Oleh Kelompok 8 :
Dosen Pengampu :
Kelompok 8
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat
optik membuat hidup manusia lebih mudah dan berarti. Kita dapat menikmati
keindahan alam semesta, mengabadikan saat-saat terindah pada lembaran foto,
atau bahkan bisa membuat sehelai rambut di kepala menjadi terlihat sebesar
lengan. Banyak orang yang bisa melihat dengan jelas pada kondisi normal tanpa
menggunakan kacamata. Dalam kondisi ini orang-orang tersebut menggunakan
mata untuk melihat suatu benda. Jika dengan mata kita tidak dapat melihat
dengan jelas maka kita dapat menggunakan alat bantu penglihat.
Alat bantu untuk mengamati benda-benda yang tidak jelas dilihat oleh mata
disebut alat optik. Mata adalah suatu alat optik yang memiliki banyak sekali
keterbatasan. Mata kita tidak dapat melihat benda yang sangat kecil, misal
bakteri, virus, dan sebagainya. juga tidak bias melihat benda yang tempatnya
sangat jauh dengan jelas, seperti bulan, matahari, atau pesawat yang terbang
tinggi, dan sebagainya. Beberapa jenis alat optik yang diciptakan untuk
membantu kesulitan manusia dalam hal melihat benda-benda kecil atau yang
jauh tempatnya yaitu lup, kamera, mikroskop dan teropong.
Alat optik dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi fungsi alat optik yang
utama adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya
kacamata, mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan teleskop digunakan untuk
melihat benda-benda yang tak terlihat dengan mata telanjang. Bagaimana prinsip
kerja alat-alat optik tersebut dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alat optik?
2. Apa yang termasuk kedalam macam-macam alat optic serta cara kerja?
3. Apa permasalahan alat optic di dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu alat optic
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk kedalam macam-macam alat optic
dan juga cara kerja
3. Untuk mengetahui permasalahan dari alat optic di kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Optik
Salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang
Pencipta adalah mata. Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari
bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi
mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan ini
dinamakan aqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh
pupil.
Bagian-bagian mata :
a. Kornea adalah bagian terluar dari mata. Fungsinya untuk melindungi cahaya
serta melindungi lensa mata.
b. Iris adalah selaput didepan lensa mata yang membentuk celah lingkaran.
Fungsinya memberi warna pada mata.
c. Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris. Fungsinya mengatur
intensitas cahaya yang masuk kedalam mata.
d. Lensa Mata terbuat dari bahan bening, berserat, elastis serta berbentuk
cembung. fungsinya untuk membentuk bayangan benda.
e. Retina (Selaput Jala) adalah bagian permukaan belakang mata. fungsinya
sebagai layar untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa mata
Cara Kerja Mata
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang
mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-
olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang
sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata
dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda (bayangan nyata)
terbentuk tepat di retina.
2. Kamera
a. Hans Harting:
Menurut Hans Harting, seorang ahli fotografi, kamera adalah alat untuk
merekam cahaya dan menghasilkan gambar. Dia menekankan bahwa
prinsip dasar kamera adalah memungkinkan cahaya masuk dan
membentuk gambar pada media perekam, seperti film atau sensor digital.
b. Ansel Adams:
Seorang fotografer terkenal, Ansel Adams, menggambarkan kamera
sebagai alat yang memungkinkan fotografer untuk merekam dan
mengabadikan momen yang berharga. Dia menekankan keahlian dalam
mengatur cahaya, komposisi, dan teknik lainnya sebagai keterampilan
esensial dalam menggunakan kamera.
c. Bryan Peterson:
Bryan Peterson, seorang pengajar fotografi, menyoroti fungsi kamera
sebagai alat kreatif yang memberikan kontrol kepada fotografer untuk
mengekspresikan visi mereka. Menurutnya, kamera bukan hanya sekadar
alat teknis, tetapi juga alat artistik yang membutuhkan pemahaman seni
visual.
Komponen-Komponen Kamera:
a. Kamera terdiri dari beberapa komponen kunci, termasuk:
b. Lensa: Komponen utama yang bertanggung jawab untuk memfokuskan
cahaya pada sensor atau film.
c. Sensor atau Film: Media yang merekam gambar yang difokuskan oleh lensa.
d. Shutter: Mekanisme yang mengatur seberapa lama cahaya dapat masuk ke
sensor atau film.
e. Viewfinder atau Layar LCD: Memungkinkan fotografer melihat komposisi
gambar sebelum mengambil foto.
f. Body atau Tubuh Kamera: Memuat semua komponen dan menyediakan
kontrol serta pengaturan.
Fungsi Kamera
Kamera berfungsi dengan cara memungkinkan cahaya melewati lensa,
membentuk gambar pada sensor atau film. Proses ini dapat dikontrol oleh
pengaturan seperti bukaan lensa, kecepatan shutter, dan ISO untuk mencapai
efek yang diinginkan. Gambar yang direkam dapat disimpan dan diolah.
Sebagai alat optik, kamera menjadi sarana penting dalam dokumentasi
visual, seni fotografi, dan rekaman video di berbagai konteks seperti fotografi
pribadi, jurnalistik, atau ilmiah.
a. Abraham Bosse:
Abraham Bosse, seorang seniman dan matematikawan Prancis abad ke-17,
menggambarkan lup sebagai alat yang dapat memperbesar gambar kecil
dengan cara memanipulasi cahaya.
b. Leonhard Euler:
Euler, seorang matematikawan dan fisikawan Swiss abad ke-18, menyoroti
penggunaan lup dalam penelitian ilmiah dan matematika. Lup
memfasilitasi pengamatan dan analisis detail objek kecil.
a. Lensanya:
Lup umumnya menggunakan lensa konveks (kolektor cembung) untuk
memfokuskan cahaya. Lensa ini membentuk gambar virtual yang diperbesar
di belakang lensa.
b. Perbesaran:
Lensa konveks memperbesar objek dengan memanipulasi jalannya cahaya.
Cahaya yang berasal dari objek melewati lensa dan dibiaskan, membentuk
gambar yang lebih besar dan lebih dekat pada mata pengamat.
c. Titik Fokus:
Lup memiliki titik fokus di mana objek yang diperbesar terletak. Mata
pengamat ditempatkan pada atau dekat titik fokus ini untuk melihat gambar
yang diperbesar.
d. Pengamatan:
Saat mata pengamat melihat melalui lensa, gambar yang diperbesar terlihat
jelas. Lup memungkinkan pengamat untuk melihat detail objek yang sulit
dilihat dengan mata telanjang.
Aplikasi Lup:
Biologi: Digunakan untuk melihat detail mikroskopis pada organisme kecil atau
sel.
Numismatik dan Filateli: Digunakan untuk memeriksa detail pada koin dan
prangko.
Elektronika: Digunakan dalam pekerjaan presisi seperti soldering kecil atau
pengaturan komponen elektronik.
Kesehatan: Digunakan untuk pemeriksaan medis atau pengamatan jaringan pada
mikroskop.
Lup dapat bervariasi dalam ukuran dan bentuk, mulai dari lup sederhana
yang digunakan sehari-hari hingga mikroskop yang lebih canggih untuk aplikasi
ilmiah dan medis. Dengan prinsip optiknya, lup memberikan manfaat besar
dalam memahami dan melihat dunia yang tidak terlihat dengan jelas oleh mata
manusia.
4. Mikroskop
a. Sumber Cahaya:
Cahaya dari sumber, biasanya lampu, melewati atau dipantulkan ke objek
yang akan diamati. Sumber cahaya ini dapat ditempatkan di bawah objek
(penerangan dari bawah) atau di atas objek (penerangan dari atas).
b. Objek:
Objek mikroskopis ditempatkan pada objek pembesar atau objektif
mikroskop. Objektif ini terdiri dari lensa khusus yang memungkinkan cahaya
melewati dan memfokuskan pada objek.
c. Pemfokusan:
Mikroskop memiliki dua set lensa: objektif dan okuler. Objektif pertama kali
memfokuskan cahaya pada objek, dan kemudian okuler memperbesar gambar
yang dihasilkan oleh objektif.
d. Okuler:
Okuler, atau lensa mata, ditempatkan di atas objektif dan berfungsi untuk
memperbesar gambar yang telah difokuskan oleh objektif.
e. Pertambahan Perbesaran:
Perbesaran total adalah hasil dari perbesaran objektif dan okuler. Perbesaran
ini dapat diatur dengan mengganti objektif atau okuler yang digunakan.
g. Pengamatan:
Mata pengamat melihat gambar yang diperbesar melalui okuler. Pada
mikroskop modern, ada juga mikroskop digital yang memungkinkan hasil
pengamatan diabadikan dan direkam.
Aplikasi Mikroskop:
Biologi: Digunakan untuk memeriksa sel, jaringan, dan mikroorganisme.
Kedokteran: Penting dalam diagnosis penyakit dan pengamatan mikroorganisme
penyebab penyakit.
Ilmu Material: Digunakan untuk mengamati struktur bahan di tingkat
mikroskopis.
Ilmu Hayati: Dalam penelitian genetika dan rekayasa genetika.
5. Teleskop (teropong)
Teleskop bias sederhana merupakan konbinasi antara dua len cembung yang
terletak pada bagian pipa. Lensa yang lebih besar adalah lensa objektif,
sedangkan yang lebih kecil adalah lensa okuler (ensa mata). Lensa objektif
membentuk sebuah hayangan dan kemudian bayangan tersebut akan diperbesar
oleh lensa okuler.
Lensa objektif pada teleskop bias memiliki diameter yang lebih besar
daripada diameter mata manusia. Hal ini berarti akan lebih banyak cahaya yang
dipantulkan oleh objek yang dapat masuk ke dalam lensa yang kemudian akan
masuk ke dalam mata. Dengan demikian, bayangan yang terbentuk oleh lensa
objektif akan lebih jelas danpada hayangan yang terbentuk oleh mata Karena
bayangin yang terbentuk sangat jelas, maka objek yang terlihat juga menjadi
lebih detail.
b. Teleskop Pantul
Gambar 8 teropong pantul (sumber:Gramedia)
Teleskop pantul merupakan teleskop yang menggunakan prinsip
pemantulan cahaya objek oleh sebuah cermin cekung atau lebih tergantung
model atau desainnya yang fungsinya sama dengan lensa objektif. Teleskop
ini tersusun atas cermin cekung, cermin datar, dan lensa okuler. Dengan
penggabungan tersebut, terkadang beberapa model teleskop ini dikenal juga
dengan teleskop katropis atau penggabungan dari refraktor dan reflektor
a. Objektif:
Teropong memiliki dua lensa utama yang disebut objektif. Objektif berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya dari objek yang diamati dan membentuk
gambar pada titik fokus.
c. Pemfokusan:
Okuler, atau lensa mata, berada di ujung teropong dan bertanggung jawab
untuk memperbesar gambar yang dibentuk oleh objektif. Terdapat sistem
fokus yang memungkinkan penyesuaian untuk memastikan ketajaman
gambar.
d. Perbesaran:
Perbesaran teropong ditentukan oleh kombinasi objektif dan okuler.
Perbesaran biasanya ditunjukkan oleh angka seperti 8x atau 10x, yang
mengindikasikan berapa kali objek akan diperbesar.
Aplikasi Teropong:
Astronomi: Untuk mengamati planet, bintang, dan objek langit lainnya.
Pengamatan Burung atau Alam: Dalam kegiatan birdwatching atau observasi
alam.
Militer: Untuk pengamatan jarak jauh dan penjelajahan medan perang.
Pemantauan dan Pengintaian: Dalam keamanan dan pemantauan industri.
Teropong memiliki banyak variasi dan digunakan dalam berbagai konteks.
Teropong modern sering kali dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan seperti
keseimbangan warna, tahan air, dan pencahayaan rendah, membuatnya sangat
serbaguna dan berguna dalam berbagai kegiatan pengamatan.
6. Proyektor LCD
7. Periskop
Cara kerja:
Periskop akan bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Terdapat dua cermin datar
pada periskop yang berfungsi untuk memantulkan cahaya dari satu tempat ke
tempat lainnya.
Dua buah cermin datar periskop berada di sudut 45 derajat. Periskop dan
fungsinya tersebut untuk mengarahkan cahaya ke arah tertentu.
Cahaya yang cermin pertama terima kemudian akan memantul dari cermin
pertama ke cermin kedua. dengan cermin tersebut, maka akan tercipta
bayangan bersifat maya, yaitu sama besar dan tegak lurus.
1. Cacat mata
Rabun jauh yaitu krtika mata tidak dapat melihat benda-benda jauh
dengan jelas, disebut juga mata berpenglihatan dekat (terang dekat atau mata
dekat). Penyebab terjadinya biopi disebabkan karna terbiasa melihat sangat
dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang
arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain. Untuk
mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai.
sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Mata miopi melihat benda jauh
bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Mata miopi
ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
Untuk menentukan besarnya lensa cekung yang digunakan, maka digunakan
rumus:
100
P=- 𝑃𝑅
A. KESIMPULAN
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya
menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik
memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa
alat optik antara lain mata, kamera, lup, mikroskop, teleskop, periskop dan
proyektor.
B. SARAN
Pada penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa penulisan dan
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk penyusunan
makalah yang jauh lebih baik kedepannya, penulis meminta saran dari para
pembaca agar penulisan makalah ini semakin baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] M. P. Akmal, Atika Ulya, KONSEP DASAR FISIKA SD UNTUK
MAHASISWA PGSD.
[2] I. Sriwahyuni, E. Risdianto, and H. Johan, “Pengembangan Bahan Ajar
Elektronik Menggunakan Flip Pdf Professional Pada Materi Alat-Alat Optik
Di Sma,” J. Kumparan Fis., vol. 2, no. 3, pp. 145–152, 2019, doi:
10.33369/jkf.2.3.145-152.
[3] M. Abdullah, “Ipa Fisika,” 2006, [Online]. Available:
https://www.google.co.id/books/edition/IPA_FISIKA_Jilid_2/tcIUgMqLW
NAC?hl=id&gbpv=1&dq=bidang+miring&pg=PA49&printsec=frontcover