Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP DASAR PENDEKATAN DAN PENGKAJIAN PUISI


ANALITIS DAN HISTORIS

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah:


Apresiasi Puisi

Dosen Pengampu :

Dra. Endang Sriwidayati, M. Pd.

Disusun Oleh:

Faiq Muhammad (170210402059)

Aditya Armadani (170210402067)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Dasar
Pendekatan dan Pengkajian Puisi Analitis dan Historis. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Apresiasi Puisi. Kami harap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Semoga makalah ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Jember, 3 Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat......................................................................................1
BAB II..............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
2.1 Apresiasi Puisi Melalui Pendekatan Analitis.................................................2
2.2 Apresiasi Puisi Melalui Pendekatan Historis.................................................4
BAB III.............................................................................................................................7
PENUTUP........................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendekatan sebagai suatu prinsip dasar atau landasan yang digunakan
dalam mengapresiasi karya satra dapat bermacam-macam.
Keanekaragaman itu dalam hal ini lebih ditentukan oleh tujuan dan apa
yang diapresiasi lewat teks sastra yang dibacanya, kelangsungan apresiasi
melewati proses kegiatan seperti apa, dan landasan teori yang digunakan
dalam apresiasi. Pemilihan dan pendekatan tersebut tentu sangat
ditentukan oleh tujuan dari apresiasi itu sendiri.
Dalam pendekatan analitis, apresiasi dilakukan lebih kepada gagasan
dan unsur intrinsik yang terkandung dalam sebuah puisi. Sedangkan dalam
pendekatan historis lebih kepada pendekatan terhadap bagaimana biografi
pengarang dan hal yang melatar belakangi pembuatan karya sastra
khususnya puisi. Dua pendekatan tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam
makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana apresiasi melalui pendekatan analitis?
2. Bagaimana apresiasi melalui pendekatan historis?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui apresiasi puisi melalu pendekatan analitis.
2. Untuk mengetahui apresiasi puisi melalu pendekatan historis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apresiasi Puisi Melalui Pendekatan Analitis


Dalam mengapresiasi sebuah karya sastra berupa puisi seringkali
timbul pertanyaan apakah yang membangun cipta sastra yang dibaca?
Bagaimana penataan unsur-unsur intrinsik oleh pengarang? Bagaimana
peranan setiap unsur tersebut dan bagaimana hubungan antara unsur satu
dengan unsur yang lain?
Pengertian pendekatan analitis itu sendiri adalah suatu pendekatan
yang berusaha memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan
atau mengimajikan ide-idenya, sikap pengarang dalam menampilkan
gagasan-gagasannya, elemen intrinsik dan mekanisme hubungan dari setiap
elemen intrinsik sehingga mampu menjadi perpaduan, keselarasan dalam
rangka membangun totalitas bentuk maupun totalitas maknanya.
Pendekatan analitis ini membantu mengenal unsur-unsur intrinsik
suatu puisi secara aktual telah berada dalam suatu cipta sastra dan dalam
kajian teori sastra. Melalui pendekatan ini, memunculkan pemahaman
bahwa cipta sastra itu pada dasarnya terwujud melewati kegiatan yang serius
dan terencana sehingga tertanam rasa penghargaan atau sikap yang baik
terhadap karya sastra.
Prinsip dasar yang digunakan dalam pendekatan analitis yaitu, (1)
cipta sastra itu dibentuk oleh elemen-elemen tertentu, (2) setiap elemen
dalam cipta sastra memiliki fungsi tertentu dan senantiasa memiliki ubungan
antara elemen yang satu dengan yang lain meskipun memiliki karakteristik
yang berbeda, (3) dari adanya ciri karaktersitik elemen tersebut, maka antara
elemen yang satu dengan yang lain harus disikapi sebagai satu kesatuan .
Untuk mengawali proses apresiasi sastra melalui pendekatan analitis,
diawali kegiatan membaca karya sastra secara keseluruhan. Setelah itu
menampilkan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan unsur-unsur

2
intrinsik yang membangun karya sastra itu sendiri. Kemudian melakukan
analisa terhadap unsur-unsur tersebut, serta memahami bagaimana
hubungan setiap elemen dalam rangka menciptakan karya sastra tersebut.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan analisis tidak harus meliputi
keseluruhan aspek yang terkandung dalam suatu cipta sastra. Dalam hal ini
dapat dibatasi dengan analisis gaya bahasa, citraan dan sebagainya. kegiatan
apresiasi melalu pendekatan analitis ini dianggap sebagai suatu kerja yang
bersifat saintifik. Artinya dalam pendekatan ini, diharuskan menggunakan
landasan teori tertentu, bersikap objektif, dan harus mewujudkan hasil
analisis yang tepat, sistematis, dan diakui kebenaranya oleh umum.
Contoh apresiasi puisi melalui pendekatan analitis bisa dipahami
dengan menganalisa penggalan puisi prologue kara Sapardi Djoko
Darmono. Analisis kita bisa dibatasi berupa citraan dan gaya bahasa saja
sebagai berikut:

Prologue
Masih terdengar sampai di sini
duka-Mu Abadi. Malam pun sesaat terhenti
sewaktu dingin pun terdiam, di luar
langit yang membayang samar.
Kueja setia, semua pun yang sempat tiba
sehabis menempuh ladang Qain dan bukit Golgota
sehabis mencecap beribu kata, di sini
di rongga-rongga yang mengecil ini.
Kusapa duka-Mu jua, yang dahulu
yang meniupkan zarah ruang dan waktu
yang capai menyusun Huruf. Dan terbaca:
sepi manusia, jelaga.

3
Citraan:
Dalam puisi tersebut Sapardi menggunakan jenis imaji citra auditif
yang dapat dibuktikan dengan adanya kata terdengar yang berarti
melibatkan panca indra pendengaran pada baris pertama. Baris keempat
pada bait pertama juga membuktikan bahwa penyair menggunakan imaji
visual yang berbunyi di luar langit yang membayang samar. Hal ini berarti
pengarang mengetahui bahwa di luar terdapat langit yang membayang
samar karena adanya indra pengelihatan. Tidak hanya itu, Sapardi juga
menggunakan imaji citra pencecap. Hal ini dapat kita lihat pada baris
ketujuh yang berbunyi sehabis mencecap beribu kata, di sini. Artinya
menggambarkan dalam puisi mengucap beribu kata yang dimaksud dalam
puisi. Secara umum imaji yang digunakan adalah imaji perasaan yang
melibatkan indra pencecap, pengelihatan, pendengaran. Sapardi sangat
piawai dalam memilih dan menggunakan kata-kata tertentu untuk mewakili
perasaannya sehingga pembaca larut dalam puisi ini.
Gaya bahasa:
Dalam puisi ini, Sapardi seringkali menggunakan majas personifikasi.
Baris pertama masih terdengar sampai di sini dukaMu abadi. Hal itu
menunjukkan kata dukaMu seolah-olah hidup dan dapat mengeluarkan suara
sehingga dapat didengar. Begitu pula dengan baris kedua malampun sesaat
terhenti sewaktu dingin pun terdiam, kata malam dan dingin seolah-olah
sesuatu yang hidup, padahal kata malam merupakan keterangan, dan dingin
adalah kata sifat.

2.2 Apresiasi Puisi Melalui Pendekatan Historis


Pendekatan historis adalah pendekatan yang menekankan pada
pemahaman tentang biografi pengarang, latar belakang pada peristiwa kesejarahan
yang melatarbelakangi masa-masa terwujudnya cipta sastra yang dibaca, serta
bagaimana perkembangan kehidupan penciptaan maupun kehidupan sastra itu
sendiri pada umumnya dari zaman ke zaman.

4
Prinsip dasar yang melatarbelakangi pendekatan ini adalah anggapan
bahwa cipta sastra bagaimanapun juga merupakan bagian dari zamannya. Selain
itu, pemhaman terhadap biografi pengarang juga sangat penting dalam upaya
memahami kandungan makna dalam suatu cipta sastra. Sebagai contoh pada puisi
Taufik Ismail dengan judul Nasihat-nasihat Kecil Orang Tua Pada Anaknya
Berangkat Dewasa.

NASIHAT-NASIHAT KECIL ORANG TUA PADA ANAKNYA


BERANGKAT DEWASA.

Jika adalah yang harus kaulakukan

Ialah menyampaikan kebenaran

Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan

Ialah yang bernama keyakinan

Jika adalah yang harus kau tumbangkan

Ialah segala pohon-pohon kezaliman

Jika adalah orang yang harus kauagungkan

Ialah hanya Rasul Tuhan

Jika adalah kesempatan memilih mati

Ialah syahid di jalan Ilahi

Dalam hal ini, peristiwa yang melatar belakangi terciptanya puisi nasihat-nasihat
kecil orang tua pada anaknya berangkat dewasa adalah perjuangan mahasiswa dan
pelajar yang menginginkan agar kabinet dirombak. Peristiwa tersebut dimulai pada
tanggal 10 Januari. Namun tiada hasil, uang diganti, bensin dinaikkan harganya, ongkus
bus kota dinaikkan. Kabinet Dwikora yang disinyalir mempunyai menteri-menteri yang
terlibat dalam gestapu tidak diganti dengan kabinet yang anti gestapu, namun justru
memasukkan menteri-menteri gestapu lebih banyak lagi. Hingga pelantikan, mahasiswa
bergerak, demonstrasi dilakukan dengan aksi pengempesan ban mobil seluruh kota
sehingga lalu lintas lumpuh. Para mahasiswa dan pelajar duduk di tengah jalan. Menteri-

5
menteri yang dilantik tidak dapat melewati sehingga harus dijemput menggunakan
helikopter. Latar belakang seperti inilah yang digunakan untuk mengapresiasi puisi
enggunakan pendekatan historis. Menilik kembali peristiwa yang menjadikan sebuah
karya sastra diciptakan

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berbagai ragam pendekatan digunakan. Pada pendekatan analitis
mengkaji karya sastra melalui gagasan dan unsur-unsur intrinsik yang
terdapat di dalam karya sastra tersebut secara utuh. namun, unsur-unsur
bisa dibatasi sehingga tidak semua unsur-unsur yang terdapat di dalam
karya tersebut harus dikaji.

Sebaliknya apresiasi puisi melalui pendekatan historis dengan


melihat latar belakang dari karya sastra. Peristiwa dalam kehidupan
penyair hingga menciptakan karya sastra tersebut. selain itu biografi
penyair menjadi penting dalam upaya memahami kandungan makna dalam
suatu karya sastra. Sehingga pendekatan historis dapat disimpulkan juga
sebagai pendekatan kesejarahan dari karya dan penyairnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Rosidi, Ajip. 2013. Ikhtisar Sejarah Sastera Indonesia. Cetakan pertama.


Bandung: 2013.

Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Cetakan kesembilan.


Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Anda mungkin juga menyukai