Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL OBSERVASI

FILOSOFI DAN KONSEP ETNOMATEMATIKA PADA BATIK BANTEN

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Etnomatematika

Dosen Pengampu : Jaka Wijaya Kusuma, M.Pd

Disusun Oleh :

Devina Urfa Fitrianti 13011900014


Febriliati 13011900012
Registiani Awaliyah 13011900011

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BINA BANGSA

2022
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Bapak Asep, Batik Banten berasal dari Artefak (pecahan
biji atau keramik) yang sudah ratusan tahun di Banten. Artefak yaitu
pemecahan keramik yang sudah ada seratus tahun lalu yang diteruskan
kepada generasi anak. 75 ragam Motif Batik Banten yang dipecah dan
akan menghasilkan banyak sekali Motif Batik Banten yang telah
dikumpulkan oleh Prof. Dr. Hambali yang telah bekerja sama dengan
Arkeologi Nasional dari Universitas Indonesia.

Batik Banten memiliki ciri khas tersendiri, pada tiap Batik Banten
memiliki filosofi satu-satunya di Indonesia. 37 Provinsi di Indonesia
memiliki Batik, tetapi hanya ada di Banten yang motif Batik-nya memiliki
filosofi.

Pada tanggal 2 Oktober di Indonesia diperingati Hari Batik


Nasional. Arti dari Batik menurut Asep, kain yang bergambar memakai
lilin malam dan menggunakan canting untuk menulis motif. Ada 3 jenis
batik, yaitu : Batik Tulis, Batik Cap dan Batik Kombinasi (Tulis dan Cap).
Ada beberapa kain yang digunakan untuk membatik yaitu Kain Putih
Katun Primisma dan Kain Katun Prima. Ada bebarapa pewarna yang
digunakan untuk kain Batik yaitu, Napthol, Indigusol, Prosen dan
Remaxon.
Cara pembuatan pada Batik Banten, yaitu: Siapkan lilin putih 5 kilogram,
getah pinus 3kg, getah damar 1 kg. Lalu panaskan lilin tersebut seama 1
jam dan aduk, tidak menggunakan air, kemudian dinginkan agar
1
mengerasSiapkan minyak nabati, sayur, dan minyak hewan sekitar 1
2
liter. Siapkan kain putih katun primisma atau kain katun prima.
Selanjutnya tahap penulisan dengan menggunaka caning untuk
menggambar motif batik. Setelah tahap penulisan dilanjut dengan tahap
pewarnaan batik, pewarna yang digunakan yaitu warna naptop, indigusol,
proson dan remason. Kemudian ada tahap penjemuran setelah tahap
pewarnaan selama 2 jam . Lalu tahap terakhir yaitu pelepasan lilin malam
pada kain katun dengan cara menyelubkan kain kedalam air yang sudah
diberi garam pada sebelumnya sebanyak 4 kali celupan, dan diamkan
selama 1 jam untuk melakukan pelorotan (menghilangkan lilin malam).

Etnomatematika yaitu suatu kebudayaan yang berhubungan dengan


matematika. Dengan kata lain, Etnomatematika mengkaji budaya yang
sudah ada dengan konsep matematis. Dari penelitian ini yang didapat ada
3 Motif Batik Banten yang akan kita bahas dalam Laporan ini. Ada 3
Motif Batik Banten, yang pertama yaitu Motif Kejayaan adalah nama tata
kota Kesultanan, bangunan gedung istana tempat tinggal Sultan. Yang
kedua yaitu Motif Kasunyatan adalah nama tempat tinggal perkampungan
orang-orang suci di lingkungan Kesultanan Banten. Kemudian yang ketiga
yaitu Motif Pangendelan Abang adalah nama tempat penyaringan air
bersih pintu pertama di lingkungan Kesultanan Banten.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah Batik Banten Yang Ada Diindonesia?
2. Bagaimana Proses Perkembangan Batik Banten Yang Ada Diindonesia?
3. Adakah Kaitan Motif Batik Banten Dengan Etnomatika?
4. Bagaimana Proses Pembuatan Batik Banten?
5. Ada Berapa Jenis-Jenis Batik Banten Yang Ada Diindonesia?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Sejarah Batik Banten Yang Ada
Diindonesia!
2. Untuk Bagaimana Proses Perkembangan Batik Banten Yang Ada
Diindonesia?
3. Untuk Mengetahui Kaitan Motif Batik Banten Dengan Etnomatika?
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Proses Pembuatan Batik Banten?
5. Untuk Mengetahui Ada Berapa Jenis-Jenis Batik Banten Yang Ada
Diindonesia?
D. METODE OBSERVASI
Pada observasi di Sentra Batik Banten ini kami menggunakan 2
(dua) pendekatan metode yaitu metode observasi dan metode wawancara.
E. WAKTU OBSERVASI
Observasi di Sentra Batik Banten ini dilakukan pada:
Hari, tanggal : Kamis, 17 November 2022
Waktu : 10.00 s/d selesai
Tempat : Sentra Batik Banten
Alamat : Jl. Bhayangkara No.5. Kubil, Cipocok Jaya Kec.
Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten 42121
Narasumber : Bapak Asep
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH BATIK BANTEN


Menurut Bapak Asep, Batik Banten berasal dari Artefak (pecahan
biji atau keramik) yang sudah ratusan tahun di Banten. Artefak yaitu
pemecahan keramik yang sudah ada seratus tahun lalu yang diteruskan
kepada generasi anak. 75 ragam Motif Batik Banten yang dipecah dan
akan menghasilkan banyak sekali Motif Batik Banten yang telah
dikumpulkan oleh Prof. Dr. Hambali yang telah bekerja sama dengan
Arkeologi Nasional dari Universitas Indonesia.

Batik Banten memiliki ciri khas tersendiri, pada tiap Batik Banten
memiliki filosofi satu-satunya di Indonesia. 37 Provinsi di Indonesia
memiliki Batik, tetapi hanya ada di Banten yang motif Batik-nya memiliki
filosofi.

Pada tanggal 2 Oktober di Indonesia diperingati Hari Batik


Nasional. Arti dari Batik menurut Asep, kain yang bergambar memakai
lilin malam dan menggunakan canting untuk menulis motif.

B. JENIS-JENIS BATIK BANTEN


Ada 3 jenis batik, yaitu : Batik Tulis, Batik Cap dan Batik
Kombinasi (Tulis dan Cap). Ada beberapa kain yang digunakan untuk
membatik yaitu Kain Putih Katun Primisma dan Kain Katun Prima. Ada
bebarapa pewarna yang digunakan untuk kain Batik yaitu, Napthol,
Indigusol, Prosen dan Remaxon.
C. CARA PEMBUATAN BATIK BANTEN
D. ETNOMATEMATIKA PADA BATIK BANTEN
1. MOTIF BATIK KEJAYAAN
2. MOTIF BATIK KASUNYATAN
3. MOTIF BATIK PANGENDELAN ABANG
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN
C. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai