Anda di halaman 1dari 10

Menyelamatkan Lingkungan Hidup Melalui Pengembangan

Kecerdasan Naturalis
Aldila Rahma
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Nusantara
Email: aldila.rahma87@gmail.com

ABSTRAK

Isu lingkungan hidup yang terjadi pada skala global bersumber dari satu
masalah, yaitu perilaku manusia yang tidak menghargai lingkungan. Kerusakan
lingkungan terjadi akibat kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
yang melebihi batas kemampuan lingkungan untuk kembali ke keadaan semula,
sehingga berakhir pada terjadinya bencana ekologis. Munculnya perilaku seperti
ini, tidak terlepas dari cara pandang manusia terhadap lingkungannya (etika
lingkungan), yang terkadang menempatkan manusia sebagai penguasa diatas
makhluk lainnya di dunia.
Jika masalahnya terletak pada moral manusia, maka untuk mengatasi
permasalahan lingkungan hidup tidaklah mudah, bahkan dengan penerapan
teknologi tinggi sekalipun. Perilaku tidak selaras dengan lingkungan yang sudah
terbentuk melalui kebiasaan buruk akan sulit untuk diubah. Etika lingkungan
menawarkan cara pandang baru serta perilaku baru terhadap lingkungan hidup,
yang merupakan salah satu solusi terhadap krisis lingkungan. Perilaku sadar
lingkungan tidak dapat terbentuk dengan sendirinya tapi melalui proses
pembelajaran yang terus menerus, yaitu dengan mengasah kecerdasan naturalis
pada manusia.
Tidak semua manusia berkembang kecerdasan naturalis dalam dirinya,
yaitu kemampuan untuk mengenali unsur alam dan hidup selaras dengan alam.
Oleh karena itu, salah satu solusi menyelamatkan lingkungan hidup adalah
pembentukan perilaku cinta lingkungan sejak dini dengan mengembangkan aspek
kecerdasan naturalis pada anak. Anak-anak sebagai generasi penerus diharapkan
memiliki kesadaran yang diperlukan untuk mengelola lingkungan hidup dimasa
yang akan datang. Sedangkan untuk membentuk masyarakat sadar lingkungan,
kecerdasan naturalis ini dapat ditingkatkan dan dibina melalui penyuluhan,
implementasi program pemerintah, serta pengawasan yang berkesinambungan.
Hal ini harus dilakukan untuk menghindari paradigma bahwa program-program
lingkungan hanya sebatas proyek saja, sehingga jika program tersebut berakhir,
lingkungan akan kembali rusak.

Kata kunci: lingkungan hidup, degradasi lingkungan, etika lingkungan,


kecerdasan naturalis

PENDAHULUAN benda, daya, keadaan, dan makhluk


hidup, termasuk di dalamnya
Menurut UU No. 32 tahun manusia dan perilakunya, yang
2009, definisi lingkungan hidup mempengaruhi kelangsungan
adalah kesatuan ruang dengan semua perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. bencana alam yang terjadi secara
Sedangkan ekosistem adalah suatu alami, bencana ekologi disebabkan
tatanan kesatuan utuh menyeluruh oleh perilaku manusia yang
yang terdiri dari komponen biotik menyebabkan kerusakan lingkungan.
dan abiotik yang saling berinterksi, Dampak bencana ini sudah terjadi
memiliki hubungan timbal balik satu dimana-mana dan menimbulkan
dengan lainnya. Sehingga dapat banyak korban jiwa maupun materil.
dikatakan bahwa ekosistem
merupakan lingkungan itu sendiri.
Komponen-komponen ini tidak dapat DEGRADASI LINGKUNGAN
terpisah dan merupakan satu PADA SAAT INI
kesatuan antara satu dan lainnya.
Dalam interaksi yang terjadi, Terdapat tiga jenis kegiatan
makhluk hidup dapat mempengaruhi manusia dan yang dapat
dan dipengaruhi oleh lingkungannya. menimbulkan kerusakan lingkungan.
Manusia merupakan komponen Pertama, kegiatan yang menurunkan
biotik yang pengaruhnya paling luas kualitas dan jumlah sumber daya,
terhadap lingkungan dibandingkan terutama jika dieksploitasi melebihi
dengan makhluk hidup lainnya. daya dukungnya. Kedua,
Manusia dibekali oleh akal pikiran pertumbuhan penduduk. Semakin
yang lebih maju, sehingga terkadang tinggi jumlah penduduk, semakin
manusia merasa dominan dan banyak sumber daya yang diperlukan
berperan sebagai penguasa terhadap untuk memenuhi kebutuhan hidup.
makhluk hidup lainnya. Namun Ketiga, akses terhadap lingkungan
walau dikatakan sebagai penguasa, dan sumber daya yang tidak
manusia sangat bergantung pada seimbang. Ketidakseimbangan ini
sumber daya alam dalam rangka biasanya disebabkan oleh pranata
pemenuhan kebutuhan hidupnya. hukum, sehingga menyebabkan
Berkaitan dengan kondisi lingkungan penguasaan hak kepemilikan oleh
dalam hubungannya dengan sekelompok kecil dan kelangkaan
pemenuhan kebutuhan dasar, maka bagi kelompok lain. Semua kejadian
lingkungan merupakan suatu sumber itu tentulah selain menurunkan
daya. Dari lingkungan tersebut, kualitas lingkungan juga berpotensi
manusia mendapatkan unsur yang menimbulkan konflik sosial (Homer-
diperlukan untuk produksi dan Dixon, dkk., 1993 dalam Mitchell,
konsumsi (Soemarwoto, 2004). dkk., 2007).
Namun dalam pemanfaatan sumber Pada dasarnya sumber daya
daya ini, manusia sering berlebihan alam dapat dimanfaatkan sebesar-
dalam mengeksploitasi lingkungan besarnya bagi kemakmuran rakyat.
dan tidak berwawasan lingkungan Namun eksploitasi yang terjadi, tidak
sehingga timbulah bencana ekologis seimbang dengan kemampuan alam
dimana-mana. Bencana ekologis untuk kembali lagi ke keadaan
didefinisikan sebagai akumulasi semula (daya lenting), oleh karena
krisis ekologi yang disebabkan oleh itu munculah bencana ekologis
gagalnya sistem kepengurusan alam dimana-mana. Dalam hal ini, terjadi
yang mengakibatkan hancurnya kekeliriuan cara pandang manusia
pranata kehidupan masyarakat terhadap alam. Manusia menganggap
(Pristiyanto, 2014). Berbeda dengan dirinya terpisah dari lingkungan.
Cara pandang manusia terhadap alam diperkuat dengan paradigma ilmu
seperti ini dinamakan Etika pengetahuan dan teknologi Cartesian
Lingkungan. Etika lingkungan hidup dengan ciri utama mekanistis
dipahami sebagai norma atau kaidah reduksionistis, yaitu terdapat
yang mengatur perilaku manusia pemisahan antara alam sebagai objek
dalam hubungannya dengan alam, dan manusia sebagai subjek.
serta nilai dan prinsip moral yang Sehingga akhirnya melahirkan
menjiwai perilaku manusia dalam perilaku manipulatif dan eksploitatif
hubungan tersebut. terhadap alam. Untuk itu, diperlukan
Dalam etika lingkungan tidak etika dan moralitas untuk
hanya ditinjau dari sudut pandang mengatasinya. Terdapat tiga model
hubungan antar manusia saja, tetapi teori etika lingkungan yaitu
juga kegiatan manusia yang antroposentrisme, biosentrisme dan
berdampak pada alam secara ekosentrisme.
keseluruhan. Termasuk di dalamnya a. Antroposentrisme
kebijakan politik dan ekonomi yang Etika bercorak
berdampak baik langsung maupun antroposentrisme merupakan
tidak langsung pada lingkungan. kesalahan cara pandang Barat,
Etika lingkungan menawarkan cara dimana anggapan utamanya
pandang atau paradigma baru yaitu etika hanya berlaku bagi
sekaligus perilaku baru terhadap manusia. Paham ini
lingkungan hidup, yang bisa menganggap bahwa manusia
dianggap sebagai solusi terhadap adalah pusat alam semesta,
krisis ekologi. Menurut Arne Naes sedangkan komponen diluar itu
(1973) dalam Keraf (2010), krisis hanya berperan sebagai alat
lingkungan hidup hanya dapat diatasi pemenuhan kebutuhan hidup
dengan mengubah cara pandang dan manusia.
perilaku manusia secara fundamental
terhadap alam. Dibutuhkan b. Biosentrisme dan Ekosentrisme
perubahan pola hidup, tidak hanya Paham ini merupakan kritik
perorangan tapi menyangkut atas paham antroposentrisme.
masyarakat luas. Dengan begitu, Paham biosentrisme dan
manusia dituntut untuk memiliki ekosentrisme memandang
kewajiban moral terhadap kehidupan manusia sebagai salah satu
alam semesta termasuk juga pada entitas di alam semesta yaitu
komponen abiotik. merupakan bagian dari
makhluk biologis atau
ekologis, bahwa manusia dan
ETIKA LINGKUNGAN kehidupannya tergantung
dengan semua kehidupan lain
Menurut Keraf (2010), krisis di alam semesta. Dalam paham
ekologi yang terjadi saat ini bukanlah ini, etika berlaku bagi semua
permasalahan teknis tetapi lebih pada makhluk hidup. Paham
masalah krisis moral secara global biosentrisme berpandangan
dan persoalan perilaku manusia. bahwa setiap makhluk hidup
Terjadi pergeseran pandangan mempunyai nilai dan berharga
dimana manusia berperan sebagai pada dirinya sendiri.
penguasa atau pusat, yang kemudian Sedangkan Ekosentrisme lebih
menitikberatkan etika berlaku Sebagaimana tercantum dalam UU
pada keseluruhan lapisan Nomor 32 Tahun 2009, tentang
kehidupan di bumi (biosfer). Perlindungan dan Pengelolaan
Pandangan ini dikenal dengan Lingkungan Hidup (PPLH) pasal 70,
Deep Ecology. disebutkan mengenai peran
masyarakat untuk berperan aktif
Perilaku manusia merupakan dalam perlindungan dan pengelolaan
dasar untuk menjamin kelangsungan lingkungan hidup. Artinya
peri kehidupan antar sesama manusia masyarakat berperan aktif sebagai
dan makhluk hidup lainnya. pengawas sosial, meberi masukan
Kelangsungan selaras dengan waktu dan juga menyampaikan informasi
yang berarti suatu kesinambungan (laporan). Maka dalam
dalam dalam pembangunan. pengembangan sumber daya
Kepedulian atas kelangsungan peri manusia, hendaklah diserahakan
kehidupan dan kesejahteraan pada masyarakat agar masyarakat
makhluk hidup lain, sebenarnya dapat meningkatkan kepeduliannya
sudah merupakan komitmen akan dalam perlindungan dan pengelolaan
etika ekologi yang telah dicanangkan lingkungan hidup disekitarnya.
dalam Piagam Bumi pada tahun Namun permasalahannya adalah
1997. tidak mudah untuk mengubah
karakter masyarakat yang telah
terbentuk. Masalah yang sering
KECERDASAN NATURALIS muncul dalam masyarakat
(NATURALISTIC diantaranya tidak adanya budaya
INTELLIGENCE) malu jika mengotori tempat umum,
mengganggu fasilitas umum
Proses kerusakan lingkungan (vandalisme), melanggar peraturan
yang terus berlangsung, dapat umum dan kaidah sosial serta
menurunkan kualitas kehidupan menilai diri sendiri istimewa dan
manusia pada akhirnya. Polusi melempar kesalahan pada pihak lain.
dimana-mana membuat lingkungan Faktor yang berpengaruh dalam
semakin tidak nyaman untuk dihuni. menciptakan lingkungan yang bersih
Aplikasi teknologi apapun tidak akan dan sehat yaitu faktor psikologis dari
berhasil jika pandangan manusia individu dan sosiofisik
tetap menganggap lingkungan (Notohadiprawiro, 2006).
sebagai sumber daya untuk Masalah perilaku yang tidak
dieksploitasi sebesar-besarnya. selaras dengan lingkungan dapat
Mengubah perilaku yang sudah diubah sedikit demi sedikit dengan
terbentuk lama tidak semudah menanamkan budaya cinta
membalikkan telapak tangan. Oleh lingkungan sedini mungkin. Itu
karena itu, untuk mengatasi krisis artinya, pendidikan merupakan
lingkungan seperti ini, dapat diambil sarana yang tepat untuk membangun
jalan keluar dengan mendidik masyarakat yang berkelanjutan dan
generasi penerus serta menerapkan etika lingkungan.
mengembangkan sumber daya Pendidikan Lingkungan Hidup
manusia untuk mengelola lingkungan menumbuhkan kesadaran masyarakat
dan agar memiliki komitmen agar terlibat secara efektif menuju
terhadap kelestarian lingkungan. pembangunan masa depan yang lebih
baik (Stapp, et al. 1970 dalam e. menemukan dan
Adisendjaja dan Romlah, ____). mengidentifikasi pola dalam
Anak usia dini berada pada rentang alam,
“golden age” yang berarti f. mengamati fenomena cuaca
efektifitasnya sangat tinggi, dapat seperti angin, hujan, cahaya
menerima apapun stimulus yang matahari
diberikan dan juga pembentukan g. menjaga kelestarian
karakter dasar. Internalisasi nilai- lingkungan,
nilai naturalis sangat efektif jika h. mengenali berbagai spesies
diterapkan sedini mungkin. Anak makhluk hidup,
usia dini yang merupakan generasi i. memahami ketergantungan
penerus diharapkan memiliki bekal lingkungan,
pengetahuan lingkungan yang baik j. melatih dan menjinakkan
sehingga kebiasaan baik dapat hewan,
terbawa sampai dewasa kelak. k. mengobservasi berbagai
Sehingga dimasa depan nanti, macam bangunan, jembatan,
mereka memiliki perilaku peduli menara, keadaan tempat umum
terhadap kelestarian ekosistem. dan mengamati cara kerja
Berdasarkan teori multiple sesuatu.
intelligences yang diajukan oleh
Howard Gardner (2003)- Seorang Orang dengan kecerdasan
peneliti dan professor di Universitas naturalis dapat berprofesi menjadi
Harvard, dimana terdapat 9 jenis ahli biologi, zoology, botani,
kecerdasan yang dapat dimiliki astronomi, antropologis, sosiologis,
manusia, diantaranya terdapat guru, dokter hewan, manajer
naturalist intelligence (nature smart kehutanan, perlindungan hewan,
atau environment smart) atau peternakan, meteorologi, ahli
kecerdasan terhadap alam. hortukultura, arkeolog, ekologi serta
Kecerdasan naturalis didefinisikan politisi dan sebagai pembuat
dengan memilki sensitivitas tinggi kebiajakan mengenai isu lingkungan.
pada alam termasuk hal-hal kecilnya. Kecerdasan naturalis melibatkan
Orang dengan kecerdasan naturalis kedua belahan otak yaitu kiri dan
yang tinggi, memiliki kepekaan kanan. Otak kiri memiliki karakter
terhadap alam dan isinya serta analitis dan abstrak dan otak kanan
kemampuan untuk menghargai alam yang karakternya lebih holistik dan
terhadap diri sendiri dan dampak sosial. Artinya kecerdasan naturalis
dirinya terhadap alam. Menurut dapat menyeimbangkan kerja kedua
Musfiroh (2004), seseorang yang belahan otak.
cerdas dalam jenis ini cenderung Lingkungan dan alam
menyukai dan efektif dalam hal : merupakan dasar yang sangat penting
a. mengamati dan mengobservasi bagi awal perkembangan pola pikir
lingkungan alam secara detail anak. Melalui literatur alam, anak
b. menyukai aneka macam flora bebas beraktivitas dan
dan fauna, mengembangkan kemampuan.
c. mengklasifikasikan flora dan Sebenarnya esensi dari kecerdasan
fauna, naturalis adalah agar manusia
d. mengoleksi flora dan fauna, memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan masalah lingkungan
yang terjadi dalam kenyataan, d. Memahami penerapan IPTEKS
mampu untuk menemukan suatu dalam pelestarian lingkungan.
persoalan kemudian menganalisis Seperti pengenalan limbah
dan mampu memecahkannya, serta yang tidak berbahaya dan
membentuk perilaku, nilai dan memiliki nilai tambah, daur
kebiasaan untuk lebih dekat dan ulang limbah, serta
menghargai alam. Meningkatkan membiasakan diri
kecerdasan naturalis dapat dilakukan menggunakan barang-barang
dengan cara yang sederhana dan hasil daur ulang dan
dimulai dari lingkungan disekitarnya. memanfaatkan teknologi
Lingkungan paling dekat anak adalah sederhana.
keluarga dan sekolah. Orang tua dan
guru harus memberikan teladan yang Selain itu, diperlukan pula
baik. Langkah-langkah untuk optimalisasi penyelenggaraan
meningkatkan kecerdasan naturalis pendidikan lingkungan hidup di
pada anak usia dini diantaranya: sekolah di semua jenjang pendidikan.
a. Bisa dimulai dengan penerapan Tujuan utama pendidikan lingkungan
nilai K3 (ketertiban, kebersihan hidup yaitu untuk membina anak
dan keindahan) dalam didik memiliki pengertian,
kehidupan sehari-hari. Selalu kesadaran, sikap dan perilaku anak
membiasakan, memberi contoh didik yang rasional serta bertanggung
dan menerima aturan untuk jawab tentang pengaruh timbal balik
selalu hidup tertib, bersih dan antara penduduk dan lingkungan
indah. Hal yang paling hidup dalam berbagai aspek
sederhana adalah mengajarkan kehidupan manusia. Pendidikan
membuang sampah pada lingkungan memberi arahan pada
tempatnya dan tahan untuk sistem nilai dan sikap hidup untuk
tidak membuang samah mampu memelihara keseimbangan
sembarangan. antara pemenuhan kepentingan
b. Mengenalkan konsep dasar pribadi, kepentingan lingkungan
lingkungan hidup seperti sosial, dan kepentingan
keanekaragaman hayati, alam. Dengan membangun
komponen biotik dan abiotik, kecerdasan naturalis sejak dini
serta mengetahui akibat jika diharapkan tujuan perlindungan dan
terjadi bencana ekologis akibat pengelolaan lingkungan hidup yang
kerusakan lingkungan. tercantum pada Pasal 3 UU No. 32/
c. Mengenalkan konsep 2009 dapat terwujud, yaitu aspek
perawatan dan pelestarian yang terpenting agar kelangsungan
lingkungan hidup diantaranya kehidupan makhluk hidup dapat terus
belajar memahami pentingnya berlangsung, selaras, serasi dan
flora, mengenal jenisnya dan seimbang dengan lingkungan
mengetahui cara budidaya dan hidupnya.
