Disusun Oleh:
KELOMPOK 1:
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan.
Terimakasih kami ucapkan kepada dosen serta teman-teman yang membantu,baik
bantuan berupa moril maupun material, sehingga makalah yang berjudul “pendekatan
ekspresif” ini bisa terselesaikan dengan tepat waktu.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekuranagnnya baik dari segi tata bahasa
maupun materi. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima keritik dan saran
yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari kami adalah makalah ini mudah-mudahan apa
yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta pembaca
yang ingin menyempurnakan atau mengambil hikmah dari makalah ini sebagai
tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………… I
KATA PENGANTAR……………………………………………………... II
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….. 4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………….. 6
3.1 Kesimpulan……………………………………………………… 14
3.2 Saran…………………………………………………………….. 14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Karya sastra merupakan hasil dari daya cipta dan karsa manusia
dengankandungan nilai seni tinggi. Dalam penciptaan karya sastra, seorang seniman
atau penyair tidak menciptakannya secara asal-asalan. Melainkan membutuhkan
usahayang keras hingga menghasilkan sebuah karya yang baik. Lebih dari itu, terdapat
pelbagai aspek yang dipertimbangkan dalam pembuatan karya sastra. Misalnyaaspek
keindahan, nilai guna/manfaat. Untuk itu memerlukan waktu yang tidaksedikit bagi
penyair/pengarang dalam membuat sebuah karya sastra.
4
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas, berikut ini adalah beberapa rumusan
masalahyang dapat kami himpun :
5
BAB II
PEMBAHASAN
Budaya adalah alam pikiran atau mengasah budi. Usaha budaya adalah
pendidikan. Budaya adalah pergaulan hidup diantara manusia dengan alam semesta,
boleh jadi budaya adalah usaha mannusia melakukan tugas hidup sebagai khalifah fil
ardli (wakil Tuhan di bumi). Pendekatan Ekspresif ini tidak semata-mata memberikan
perhatian terhadap bagaimana karya itu diciptakan tetapi bentuk-bentuk apa yang terjadi
dalam karyasastra yang dihasilkan. Pendekatan kritik ekspresif ini menekankan kepada
penyairdalam mengungkapkan atau mencurahkan segala pikiran, perasaan, dan
pengalaman pengarang ketika melakukan proses penciptaan karya sastra.Pengarang
menciptakannya berdasarkan subjektifitasnya saja, bahkan ada yang beranggapan
arbitrer. Padahal, ekspresif yang dimaksud berkenaan dengan dayakontemplasi
pengarang dalam proses kreatifnya, sehingga menghasilkan sebuahkarya yang baik dan
sarat makna
6
Para kritikus ekspresif meyakini bahwa sastrawan (pengarang) karya
sastramerupakan unsur pokok yang melahirkan pikiran-pikiran, persepsi-persepsi
danperasaan yang dikombinasikan dalam karya sastra. Kritikus cenderung
menimbakarya sastra berdasarkan kemulusan, kesejatian, kecocokan penglihatan mata
batin pengarang/keadaan pikirannya
7
2.3 contoh penerapan pendekatan ekspresif
(Daerah perbatasan,1970).
a.Biografi Penyair
8
Subagio berpendidikan HIS di Bandung dan Jakarta, HBS, SMP, dan SMAdi
Yogyakarta, Fakultas Sastra UGM selesai tahun1958, Universitas Yale tahun1961-
1966. Pernah menjabat Ketua Jurusan Bahasa Indonesia Kursus B-I diYogyakarta
(1954-1958), dosen Kesustraan Indonesia di Fakultas Sastra danKebudayaan UGM
(1658-1961), dosen UNPAD, dosen SESKOAD keduanyadi Bandung, dosen bahasa
dan Kesusastraan Indonesia di Universitas Flinders,Adelaide, dan terakhir bekerja di
Penerbit Balai Pustaka. Pada musim panas1984, ia juga pernah menjadi seorang
instruktur tamu di Universitas Ohio, danmengajarkan bahasa Indonesia
a. Pemilihan kata
Diksi
Diksi yang digunakan Subagio Sastrowardoyo dalam puisi Doadi Medan Laga sudah
mewakili perasaan dan pengalaman pengarang.Selain itu, juga mewakili perasaan
semua rakyat yang sedangmempertahankan kehidupan di jagat raya ini.
Larik tersebut memiliki makna konotasi yang dapat diartikansesuai situasi dan
kondisi, yakni ingin mempunyai kekuatan yangkeras sehingga mampu menghadapi
segalanya dengan kesabaran dan
9
Secara denotatif, angkasa memiliki luas yang tak terhingga, tetapisecara
konotatif seluas angkasa maksudnya adalah ingin diberikankelapangan hati (sabar).
Untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia di muka bumi di negara
yang tercinta ini dan juga mempertahankan segalanyayang ada di dunia ini. b)
b.Kata Konkret
Kata konkret merupakan kata-kata yang memiliki makna dan artisama bila
dilihat secara denotatif. Secara konotatif memiliki maknadan arti berbeda yang sesuai
dengan situasi dan kondisi pemakainya.Kata-kata konkret pada puisi ini seperti terdapat
pada kata:
10
Secara denotatif memiliki makna kekuatan seperti baja yangsangat keras. Secara
konotatif memiliki makna mempunyai kekuatanyang keras sehingga mampu dalam
menghadapi segalanya dengan penuh kesabaran dan ketabahan lahir dan batin.
Secara denotatif, angkasa memiliki luas yang tak terbatas, tetapisecara konotatif
seluas angkasa maksudnya adalah kelapangan hati(sabar).
c.Pengimajian
d.Bahasa Figuratif
11
Berilah kekuatan sekeras baja
Berilah kesabaran seluas angkasa
Berilah kemauan sekuat garuda
Berilah perasaan selembut sutra
e.Verifikasi
Rima dalam puisi ini termasuk dalam rima berselang yakni pengulangan bunyi
sajak a-b-a-b.f)
f. Tipografi
Puisi ini mempunyai tata wajah yang konvensional seperti padaumumnya, dan
berdasarkan bentuknya, puisi ini termasuk ke dalamOktaf/Stanza yaitu sajak yang
terdiri dari 8 baris.
g.Tema
Tema yang diangkat pada puisi Doa di Medan Laga adalah tema patriotisme.
Tentang perjuangan dan pertahanan hidup. Tema inisesuai dengan isi tiap larik yang
selalu berharap diberi kemudahandalam segala hal
Nada dan suasana dalam puisi ini tentang semangat juang yangoptimis dalam
berbagai bidang kehidupan, tidak hanya berjuangmelawan musuh tetapi juga melawan
berbagai hal tidak baik yangada dalam masyarakat dan bangsa kita
i.Perasaan
Semangat dan optimis menjadi rasa dari tiap-tiap larik dalam puisi Doa di
Medan Laga
12
j.Amanat
Amanat yang dapat diambil dari puisi Subagio Sastrowardoyoyang berjudul Doa
di Medan Laga ini adalah kehidupan dunia yangsangat keras dan penuh dengan
tantangan harus tetap dijalani dengan penuh perjuangan. Semua yang dihadapi pasti
mendapatkankemudahan untuk mengatasi tantangan tersebut. Berdoa dan selalu
berusaha dengan optimis, pasti Yang Maha Kuasa selalu berada dekatkita dan akan
menolong kita
Pada puisi ini tidak hanya mewakili perasaan dan pengalaman pengarang
saja, tetapi juga mewakili perasaan semua rakyat yang sedangmempertahankan
kehidupan di jagat raya ini. Pengarang berusaha inginmenggambarkan pesan apa
yang bisa diambil dari setiap karya sastra yangdibuatnya. Puisi ini merupakan
bentuk ekspresinya terhadap keadaan padasaat itu
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
sastrowadyo, k. s. (2015). ANALISIS DOA DIMEDAN LAGA. Graha ilmu yogyakarta, 15.
15