktivitas
kehidupan di dalam sel, sel ubi kayu ini berwarna putih ke abu-abuan dan ada
15

beberapa bintik-bintik. Preparat penampang melintang tangkai daun sawi


(Brassica juncea L.), terdiri dari inti sel, dinding sel dan ruang antar sel.
Merupakan sel hidup karena terdapat aktivitas kehidupan di dalam sel tersebut.
Sel tangkai daun sawi berwarna putih kehijauan, berbentuk bulat-bulat dan sedikit
tidak beraturan.
Preparat penampang melintang batang bayam (Amaranthus sp), terdiri dari
inti sel, ruang antar sel dan dinding sel. Merupakan sel hidup karena terdapat
aktivitas kehidupan di dalam sel tersebut, sel batang bayam berwarna hijau dan
memiliki bentuk bulat yang sedikit tidak beraturan. Preparat penampang
melintang rimpang kunyit (Curcuma domestica L.) memiliki inti sel, ruang antar
sel dan dinding sel. Merupakan sel hidup karena memiliki inti sel (nukleus). Sel
rimpang kunyit berwarna kuning cerah dan berbintik-bintik agak gelap.
Preparat penampang membujur daun Hydrillia verticillata L. Memiliki inti
sel, ruang antar sel dan dinding sel, merupakan sel hidup karena terdapat inti sel
(nukleus) dan kehidupan di dalam sel tersebut. Sel daun ini memiliki warna
kuning cerah agak kehijauan dan memiliki bentuk yang lurus dan rapi.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Mikroskop adalah alat bantu optik yang penting pada pengamatan biologi
karena dapat melihat objek yang berukuran sangat kecil yang tidak tampak
oleh mata.
2. Mikroskop terbagi menjadi 2 bagian, optik dan non-optik, dan 2 jenis
binokuler dan monokuler.
3. Sel adalah partikel terkecil dan penunjang pada bagian organisme
tumbuhan.
4. Pada sel tumbuhan terdapat 2jenis yaitu, sel hidup dan sel mati.
5. Sel akan disebut sel hidup apabila memiliki dinding sel, inti sel dan
sitoplasma.

Saran

Saran untuk praktikum ini adalah :


1. Saya berharap praktikan dapat di berikan kesempatan untuk mencoba dan
mengoptimalkan penggunaan alat agar bisa lebih memahami dari segi teori
maupun pelaksanaan dan mengetahui secara langsung untuk objek yang
telah di teliti.
2. Saya berharap praktikan di beri waktu lebih lama lagi terutama dalam hal
pengamatan objek agar bisa lebih lama lagi mengingat hasil atau objek yang
telah diteliti.
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, J. (2013). Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop, Universitas Tanjung Pura,


Pontianak.

Muttaqin, S. Z. (2023). Anatomi tumbuhan: Sel, Jaringan, Dan Organ Vegetatif


Tumbuhan. Jakarta Timur: UKI Press.

Kurniati, T. (2020). Biologi Sel. Bandung: Cendekia Press.

Suparti. (2010). Mikroskop. Sinar Fajar Media. Semarang.

Shofi, M., & Humairoh, D. (2019), Pengenalan Dan Pelatihan Penggunaan


Mikroskop Pada Siswa Kelas IV SD. Jurnal Kesehatan dan Kependidikan,
241-247.

Muqoddam, M., Kartika, W., & Wibowo, S. A., (2020), Modul Digitalisasi
Mikroskop. Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, 6(1), 20-26.

Susatyo, P. (2017), Penggunaan Mikroskop, Alat Bantu Ukur, Jaringan Hewan


Dan Morfologi Pada Hewan Vertebrata, Jurnal Penelitian, 13-26.

Campbell. (2010). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Kurniawati, D. (2018), Menggunakan Mikroskop Di Laboratorium. Aksara


Sinergi Media PT. Surakarta.

Waluyo, (2010). Petunjuk Praktikum Biologi Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu


Pendidikan Universitas Jember. Jember

Pramesti, H, T. (2000). Mikroskop Dan Sel. Universitas Lambung Mangkurat.


Banjarbaru.

Trijoko. (2005). Biologi. PT. Sunda Kelapa, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai