Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH FISIKA

ALAT OPTIK

Disusun oleh:
Riko Julio Wenhar
(03021281722036)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ALAT OPTIK,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna
tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Fisika kami yang
membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya
tulis ilmiah dan berbagai materi yang disajikan setiap minggunya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.

Indralaya, 25 April 2018

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar balakang………………………………………………………………...
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Optik Fisika
2.2 Jenis-Jenis Alat Optik Fisika
I. Alat Optik………………………………………………………………..
1. Kamera……………………………………………………
2. Mata……………………………………………………………
3. Lup………………………………………………………..
PENUTUPAN
I. Kesimpulan…………………………………………………………………….
II. Saran…………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita dapat menemukan banyak contoh alat optik
yang bermanfaat bagi kehidupan kita. Misalnya saja cermin. Dapat kita ketahui bahwa cermin
banyak memberikan manfaat yang beragam, seperti pada pengendara mobil atau sepeda motor
menjaminkan sebagian keselamatannya pada apa yang dilihat pada kaca spion, para pengamat
astronom menggunakan teropong pantul dalam mengamati benda-benda langit, mikroskop
yang digunakan para ilmuan untuk meneliti organisme berukuran mikro, dan lain sebagainya
tergantung pemanfaatannya.
Di dalam mempelajari alat optik kita sering mendengar istilah optika geometri. Di
dalam optika geometri dipelajari sifat-sifat cahaya dengan menggunakan alat-alat yang
ukurannya relatif lebih besar dibandingkan dengan panjang gelombang cahaya. Dua hal yang
terpenting pada optika geometri dan perlu Anda kuasai dengan baik adalah cermin dan lensa.
Sebab dua hal inilah yang mendasari pembuatan alat-alat optik seperti kacamata, lup,
mikroskop dan teropong.
Selain itu akan dibahas juga mengenai lensa. Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya
memberikan sarana pemahaman bagi pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu
kehidupan manusia. Alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa)
digolongkan sebagai alat optik.
Kaitannya dengan ilmu pertanian juga banyak. Seperti pada penggunaan rumah kaca,
mikroskop, luop dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dslam makalah ini penulis akan
membahas berbagai alat optik, mengenai pengaplikasiannya di bidang pertanian, serta
pembahasan lainnya yang berhubungan dengan teori ini.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan setelah membuat dan membaca makalah ini, diantaranya adalah :
1. Mengetahui konsep optika.
2. Mempelajari berbagai istilah-istilah dalam optika geometri.
3. Menerapkan konsep alat optik pada bidang pertanian dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Mempresentasekan hasil yang di peroleh kepada peserta diskusi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Optik Fisika
Alat optik adalah alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan dan
hukum pembiasan cahaya untuk membentuk bayangan suatu benda. Alat optik merupakan alat
yang berupa prisma, lensa dan cermin sebagai bagian utamanya. Dalam komponen alat optik
bisa terdiri atas sebuah lensa, beberapa lensa, ataupun kombinasi antara lensa, cermin, dan
prisma.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat optik merupakan alat yang bekerja
berdasarkan prinsip cahaya. Alat optik ini membuat hidup manusia lebih mudah dan berarti.
Kita dapat menikmati keindahan alam semesta, mengabadikan momen-momen terindah pada
lembaran foto atau bahkan bisa membuat butiran ketombe di kepala menjadi terlihat sebesar
lengan manusia.

