Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KONSEP DASAR FISIKA SD


“ALAT OPTIK”

Oleh Kelompok 8 :

Anna Khoirunnisa (23129291)

Wina Febriani (23129398)

Dosen Pengampu :

Prof. Drs.Hj Yanti Fitria, S.Pd.,M.Pd

Afriza Media, M.Pd

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji Syukur atas kehadirat Allah SWT. Berkat


Rahmat dan karunia yang telah diberikan, penulis dapat makalah tentang materi
“Konsep Dasar Fisika SD” ini dengan baik dan benar sesuai dengan arahan ibu
dengan materi yang berjudul “Alat Optik”. Dalam penulisan ini banyak pihak yang
memberikan dukungan dan masukan, serta bimbingan dari ibu Prof. Dr.Hj Yanti
Fitria, S.Pd, M.Pd. dan Afriza Media, M.Pd yang telah memberikan arahan konsep
pada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Selain itu penulis menyadari bahwa makalah yang penulis susun ini masih
belum sempurna, maka dari itu, kritik serta saran yang membangun sangat penulis
harapkan agar penulis bisa membuat makalah yang lebih sempurna untuk
kedepannya.

Padang, 13 November 2023

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2


DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 4
BAB I ....................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ...................................................................................................5
A.Latar Belakang ........................................................................................................... 5
B.Rumusan Masalah...................................................................................................... 5
C.Tujuan ........................................................................................................................... 5
BAB II .....................................................................................................................6
PEMBAHASAN .....................................................................................................6
A.Pengertian Alat Optik ............................................................................................... 6
B.Alat Optik dan Cara Kerja ...................................................................................... 7
1.Mata....................................................................................................................... 7
2.Kamera ..................................................................................................................8
3.Lup atau Kaca Pembesar ..................................................................................... 10
5.Teleskop (teropong) ............................................................................................ 14
6.Proyektor LCD ....................................................................................................17
7.Periskop ...............................................................................................................18
C.Permasalahan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari ......................... 19
BAB III ..................................................................................................................21
PENUTUP .............................................................................................................21
A.KESIMPULAN ......................................................................................................... 21
B.SARAN ....................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ilutrasi alat optic (sumber:quiziz) ........................................................... 6


Gambar 2 ilustrasi mata (sumber:grizz.id) .............................................................. 7
Gambar 3 kamera (sumber:GeTI) ...........................................................................8
Gambar 4 lup atau kaca pembesar (sumber:DAK.com) .......................................10
Gambar 5 microskop (sumber:Wikipedia) ............................................................ 12
Gambar 6 teleskop (sumber :Wikipedia) .............................................................. 14
Gambar 7 teleskop bias (sumber:fisika.com) ........................................................ 15
Gambar 8 teropong pantul (sumber:Gramedia) ....................................................16
Gambar 9 proyektor LCD (sumber:Wikipedia) ....................................................17
Gambar 10 periskop (sumber:HR.com) ................................................................ 18
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat
optik membuat hidup manusia lebih mudah dan berarti. Kita dapat menikmati
keindahan alam semesta, mengabadikan saat-saat terindah pada lembaran foto,
atau bahkan bisa membuat sehelai rambut di kepala menjadi terlihat sebesar
lengan. Banyak orang yang bisa melihat dengan jelas pada kondisi normal tanpa
menggunakan kacamata. Dalam kondisi ini orang-orang tersebut menggunakan
mata untuk melihat suatu benda. Jika dengan mata kita tidak dapat melihat
dengan jelas maka kita dapat menggunakan alat bantu penglihat.
Alat bantu untuk mengamati benda-benda yang tidak jelas dilihat oleh mata
disebut alat optik. Mata adalah suatu alat optik yang memiliki banyak sekali
keterbatasan. Mata kita tidak dapat melihat benda yang sangat kecil, misal
bakteri, virus, dan sebagainya. juga tidak bias melihat benda yang tempatnya
sangat jauh dengan jelas, seperti bulan, matahari, atau pesawat yang terbang
tinggi, dan sebagainya. Beberapa jenis alat optik yang diciptakan untuk
membantu kesulitan manusia dalam hal melihat benda-benda kecil atau yang
jauh tempatnya yaitu lup, kamera, mikroskop dan teropong.
Alat optik dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi fungsi alat optik yang
utama adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya
kacamata, mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan teleskop digunakan untuk
melihat benda-benda yang tak terlihat dengan mata telanjang. Bagaimana prinsip
kerja alat-alat optik tersebut dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alat optik?
2. Apa yang termasuk kedalam macam-macam alat optic serta cara kerja?
3. Apa permasalahan alat optic di dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu alat optic
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk kedalam macam-macam alat optic
dan juga cara kerja
3. Untuk mengetahui permasalahan dari alat optic di kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Optik

Gambar 1 ilutrasi alat optic (sumber:quiziz)

Alat optic adalah peralatan yang memanfaatkan prinsip pembiasan dan


pemantulan Cahaya[1]. Alat optik merujuk pada perangkat atau instrumen yang
menggunakan cahaya atau radiasi elektromagnetik lainnya untuk memproses
atau mendeteksi informasi. Optika adalah cabang ilmu yang mempelajari cahaya
dan bagaimana cahaya berinteraksi dengan benda-benda. Alat optik digunakan
dalam berbagai bidang, termasuk fisika, biologi, kedokteran, astronomi, dan
industri.
Menurut ahli optika, alat optik adalah perangkat atau instrumen yang
dirancang untuk memanipulasi cahaya guna mencapai tujuan tertentu, seperti
pembesaran objek, analisis spektrum cahaya, atau pencitraan objek yang terletak
jauh. Ahli optika juga mempertimbangkan prinsip-prinsip fisika cahaya, seperti
pembiasan, pembelokan, dan pembentukan gambar dalam perancangan dan
pengembangan alat optik.
Alat optik dapat melibatkan penggunaan lensa, cermin, atau elemen optik
lainnya untuk mencapai fungsi spesifik sesuai dengan kebutuhan aplikasi atau
eksperimen yang diinginkan. Alat optik adalah instrumen atau perangkat yang
menggunakan cahaya atau radiasi elektromagnetik lainnya untuk pengamatan,
analisis, atau manipulasi objek dan informasi. Alat ini didesain berdasarkan
prinsip-prinsip optika untuk memanipulasi atau memproses Cahaya yang
memungkinkan kita melihat atau memahami objek atau fenomena yang tidak
dapat diobservasi secara langsung dengan mata telanjang[2].
B. Alat Optik dan Cara Kerja
1. Mata

Gambar 2 ilustrasi mata (sumber:grizz.id)

Salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang
Pencipta adalah mata. Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari
bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi
mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan ini
dinamakan aqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh
pupil.
Bagian-bagian mata :
a. Kornea adalah bagian terluar dari mata. Fungsinya untuk melindungi cahaya
serta melindungi lensa mata.
b. Iris adalah selaput didepan lensa mata yang membentuk celah lingkaran.
Fungsinya memberi warna pada mata.
c. Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris. Fungsinya mengatur
intensitas cahaya yang masuk kedalam mata.
d. Lensa Mata terbuat dari bahan bening, berserat, elastis serta berbentuk
cembung. fungsinya untuk membentuk bayangan benda.
e. Retina (Selaput Jala) adalah bagian permukaan belakang mata. fungsinya
sebagai layar untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa mata
Cara Kerja Mata
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang
mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-
olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang
sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata
dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda (bayangan nyata)
terbentuk tepat di retina.

2. Kamera

Gambar 3 kamera (sumber:GeTI)


Kamera adalah suatu alat optik yang dirancang untuk merekam gambar
dengan menggunakan prinsip-prinsip optika. Berikut pengertian kamera
menurut para ahli:

a. Hans Harting:
Menurut Hans Harting, seorang ahli fotografi, kamera adalah alat untuk
merekam cahaya dan menghasilkan gambar. Dia menekankan bahwa
prinsip dasar kamera adalah memungkinkan cahaya masuk dan
membentuk gambar pada media perekam, seperti film atau sensor digital.

b. Ansel Adams:
Seorang fotografer terkenal, Ansel Adams, menggambarkan kamera
sebagai alat yang memungkinkan fotografer untuk merekam dan
mengabadikan momen yang berharga. Dia menekankan keahlian dalam
mengatur cahaya, komposisi, dan teknik lainnya sebagai keterampilan
esensial dalam menggunakan kamera.
c. Bryan Peterson:
Bryan Peterson, seorang pengajar fotografi, menyoroti fungsi kamera
sebagai alat kreatif yang memberikan kontrol kepada fotografer untuk
mengekspresikan visi mereka. Menurutnya, kamera bukan hanya sekadar
alat teknis, tetapi juga alat artistik yang membutuhkan pemahaman seni
visual.

Komponen-Komponen Kamera:
a. Kamera terdiri dari beberapa komponen kunci, termasuk:
b. Lensa: Komponen utama yang bertanggung jawab untuk memfokuskan
cahaya pada sensor atau film.
c. Sensor atau Film: Media yang merekam gambar yang difokuskan oleh lensa.
d. Shutter: Mekanisme yang mengatur seberapa lama cahaya dapat masuk ke
sensor atau film.
e. Viewfinder atau Layar LCD: Memungkinkan fotografer melihat komposisi
gambar sebelum mengambil foto.
f. Body atau Tubuh Kamera: Memuat semua komponen dan menyediakan
kontrol serta pengaturan.

Fungsi Kamera
Kamera berfungsi dengan cara memungkinkan cahaya melewati lensa,
membentuk gambar pada sensor atau film. Proses ini dapat dikontrol oleh
pengaturan seperti bukaan lensa, kecepatan shutter, dan ISO untuk mencapai
efek yang diinginkan. Gambar yang direkam dapat disimpan dan diolah.
Sebagai alat optik, kamera menjadi sarana penting dalam dokumentasi
visual, seni fotografi, dan rekaman video di berbagai konteks seperti fotografi
pribadi, jurnalistik, atau ilmiah.

cara kerja kamera:


a. Pemasukan Cahaya:
Cahaya memasuki kamera melalui lensa. Lensa berfungsi untuk
memfokuskan cahaya ke dalam kamera dan mengatur seberapa banyak
cahaya yang diperbolehkan masuk.
b. Fokus:
Lensa dapat diatur untuk memfokuskan cahaya pada sensor atau film di dalam
kamera. Ini dilakukan dengan mengubah posisi lensa atau mengubah jarak
fokus.
c. Sensor atau Film:
Di belakang lensa, terdapat sensor atau film yang berfungsi menangkap
cahaya dan merekam gambar. Sensor dapat berupa CCD (Charge-Coupled
Device) atau CMOS (Complementary Metal-Oxide-Semiconductor) dalam
kamera digital, sedangkan film merupakan medium fotosensitif dalam
kamera analog.
d. Pengaturan Buatan Pengguna (User Settings):
Pengguna dapat mengatur berbagai parameter kamera, seperti bukaan lensa
(aperture), kecepatan shutter, ISO, dan mode perekaman. Pengaturan ini
memungkinkan fotografer untuk mengontrol sejumlah aspek teknis dalam
pengambilan gambar, seperti kedalaman bidang (depth of field) dan
kecepatan rana (shutter speed).
e. Pengolahan Sinyal:
Dalam kamera digital, sensor mengubah cahaya menjadi sinyal listrik. Sinyal
ini kemudian diolah oleh prosesor kamera untuk menghasilkan gambar
digital. Pada kamera analog, film merekam gambar secara kimiawi.
f. Penyimpanan atau Pemindahan:
Pada kamera digital, gambar yang dihasilkan disimpan dalam format digital
di kartu memori atau penyimpan internal kamera. Pada kamera analog, film
perlu diolah secara kimia untuk menghasilkan gambar yang dapat dilihat.
g. Tampilan dan Evaluasi:
Banyak kamera memiliki viewfinder atau layar LCD yang memungkinkan
fotografer melihat gambar sebelum atau setelah pengambilan gambar. Ini
memungkinkan evaluasi hasil sebelum memutuskan apakah gambar perlu
diambil ulang.
h. Perekaman Video (jika berlaku):
Beberapa kamera juga memiliki kemampuan merekam video. Dalam hal ini,
proses serupa terjadi, di mana cahaya direkam dan diubah menjadi sinyal
video.

3. Lup atau Kaca Pembesar

Gambar 4 lup atau kaca pembesar (sumber:DAK.com)


Lup dikenal sebagai kaca pembesar, adalah alat optik yang digunakan untuk
memperbesar objek dan membuatnya lebih mudah dilihat. Berikut pengertian
lup menurut para ahli:

a. Abraham Bosse:
Abraham Bosse, seorang seniman dan matematikawan Prancis abad ke-17,
menggambarkan lup sebagai alat yang dapat memperbesar gambar kecil
dengan cara memanipulasi cahaya.
b. Leonhard Euler:
Euler, seorang matematikawan dan fisikawan Swiss abad ke-18, menyoroti
penggunaan lup dalam penelitian ilmiah dan matematika. Lup
memfasilitasi pengamatan dan analisis detail objek kecil.

Cara Kerja Lup:


Cara kerja lup melibatkan prinsip pembiasan cahaya melalui lensa konveks
untuk memperbesar objek yang terletak dekat atau memiliki ukuran yang kecil.
Berikut adalah langkah-langkah umum mengenai cara kerja lup:

a. Lensanya:
Lup umumnya menggunakan lensa konveks (kolektor cembung) untuk
memfokuskan cahaya. Lensa ini membentuk gambar virtual yang diperbesar
di belakang lensa.

b. Perbesaran:
Lensa konveks memperbesar objek dengan memanipulasi jalannya cahaya.
Cahaya yang berasal dari objek melewati lensa dan dibiaskan, membentuk
gambar yang lebih besar dan lebih dekat pada mata pengamat.

c. Titik Fokus:
Lup memiliki titik fokus di mana objek yang diperbesar terletak. Mata
pengamat ditempatkan pada atau dekat titik fokus ini untuk melihat gambar
yang diperbesar.

d. Pengamatan:
Saat mata pengamat melihat melalui lensa, gambar yang diperbesar terlihat
jelas. Lup memungkinkan pengamat untuk melihat detail objek yang sulit
dilihat dengan mata telanjang.

Aplikasi Lup:
Biologi: Digunakan untuk melihat detail mikroskopis pada organisme kecil atau
sel.
Numismatik dan Filateli: Digunakan untuk memeriksa detail pada koin dan
prangko.
Elektronika: Digunakan dalam pekerjaan presisi seperti soldering kecil atau
pengaturan komponen elektronik.
Kesehatan: Digunakan untuk pemeriksaan medis atau pengamatan jaringan pada
mikroskop.

Lup dapat bervariasi dalam ukuran dan bentuk, mulai dari lup sederhana
yang digunakan sehari-hari hingga mikroskop yang lebih canggih untuk aplikasi
ilmiah dan medis. Dengan prinsip optiknya, lup memberikan manfaat besar
dalam memahami dan melihat dunia yang tidak terlihat dengan jelas oleh mata
manusia.

4. Mikroskop

Gambar 5 microskop (sumber:Wikipedia)


Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat objek yang sangat
kecil atau tidak terlihat dengan mata telanjang. Para ahli memberikan pengertian
yang menekankan peran mikroskop dalam mengungkap detail objek
mikroskopis[3].

a. Antonie van Leeuwenhoek:


Antonie van Leeuwenhoek, ilmuwan Belanda abad ke-17 yang terkenal
dengan penemuan mikroskopis, menyebut alatnya sebagai "mikroskop," yang
diartikan sebagai "pemandangan kecil." Ia merupakan salah satu pelopor
penggunaan mikroskop untuk melihat dunia mikroskopis.
Cara Kerja Mikroskop:
Cara kerja mikroskop melibatkan penggunaan lensa khusus untuk memfokuskan
cahaya dan memperbesar objek mikroskopis. Berikut adalah langkah-langkah
umum cara kerja mikroskop:

a. Sumber Cahaya:
Cahaya dari sumber, biasanya lampu, melewati atau dipantulkan ke objek
yang akan diamati. Sumber cahaya ini dapat ditempatkan di bawah objek
(penerangan dari bawah) atau di atas objek (penerangan dari atas).

b. Objek:
Objek mikroskopis ditempatkan pada objek pembesar atau objektif
mikroskop. Objektif ini terdiri dari lensa khusus yang memungkinkan cahaya
melewati dan memfokuskan pada objek.

c. Pemfokusan:
Mikroskop memiliki dua set lensa: objektif dan okuler. Objektif pertama kali
memfokuskan cahaya pada objek, dan kemudian okuler memperbesar gambar
yang dihasilkan oleh objektif.

d. Okuler:
Okuler, atau lensa mata, ditempatkan di atas objektif dan berfungsi untuk
memperbesar gambar yang telah difokuskan oleh objektif.

e. Pertambahan Perbesaran:
Perbesaran total adalah hasil dari perbesaran objektif dan okuler. Perbesaran
ini dapat diatur dengan mengganti objektif atau okuler yang digunakan.

f. Koordinasi dan Pemindaian:


Pengguna dapat menggerakkan objek atau lensa secara vertikal atau
horizontal untuk mengubah posisi dan memindai objek mikroskopis.

g. Pengamatan:
Mata pengamat melihat gambar yang diperbesar melalui okuler. Pada
mikroskop modern, ada juga mikroskop digital yang memungkinkan hasil
pengamatan diabadikan dan direkam.

Aplikasi Mikroskop:
Biologi: Digunakan untuk memeriksa sel, jaringan, dan mikroorganisme.
Kedokteran: Penting dalam diagnosis penyakit dan pengamatan mikroorganisme
penyebab penyakit.
Ilmu Material: Digunakan untuk mengamati struktur bahan di tingkat
mikroskopis.
Ilmu Hayati: Dalam penelitian genetika dan rekayasa genetika.

Mikroskop menjadi alat penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan


dan telah menyumbang secara signifikan terhadap kemajuan pengetahuan
manusia tentang dunia mikroskopis.

5. Teleskop (teropong)

Gambar 6 teleskop (sumber :Wikipedia)

Teropong, juga dikenal sebagai binokular atau teleskop binokular, adalah


alat optik yang digunakan untuk melihat objek dari jarak jauh dengan dua lensa
yang bekerja bersama. Para ahli memberikan pemahaman tentang teropong
sebagai alat yang memungkinkan pengamatan jarak jauh dengan memanfaatkan
prinsip-prinsip optika.
a. Teleskop Bias

Gambar 7 teleskop bias (sumber:fisika.com)

Teleskop bias sederhana merupakan konbinasi antara dua len cembung yang
terletak pada bagian pipa. Lensa yang lebih besar adalah lensa objektif,
sedangkan yang lebih kecil adalah lensa okuler (ensa mata). Lensa objektif
membentuk sebuah hayangan dan kemudian bayangan tersebut akan diperbesar
oleh lensa okuler.
Lensa objektif pada teleskop bias memiliki diameter yang lebih besar
daripada diameter mata manusia. Hal ini berarti akan lebih banyak cahaya yang
dipantulkan oleh objek yang dapat masuk ke dalam lensa yang kemudian akan
masuk ke dalam mata. Dengan demikian, bayangan yang terbentuk oleh lensa
objektif akan lebih jelas danpada hayangan yang terbentuk oleh mata Karena
bayangin yang terbentuk sangat jelas, maka objek yang terlihat juga menjadi
lebih detail.

b. Teleskop Pantul
Gambar 8 teropong pantul (sumber:Gramedia)
Teleskop pantul merupakan teleskop yang menggunakan prinsip
pemantulan cahaya objek oleh sebuah cermin cekung atau lebih tergantung
model atau desainnya yang fungsinya sama dengan lensa objektif. Teleskop
ini tersusun atas cermin cekung, cermin datar, dan lensa okuler. Dengan
penggabungan tersebut, terkadang beberapa model teleskop ini dikenal juga
dengan teleskop katropis atau penggabungan dari refraktor dan reflektor

Cara Kerja Teleskop (teropong):


Cara kerja teleskop melibatkan penggunaan dua lensa yang bekerja bersama
untuk memberikan gambar yang lebih terang dan lebih tajam. Berikut adalah
langkah-langkah umum cara kerja teleskop:

a. Objektif:
Teropong memiliki dua lensa utama yang disebut objektif. Objektif berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya dari objek yang diamati dan membentuk
gambar pada titik fokus.

b. Prisma Porro atau Roof:


Teropong dapat menggunakan prisma Porro atau prisma atap (roof prism)
untuk membalikkan dan memutar gambar sehingga sesuai dengan orientasi
alami mata manusia. Prisma ini terletak di antara objektif dan okuler.

c. Pemfokusan:
Okuler, atau lensa mata, berada di ujung teropong dan bertanggung jawab
untuk memperbesar gambar yang dibentuk oleh objektif. Terdapat sistem
fokus yang memungkinkan penyesuaian untuk memastikan ketajaman
gambar.
d. Perbesaran:
Perbesaran teropong ditentukan oleh kombinasi objektif dan okuler.
Perbesaran biasanya ditunjukkan oleh angka seperti 8x atau 10x, yang
mengindikasikan berapa kali objek akan diperbesar.

e. Lensa Pengatur Jarak Mata (Interpupillary Adjustment):


Teropong sering dilengkapi dengan lensa pengatur jarak mata yang dapat
diubah untuk disesuaikan dengan lebar mata pengguna.

f. Daya Teropong (Field of View):


Daya teropong adalah area yang terlihat melalui teropong pada satu waktu.
Teropong dengan daya rendah cenderung memiliki daya teropong yang lebih
besar.

Aplikasi Teropong:
Astronomi: Untuk mengamati planet, bintang, dan objek langit lainnya.
Pengamatan Burung atau Alam: Dalam kegiatan birdwatching atau observasi
alam.
Militer: Untuk pengamatan jarak jauh dan penjelajahan medan perang.
Pemantauan dan Pengintaian: Dalam keamanan dan pemantauan industri.
Teropong memiliki banyak variasi dan digunakan dalam berbagai konteks.
Teropong modern sering kali dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan seperti
keseimbangan warna, tahan air, dan pencahayaan rendah, membuatnya sangat
serbaguna dan berguna dalam berbagai kegiatan pengamatan.

6. Proyektor LCD

Gambar 9 proyektor LCD (sumber:Wikipedia)

Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan


untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah
layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok, dan lain
sebagainya. Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan
merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan
fungsi sama yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih
berupa tulisan pada kertas bening.

Prinsip kerja proyektor


Cahaya yang dihasilkan oleh panel-panel dari LCD (Liquid Crystal
Display) yang terdiri dari 3 panel yang dipisahkan berdasarkan 3 warna dasar
yang biasa di sebut RGB (Red, Green dan Blue). Pancaran cahaya yang
keluar dari proyektor tersebut merupakan hasil dari pembiasan ketiga panel
LCD tersebut.
Kumpulan cahaya yang melalui panel dan dipadukan melalui prisma
tersebut kemudian melalui lensa yang dipancarkan pada layar atau media
pantul lain sehingga bisa dilihat oleh mata kita sebagai gambar yang sama
seperti ada di layar komputer atau device lainnya. Gambar pada proyektor
LCD akan lebih tajam dibanding proyektor DLP karena panel LCD yang
dipakainya dibiaskan langsung dari lensa ke layar.

7. Periskop

Gambar 10 periskop (sumber:HR.com)


Periskop merupakan alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi
tersembunyi. Periskop sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tabung
yang diberikan cermin paralel yang saling berhadapan dengan sudut 45 pada
setiap sisinya.
Periskop sederhana sering digunakan sebagai alat untuk melihat ketika
dihalangi kerumunan orang. Periskop yang lebih kompleks menggunakan
prisma atau serat optik canggih daripada cermin dan menyediakan
pembesaran yang beroperasi di berbagai bidang sains. Periskop dengan
spesifikasi kompleks biasa ditemukan pada kendaraan tempur lapis
baja dan kapal selam

Cara kerja:
Periskop akan bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Terdapat dua cermin datar
pada periskop yang berfungsi untuk memantulkan cahaya dari satu tempat ke
tempat lainnya.

Dua buah cermin datar periskop berada di sudut 45 derajat. Periskop dan
fungsinya tersebut untuk mengarahkan cahaya ke arah tertentu.

Cahaya yang cermin pertama terima kemudian akan memantul dari cermin
pertama ke cermin kedua. dengan cermin tersebut, maka akan tercipta
bayangan bersifat maya, yaitu sama besar dan tegak lurus.

C. Permasalahan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari

1. Cacat mata

Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan


berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu
dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi,
antara lain rabun jauh, rabun dekat serta rabun dekat dan jauh. Selain tiga
jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain yang disebut astigmatisma.

Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi


membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada
retina. Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang
diberikan pada kacamata adalah kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata
berukuran 1,5 artinya kacamata itu berlensa negatif dengan kuat lensa-1,5
dioptri. Berkurangnya daya akomodasi mata dapat menyebabkan cacat mata
sebagai berikut :

a. Rabun Jauh (Miopi)

Rabun jauh yaitu krtika mata tidak dapat melihat benda-benda jauh
dengan jelas, disebut juga mata berpenglihatan dekat (terang dekat atau mata
dekat). Penyebab terjadinya biopi disebabkan karna terbiasa melihat sangat
dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang
arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain. Untuk
mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai.
sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Mata miopi melihat benda jauh
bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Mata miopi
ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
Untuk menentukan besarnya lensa cekung yang digunakan, maka digunakan
rumus:
100
P=- 𝑃𝑅

Ket : P adalah kekuatan lensa kacamata (D atau Dioptri)


PR adalah punctum remotum atau titik jauh mata (cm)
b. Rabun Dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata
berpenglihatan jauh (terang jauh atau mata jauh). Rabun dekat mempunyai
titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Penyebab
terjadinya karena terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa
pipih. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan
lain-lain. Rabun dekat ditolong dengan kacamata berlensa cembung
(positif). Bayangan yang dibentuk lensa cembung harus berada pada titik
dekat mata penderita rabun dekat. Karena bayangan yang dihasilkan lensa
cembung berada didepan lensa maka harga Si adalah negatif.
Untuk menentukan besarnya lensa cembung yang digunakan, maka
digunakan rumus :
100 100
P= -
𝑆𝑛 𝑃𝑅

Ket : P = kekuatan lensa kacamata (D atau dioptri)


PR = Punctum Remotum atau titik jauh mata (cm)
Sn : titik dekat mata normal (biasanya 25 cm)
c. Mata Tua (Presbiopi)
Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan
benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah
berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh
keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan
kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan
lensa rangkap. Lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi,
sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.

d. Astigmatisma (Mata Silindris)


Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik
(irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang
lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata
astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek
dari sinar-sinar pada bidang horisontal. Astigmatisma ditolong/ dibantu dengan
kacamata silindris.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya
menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik
memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa
alat optik antara lain mata, kamera, lup, mikroskop, teleskop, periskop dan
proyektor.

B. SARAN
Pada penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa penulisan dan
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk penyusunan
makalah yang jauh lebih baik kedepannya, penulis meminta saran dari para
pembaca agar penulisan makalah ini semakin baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] M. P. Akmal, Atika Ulya, KONSEP DASAR FISIKA SD UNTUK
MAHASISWA PGSD.
[2] I. Sriwahyuni, E. Risdianto, and H. Johan, “Pengembangan Bahan Ajar
Elektronik Menggunakan Flip Pdf Professional Pada Materi Alat-Alat Optik
Di Sma,” J. Kumparan Fis., vol. 2, no. 3, pp. 145–152, 2019, doi:
10.33369/jkf.2.3.145-152.
[3] M. Abdullah, “Ipa Fisika,” 2006, [Online]. Available:
https://www.google.co.id/books/edition/IPA_FISIKA_Jilid_2/tcIUgMqLW
NAC?hl=id&gbpv=1&dq=bidang+miring&pg=PA49&printsec=frontcover

Anda mungkin juga menyukai