Laprak Akhir HPT Acc
Laprak Akhir HPT Acc
MUHAMMAD SYAUQI
2210514310004
KELOMPOK 14
2023
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
KESIMPULAN ......................................................................................... 20
LAMPIRAN .............................................................................................. 23
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Latar Belakang
penyakit yang disebabkan oleh jamur, maka pengetahuan lebih lanjut tentang jamur
harus dikembangkan untuk mendapatkan pengendalian peyakit yang efektif dan
ramah lingkungan dengan eksploitasi agens hayati (Tjahjadi, 2008).
Hama merupakan binatang yang menyebabkan kerusakan pada tanaman
dan merugikan secara ekonomi bagi petani. Selain dapat merusak tanaman,
hama juga dapat berperan sebagai vektor penyakit. Pengendalian Hama Terpadu
(PHT) merupakan konsep yang tepat dalam mengendalikan hama. Pemantauan
lahan secara rutin merupakan hal penting untuk memperhatikan perkembangan
populasi hama, musuh alami, penyakit, dan lingkungan suatu lahan. Dengan
mengetahui jenis dan bioekologi hama, serta keadaan pertanaman dari setiap
musim, maka pengambilan keputusan dalam mengendalikan hama dapat
terlaksana secara tepat dan cepat (Octaviani, 2022).
Penurunan produksi tanaman dapat disebabkan oleh beberapa hal yang salah
satunya adalah serangan OPT, baik berupa patogen penyebab penyakit maupun
hama pada tanaman tersebut. Penyakit tumbuhan dapat didefinisikan sebagai
malfungsi dari sel dan jaringan tanaman inang sebagai hasil dari gangguan oleh
patogen atau faktor lingkungan secara terus menerus yang mengakibatkan
perkembangan suatu gejala. Berbagai jenis patogen dari golongan jamur, bakteri
dan virus menyerang tanaman di lapangan dan beberapa diantaranya merupakan
patogen yang dapat menurunkan produktivitas tanaman-tanaman tersebut (Yulia et
al., 2018).
Identifikasi jenis dan penentuan ciri-ciri penyakit merupakan langkah awal
yang menentukan keberhasilan usaha pengelolaan penyakit yang efektif, aman, dan
efisien. Penyuluh pertanian pada saat ini masih kesulitan mengidentifikasi penyakit
yang menyerang tanaman padi walaupun terlihat adanya perubahan pada tanaman
padi tersebut serta menentukan solusi atau cara penanganan untuk memberantas
penyakit tersebut. Penyuluh juga masih kesulitan dalam memberikan penjelasan
kepada petani tentang gejala-gejala yang dialami tanaman yang terkena penyakit
(Maria et al., 2020).
Gulma merupakan tumbuhan yang mengganggu pertumbuhan tanaman
budidaya atau merugikan kepentingan manusia sehingga manusia berusaha untuk
3
Tujuan Praktikum
Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanaman bawang,
tanaman timun, tanaman bayam, tanaman cabai, tanaman terong sebagai bagian
yang diamati dan alkohol 20% untuk mengawetkan hama yang ditemukan di
lapangan.
Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah toples, jaring
serangga, sasak, alat tulis, kertas koran dan handphone.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Juni 2023 pukul 08.00-11.00
WITA. Bertempat di Jalan Kurnia Landasan Ulin.
Prosedur Kerja
Hasil
Adapun hasil dari praktikum yang dapat diperoleh beberapa data pengamatan:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pada Tanaman Terong
No Gambar Keterangan
1
Nama Hama : Kutu Aphid
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
2
Nama Hama : Lalat Buah
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
3
Nama Hama : Kutu Kebul
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Homoptera
4
Nama Gulma : Teki-tekian
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
6
5
Nama Gulma : Rumput
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
6
Nama Gulma : Daun Lebar
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asteraceae
2
Nama Hama : Siput
Kingdom : Animalia
Filum : Moluska
Kelas : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
3
Nama Gulma : Teki-tekian
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
8
4
Nama Gulma : Daun Lebar
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asteraceae
5
Nama Gulma : Rumput
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
2
Nama Hama : Belalang
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Caelifera
3
Nama Hama : Kutu Kebul
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Homoptera
10
4
Nama Gulma : Rumput Mutiara
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
5
Nama Gulma : Teki-tekian
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
6
Nama Gulma : Daun Lebar
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asteraceae
7
Nama Gulma : Paku-pakuan
Kingdom : Planteae
Filum : Lycopodiophyta
Kelas : Lycopodiopsida
Ordo : Selagi nellales
2
Nama Hama : Ulat grayak
Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas :Insecta
Ordo : Lepidoptera
12
3
Nama Hama : Belalang
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Caelifera
6
Nama Gulma : Daun Lebar
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asteraceae
2
Nama Hama : Semut
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
3
Nama Hama : Siput
Kingdom : Animalia
Filum : Moluska
Kelas : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
4
Nama Gulma : Daun Lebar
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asteraceae
5
Nama Gulma : Teki-tekian
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
6
Nama Gulma : Rumput
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
15
Pembahasan
menyerang tanaman cabai yaitu cacar buah (antraknosa) yang disebabkan oleh
jamur. Penyakit ini menyerang pada batang, ranting, daun dan buah cabai, tindakan
yang bisa dilakukan antara lain menggunakan benih atau biji yang steril,
menggunakan mulsa, melakukan penyemprotan fungisida dan pemetikan buah
yang terserang lalu dimusnahkan agar spora jamur tidak menular pada cabai
lainnya. Lalu penyakit kedua pada tanaman cabai yaitu mosaik, yang disebabkan
oleh virus. Gejalanya yaitu daun berwarna kuning, daun berubah bentuk
(malformasi). Lalu penyakit ketiga pada tanaman cabai adalah kerdil, yang
disebabkan oleh virus Gemini. Gejalanya yaitu daun muda mengkerut dengan
warna mozaik kekuningan, daun mengkerut hingga ukuran mengecil dan menjadi
tebal, tanaman berukuran kecil dari normal.
Pada tanaman ketiga yaitu tanaman bayam, organisme pengganggu tanaman
pada tanaman bayam adalah ulat grayak kerusakan yang disebabkan oleh hama ulat
grayak ini mengakibatkan daun pada tanaman bayam berlubang-lubang pada bagian
tengah dan tepi daun, untuk pengendaliannya bisa menggunakan herbisida apabila
sudah terserang sangat berat. Berikutnya adalah belalang gejala serangannya pada
daun yang masih muda terlihat bekas gigitan dibagian tepi daun dan serangannya
hampir menyerupai serangan ulat daun, pengendaliannya sangat mudah yakni
dengan cara mekanik/fisik yakni memungutnya secara langsung atau menggunakan
alat pengusir belalang yang menggoyangkan daun bayam secara perklahan ke kiri
dan ke kanan dengan alat agar belalang beterbangan. Selanjutnya adalah kutu daun,
serangan kutu daun ini menyebabkan daun-daun tanaman rontok dan dapat
membuat pertumbuhan tanaman melambat. Biasanya hama ini menyerang tanaman
pada musim kemarau, pengendalian hama kutu daun dapat dilakukan dengan cara
mekanik/fisik yakni mencabut atau membakar tanaman yang sudah terserang.
Gulma yang terdapat disekitar tanaman bayam yakni berupa gulma jenis paku-
pakuan, gulma jenis ini biasanya tumbuh di darat dengan ketinggian 350 m di atas
permukaan laut dengan kondisi yang lembab. Gulma selanjutnya berjenis meniran
hijau, gulma ini tumbuh dengan sendirinya di daerah tropis. Gulma ini dapat
dikendalikan dengan cara mencabut, menghancurkan gulma dan pemakaian mulsa
dengan tujuan mengurangi jumlah gulma.
18
menyebabkan tanaman bawang akan habis dimakan hama ini, pengendalian hama
ini dapat dilakukan dengan fisik yaitu di pindahkan ketempat lain atau dengan
insektisida. Selain itu, ada hama ulat bawang daun atau ulat grayak yang ada di
tanaman bawang menyebabkan daun pada tanaman bawang ini layu terkulai dan
berwarna kuning dari ujung menuju pangkal daun, hama ini sendiri aktif
menyerang tanaman pada malam hari, untuk pengendalian hama ulat daun ini.
