Seni tari adalah salah satu seni pertunjukan yang menggunakan gerakan tubuh
secara berirama diiringi dengan tempo yang tertata.
Jadi, bisa disimpulkan jika pagelaran seni tari adalah sebuah kegiatan yang
mempertunjukkan gerakan tubuh berirama (tari) kepada masyarakat luas pada
tempat tertentu.
2. Seni Rupa
Seni rupa diperlukan sebagai properti atau penataan setting panggung. Properti
adalah semua jenis peralatan yang dibutuhkan untuk digunakan dalam pergelaran
tari, baik itu dipegang atau dipakai oleh penari.
3. Tata Busana
Tata busana atau kostum adalah semua yang dipakai penari di atas panggung dari
ujung rambut sampai ujung kaki. Kostum digolongkan menjadi lima bagian, yaitu
pakaian dasar, pakaian kaki, pakaian tubuh, pakaian kepala, dan aksesoris.
5. Tata Rias
Tata rias digunakan untuk rias tari. Tata rias pada tari berfungsi untuk mempertegas
karakter tari yang dibawakan oleh penari.
6. Tata Lampu
Tata lampu sebai setting panggung berfungsi untuk memberikan penerangan pada
penari di atas panggung. Tidak hanya itu, keberadaan tata lampu juga berfungsi
untuk menghidupkan suasana seni tari yang ditampilkan.
7. Tata Suara
Pengaturan tata suara terkait dengan bunyi atau volume dalam sebuah pertunjukan,
sehingga penari dan penonton dapat mendengar dengan jelas lagu yang digunakan
sebagai pengiring tari.
1. Tenaga
Pengaturan tenaga yang kurang baik akan membuat penari kelelahan sehingga
kehilangan keseimbangan. Untuk tarian yang banyak menggunakan gerak cepat,
seperti loncat, maka membutuhkan tenaga yang tidak sedikit.
2. Ruang
Pengertian ruang di dalam tari bisa dilihat dari dua sisi, yaitu: ruang pentas tempat
terjadinya aktivitas menari dan ruang gerak yang dihasilkan karena gerakan dari
properti dan kostum penari.
3. Waktu
4. Pola Lantai
Pola lantai adalah teknik perpindahan tempat dan arah hadap. Saat penari
berpindah tempat, penari akan membentuk garis imajiner di atas lantai pentas. Garis
imajiner yang terbentuk bisa berupa lingkaran, garis lengkung, garis lurus mendatar,
garis lurus vertikal atau diagonal.
1. Tim Produksi
Tim Produksi ini dipimpin oleh pimpinan produksi yang bertugas mengorganisir
pementasan suatu seni pertunjukan. Pimpinan produksi membawahi beberapa
anggota, seperti:
2. Sekretaris produksi
Orang yang bertanggungjawab dalam membukkukan dan mencatat semua kegiatan
yang berhubungan dengan produksi seni pertunjukan.
3. Bendahara
Orang yang bertanggung jawab dalam hal keuangan.
4. Seksi Dokumentasi
Orang yang bertanggung jawab atas dokumentasi kegiatan.
5. Seksi Publikasi
Orang yang bertanggung jawab dengan segala hal yang berhubungan dengan
kegiatan promosi/ publikasi kepa masyarakat yang dituju.
6. Seksi Pendanaan
Orang yang bertanggung jawab terhadap penyediaan dana yang dibutuhkan dalam
proses dan pelaksanaan pementasan seni pertunjukkan.
7. Tiketing
Orang yang bertanggung jawab atas penjualan danpembelian kartcis pertunjukkan.
8. House Manager
Orang bertugas mengemban pelayanan publik serta bertanggung jawab terhadap
pimpinan produksi dalam layanan staf dan layanan publik.
9. Keamanan
Orang yang bertanggung jawab terhadap sistem keamanan pertunjukkan.
10. Akomodasi
Orang yang bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan
akomodasi setiap proses pelaksanaan penyelenggaraan pertunjukan.
11. Konsumsi
Orang yang bertanggung jawab terhadap urusan konsumsi (pemain, tim, dan
penonton).
12. Transportasi
Orang yang bertanggung jawab terhadap urusan penyediaan transportasi.
Kritik Tari
Kritik adalah kegiatan memberi apresiasi atau penghargaan terhadap sebuah karya
seni tari dengan tujuan evaluasi apresiasi agar pertunjukan lebih kreatif dan inofatif.
Adapun kritik tari terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Kritik Jurnalistik
Kritik yang ditulis untuk pembaca surat kabar/majalah yang tujuannya untuk
memberikan informasi tentang berbagai peristiwa dalam dunia berkesenian.
2. Kritik Akademis
Kritik akademis adalah yang diterapkan dalam suatu lembaga pendidikan
berkesenian. Tujuannya yaitu mengembangkan bakat dan potensi estetis siswa.
3. Kritik Ilmiah
Melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam dan sistematis
menggunakan metode. Tujuannya untuk menyempurnakan dan mencari nilai karya
seni yang sebenar-benarnya ditentukan oleh orang berpengalaman.
4. Kritik Populer
Ditulis oleh sebagian besar penulis yang tidak menuntut keahlian kritis (masyarakat).
2. Destruktif
Adalah kritik yang berisi ulasan/tanggapan yang memiliki kecenderungan bersifat
pesismis negatif dan seringkali menjatuhkan semangat seniman pembuatnya.