2.2 Jenis-Jenis Alat Optik Fisika


Alat optik terbagi atas dua jenis, yaitu alat optik alami dan alat optik buatan. Yang
termasuk alat optik alami yaitu mata, sedangkan yang termasuk alat optik buatan di antaranya
adalah kacamata, kamera, lup (kaca pembesar), Mikroskop, teropong atau teleskop, periskop
dan sebagainya.
Teropong sendiri dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu teropong pantul dan teropong
bias. Kemudian teropong bias juga ada banyak macamnya seperti teropong bintang, teropong
bumi, teropong panggung, dan teropong prisma.
2.2.1 Alat Optik: Mata
Mata merupakan alat optik alamiah, ciptaan Tuhan yang sangat berharga. Mata merupakan
indra penglihatan dan merupakan organ yang dapat menangkap perubahan dan perbedaan
cahaya. Organ ini bekerja dengan cara menerima, memfokuskan, dan menstransmisikan
cahaya melalui lensa untuk menghasilkan bayangan objek yang dilihatnya. Struktur anatomi
mata diperlihatkan pada gambar berikut.
Fungsi dari masing-masing bagian mata tersebut ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Bagian Mata Fungsi
Lensa mata Memfokuskan agar cahaya atau bayangan yang masuk jatuh di retina mata.
Pupil Mengatur jumlah cahaya yang masuk ke bola mata.
Kornea Menerima rangsangan cahaya dan meneruskannya sampai ke mata bagian
dalam.
Sklera Melindungi bola mata terhadap ganguan luar yang bersifat mekanis (ex.
benturan) serta berfungsi untuk menjaga bentuk bola mata.
Koroid Memelihara retina dan mencegah terjadinya pemantulan cahaya di dalam
ruang internal mata dengan cara menyerap cahaya yang tidak diperlukan.
Retina Menerima cahaya dan tempat jatuhnya bayangan benda.
Saraf optik Meneruskan informasi bayangan benda yang diterima retina menuju otak.
Otot siliari Mengatur kelengkungan lensa mata. Pengaturan kelengkungan ini diperlukan
agar bayangan benda jatuh tepat di retina.

2.2.2 Alat Optik: Kacamata


Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi cacat
mata. Kacamata terdiri dari lensa cekung atau lensa cembung, dan frame atau kerangka
tempat lensa berada seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Fungsi dari
kacamata adalah mengatur supaya bayangan benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh
mata menjadi jatuh di titik dekat atau di titik jauh mata, bergantung pada jenis cacat matanya.

Kalian tentu telah mempelajari bahwa jika sebuah benda berada di depan sebuah lensa,
bayangan akan dibentuk oleh lensa tersebut. Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa,
bergantung pada letak benda dan jarak fokus lensa. Hubungan tersebut secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut.
1 1 1
+ =
s s' f
Dengan:
s = jarak benda ke lensa (m)
s’ = jarak bayangan ke lensa (m)
f = jarak fokus lensa (m)
Selain itu, kalian juga pernah mempelajari kekuatan atau daya lensa. Kekuatan atau
daya lensa adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar yang datang sejajar dengan
lensa. Hubungan antara jarak fokus dan kekuatan lensa memenuhi persamaan berikut.
1
P =
f
Dengan:
P = kekuatan atau daya lensa (dioptri)
f = jarak fokus lensa (m)

Contoh Soal: Kacamata


Reni yang menderita rabun dekat mempunyai titik dekat 50 cm. Jika ingin membaca dengan
jarak normal (25 cm), maka berapa kekuatan lensa kacamata yang harus dipakai Reni?
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 25 cm
s’ = -50 cm (tanda negatif menunjukkan bayangan bersifat maya, di depan lensa)
Ditanyakan: P = …?
Jawab:
1/f = 1/s + 1/s’
1/f = 1/25 – 1/50
1/f = 2/50 – 1/50
1/f = 1/50
f = 50 cm = 0,5 m
P = 1/f = 1/0,5 = 2 dioptri
Jadi, kekuatan lensa kacamata yang harus dipakai reni adalah 2 dioptri.

2.2.3 Alat Optik: Kamera


Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan fotografi pada film
negatif. Selain digunakan untuk mengambil (capturing) gambar, kamera canggih dewasa ini
juga dapat digunakan untuk merekam (recording) suatu kejadian atau aktivitas tertentu,
seperti orang berjalan, menari, tertawa, dan sebagainya. Kamera bekerja seperti mata kita.
Komponen-komponen dasar penyusun kamera hampir sama dengan mata kita. Bagian-bagian
kamera diperlihatan pada gambar berikut.
Fungsi dari bagian-bagian kamera tersebut adalah sebagai berikut.
Bagian Kamera Fungsi
Lensa cembung Mengatur agar cahaya yang masuk dapat diterima dengan baik oleh film.
Diafragma Mengatur jumlah cahaya yang masuk ke kamera.
Pelat film Sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar negatif, yaitu gambar
yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya.
Prisma Membelokkan cahaya sehingga dapat berputar mengelilingi bagian dalam
kamera agar fotografer dapat melihat gambar aktual yang akan diambilnya
melalui lensa kamera.
Shutter Memungkinkan lewatnya cahaya melalui lensa dalam waktu yang singkat.
Aperture Mengatur besar-kecilnya diafragma.
Contoh Soal: Kamera
Jarak fokus lensa sebuah kamera adalah 50 mm. Kamera tersebut diatur untuk memfokuskan
bayangan benda pada jauh tak terhingga. Berapa jauh lensa kamera harus digeser agar dapat
memfokuskan bayangan benda yang terletak pada jarak 2,5 m?
Jawab:
Ketika digunakan untuk memfokuskan benda yang letaknya jauh di tak terhingga, bayangan
benda tersebut akan tepat berada di titik fokus lensa. Dengan kata lain, s' = f = 50 mm. Ketika
jarak benda ke lensa, s = 2,5 m = 2.500 mm, bayangannya adalah sebagai berikut.
1/s + 1/s’ = 1/f
1/2.500 + 1/s’ = 1/50
1/s’ = 1/50 – 1/2.500
1/s’ = 50 – 1/2.500
1/s’ = 49/2.500
s' = 2.500/49
s’ = 51,02 mm
Dengan demikian, lensa harus digeser sejauh 51,02 mm – 50 mm = 1,02 mm.
2.2.4 Alat Optik: Lup (Kaca Pembesar)
Lup atau kaca pembesar (atau sebagian orang menyebutnya suryakanta) adalah lensa
cembung yang difungsikan untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak lebih jelas dan
besar. Sebagaimana yang kalian ketahui, lensa cembung memiliki kemampuan untuk
membentuk bayangan maya yang diperbesar jika benda terletak di antara titik fokus dan lensa.
Bentuk lup diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Untuk lup, benda selalu diletakkan dalam ruang I sehingga bayangan akan terletak di
ruang (IV). Bayangan yang terletak di ruang (IV) bersifat maya dan tegak (coba baca: 5
macam sifat bayangan pada lensa cembung dan cara menentukannya) sehingga jarak
bayangan yang dibentuk lup selalu negatif (s’bertanda negatif).
Rumus perbesaran lup bergantung pada keadaan mata kita saat menggunakannya,
yaitu apakah mata dalam keadaan berakomodasi atau tidak. Untuk itu ada tiga jenis rumus
perbesaran anguler lup yaitu sebagai berikut.
Perbesaran Anguler Lup untuk Mata Berakomodasi Maksimum
Perbesaran anguler lup untuk mata berakomodasi maksimum dirumuskan sebagai berikut.
sn
M = +1
f
Keterangan:
M = perbesaran anguler untuk mata berakomodasi maksimum
sn = jarak baca normal (titik dekat mata normal = 25 cm)
f = jarak fokus lup
Perbesaran Anguler Lup untuk Mata Tidak Berakomodasi
Perbesaran anguler lup untuk mata tidak berakomodasi dirumuskan sebagai berikut.
sn
M =
f
Keterangan:
M = perbesaran anguler untuk mata berakomodasi maksimum
sn = jarak baca normal (titik dekat mata normal = 25 cm)
f = jarak fokus lup
Perbesaran Anguler Lup untuk Mata Berakomodasi pada Jarak Tertentu
Perbesaran anguler lup untuk mata berakomodasi pada jarak tertentu dirumuskan sebagai
berikut.
1 1
M = sn +
f x
Keterangan:
M = perbesaran anguler untuk mata berakomodasi maksimum
sn = jarak baca normal (titik dekat mata normal = 25 cm)
f = jarak fokus lup
x = jarak mata berakomodasi

Contoh Soal: Lup


Seorang siswa melihat sebuah benda kecil dengan menggunakan lup yang berjarak fokus 10
cm. Jika benda diletakkan di titik fokus lup, tentukan perbesaran lup.
Penyelesaian:
Diketahui:
f = 10 cm
s = 10 cm (karena benda diletakkan di titik fokus lup)
Ditanyakan: M
Jawab:
Jika benda diletakkan di titik fokus lensa, maka pengamat mengamati dengan mata tidak
berakomodasi. Jadi, perbesarannya dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut.
M = sn/f
M = 25/10
M = 2,5 kali
Jadi, perbesaran bayangannya adalah 2,5 kali.