KESIMPULAN
1. OPT pada tanaman terong yang berupa hama antara lain ulat dan lalat buah.
Selanjutnya penyakit yang menyerang antara lain busuk buah, bercak daun dan
dan menguning penyebabnya adalah jamur dan virus. Berikutnya gulma yang
terdapat disekitar tanaman terong yakni daun lebar, rumput-rumputan dan teki-
tekian.
2. OPT pada tanaman cabai yang berupa hama antara lain kutu kebul dan siput.
Selanjutnya penyakit yang menyerang pada tanaman cabai antara lain cacar
buah (antraknosa) gejalanya busuk buah virus ini dibawa oleh kutu kebul.
Berikutnya gulma yang terdapat pada tanaman cabai antara lain, daun lebar,
rumput-rumputan dan teki-tekian.
3. OPT pada tanaman bayam yang berupa hama antara lain kutu kebul, belalang
dan ulat gerayak. Selanjutnya penyakit yang ada pada tanaman bayam yakni
kekurangan mangan dan karat putih. Berikutnya gulma yang terdapat pada
tanaman bayam yaitu gulma jenis paku-pakuan, rumput-rumputan, paku-
pakuan dan daun lebar.
4. OPT pada tanaman timun berupa hama antara lain kutu kebul, ulat daun dan
ulat gerayak. Selanjutnya penyakit yang menyerang tanaman timun antara lain
daun menguning dan berlubang yang disebabkan oleh jamur. Berikutnya gulma
yang terdapat pada tanaman timun antara lain daun lebar, rumput-rumputan
dan teki-tekian.
5. OPT yang terdapat pada tanaman bawang berupa hama antara lain keong mas,
ulat daun dan ulat gerayak. Selanjutnya penyakit yang menyerang tanaman
bawang antara lain layu pada daun, menguning dan busuk daun yang
disebabkan oleh cendawan. Kemudian gulma yang terdapat pada tanaman
bawang antara lain rumput-rumputan, teki-tekian dan daun lebar.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. (2014). Hama Ulat Crop (Crocidolomia binotalis Zell.) pada Kubis
(Brassica oleracea L.). Institut Pertanian Bogor.
Bambang. (2015). Kedudukan dan Sejarah Ilmu Penyakit Hutan. Universitas Bale
Bandung.
Oktaviani. (2022). Inventarisasi hama dan musuh alami pada tanaman padi di
kecamatan pulau lau timur. Jurnal Pertanian Terpadu, 10(1), 24-36.
Rosmanah., & Bibas, E. (2016). Identifikasi dan dominasi gulma pada lahan kering
daratan tinggi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Prosiding Seminar
Nasional Agroinovasi Spesifik Lokasi Untuk Ketahanan Pangan Pada Era
Masyarakat Ekonomi ASEAN. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Bengkulu.
Sari, & Kurniawan. (2013). Jenis-jenis gulma yang ditemukan di perkebunan karet
(Hevea brasiliensis Roxb) desa Rimbo Datar Kabupaten 50 Kota Sumatera
Barat. Jurnal Ilmiah Biologi, 1(1), 28-32.
Solahudin. (2013). Pendeteksian kerapatan dan jenis gulma dengan metode bayes
dan analisis dimensi fractal untuk pengendalian gulma secara selektif.
Jurnal Keteknikan Pertanian, 24(2), 129-135.
Wati. (2017). Identifikasi hama tanaman padi (Oriza sativa L.) dengan perangkap
cahaya di kampung desay distrik prafi provinsi papua barat. Jurnal Triton,
8(2), 81-87.
Yulia. (2018). Pengendalian penyakit tanaman padi dan sayur dengan ekstrak
binahong di desa pasirbiru, kecamatan rancakalong, kabupaten sumedang.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(7), 1-8.
LAMPIRAN
2.
4.
SIDAMETHRIN 50 EC adalah
insektisida racun kontak dan lambung
berbentuk pekatan yang dapat
diemulsikan berwarna kuning untuk
mengendalikan hama penting pada
pertanaman jagung, kakao, kapas,
kedelai, kubis, sawi dan tembakau.
5.
7.
8.
Insektisida DuPont Lannate 40SP
merupakan insektisida sistematik
racun kontak dan lambung berbentuk
tepung berwarna biru yang dapat larut
dalam air. Berbahan aktif Metomil,
efektif mengendalikan ulat grayak
pada bawang merah Spodoptera
exigua.
26