Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BATIK BANTEN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Mulok

Guru : Muhammad Panji Waskita, S.H

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. Alif Badawi
2. Aulia Nur Fitri
3. Dela Melina
4. Elisa Lestari
5. Siti Riska
6. Sevila Fitriaini
7. Lintang Janah
8. Nofitri Haerani
9. Irma Erviana

Kelas : X MPLB 4

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


NEGERI 5 KOTA SERANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
Makalah ini berjudul “BATIK BANTEN” yang membahas tentang batik banten.
Makalah ini berisikan tentang ulasan mengenai batik Banten, mulai dari sejarah batik
banten hingga cara melestarikan batik Banten.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dan mendidik untuk perbaikan selanjutnya. Walaupun demikian penulis tetap
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya. Terima kasih.

Serang, Agustus 2022

Penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang telah diwariskan selama
berabad-abad. Batik Indonesia pun telah mendapat pengakuan dan hak paten dari
UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia. Di Indonesia terdapat berbagai corak batik
sesuai dengan kekhasan wilayah masing-masing. Salah satu corak batik Indonesia
berasal dari wilayah banten atau yang dikenal dengan sebutan batik banten.
Batik banten memiliki identitas tell story (motif bercerita) meiliki khas tersendiri.
Beberapa motif batik diambil dari benda-benda sejarah (artefak), gerabah, dan nama-
nama panembahan kerajaan Banten seperti Aryamandalika, Sakingking, dan lain
sebagainya. Pada setiap batik banten mengandung warna abu-abu yang mencerminkan
daerah Banten.
Kini batik banten justru kurang familiar ditelinga masyarakat Indonesia
disbanding batik dari daerah lainnya. Kepopuleran batik banten kian menyusut dengan
adanya globalisasi, serta pemahaman dan pengetahuan masyarakat yang kurang. Kami
pun menyusun makalah ini bertujuan untuk mengenal serta memahami secara mendalam
tentang sejarah dan keragaman batik banten. Tugas mempopulerkan batik banten
merupakan kewajiban kita semua, khususnya masyarakat banten, agar suatu hari nanti
anak cucu kita akan memahami serta menjaga kelestarian batik banten sebagai salah satu
warisan budaya yang tak lekang dimakan zaman.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bantik Banten dan sejarah singkat Batik Banten?
2. Apa alat, bahan serta cara membuat Batik Banten?
3. Apa perbedaan dan ciri khas Batik Banten dengan batik jenis lainnya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bantik Banten dan sejarah singkat Batik Banten
2. Untuk mengetahui alat, bahan serta cara membuat Batik Banten
3. Untuk mengetahui perbedaan dan ciri khas Batik Banten dengan batik jenis lainnya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Sejarah Singkat Batik Banten


 Batik banten adalah batik yang berasal dari Provinsi Banten. Pada masa lalu banten
merupakan pusat kerajaan pemerintah islam Kesultanan Banten yang telah mewarisi
berbagai benda-benda kuno yang mempunyai ragam khas dan unik. Dari
peninggalan tersebut masyarakat banten terinspirasi untuk membuat batik khas
dengan corak banten. Batik ini kaya akan muatan filosofi yang mengandung arti
dalam setiap motif yang diambil dari toponim.
 Sejarah batik Banten : Sisa dari pusat kerajaan pemerintah Islam Kesultanan Banten
telah mewarisi berbagai benda-benda kuno yang mempunyai ragam khas dan unik.
Lewat warisan itu, masyarakat dapat mengukir karya-karya unggulan sebagai bekal
cipta anak cucu di tanah Banten.
Berbagai kajian pemanfaatan ragam hias khas Banten telah ditransformasikan dan
didesain ke dalam media kain katun dan sutra yang disebut batik Banten. Batik
Banten ini motifnya memiliki cerita, memuat keagungan makna, dan mengalahkan
kelembutan sutra. Batik ini kaya akan filosofi yang mengandung arti dalam setiap
motif yang diambil dari toponim. Inilah tatanan aset yang menjadi ciri khas batik
Banten tersebut. Batik banten itu telah masuk di kancah internasional, bukan karena
bentuk dan tatanananya saja, melainkan juga karena ciri khas yang dimiliki.
Sejak dipatenkan tahun 2003, batik Banten telah mengalami proses panjang
hingga akhirnya diakui di seluruh dunia. Batik Banten dipatenkan setelah ada
kajian di Malaysia dan Singapore yang diikuti
62 negara di dunia. Batik Banten mendapatkan predikat terbaik se-dunia. Setelah
ada himbauan pada 5 juni hari batik sedunia, Banten menjadi batik pertama yang
punya hak paten di UNESCO.
Batik Banten memiliki identitas tell story (motifnya bercerita) memilki khas
tersendiri ketimbang batik lain. Beberapa motifnya diadopsi dari benda-benda
sejarah (artefak). Di setiap motif terdapat warna abu-abu yang konon menjadi
cermin Banten. Semua batiknya mengandung muatan filosofi.
Batik Banten memilki ciri yang khas dan unik karena di samping setiap motifnya
bercerita sejarah, juga berasal dari benda-benda peninggalan seperti gerabah dan
nama-nama penembahan kerajaan Banten seperti Aryamandalika, Sakingking, dan
lain-lain.
B. Bahan alat dan teknik dalam seni membatik ( khusnya dibantan)
 Alat Membuat Batik, yakni:
1. Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)

2. Canting sebagai alat pembentuk motif,

3. Gawangan (tempat untuk menyampirkan kain)

4. lilin (malam) yang dicairkan

5. Panci dan kompor kecil untuk memanaskan

6. Larutan pewarna

 Tahapan membatik
Ada beberapa tahapan untuk membuat batik, yakni:
1. Langkah pertama membuat desain batik pada kain mori atau disebut molani.
Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
2. Setelah selesai membuat motif selanjutnya melukis dengan lilin malam
menggunakan canting dengan mengikuti pola.
3. Tahap selanjutnya menutup dengan lilin malam pada bagian-bagian yang akan
tetap berwarna putih. Canting pada bagian halus atau untuk bagian berukuran
besar.
4. Proses pewarnaan pertama pada bagian yang ditutup oleh lilin dengan
mencelupkan kain pada warna
5. Setelah dicelupkan, kain di jemur dan dikeringkan.
6. Setelah kering kembali melakukan proses pembatikan yangitu melukis dengan
lilin malam. Itu memakai canting buat menutup bagian yang akan tetap
dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
7. Selanjutnya proses pencelupan warna yang kedua.
8. Selanjutnya menghilangkan lilin malam dari kain dengan cara meletakkan kain
tersebut dengan air panas di atas tungku.
9. Setelah bersih dari lilin dan kering, kembali proses pembatikan dengan
penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan
kedua.
10. Proses membuka dan menutup lilin malam dilakukan berulang kali.
11. Proses selanjutnya nglorot, kain yang telah berubah warna direbus air panas.
Tujuannya menghilangkan lapisan lilin dan motif terlihat jelas.
12. Proses terakhir mencuci kain batik mengeringkan dengan menjemurnya
sebelum dapat digunakan dan dipakai.
Beberapa contoh motif banteik Banten antara lain sebagai berikut:
1. Motif Sabakingking

Motif dasar berupa segi empat dengan tumpulan dan sisi-sisinya yang berbulu,
diberi variasi 3 warna, motif dasar berwarna coklat, variasi warna motif pada
daun bersegi empat berwarna biru dengan dasar kain berwarna krem dan booh
(motif batik yang berjajar dan berukuran lebih kecil dari motif utama di sisi-sisi
bawah, atas, samping kiri dan kanan kain batik (lihat keterangan gambar di
lampiran) tumpal bergerigi warna coklat tua. Nama Sabakingkingdiambil dari
nama gelar Panembahan Sultan Maulana Hasanudin, raja pertama kerajaan
Banten (1552-1570).
2. Motif Mandalikan

Motif dasar berupa belah ketupat dengan bentuk bunga berada di tengah-tengah
dalam sebuah bintang. Variasimotif
bintang dalam kontak rantai dan booh motif dasarnya bebentuk segi tiga
bergerigi berlapis tiga. Variasi warnamenggunakan tiga warna yaitu dasarnya
barwarna krem, pada motif bintangnya berwarna abu-abu, pada rantai dan booh
berwarna coklat tua. Nama Mandalikan diambil dari nama gelar bagi pangeran
Banten, yaitu Pangeran Mandalika.
3. Motif Srimanganti

Motif dasar berbentuk tumpal bergerigi ganda dan ceplok lingkaran serta
setengah bulatan dalam lingkaran.Variasi motif
berupa pigura berbentuk segi empat, pada sudut-sudutnya yang berbentuk
setengah lingkaran terdapat cecep dan booh dengan motif dasar segitiga daun.
Memiliki variasi warna coklat yang dominan. Nama Srimangantidiambil dari
nama ruang di keraton (Sri = Raja, Manganti = menanti) jadi yang dimaksud
yaitu pintu gerbang yangberatap yang menghubungkan keraton.
4. Motif Pasepen

Motif dasar persegi empat berbentuk


bunga dan lingkaran polos berjajar
empat buah. Motif dasar booh
berupatumpal. Variasi warna pada
motif dasar berwarna kuning muda,
pada dasar kain berwarna abu-abu,
dan booh berwarna biru.
Nama Pasepen diambil dari nama sebuah ruang di keraton tempat Sultan
bersemedi.
5. Motif Pejantre