2.2.5 Alat Optik: Mikroskop


Mikroskop adalah alat optik yang terdiri atas susunan beberapa lensa pembesar yang
digunakan untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme, atau bagian tubuh makhluk
hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat menggunakan mata telanjang.
Bagian-bagian mikroskop diperlihatkan seperti pada gambar berikut ini.

Fungsi dari bagian-bagian mikroskop tersebut yakni sebagai berikut.


Bagian Kamera Fungsi
Lensa objektif Memperbesar bayangan preparat atau objek.
Revolver Tempat memasang lensa objektif.
Lensa okuler Memperbesar bayangan dari lensa objektif.
Tubus okuler Menghubungkan lensa okuler, revolver, dan lensa objektif.
Sumber cahaya Memancarkan cahaya ke arah kondensor.
Diafragma Mengatur banyak sedikitnya cahaya.
Kondensor Memusatkan cahaya pada preparat yang diamati.
Kaki mikroskop Menopang badan mikroskop.
Penyangga Menghubungkan dasar dan pegangan mikroskop.
Lengan Tempat memegang mikroskop.
mikroskop
Meja benda Meletakkan preparat yang akan diamati dengan mikroskop.
Penjepit Mengunci letak preparat agar tidak mudah bergeser.
Makrometer Menggerak lensa naik turun secara cepat.
Mikrometer Menggerakkan lensa naik turun secara perlahan.
Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler menentukan panjang pendeknya sebuah
mikroskop. Panjang mikroskop atau jarak antara lensa objektif dan lensa okuler sama dengan
jarak bayangan objektif ke lensa objektif ditambah jarak bayangan objektif tadi ke lensa
okuler atau secara matematis dituliskan sebagai berikut.
d = s’ob + sok
Keterangan:
d = panjang mikroskop
s’ob = jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif
s’ok = jarak bayangan objektif ke lens okuler
Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran
yang dihasilkan oleh lensa objektif dan perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler.
Secara matematis, perbesaran total yang dihasilkan mikroskop ditulis sebagai berikut.
M = Mob × Mok
Keterangan:
M = perbesaran total yang dihasilkan mikroskop
Mob = perbesaran yang dihasilkan lensa objektif
Mok = perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler

Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif memenuhi persamaan berikut.


s'ob
Mob =
sob

Sedangkan perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler mirip dengan perbesaran sudut lup,
yakni untuk pengamatan tanpa akomodasi
sn
Mok =
fok
Dan untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, perbesaran sudut yang
dihasilkan oleh lensa okuler adalah sebagai berikut.
sn
Mok = +1
fok
Dengan fok = panjang fokus lensa okuler

Contoh Soal: Mikroskop


Sebuah mikroskop menggunakan lensa objektif dan lensa okuler yang masing-masing dengan
fokus 1 cm dan 2 cm. Bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif berada pada jarak 15 cm
dari lensa okuler. Tentukan perbesaran total dan panjang mikroskop jika:
■ Mata berakomodasi maksimum
■ Mata tidak berakomodasi
Penyelesaian:
Diketahui:
fob = 1 cm
fok = 2 cm
s’ob = 15 cm
Ditanyakan: M dan D untuk mata berakomodasi maksimum dan mata tidak berakomodasi.
Jawab:
■ Untuk mata berakomodasi maksimum
Sebelum dapat menentukan perbesaran dan panjang mikroskop, ada tiga komponen yang
harus kita hitung terlebih dahlu, yakni jarak benda dari lensa objektif (sob), perbesaran lensa
objektif (mob) dan perbesaran lensa okuler (mok).
● Jarak benda dari lensa objektif dicari dengan persamaan:
1 1 1
+ =
sob s'ob fob
1 1 1
= −
sob fob s'ob
1 1 1
= −
sob 1 15
1 15 – 1
=
sob 15
1 14
+
sob 15
sob = 15/14 cm
● Perbesaran oleh lensa objektif dicari dengan persamaan:
mob = s’ob
sob
15
mob = 15
/14
mob = 14 kali
● Perbesaran pada lensa okuler dicari dengan persamaan berikut.
sn
mok = +1
fob
25
mok = +1
2
mob = 12,5 + 1 = 13,5 kali
● Perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum adalah sebagai berikut.
M = mob × mok
M = 14 × 13,5
M = 189 kali
Jadi, perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum adalah 189 kali.
● Panjang mikroskop dihitung dengan persamaan:
D = s’ob + sok
sok dicari dengan persamaan berikut.
1 1 1
+ =
sok s'ok fok
1 1 1
+ =
sok −sn fok
1 1 1
= +
sok fok sn
1 1 1
= +
sok 2 25
1 25 + 2
=
sok 50
1 27
=
sok 50
50
sok =
27
sok = 1,85 cm
Jadi, panjang mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum adalah:
D = 15 + 1,85 = 12,85 cm
Dengan demikian, panjang mikroskop untuk pengamatan mata berakomodasi maksimum
adalah 16,85 cm.
■ Untuk mata tidak berakomodasi
Pada mikroskop, besar perbesaran objektif selalu sama, baik untuk penggunaan mata
berakomodasi maupun tidak. Oleh karena itu, kita hanya perlu mencari nilai perbesaran lensa
okulernya saja sebelum dapat menentukan perbesaran total mikroskop.
● Perbesaran oleh lensa okuler dihitung dengan persamaan berikut.
sn
mok =
fob
25
mok =
2
mok = 12,5 kali
● Perbesaran total mikroskop dicari dengan persamaan:
M = mob × mok
M = 14 × 12,5
M = 175 kali
Jadi, perbesaran mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah 175 kali.
● Panjang mikroskop dicari dengan persamaan berikut.
D = s’ob + sok
Untuk mata tidak berakomodasi, sok = fok sehingga:
D = s’ob + fok
D = 15 + 2
D = 17 cm
Jadi, panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah 17 cm.

2.2.6 Alat Optik: Teropong Bintang (Astronomi)


Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati
bintang (benda langit yang memancarkan cahaya sendiri). Nama lain teropong bintang adalah
teropong astronomi. Selain bintang, teropong ini juga dapat digunakan untuk mengamati
benda-benda angkasa lain seperti komet, asteroid, planet, dan sebagainya.

Teropong bintang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler. Kedunya menggunakan
lensa positif (lensa cembung). Seperti halnya pada mikroskop, penggunaan teropong bintang
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan mata tanpa
akomodasi. Oleh karena itu, terdapat dua jenis rumus perbesaran dan panjang teropong, yaitu
sebagai berikut.
Rumus Teropong Bintang untuk Mata Berakomodasi Maksimum
Perbesaran teropong bintang untuk mata berakomodasi maksimum dirumuskan sebagai
berikut.
fob
M =
sok
Keterangan:
M = perbesaran teropong
sok = jarak benda lensa okuler
fob = jarak fokus lensa objektif
Sedangkan panjang teropong bintang untuk penggunaan mata berakomodasi maksimum
dirumuskan sebagai berikut.
d = s’ob + sok
d = fob + sok
Keterangan:
d = panjang teropong
s’ob = jarak bayangan lensa objektif
sok = jarak benda lensa okuler
fob = jarak fokus lensa objektif
Rumus Teropong Bintang untuk Mata Tidak Berakomodasi
Perbesaran teropong bintang untuk mata tidak berakomodasi dirumuskan sebagai berikut.
fob
M =
fok
Keterangan:
M = perbesaran total teropong
fob = jarak fokus lensa objektif teropong
fok = jarak fokus lensa okuler teropong
Sedangkan panjang teropong bintang untuk penggunaan mata tidak berakomodasi dirumuskan
sebagai berikut.
d = fob + fok
Keterangan:
d = panjang teropong
fob = jarak fokus lensa objektif
fok = jarak fokus lensa okuler
Contoh Soal: Teropong Bintang
Sebuah teropong bintang memiliki perbesaran 40 kali saat digunakan dengan mata tak
berakomodasi. Jika panjang teropong saat itu sebesar 20,5 cm maka tentukanlah titik fokus
lensa objektif dan okulernya.
Penyelesaian:
DIketahui:
M = 40x
d = 20,5 cm
Ditanyakan: fob dan fok
Jawab:
Pada saat tak berakomodasi, perbesarannya memenuhi persamaan berikut.
fob
M =
fok
fob
40 =
fok
Berarti fob = 40fok
Dan panjang teropong sebesar:
d = fob + fok = 20,5
⇒ fob + fok = 20,5
⇒ 40fok + fok = 20,5
⇒ 41fok = 20,5
⇒ fok = 20,5/41
⇒ fok = 0,5
dengan demikian fob adalah sebagai berikut.
fob = 40fok
⇒ fob = 40(0,5)
⇒ fob = 20
Jadi, titik fokus lensa objektifnya adalah 20 cm sedangkan titik fokus lensa okulernya adalah
0,5 cm.

2.2.7 Alat Optik: Teropong Bumi (Medan)


Teropong Bumi atau teropong medan adalah teropong yang digunakan untuk mengamati
benda-benda yang jauh di permukaan bumi. Teropong jenis ini biasa digunakan oleh orang-
orang di laut, seperti nahkoda kapal, angkatan laut, bahkan para bajak laut zaman dahulu.
Selain digunakan di lautan, teropong Bumi juga dapat digunakan di wilayah daratan.
Misalkan para tentara menggunakan teropong ini untuk memantau keadaan di perbukitan.
Teropong Bumi menggunakan tiga buah lensa positif sekaligus. Ketiga lensa tersebut
berfungsi sebagai lensa objektif, lensa okuler dan lensa pembalik. Lensa pembalik berfungsi
untuk membalik bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler, sehingga dihasilkan bayangan
yang sama tegak dengan benda aslinya. Lensa pembalik diletakkan di antara lensa objektif
dan lensa okuler.
Seperti halnya teropong bintang, rumus perbesaran dan panjang teropong Bumi juga
dibedakan untuk penggunaan dengan mata berakomodasi maksimum dan mata tidak
berakomodasi.
Rumus Teropong Bumi untuk Mata Berakomodasi Maksimum
Perbesaran teropong bumi untuk penggunaan dengan mata berakomodasi maksimum
dirumuskan sebagai berikut.
fob
M =
sok
Keterangan:
M = perbesaran teropong
sok = jarak benda lensa okuler
fob = jarak fokus lensa objektif
Sedangkan panjang teropong bumi untuk penggunaan dengan mata berakomodasi maksimum
adalah sebagai berikut.

d = fob + 4fp + sok

Keterangan:
d = panjang teropong
fob = jarak fokus lensa objektif
fp = jarak fokus lensa pembalik
sok = jarak benda pada lensa okuler
Rumus Teropong Bumi untuk Mata Tidak Berakomodasi
Perbesaran teropong bumi untuk penggunaan dengan mata tidak berakomodasi dirumuskan
sebagai berikut.
fob
M =
fok
Keterangan:
M = perbesaran total teropong
fob = jarak fokus lensa objektif teropong
fok = jarak fokus lensa okuler teropong
Dan panjang teropong bumi untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi dirumuskan
sebagai berikut.

d = fob + 4fp + fok

Keterangan:
d = panjang teropong
fob = jarak fokus lensa objektif
fp = jarak fokus lensa pembalik
fok = jarak fokus lensa okuler

Contoh Soal: Teropong Bumi


Sebuah teropong Bumi dengan jarak fokus lensa objektif, pembalik dan okuler berturut-turut
80 cm, 5 cm dan 20 cm. Teropong ini digunakan untuk melihat benda jauh oleh orang bermata
normal dengan berakomodasi maksimum. Tentukanlah perbesaran sudut dan panjang
tubusnya.
Penyelesaian:
Diketahui:
fob = 80 cm
fp = 5 cm
fok = 20 cm
s’ok = titik dekat mata normal = -25 cm
Ditanyakan: M dan d
Jawab:
Karena mata berakomodasi maksimum, maka perbesaran sudut teropong Bumi dapat kita cari
menggunakan persamaan berikut.
fob
M =
sok
Oleh karena jarak benda pada lensa okuler (sok) belum diketahui, maka kita tentukan dahulu
menggunakan persamaan yang berlaku pada lensa yaitu sebagai berikut.
1 1 1
+ =
sok s'ok fok
1 1 1
+ - =
sok 20
25
1 1 1
= +
sok 20 25
1 5+4
=
sok 100
1 9
=
sok 100
100
sok = = 11,1 cm
9
Dengan demikian, perbesaran sudutnya adalah:
fob
M =
sok
80
M = = 7,2 kali
11,1
Dan panjang tubus teropong dapat kita tentukan dengan menggunakan persamaan berikut.
d = fob + 4fp + sok
⇒ d = 80 cm + 4(5) cm + 11,1 cm
⇒ d = 80 cm + 20 cm + 11,1 cm = 111,1 cm
Jadi, perbesaran sudut dan panjang teropong Bumi tersebut adalah 7,2 kali dan 111,1 cm.

2.2.8 Alat Optik: Teropong Panggung (Galileo)


Teropong panggung disebut juga teropong Galileo adalah bentuk modifikasi dari
teropong Bumi. Jika pada teropong bumi terdiri atas tiga buah lensa sekaligus dengan salah
satu lensa berfungsi sebagai lensa pembalik, maka pada teropong panggung hanya terdiri atas
dua lensa, yaitu lensa cembung (positif) dan lensa cekung (negatif).

Karena teropong panggung merupakan bentuk modifikasi dari teropong Bumi, maka
fungsi teropong panggung sama dengan teropong Bumi, yaitu untuk mengamati objek-objek
yang sangat jauh di permukaan Bumi. Teropong panggung terdiri dari dua buah lensa. Lensa
objektif berupa lensa cembung, akan tetapi lensa okulernya menggunakan lensa cekung.
Perbesaran dan panjang teropong panggung juga dibedakan berdasarkan penggunaan
dengan mata berakomodasi maksimum atau tanpa akomodasi. Berikut ini penjelasan rumus
perbesaran dan panjang teropong panggung untuk dua kondisi mata tersebut.
Rumus Teropong Panggung untuk Mata Berakomodasi Maksimum
Perbesaran teropong panggung untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum
dirumuskan sebagai berikut.
fob
M =
sok
Keterangan:
M = perbesaran anguler teropong
sok = jarak benda lensa okuler
fob = jarak fokus lensa objektif
Sedangkan panjang teropong panggung untuk penggunaan dengan mata berakomodasi
maksimum dirumuskan sebagai berikut.
d = fob + sok
Keterangan:
d = panjang teropong
sok = jarak benda lensa okuler
fob = jarak fokus lensa objektif
Rumus Teropong Panggung untuk Mata Tidak Berakomodasi
Perbesaran teropong panggung untuk penggunaan dengan mata tanpa akomodasi dirumuskan
sebagai berikut.
fob
M =
fok
Keterangan:
M = perbesaran anguler teropong
fob = jarak fokus lensa objektif teropong
fok = jarak fokus lensa okuler teropong
Dan panjang teropong panggung untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
dirumuskan sebagai berikut.
d = fob + fok
Keterangan:
d = panjang teropong
fob = jarak fokus lensa objektif
fok = jarak fokus lensa okuler
Contoh Soal: Teropong Panggung
Sebuah teropong panggung dipakai untuk melihat bintang yang menghasilkan perbesaran 6
kali. Jarak lensa objektif dan okulernya 30 cm. Teropong tersebut digunakan dengan mata tak
berakomodasi. Tentukanlah jarak fokus lensa okulernya.
Penyelesaian:
Diketahui:
M = 6 kali
d = 30 cm
ditanyakan: fok … ?
Jawab:
Misalkan fok = −a (lensa cekung), maka perbesaran teropong adalah sebagai berikut.
fob
M =
fok

fob
6 =
fok
fob = 6|fok|
fob = 6|−a |
fob = 6a
Perbesaran anguler teropong untuk penggunaan mata tak berakomodasi dinyatakan dengan
rumus berikut.
d = fob + fok
lalu subtitusikan permisalah fob dan fok ke dalam rumus tersebut, sehingga diperoleh:
d = 6a + (−a)
30 = 5a
a = 30/5
a = 6 cm → fok = −6 cm
Dengan demikian, jarak fokus lensa okulernya adalah 6 cm.

2.2.9 Alat Optik: Teropong Prisma


Teropong prisma disebut juga teropong binokuler. Fungsi teropong ini sama dengan
teropong Bumi. Jika pada teropong Bumi dilengkapi dengan lensa pembalik, sedangkan
teleskop prisma dilengkapi dengan prisma siku-siku. Fungsi prisma ini untuk membalikkan
bayangan. Penggunaan prisma dimaksudkan agar teleskop ini tidak terlalu panjang dan praktis
digunakan.
Teleskop prisma ditunjukkan pada gambar di atas. Setiap teleskop prisma biasanya
dilengkapi dengan informasi nomor seperti 7 × 50 atau 20 × 30. Angka pertama menunjukkan
perbesaran dan angka kedua menunjukkan diameter lensa objektif dalam milimeter (mm).

2.2.10 Alat Optik: Teropong Pantul


Teropong pantul merupakan teropong yang dilengkapi dengan cermin. Cermin ini
berfungsi memantulkan cahaya yang masuk. Walaupun dipasang cermin, tetapi seperti halnya
teropong bias, di teropong pantul juga terdapat lensa. Teropong pantul bekerja dengan
memantulkan sinar yang masuk.

Teropong pantul menggunakan cermin cekung besar untuk menangkap cahaya


sebanyak-banyaknya. Selain itu, teropong pantul juga dilengkapi cermin datar yang terletak di
depan titik fokus cermin cekung, dan juga terdapat sebuah lensa yang digunakan untuk
mengamati objek. Lensa ini adalah lensa cembung yang berfungsi sebagai okuler.
Penggunaan cermin cekung bertujuan untuk mengganti penggunaan lensa.
Keuntungan penggunaan cermin dibanding dengan lensa pada teropong adalah sebagai
berikut.
■ Cermin tidak mengalami abrasi kromatik (penguraian warna seperti pada prisma) seperti
yang biasa terjadi pada lensa.
■ Cermin lebih murah dan lebih muda dibuat, selain itu juga lebih ringan.
Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, penggunaan cermin cekung lebih efisien
daripada penggunaan lensa. Teleskop pemantul banyak digunakan pada badan-badan
astronomi dan observatorium terkenal di dunia. Bahkan sekarang sudah banyak universitas-
universitas yang memiliki teropong ini.

2.2.11 Alat Optik: Periskop


Periskop adalah teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-
benda di permukaan laut. Periskop terdiri atas 2 lensa cembung dan 2 prisma siku-siku sama
kaki. Jalannya sinar pada periskop adalah sebagai berikut.

1. Sinar sejajar dari benda yang jauh menuju ke lensa obyektif.


2. Prisma P1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P2.
3. Oleh prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler tepat
di titik fokus lensa okuler.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bidang optika memiliki identitas, masyarakat, dan konferensinya sendiri. Aspek
keilmuannya sering disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan sering
disebut rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkait khusus dengan sistem
iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa pencahayaan. Setiap disiplin cenderung sedikit
berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis, fokus, dan afiliasi profesionalnya.
Inovasi lebih baru dalam rekayasa optik sering dikategorikan sebagai fotonika atau
optoelektronika.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia telah banyak banyak terbantu kegiatannya
oleh adanya alat-alat optik. Seperti contohnya kaca mata, alat ini digunakan oleh
mereka yang menderita rabun, kamera yang digunakan oleh photographer, mikroskop
yang digunakan dalam penelitian, dan lain sebagainya.
Dalam bidang pertanian, mikroskop adalah salah satu contoh alat optik yang sangat
mendukung untuk jalannya sebuah penelitian. Seperti dalam kultur jaringan, rekayasa
genetika dan biologi molekuler.
3.2 Saran
Dalam penggunaan alat optik dalam kehidupan, sebaiknya setiap individu
memahami dampak dari setiap alat yang digunakan, seperti pada lup. Lup dapat
menyebabkan terjadinya kebakaran oleh cahaya yang difokuskan pada satu titik oleh
pantulan sinar matahari. Oleh sebab itu, pelajarilah dampak sebuah alat yang mungkin
ditimbulkannya sebelum menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Dunia Fisika.htm/Alat Optik.


Anonim, 2011. Fisika-Ceria.com/Alat Optik.
Anonym, 2011. http//: Wikipedia.com/optika.

Anda mungkin juga menyukai