perawatan tanaman. Sedangkan Sedangkan bagi masyarakat
untuk hewan, dapat dimulai luas, perlu stimulus seperti dorongan
dengan belajar memelihara dari pemerintah, pemuka adat, tokoh
hewan serta manfaat yang masyarakat setempat untuk
dapat diperoleh dari hewan. meningkatkan kesadaran terhadap
lingkungan. Biasanya manusia baru
sadar akan perilakunya jika sudah 4. PROPER (Program Penilaian
terjadi bencana. Walaupun teknologi Peringkat Kinerja Perusahaan,
sudah berkembang untuk mengatasi program penilaian terhadap
berbagai masalah lingkungan, namun upaya penanggung jawab usaha
pengaruhnya terhadap kesejahteraan dan atau kegiatan dalam
penduduk termasuk perkembangan mengendalikan pencemaran
fisik dan mental anak, belum dan atau kerusakan lingkungan
diketahui. Bencana ekologis dapat hidup),
setidaknya dapat dikurangi dengan 5. PROKASIH (Program Kali
meningkatkan kesadaran masyarakat Bersih, program kerja
dengan pembinaan, kebijakan pengendalian pencemaran air
pemerintah dan supremasi hukum. sungai dengan tujuan untuk
Berdasarkan survey yang meningkatkan kualitas air
dilakukan oleh KLH pada tahun sungai agar tetap berfungsi
2012 mengenai Indeks Perilaku sesuai dengan
Peduli Lingkungan Masyarakat, peruntukannya).
secara umum disimpulkian bahwa
kepedulian masyarakat masih Selain itu dilakukan pula
tergolong rendah (Kutanegara, gerakan masyarakat dalam
2014). Untuk membangun pelestarian lingkungan hidup,
masyarakat peduli lingkungan, seperti:
dibutuhkan konsistensi dan kebijakan 1. Earth hour. Bagian program
jelas dari pemerintah, melibatkan kampanye WWF , yang
semua pihak (stakeholders) dan berupa inisiatif global untuk
dilakukan secara berkelanjutan. mengajak individu, komunitas,
Pemerintah harus memberikan praktisi bisnis, dan
contoh yang baik bagi masyarakat. pemerintahan di seluruh dunia
Sejauh ini sudah banyak program untuk turut serta mematikan
bertemakan lingkungan hidup yang lampu dan peralatan elektronik
dilakukan oleh pemerintah, seperti yang sedang tidak dipakai
(Wisnutomo, 2013): selama 1 jam, pada setiap hari
1. ADIWIYATA (program Sabtu di minggu ke-3 bulan
Kementrian Lingkungan Hidup Maret setiap tahunnya.
dalam rangka mendorong 2. Festival Mata Air – Komunitas
terciptanya pengetahuan dan TUK (Tanam Untuk
kesadaran warga sekolah dalam Kehidupan). Festival Mata Air
upaya pelestarian lingkungan merupakan media kampanye
hidup), pelestarian lingkungan yang
2. KALPATARU (penghargaan sangat efektif kepada
yang diberikan pemerintah masyarakat melalui seni dan
kepada seseorang atau budaya. Festival Mata Air
kelompok masyarakat yang diselenggarakan di Kota
dinilai berjasa dalam Salatiga, Jawa Tengah.
pelestarian lingkungan hidup) 3. Car Free Day (hari bebas
3. ADIPURA (penghargaan bagi kendaraan bermotor).
kota di Indonesia yang berhasil Bertujuan untuk
dalam kebersihan pengelolaan mensosialisasikan kepada
lingkungan perkotaan). masyarakat untuk menurunkan
ketergantungan masyarakat baik, namun harus dilaksanakan
terhadap kendaraan bermotor, secara berkelanjutan dan tidak hanya
sehigga menghemat sebatas proyek saja, sehingga jika
penggunaan jumlah persediaan program selesai maka perhatian
bahan bakar serta mengurangi terhadap lingkungan juga selesai.
polusi udara. Program yang harus dilakukan
4. Kampanye Go- Green di pemerintah agar indeks perilaku
Perusahaan- Perusahaan peduli lingkungan cepat meningkat
Indonesia. Melalui program adalah melalui propaganda media
CSR (Corporate Social cetak dan elektronik. Pencanangan
Responsibility) lingkungan program harus disesuiakan dengan
yang bertujuan mengedukasi kebutuhan di masing-masing daerah
masyarakat dalam mengatasi dan juga tetap menjaga komunikasi
permasalahan lingkungan. dengan para stakeholders pelaksana.
Diantaranya penghijauan, Upaya yang dapat ditempuh
pelatihan mengenai untuk meningkatkan kecerdasan
lingkungan, wirausaha, hemat naturalis pada masyarakat,
energy dalam perusahaan. pemberdayaan masyarakat dan juga
Berbagai program CSR yang keberlanjutan atas program
sudah terlaksana yaitu: lingkungan yang telah berjalan
a. Program Green and Clean, diantaranya (Iman dan Kustiawan,
yang merupakan kegiatan ____; Alit, 2005):
pengelolaan sampah a. Meningkatkan inisiatif
berbasis masyarakat pada masyarakat dan diperkenalkan
tingkat rukun warga (RW). terhadap perberdayaan
Kegiatan ini sudah masyarakat (community
berlangsung di enam kota empowerment) untuk
besar di Indonesia, yaitu meningkatkan potensi
Surabaya, Jakarta, masyarakat. Masyarakat
Yogyakarta, Bandung, diberikan motivasi agar dapat
Makassar, Medan dan memunculkan gagasan positif
Banjarmasin. agar terus memunculkan
b. Program Trashion (Trash inisiatif untuk bertanggung
Fashion), untuk jawab terhadap lingkungannya.
mengurangi dampak b. Terus meningkatkan jiwa
sampah belajar (community learning)
kemasan plastik dengan dalam mengatasi permasalahan
cara memberi nilai tambah lingkungan yang terjadi, dan
melalui penggunaan terus mendukung warganya
produk daur ulang plastik dalam berkreatifitas,
di dalam aktivitas mereka menciptakan inovasi baru
sehari-hari. Dan masih dalam rangka menyelamatkan
banyak lagi kegiatan lingkungan hidup.
peduli lingkungan lainnya. c. Mempertahan modal sosial
yang baik sebagai sarana
Dalam upaya pelestarian komunikasi antar warga.
lingkungan, program-program ini d. Kepemimpinan yang baik,
sudah memiliki konsep yang sangat khususnya penguasa dan tokoh
masyarakat setempat sebagai komponen lingkungan lainnya,
penggerak dan memberikan sehingga manusia tidak akan
contoh baik pada warganya. semena-mena dalam mengeksploitasi
e. Diperlukan komitmen bersama sumber daya alam. Tidak mudah
antar anggota masyarakat untuk mengubah perilaku yang sudah
berupa partisipasi organisasi mengakar, namun masih ada upaya
masyarakat, LSM, dalam yang dapat dilakukan yaitu
pelestarian lingkungan penanaman kecerdasan naturalis atau
f. Pemberdayaan wanita dalam kecerdasan terhadap alam sejak usia
mengelola lingkungan, sebab dini dan peningkatan kecerdasan
pemeliharaan lingkungan naturalis bagi masyarakat luas.
sehari-hari terutama dilakukan Penanaman kecerdasan naturalis
oleh ibu rumah tangga. pada anak usia dini dilakukan mulai
g. Internalisasi nilai, yaitu dari lingkungan terdekatnya yaitu
peningkatan pemahaman keluarga, rumah dan sekolah.
mendalam tentang perlunya Diharapkan para generasi penerus ini
kesadaran lingkungan. akan dibekali pengetahuan dan
h. Penerapan teknologi serta kesadaran dalam pengelolaan
penyediaan sarana dan lingkungan hidup dimasa mendatang.
prasarana lingkungan. Serta bagi masrakat, kecerdasan
i. Monitoring dan evaluasi rutin naturalis dapat dikembangkan
dari pemerintah daerah dengan meningkatkan kesadaran
setempat. masyarakat melalui penyuluhan,
j. Pengelolaan dan pemeliharaan pembinaan, implementasi kebijakan
lingkungan, dengan usaha pemerintah dan supremasi hukum di
seperti mengoptimalkan fungsi bidang lingkungan hidup.
dan peran lembaga formal dan
non formal, menentukan hak
dan kewajiban warga, DAFTAR PUSTAKA
penerapan peraturan yang tegas
dan sanksi sosial bagi Alit, I. K. 2005. Pemberdayaan
pelanggarnya Masyarakat Dalam
Peningkatan Kualitas
KESIMPULAN Lingkungan Permukiman
Kumuh di Propinsi Bali.
Upaya menyelamatkan Jurnal Permukiman
lingkungan hidup dilakukan dengan Natah 3 (1): 34-43.
cara mengubah perilaku serta moral
masyarakat agar lebih peduli Gardner, H. 2003. Multiple
terhadap lingkungan disekitarnya. intellegencies :
Mengubah etika lingkungan yang Kecerdasan Majemuk
keliru berupa cara pandang yang Dalam Praktek (alih
menilai manusia sebagai penguasa bahasa Sindro A).
terhadap makhluk hidup lainnya Batam: Penerbit
(antroposentrisme) menjadi Interaksara.
biosentrisme atau ekosentrisme yaitu
manusia tidak terpisahkan dan Iman, H dan I. Kustiawan. ____.
memiliki ketergantungan terhadap Keberlanjutan
Pengelolaan Sampah Universitas Gadjah
Berbasis Masyarakat di Mada.
Kelurahan Tamansari
Kota Bandung. Jurnal Pristiyanto, D. 2014. Bencana
Perencanaan Wilayah Ekologis: Perspektif
dan Kota B SAPPK 2 Pelaku Lingkungan
(2): 283-290. Hidup dan Pelaku
Penanggulangan
Keraf, A. S. 2010. Etika Lingkungan Bencana. Melalui
Hidup. Jakarta: Penerbit http://s3.amazonaws.com
PT Kompas Media /academia.edu.documents
Nusantara. /34834505/ 20120911-
djuni-p-mpbi_bencana-
Kutanegara, P. M. 2014. Peduli ekologis-pelaku-lh-pb-
Lingkungan: Pemerintah libre.pdf [18/01/15]
Harus Memberi Contoh
Kepada Masyarakat. Soemarwoto, O. 2004. Ekologi,
Melalui Lingkungan Hidup dan
http://www.cpps.or.id/co Pembangunan. Jakarta:
ntent/peduli-lingkungan- Penerbit: PT Penerbit
pemerintah-harus- Djambatan.
memberi-contoh-kepada-
masyarakat-oleh-pande- Undang-Undang No. 32 tahun 2009
made-k [21/01/15] tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan
Mitchell, B., B. Setiawan dan D. H. Hidup (PPLH).
Rahmi. 2007.
Pengelolaan Sumber Wisnutomo, N. H. 2013. Gerakan
Daya dan Lingkungan. Masyarakat Dalam
Yogyakarta: Gadjah Mensosialisasikan
Mada University Press. Pelestarian Lingkungan
Hidup. Melalui
Musfiroh, T. 2004. Multiple https://www.academia.ed
Intelligences. u/6210952/
Disampaikan di hadapan Gerakan_Masyarakat_Da
guru-guru Play Group lam_
dan TK Kreatif Mensosialisasikan_Pelest
PRIMAGAMA di Hotel arian_
Bintang Matahari, 24 Lingkungan_Hidup
Maret 2004. [21/01/15]

Notohadiprawiro, T. 2006.
Pendidikan Lingkungan.
Repro: Ilmu Tanah

Anda mungkin juga menyukai