ALAT OPTIK
Disusun oleh:
Riko Julio Wenhar
(03021281722036)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar balakang………………………………………………………………...
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Optik Fisika
2.2 Jenis-Jenis Alat Optik Fisika
I. Alat Optik………………………………………………………………..
1. Kamera……………………………………………………
2. Mata……………………………………………………………
3. Lup………………………………………………………..
PENUTUPAN
I. Kesimpulan…………………………………………………………………….
II. Saran…………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita dapat menemukan banyak contoh alat optik
yang bermanfaat bagi kehidupan kita. Misalnya saja cermin. Dapat kita ketahui bahwa cermin
banyak memberikan manfaat yang beragam, seperti pada pengendara mobil atau sepeda motor
menjaminkan sebagian keselamatannya pada apa yang dilihat pada kaca spion, para pengamat
astronom menggunakan teropong pantul dalam mengamati benda-benda langit, mikroskop
yang digunakan para ilmuan untuk meneliti organisme berukuran mikro, dan lain sebagainya
tergantung pemanfaatannya.
Di dalam mempelajari alat optik kita sering mendengar istilah optika geometri. Di
dalam optika geometri dipelajari sifat-sifat cahaya dengan menggunakan alat-alat yang
ukurannya relatif lebih besar dibandingkan dengan panjang gelombang cahaya. Dua hal yang
terpenting pada optika geometri dan perlu Anda kuasai dengan baik adalah cermin dan lensa.
Sebab dua hal inilah yang mendasari pembuatan alat-alat optik seperti kacamata, lup,
mikroskop dan teropong.
Selain itu akan dibahas juga mengenai lensa. Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya
memberikan sarana pemahaman bagi pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu
kehidupan manusia. Alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa)
digolongkan sebagai alat optik.
Kaitannya dengan ilmu pertanian juga banyak. Seperti pada penggunaan rumah kaca,
mikroskop, luop dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dslam makalah ini penulis akan
membahas berbagai alat optik, mengenai pengaplikasiannya di bidang pertanian, serta
pembahasan lainnya yang berhubungan dengan teori ini.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan setelah membuat dan membaca makalah ini, diantaranya adalah :
1. Mengetahui konsep optika.
2. Mempelajari berbagai istilah-istilah dalam optika geometri.
3. Menerapkan konsep alat optik pada bidang pertanian dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Mempresentasekan hasil yang di peroleh kepada peserta diskusi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Optik Fisika
Alat optik adalah alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan dan
hukum pembiasan cahaya untuk membentuk bayangan suatu benda. Alat optik merupakan alat
yang berupa prisma, lensa dan cermin sebagai bagian utamanya. Dalam komponen alat optik
bisa terdiri atas sebuah lensa, beberapa lensa, ataupun kombinasi antara lensa, cermin, dan
prisma.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat optik merupakan alat yang bekerja
berdasarkan prinsip cahaya. Alat optik ini membuat hidup manusia lebih mudah dan berarti.
Kita dapat menikmati keindahan alam semesta, mengabadikan momen-momen terindah pada
lembaran foto atau bahkan bisa membuat butiran ketombe di kepala menjadi terlihat sebesar
lengan manusia.
Kalian tentu telah mempelajari bahwa jika sebuah benda berada di depan sebuah lensa,
bayangan akan dibentuk oleh lensa tersebut. Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa,
bergantung pada letak benda dan jarak fokus lensa. Hubungan tersebut secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut.
1 1 1
+ =
s s' f
Dengan:
s = jarak benda ke lensa (m)
s’ = jarak bayangan ke lensa (m)
f = jarak fokus lensa (m)
Selain itu, kalian juga pernah mempelajari kekuatan atau daya lensa. Kekuatan atau
daya lensa adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar yang datang sejajar dengan
lensa. Hubungan antara jarak fokus dan kekuatan lensa memenuhi persamaan berikut.
1
P =
f
Dengan:
P = kekuatan atau daya lensa (dioptri)
f = jarak fokus lensa (m)
Untuk lup, benda selalu diletakkan dalam ruang I sehingga bayangan akan terletak di
ruang (IV). Bayangan yang terletak di ruang (IV) bersifat maya dan tegak (coba baca: 5
macam sifat bayangan pada lensa cembung dan cara menentukannya) sehingga jarak
bayangan yang dibentuk lup selalu negatif (s’bertanda negatif).
Rumus perbesaran lup bergantung pada keadaan mata kita saat menggunakannya,
yaitu apakah mata dalam keadaan berakomodasi atau tidak. Untuk itu ada tiga jenis rumus
perbesaran anguler lup yaitu sebagai berikut.
Perbesaran Anguler Lup untuk Mata Berakomodasi Maksimum
Perbesaran anguler lup untuk mata berakomodasi maksimum dirumuskan sebagai berikut.
sn
M = +1
f
Keterangan:
M = perbesaran anguler untuk mata berakomodasi maksimum
sn = jarak baca normal (titik dekat mata normal = 25 cm)
f = jarak fokus lup
Perbesaran Anguler Lup untuk Mata Tidak Berakomodasi
Perbesaran anguler lup untuk mata tidak berakomodasi dirumuskan sebagai berikut.
sn
M =
f
Keterangan:
M = perbesaran anguler untuk mata berakomodasi maksimum
sn = jarak baca normal (titik dekat mata normal = 25 cm)
f = jarak fokus lup
Perbesaran Anguler Lup untuk Mata Berakomodasi pada Jarak Tertentu
Perbesaran anguler lup untuk mata berakomodasi pada jarak tertentu dirumuskan sebagai
berikut.
1 1
M = sn +
f x
Keterangan:
M = perbesaran anguler untuk mata berakomodasi maksimum
sn = jarak baca normal (titik dekat mata normal = 25 cm)
f = jarak fokus lup
x = jarak mata berakomodasi
Sedangkan perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler mirip dengan perbesaran sudut lup,
yakni untuk pengamatan tanpa akomodasi
sn
Mok =
fok
Dan untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, perbesaran sudut yang
dihasilkan oleh lensa okuler adalah sebagai berikut.
sn
Mok = +1
fok
Dengan fok = panjang fokus lensa okuler
Teropong bintang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler. Kedunya menggunakan
lensa positif (lensa cembung). Seperti halnya pada mikroskop, penggunaan teropong bintang
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan mata tanpa
akomodasi. Oleh karena itu, terdapat dua jenis rumus perbesaran dan panjang teropong, yaitu
sebagai berikut.
Rumus Teropong Bintang untuk Mata Berakomodasi Maksimum
Perbesaran teropong bintang untuk mata berakomodasi maksimum dirumuskan sebagai
berikut.
fob
M =
sok
Keterangan:
M = perbesaran teropong
sok = jarak benda lensa okuler
fob = jarak fokus lensa objektif
Sedangkan panjang teropong bintang untuk penggunaan mata berakomodasi maksimum
dirumuskan sebagai berikut.
d = s’ob + sok
d = fob + sok
Keterangan:
d = panjang teropong
s’ob = jarak bayangan lensa objektif
sok = jarak benda lensa okuler
fob = jarak fokus lensa objektif
Rumus Teropong Bintang untuk Mata Tidak Berakomodasi
Perbesaran teropong bintang untuk mata tidak berakomodasi dirumuskan sebagai berikut.
fob
M =
fok
Keterangan:
M = perbesaran total teropong
fob = jarak fokus lensa objektif teropong
fok = jarak fokus lensa okuler teropong
Sedangkan panjang teropong bintang untuk penggunaan mata tidak berakomodasi dirumuskan
sebagai berikut.
d = fob + fok
Keterangan:
d = panjang teropong
fob = jarak fokus lensa objektif
fok = jarak fokus lensa okuler
Contoh Soal: Teropong Bintang
Sebuah teropong bintang memiliki perbesaran 40 kali saat digunakan dengan mata tak
berakomodasi. Jika panjang teropong saat itu sebesar 20,5 cm maka tentukanlah titik fokus
lensa objektif dan okulernya.
Penyelesaian:
DIketahui:
M = 40x
d = 20,5 cm
Ditanyakan: fob dan fok
Jawab:
Pada saat tak berakomodasi, perbesarannya memenuhi persamaan berikut.
fob
M =
fok
fob
40 =
fok
Berarti fob = 40fok
Dan panjang teropong sebesar:
d = fob + fok = 20,5
⇒ fob + fok = 20,5
⇒ 40fok + fok = 20,5
⇒ 41fok = 20,5
⇒ fok = 20,5/41
⇒ fok = 0,5
dengan demikian fob adalah sebagai berikut.
fob = 40fok
⇒ fob = 40(0,5)
⇒ fob = 20
Jadi, titik fokus lensa objektifnya adalah 20 cm sedangkan titik fokus lensa okulernya adalah
0,5 cm.
Keterangan:
d = panjang teropong
fob = jarak fokus lensa objektif
fp = jarak fokus lensa pembalik
sok = jarak benda pada lensa okuler
Rumus Teropong Bumi untuk Mata Tidak Berakomodasi
Perbesaran teropong bumi untuk penggunaan dengan mata tidak berakomodasi dirumuskan
sebagai berikut.
fob
M =
fok
Keterangan:
M = perbesaran total teropong
fob = jarak fokus lensa objektif teropong
fok = jarak fokus lensa okuler teropong
Dan panjang teropong bumi untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi dirumuskan
sebagai berikut.
Keterangan:
d = panjang teropong
fob = jarak fokus lensa objektif
fp = jarak fokus lensa pembalik
fok = jarak fokus lensa okuler
Karena teropong panggung merupakan bentuk modifikasi dari teropong Bumi, maka
fungsi teropong panggung sama dengan teropong Bumi, yaitu untuk mengamati objek-objek
yang sangat jauh di permukaan Bumi. Teropong panggung terdiri dari dua buah lensa. Lensa
objektif berupa lensa cembung, akan tetapi lensa okulernya menggunakan lensa cekung.
Perbesaran dan panjang teropong panggung juga dibedakan berdasarkan penggunaan
dengan mata berakomodasi maksimum atau tanpa akomodasi. Berikut ini penjelasan rumus
perbesaran dan panjang teropong panggung untuk dua kondisi mata tersebut.
Rumus Teropong Panggung untuk Mata Berakomodasi Maksimum
Perbesaran teropong panggung untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum
dirumuskan sebagai berikut.
fob
M =
sok
Keterangan:
M = perbesaran anguler teropong
sok = jarak benda lensa okuler
fob = jarak fokus lensa objektif
Sedangkan panjang teropong panggung untuk penggunaan dengan mata berakomodasi
maksimum dirumuskan sebagai berikut.
d = fob + sok
Keterangan:
d = panjang teropong
sok = jarak benda lensa okuler
fob = jarak fokus lensa objektif
Rumus Teropong Panggung untuk Mata Tidak Berakomodasi
Perbesaran teropong panggung untuk penggunaan dengan mata tanpa akomodasi dirumuskan
sebagai berikut.
fob
M =
fok
Keterangan:
M = perbesaran anguler teropong
fob = jarak fokus lensa objektif teropong
fok = jarak fokus lensa okuler teropong
Dan panjang teropong panggung untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
dirumuskan sebagai berikut.
d = fob + fok
Keterangan:
d = panjang teropong
fob = jarak fokus lensa objektif
fok = jarak fokus lensa okuler
Contoh Soal: Teropong Panggung
Sebuah teropong panggung dipakai untuk melihat bintang yang menghasilkan perbesaran 6
kali. Jarak lensa objektif dan okulernya 30 cm. Teropong tersebut digunakan dengan mata tak
berakomodasi. Tentukanlah jarak fokus lensa okulernya.
Penyelesaian:
Diketahui:
M = 6 kali
d = 30 cm
ditanyakan: fok … ?
Jawab:
Misalkan fok = −a (lensa cekung), maka perbesaran teropong adalah sebagai berikut.
fob
M =
fok
fob
6 =
fok
fob = 6|fok|
fob = 6|−a |
fob = 6a
Perbesaran anguler teropong untuk penggunaan mata tak berakomodasi dinyatakan dengan
rumus berikut.
d = fob + fok
lalu subtitusikan permisalah fob dan fok ke dalam rumus tersebut, sehingga diperoleh:
d = 6a + (−a)
30 = 5a
a = 30/5
a = 6 cm → fok = −6 cm
Dengan demikian, jarak fokus lensa okulernya adalah 6 cm.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bidang optika memiliki identitas, masyarakat, dan konferensinya sendiri. Aspek
keilmuannya sering disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan sering
disebut rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkait khusus dengan sistem
iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa pencahayaan. Setiap disiplin cenderung sedikit
berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis, fokus, dan afiliasi profesionalnya.
Inovasi lebih baru dalam rekayasa optik sering dikategorikan sebagai fotonika atau
optoelektronika.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia telah banyak banyak terbantu kegiatannya
oleh adanya alat-alat optik. Seperti contohnya kaca mata, alat ini digunakan oleh
mereka yang menderita rabun, kamera yang digunakan oleh photographer, mikroskop
yang digunakan dalam penelitian, dan lain sebagainya.
Dalam bidang pertanian, mikroskop adalah salah satu contoh alat optik yang sangat
mendukung untuk jalannya sebuah penelitian. Seperti dalam kultur jaringan, rekayasa
genetika dan biologi molekuler.
3.2 Saran
Dalam penggunaan alat optik dalam kehidupan, sebaiknya setiap individu
memahami dampak dari setiap alat yang digunakan, seperti pada lup. Lup dapat
menyebabkan terjadinya kebakaran oleh cahaya yang difokuskan pada satu titik oleh
pantulan sinar matahari. Oleh sebab itu, pelajarilah dampak sebuah alat yang mungkin
ditimbulkannya sebelum menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA