Oleh: Kelompok 12
UNIVERSITAS JAMBI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang senantiasa memberikan kita nikmat iman, nikmat
islam, dan nikmat sehat, sehingga menjadikan kita lebih bermakna dalam hidup ini. Terlebih
lagi kepada kami selaku penulis sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pendekatan Ekspresif dalam Analisis Puisi dan Aplikasinya” tanpa ada suatu hambatan.
Adapun maksud penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Puisi. Rasa terima kasih kami ucapkan kepada yang terhormat Ibu Prof. Dr. Dra. Nazurty, M.
Pd selaku dosen pengampu mata kuliah puisi, program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya kami masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami akan menerima semua saran dan kritikan yang membangun untuk memperbaiki
makalah ini. Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah pengetahuan para
pembaca tentang Pendekatan Ekspresif dalam Analisis Puisi dan Aplikasinya.
Penyusun
Kelompok 12
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendakatan ekspresif?
2. Bagaimana analisis puisi dengan pendekatan ekspresif?
3. Apa saja aplikasi pendekatan ekspresif?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pendekatan ekspresif
2. Mengetahui analisis puisi dengan menggunakan pendekatan ekspresif
3. Mengetahui aplikasi pendekatan ekspresif
1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan pembaca tentang pengertian pendekatan ekspresif
2. Menambah pengetahuan pembaca tentang analisis puisi menggunakan pendekatan
ekspresif
3. Menambah pengetahuan pembaca tentang aplikasi pendekatan ekspresif
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pada abad ke-18, pada masa romantik, perhatian terhadap sastrawan sebagai
penciptaan karya sastra menjadi dominan. Karya sastra adalah anak kehidupan kreatif
seorang penulis dan mengungkapkan pribadi pengarang menurut salden (Dalam
Siswanto: 181).
Dalam pendekatan ini, penilaian terhadap karya seni ditekankan pada keaslian
dan kebaruan. Penilaian sebuah karya seni sebagian besar bergantung pada kadar
kebaruan dan penyimpangannya terhadap karya-karya sebelumnya. Yang indah hanya
yang baru, sesuatu yang baru dianggap lebih baik daripada yang lama. Sebenarnya, cita-
cita kebaruan dan keaslian ini menjadi dominan sejak zaman Renaissance, ketika alam
dan ciptaan Tuhan sebagai model yang harus diteladani oleh seniman digantikan oleh
ciptaan seniman sendiri. Ketika model dunia devolusi yang mengembalikan segala
sesuatu ke ciptaan Tuhan yang asli digantikan oleh model evolusi, yakni setiap
penciptaan bar pada prinsipnya menjadi kemajuan (Teeuw dalam Siswanto: 181).
6
2.2 Analisis dan Aplikasi Puisi Menggunakan Pendekatan Ekspresif
BERDIRI AKU
Karya: Amir Hamzah
2.2.1 Diksi
Dalam puisi Amir Hamzah, dia selalu membuat pilihan kata yang penuh
konotasi. Selain itu, Amir Hamzah sering menggunakan kata-kata yang arkaik,
sehingga pembaca akan merasa bernostalgia dengan kata-kata yang ditulisnya.
Seperti beberapa kata yang ditulis dibawah ini yang membentuk makna
kesendirian yang ingin digambarkan oleh pengarang.
7
1. Senyap : tidak ada suara sedikitpun, sepi, atau sunyi.
2. Mengurai : lepas tidak terikat.
3. Menghempas : membanting, mencampakkan, atau menjatuhkan.
4. Berayun-ayun : terombang ambing.
5. Sayap : yang digunakan untuk terbang.
6. Maha sempurna : sempurna.
7. Mengecap : menganggap sebagian atau menyatakan bahwa.
8. Marak : terang atau mencolok.
9. Leka : karena tertarik hatinya pada sesuatu.
10. Alas : hutan.
8
Dalam puisi tersebut Amir Hamzah ingin menambah kesunyian dan
kesendiriannya. Sehingga benar-benar merasa sepi dan hanya mampu melihat
pemandangan sekitarnya saja.
Selain personifikasi, yang dominan ada juga gaya metafora ynag terlihat
dari kalimat benang raja mencelup ujung dan dalam rupa maha sempurna.
Penyair membandingkan apa yang dilihat dan dialami dengan kata “benang
raja” dan “maha sempurna”.
2.2.4 Citraan
Pencitraan adalah kata atau susunan kata yang dapat memperjelas apa
yang dinyatakan oleh penyair. Imaji visual menampilkan kata-kata yang
menyebabkan apa yang digambarkan penyair lebih jelas.
Dari bait kesatu dan ketiga dalam puisi tersebut, kita diperlihatkan
keindahan pantai pada sore hari yang digambarkan lewat kata-katanya.
Kemudian pada bait kedua dalam larik pertamanya, imaji kita akan merasakan
kesejukan dengan kata-kata tersebut tetapi sayang itulah yang menghempaskan
harapan dan membawa lari sehingga yang terasa hanyalah sunyi yang semakin
dalam.
9
2.2.6 Tifografi/ Tata Wajah
Peranan Tifografi dalam sajak, selain untuk menampilkan aspek artistik
visual, juga untuk menciptakan nuansa makna dan suasana tertentu. Selain itu,
Tifografi juga berperan dalam menunjukkan adanya loncatan gagasan serta
memperjelas adanya satuan. Satuan makna tertentu yang ingin dikemukakan
pada penyairnya. Tifografi falam puisi “Berdiri Aku” penyair memanfaatkan
margin halaman kertas dan dalam penulisan ini penyair begitu memperhatikan
EYD.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pendekatan ekspresif merupakan salah satu di antara beberapa pendekatan yang
terdapat di dalam karya sastra, yaitu sebuah pendekatan karya sastra dengan jalan
menghubungkan karya sastra dengan pengarangnya.
Dalam puisi ini tergambarkan seorang Amir Hamzah yang sedih dikarenakan
oelh perpisahan dirinya dengan kekasihnya dan Amir harus pulang ke Medan dan
menikah dengan putri pamannya. Perasaan sedih yang sangat mendalam ini
digambarkan penyair dengan suasana sunyi pantai di sore hari. Dengan demikian Amir
mampu melihat keindahan alam sekitar karena kebahagiaannya dan harapannya telah
hilang. Terkesan sangatlah dalam kesedihan, kepesimisan pengarang inilah yang
membuat pengarang menjadi melankonis.
Amir Hamzah menciptakan puisi “Berdiri Aku” dengan hal yang dialaminya
sendiri, sehingga terbentuklah karya sastra yang sangat indah. Keindahan tersebut
tidaklah luput dari kemahiran Amir dalam berbahasa dan bermain kata-kata yang
menciptakan makna keindahan, tak hanya itu Amir juga memperindah puisinya dengan
pemilihan diksi, kata-kata konkret, majas dan hal-hal lainnya yang merupakan bagian
dari unsur ragawi atau bentuk dalam puisi, serta Amir juga menyertakan unsur jiwani
atau isi puisi yang tergambar dalam tema, rasa, nada serta hal-hal penunjang lainnya.
3.2 Saran
Diperlukannya pendalaman pengetahuan pembaca dalam bidang karya sastra
sehingga pembaca dapat memahami dan mengapresiasikan karya sastra untuk memetik
nilai-nilai yang terdapat dalam karya sastra tersebut. Peningkatan kualitas pengajar
sastra juga diperlukan, khusunya apresiasi sastra maka sudah saatnya bagi kita
memperlajari sastra agar lebih mengenal kekayaan yang terdapat dalam karya sastra.
11
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Lili Nur Indah. 2019. Analisis Puisi Karya Amir Hamzah dengan Pendekatan
Ekspresif. Medan:
12