Motif dasar berupa bunga cengkeh dalam lingkaran denagn variasi motif
bunga-bunga setengah lingkaran dari motif dasar. Variasi warnanya yaitu
warna dasar kain biru, merah dan pada booh berwarna merah tua.
NamaPejantren diambil dari nama pemukiman masyarkat Banten yang
berprofesi sebagai penenun.
C. Perbedaan dan Ciri Khas Batik Banten dengan Batik jenis lainnya.
Jika selama ini batik hanya dikenal berasal dari Solo, Yogyakarta, atau
Cirebon, kini terdapat pula di Banten. Banten memiliki keindahan motif dan corak
batik yang selama ini belum dikenal masyarakat luas.
Motif dan warna kain batik Banten yang unik berhasil memincut hati
masyarakat. Motif dari batik Banten dan tenun Baduy ini mempunyai filosofi-filosofi
tersendiri, dari sejarah yang terjadi di Banten. Sangat unik sehingga memacu
kekreativitas untuk menghasilkan karya desain busana yang lebih imajinatif, dan penuh
daya khayal.
Dengan motif dan warna yang unik dapat dibuat rancangan yang lebih girly dan
fun. Dari motif yang ada serta permainan warna yang cukup berani, membuat desain
terlihat berbeda. Keunikan batik Banten tampak pada warnanya.
Untuk batik Banten, lebih colorfull karena ada pengaruh budaya China
Benteng. Sedangkan batik Baduy susah mengubah warnanya, sebab hanya terdiri dari
hitam dan biru saja dan tidak ada modifikasi. Motif paku debus dan surosowan
merupakan motif batik Banten yang paling terkenal.
Batik banten memiliki tampilan warna yang sangat meriah, gabungan dari
warna-warna pastel yang berkesan ceria namun juga lembut. Sangat cocok dalam
menggambarkan karakter orang Banten yang memiliki semangat dan cita-cita tinggi,
karakter yang ekspresif namun tetap rendah hati. Paduan warna tersebut sangat
dipengaruhi oleh air tanah yang dalam proses pencelupan mereduksi warna-warna
terang menjadi warna pastel karena kandungan yang ada di dalamnya.
Masing masing motif batik tersebut juga diberikan nama nama khusus yang
diambil dari nama tempat, bangunan, maupun ruang dari situs Banten Lama dan juga
dari nama gelar di masa Kesultanan Banten.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dunia internasional menjulukinya ”The cloth style stories”, atau kain yang bisa
bercerita.
Julukan yang unik, juga amat menggoda. Tapi, alasannya jelas: di setiap warna
dan motif Batik Banten, selalu bercerita tentang sejarah Banten, utamanya pada masa
kejayaan Sultan Maulana Hassanudin.
Itulah ciri khas Batik Banten yang tak ada pada batik mana pun. Sampai-sampai
ada yang berani mengungkap: kalau ingin mempelajari sejarah Banten, kenali saja
batiknya.
Dibanding ”rekan-rekannya”, asal-usul batik ×Banten lebih banyak terlacak.
Bahkan, melalui Surat Keputusan Gubernur Banten, pada Oktober 2003, tentang
pembentukan panitia peneliti batik Banten, pembudidayaan batik langka ini terus
dilakukan.
Dan, bicara mengenai Batik Banten, sulit melepaskan diri dari sosok Uke
Kurniawan, mantan pejabat Dinas Pekerjaan Umum yang kini memfokuskan diri pada
pengembangan batik serta ragam hias tradisional Banten.
Uke bercerita. Tahun 2002, ia bersama Hasan M Ambary, arkeolog yang banyak
meneliti dan menulis tentang×Banten, melakukan penelitian di situs Banten Lama. Dari
situ, mereka menemukan sekitar 75 ragam hias artefak langka.
B. Keritik/Saran
Sepatutnya kita sebagai orang Indonesia khusunya warga masayarakat Banten,
harus berbangga diri akan kekayaan budaya yang kita miliki, dan berusaha
melestarikan budaya turun menurun ini dengan seksama.
Agar bisa segera memasyarakatkan ragam hias artefak tersebut, mereka
memilih media yang paling akrab dan paling mudah dipahami: batik. Maka, “lahirlah”
Batik Banten, dengan tampilan warna yang sangat meriah; gabungan dari warna-warna
pastel yang berkesan ceria namun lembut. Transformasi tersebut juga merupakan
upaya-upaya menghidupkan kembali seni hias×Banten yang telah hilang sejak abad ke-
17.
DAFTAR PUSTAKA

http://khoirurojiheruozi.blogspot.com/2014/08/makalah-sejarah-batik-banten-batik.html
https://rujukata.blogspot.com/2017/08/makalah-batik-banten.html
http://repository.uinbanten.ac.id/4355/3/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai