SKRIPSI
Diajukan sebagai salahsatu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Pada SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Insan
Cendekia Medika Jombang
Oleh :
FEBRILIATI
163220051
vii
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Nama : FEBRILIATI
Nim : 163220051
dengan Self Care Behavior Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di wilayah kerja
Puskesmas Sidokerto Kabupaten Magetan”, adalah bukan Skripsi orang lain, baik
disebutkan sumbernya.
FEBRILIATI
163220051
vii
PERSETUJUAN SKRIPSI
Oleh :
Endang Y., S.kep., Ns., M.Kes Agustina M., S.Kep., Ns., M. Kes
NIK. 04.08.119 NIK. 01.13.700
Mengetahui,
vii
RIWAYAT HIDUP
1977. Penulis merupakan Putri ketujuh dari Bapak H.Dulah maksiud dan Ibu Hj
Ngaisah.
Pada tahun 2008 penulis lulus dari SD Banjarwinangun 1, pada tahun 1989
penulis lulus dari SMP Muhamadiyah 1 Kebumen, pada tahun 1992 penulis lulus
dari SPK Pemda Subang, pada tahun 1997, AKPER Jakarta 1 pada tahun 2005.
program S1 Keperawtan dari lima pilihan program studi yang ada di STIKes
ICMe Jombang.
FEBRILIATI
vii
MOTTO
Lakukan yang terbaik, hingga ku tak bisa menyalahkan diri sendiri atas
ixii
PERSEMBAHAN
terselesaikan, serta saya haturkan shalawat dan salam kepada Nabi besar
2. Kepada Suami dan Anak- anakku Tercinta yang senantiasa memberikan kasih
anggota,.( Endang Y., S.Kep., Ns., M.Kes. Agustina. M., S.Kep,. Ns.,
perjalananku.
6. Ruang BP dan UGD Puskesmas Sidokerto yang telah berbaik hati, pengertian
Magetan, 2018
Peneliti
FEBRILIATI
ix
30
31
LEMBAR PENGESAHAN
Ditetapkan di : Jombang
Pada tanggal : 13 April 2018
31
32
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya yang tak terhingga sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan proposal Penelitian dengan judul ”Hubungan
Dukungan Keluarga dengan self care behavior Penderita Diabetes millitus tipe 2
di Puskesmas Sidokerto” Selama penyusunan proposal ini kami banyak mendapat
bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Kami mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. H. Imam Fathoni, SKM,MM, Selaku ketua STIKES Insan Cendekia Medika
Jombang yang telah memberikan ijin, kesempatan dan pengarahan kepada
penulis sehingga proposal ini terselesaikan.
2. Ketua program studi pendidikan STIKES Insan Cendekia Medika Jombang
yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti dan menyelesaikan
proposal ini.
3. Kepala Puskesmas Sidokerto Kabupaten Magetan yang telah memberikan
kesempatan untuk melakukan penelitian.
4. Endang Y., S.Kep., Ns., M.Kes Selaku pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan arahan
dalam menyelesaikan penyusunan proposal ini.
5. Agustina M., S.Kep., Ns., M.Kes Selaku pembimbing II yang tanpa lelah
memberikan nasehat dan bimbingan dalam penyusunan proposal ini.
6. Suami dan Anak-anak tercinta yang selalu memberikan semangat dan
dukungan dalam penyusunan proposal ini
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam proposal ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari sempurna, sehingga kami berharap adanya saran dan
kritik yang bersifat membangun. Besar harapan kami semoga proposal ini dapat
menambah wawasan dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Jombang, 29 Januari 2018
Peneliti
32
33
ABSTRAK
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF CARE
BEHAVIOR PENDERITA DIBETES MILLITUS TIPE 2
(Studi di puskesmas Sidokerto Kecamatan Sidorejo Kabupaten Magetan
Jawa Timur)
Oleh:
FEBRILIATI
Diabetes mellitus (DM) tipe 2 di sebagaian besar negara telah berkembang
akibat perubahan budaya dan sosial yang cepat, populasi penuaan yang semakin
meningkat, peningkatan urbanisasi, perubahan pola makan, Diabetes mellitus tipe
2 merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan jangka panjang
sehingga memerlukan pengelolaan perawatan mandiri (self care) dan dukungan
dari keluarga untuk mencegah komplikasi akut dan kronis. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan self care behavior
penderita diabetes mellitus tipe 2.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan
cross sectional dan pengambilan sampel dengan simple random sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 30 orang. Hasil pengolahan data dengan korelasi
pearson didapatkan nilai r = 0.950 dan p = 0,001.
Hasil analisis dari data diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang singnifikan antara dukungan keluarga dengan self care behavior penderita
diabetes mellitus tipe 2. Hubungan berpola positif yang artinya semkin baik
dukungan keluarga yang diberikan maka semakin baik self care behavior
penderita DM tipe 2.
Kesimpula penelitian ini,ada hubungan antara dukungan keluarga dengan
self care behavior pada penderita diabetes millitus tipe 2 di puskesmas sidokerto
Kecamatan Sidorejo Kabupaten Magetan.
kata kunci : Diabetes mellitus tipe 2, dukungan keluarga, self care behavior.
33
34
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF FAMILLY SUPPORT WITH SELF CARE
BEHAVIOR OF PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS LEVEL 2
(Study at Sidokerto Community Helath Centre Distric Magetan)
By:
FEBRILIATI
Diabetes mellitus level 2 in most country has grown y changes in the
culture and social fast, ageing population increasingly increased, an increase i
urbanization occurs, change diet, diabetes mellitus level 2 is a chronic disease that
requires treatment management independent ( self care ) and the support of family
to prevent complications acutely and cronic.
This study aims to determine the support of family with self care behavior
people with dibetes mellitus level 2. This study is the research analitik correlation
with the approach cross sectional and a sampel with simple random sampling wth
the number of sample as much as 30 people. The results of the processing data
with correlation pearson astablished value r= 0.0950 and p= 0,00.
The result of the analysis of the data on can be concluded that there is a
significant between the support of family with self care behavior people with
diabetes mellitus level 2. The relationship is positive that is getting better support
the family given the more good self care behavior people with diabetes mellitus
level 2.
The conclusion of this study, there is a relationship between family
support with self care behavior in diabetics millitus type 2 in puskesmas sidokerto
Sidorejo District Magetan.
Key word: Diabetes mellitus level 2, the support of family, self behavior.
34
35
DAFTAR ISI
35
36
36
37
DAFTAR TABEL
37
38
DAFTAR GAMBAR
38
39
DAFTAR LAMPIRAN
39
40
Daftar Lambang
% : Persentase
P : Tingkat signifikansi
α : Tingkat kemaknaan
& : Dan
- : Sampai dengan
= : Sama dengan
Daftar Singkatan
DM : Diabetes Mellitus
40
41
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
memmbutuhkanperawatanjamngkapanjangsehinggamemerlukanpengelolaanperaw
dandukungandarikeluargauntukmencegahkomplikasiakutdankronis.
Kurangnyadukungankeluargabagipenderita diabetes
tersebutmengakibatkanIndinesiaberada di peringkatkeempatjumlahpenyandang
kasuspenyakitterbanyakpasienrawatjalanpadarumahsakitumumpemerintahtipe B
kasus ). Sepertihalnyapadarumahsakittipe B,
duabesarpenyakitterbanyakpasienrawatjalanpadarumahsakittipe C
di DinaskesehatanKabupatenMagetanjumlahpasienrawatjalandengankasus DM
orang, dan yang kasus DM tipe 2 sebanyak 150 orang padatahun 2017.
Dukungankeluargasertatemanmemilikiefekpositifterhadapkepatuhan diabetes
memilikigangguankogmitifdanseringbergantungpadaanggotakeluargauntukmemba
sangatberperandalamperubahanperilakuperawatandiri. Dukungansosialdankeluargasangat
DalamAini (2014).
Perilakuperawatandiri( self – care behavior )
perlukanberbagaimodifikasi diet
42
43
dangayahidupditambahdenganperankeluargadandukunganstafkesehatan,
gunauntukmenungkatkankepercayaandiri yang
DalamAini( 2013 ).
Tujuanperawatandiriadalahuntukmencapaipengontrolangulahdarahsecara optimal
sertamencegahterjadinyakomplikasi.Karenaperawatandirimemilikiperanpentingdal
Berdasarkanuraiandiatasmakapenelitiinginmengetahuihubungandukungankelu
wilayahkerjaPuskesmasSidokertoKabupatenMagetan.
1.2 Rumusanmasalah
DM tipe 2 di wilayahkerjaPuskesmasSidokertoKabupatenMagetantahun2017?
1.3 Tujuanpenelitian
1.3.1 Tujuanumum
pasien DM tipe 2 di
wilayahkerjaPuskesmasSidokertoKabupatenMagetantahun 2017.
1.3.2 Tujuankhusus
1. Mengidentifikasidukungankeluargapadapasien DM tipe 2 di
wilayahkerjaPuskesmasSidokerto
43
44
wilayahKerjaPuskesmasSidokerto
3. Menganalisishubungandukungankeluargadenganself care
1.4 Manfaat
1.4.1 Teoritis
Penelitianinidiharapkandapatmemberikansumbanganilmiahbagiilm
1.4.2 Praktis
Hasilpenelitianini di
harapkandapatmemberikanmanfaatbagimasyarakatkususnyapenderita DM,
yaitumenambahpengetahuandanketerampilandalammelakukanperawatanse
caramandiri ,
sertakeluargamaudanmampumendampingidalammembantuanggotakeluarg
untukmelakukanperawatansecaramandirisehinggatidakterjadiataumemina
mialisasikankomplikasi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
44
45
berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah
2.1.2. Penatalaksanaan
45
46
dkk,2005)
a. Edukasi
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-
46
47
pada pasien dengan terpai insulin (PERKENI, 2011; Smeltzer & Bare,
2001)
c. Latihan jasmani
arti latihan jasmani dilakukan secara terus menerus tanpa berhenti, otot-
otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur, gerak cepat dan lambat
lebih berat sacara bertahap dan bertahan dalam waktu tertentu. Latihan
d. Intervensi farmakologis
47
48
2.1.3. Komplikasi
toksik bagi otak bagi otak, sedangkan koma HHNK terjadi akibat
48
49
Pendekatan Keluarga.
keluarga
yang erat antara dokter dengan pihak pasien dan keluarganya. (Rifki,
potensi dirinya (Orem, 1991 dalam Aini, 2014). Self care menggambarkan
terbatas pada diri sendiri (Weik & Janice, 2007 dalam Aini, 2014)
factor) yang terdiri dari factor usia, jenis kelamin, status kesehatan,
51
52
c. Pemantauan (monitoring)
52
53
seseorang dan tim kesehatan yang akan menentukan obat yang harus
klinis lainnya.
glukosa darah tinggi atau rendah atau hari sakit akan meminta pasien
53
54
penuaan.
merokok, dan periksa mata, kaki dan pemeriksaan gigi secara teratur
54
55
kurang, maka komitmen untuk perawatan diri yang efektif juga sulit
memburuk.
status)
tua dengan diabetes dibandingkan pada orang dewasa tua yang sehat
55
56
c. Status psikososial
d. Depresi
56
57
e. Stress
timbale balik. Jika peristiwa besar dalam hidup dan kesibukan harian
57
58
(self care behavior) yang ada, khususnya diet dan olahraga (Weinger
yang lebih tua dengan diabetes dan beban dari pengeluaran terkait
dengan perawatan diabetes bisa tinggi. Selain itu, pada orang dewasa
dan stress. Pasien yang lebih tua banyak dari mereka yang pension
58
59
perawatan diri individual untuk pasien yang lebih tau, pendidik harus
h. Keterbatasan fisik
prevalensi tinggi cacat fisik. Orang dewasa yang lebih tua lebih
59
60
yakni :
a. Keluarga inti : terdiri dari suami, istri dan anak atau anak-anak
b. Keluarga conjugal : terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan
c. Keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan diatas keluarga
keluarga :
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosial
c. Fungsi reproduksi
60
61
d. Fungsi ekonomi
alokasi efektifnya.
perawatan kesehatan.
kedudukannya masing-masing,
61
62
terjadi selama masa hidup, dengan sifat dan tipe dukungan sosial
a. Dukungan informasional
b. Dukungan penilaian
62
63
penghargaan, perhatian.
c. Dukungan instrumental
d. Dukungan emosional
dan didengarkan.
a. Dimensi emosional/empati
63
64
mungkin terjadi.
b. Dimensi penghargaan
dimiliki.
64
65
kesehatannya.
c. Dimensi instrumental
status kesehatannya.
d. Dimensi informasi
dia akan menerima saran dan umpan balik tentang ide-ide dari
65
66
dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan
untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota
dari suami atau istri serta dukungan dari saudara kandung atau dukungan
(Friedman, 1998).
66
67
sakit dan dikalangan kaum tua, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi
atau tdak.
1. Faktor dari penerima dukungan dari orang lain jika tidak suka
ingin orang lain tahu bahwa dia membutuhkan bantuan. Beberapa orang
nyaman saat orang lain menolong, dan tidak tahu kenapa dia harus
meminta pertolongan.
67
68
tingkat self care pasien rawat jalan diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas
Kalirungkut Surabaya sudah cukup baik yaitu pada aktifitas self care
Namun pada pengukuran kadar gula darah dan perawatan kaki tingkat
dilaporkan bahwa pada masyarakat uran di india, status self care diet dan
68
69
BAB 3
69
70
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variable
yang satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin diteliti
sebagai berikut:
70
3.2 Hipotesis
Hi: ada hubungan Dukungan Keluarga dengan Self Care Behavior penederita
METODE PENELITIAN
4.2.1. Waktu
4.2.2. Tempat
Sidorejo..
32
4.3 Populasi, Sampel Dan sampling
4.3.1. Populasi
4.3.2. Sampel
4.3.3. Sampling
Identifikasi masalah
Penyusunan Proposal
Populasi
Semua penderita DM tipe 2 di Puskesmas Sidokerto
Pengelompokan
Gambar 4.1 Kerangka kerja Hubungan dukungan keluarga dengan self care behavior
45
35
(Alimul Aziz, 2009). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah self
Tabel 4.1Definisi operasional hubungan dukungan keluarga dengan self care behavior
operasio-nal data
1.Baik : 67-100%
ukup: 34-66%
3.Kurang: 0-33%
V Self 1 Kue o Penilaian hasil
ariable care Jumlah sioner rdinal dinyatakan positif dengan
dependen behavior 2 skor :
(terikat) yaitu Jenis Ya : 1
self care perilaku 3 Tidak : 0
behavior perawatan Jadwal Dinyatakan negatif
pasien mandiri dengan skor:
diabetes penderita Ya : 0
mellitus diabetes Tidak : 1
45
tipe 2 dalam hal Kategori
diet, 1.Baik : 67-100%
2. Cukup : 34-66%
3. Kuang : 0-33%
37
4.7.1. Instrumen
terdiri dari 2 kuesioner yaitu kuesioner untuk dukungan keluarga dan kuesioner
untuk self care behavior .Kuesioner dukungan keluarga diadopsi dari Hensarling
(2009). HDFSS mencakup dimensi emosional terdiri dari 8 item (pertanyaan nomor
4, 5, 6, 7, 15, 24, 27, 28), dimensi penghargaan 7 item (pertanyaan nomor 8, 10, 14,
18, 19, 20, 25), dimensi instrumental 7 item (pertanyaan nomor 9, 11, 16, 21, 22,
23, 29), dan dimensi informal 3 item (pertanyaan nomor 1, 2, 3). Jumlah total
Selalu : 4
Sering : 3
Jarang : 2 Tidak
pernah : 1
Selalu : 1
Sering : 2
Jarang : 3 Tidak
pernah : 4
45
Sedangkan untuk instrument self care behavior peneliti menggunakan
penjumlahan skor dari 10 item pertanyaan yang terdiri dari 5 pertanyaan positif dan
5 pertanyaan negatif. 38
c. Untuk pertanyaan
positif Ya:
1 Tidak : 0
d. Untuk pertanyaan
negatif : Ya :
0 Tidak : 1
menjadisampel penelitian;
2. Tahap penelitian
45
Setelah calon responden menyetujui untuk ikut penelitian, peneliti
nomor 12, 13, 17, dan 26.Keempat pertanyaan tersebut di keluarkan dari
cronbach 0,946).
1. Editing
kuisioner perlu disuting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada
data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan
45
wawancara ulang, maka kuisioner tersebut dikeluarkan (droup out)
( Notoatmojo,2010 ).
40
2. Coding
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding ini sangat
jawaban responden.
3. scoring
Selalu : 4
45
Sering : 3
Jarang : 2
Tidak pernah : 1
Selalu : 1
Sering : 2
Jarang : 3 41
Tidak pernah : 4
1. Baik : 67-100%
2. Cukup : 34-66%
3. Kuang : 0-33%
2) Pemberian skor untuk variabel self care behavior penderita DM tipe2 adalah :
a) Untuk pertanyaan
positif Ya: 1
Tidak : 0
b) Untuk pertanyaan
negatif : Ya : 0
Tidak :1
4. Tabulating
Data statistik perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan
45
inteprestasi hasil analisa. Merupakan kegiatan menyusun data dalam
bentuk tabel
42
a. Analisaunivariat
1) Dukungan keluarga
skala Likert, pada skala Likert disediakan empat alternatif jawaban dan
menjawab pernyataan :
Selalu : 4
45
Sering : 3
Jarang : 2
Tidak pernah : 1
Selalu : 1
Sering : 2
Jarang : 3 43
Tidak pernah : 4
berikut :
P = f/N x 100%
Keterangan :
P : Prosentase
(Budiarto, 2010)
a) Untuk pertanyaan
positif Ya: 1
Tidak : 0
45
Ya : 0
Tidak : 1
44
b. Analisa bivariat
menggunakan uji statistik rank Spearman dengan bantuan SPSS pada tingkat
keyakinan 95% (α = 0,05). Dengan kriteria penilaian jika ρ value < α maka H1
(hipotesa satu) diterima, artinya ada hubungan dukungan keluarga denga self
dukungan keluarga dengan self care behavior penderita diabetes militus tipe2
Jawa Timur.
45
4.11 Etika
penelitian
1. Informconcen(Lembar persetujuan)
2. Aninimity(Tanpa nama)
3. Confidentyality (Kerahasiaan)
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang hubungan dukungan
Desa di wilayah kerja Puskesmas Sidokerto. Hasil penelitian yang diperoleh untuk
selanjutnya akan dibahas dan disesuaikan dengan tujuan dan landasan teori.
45
Karakteristik responden berdasarkan umur terdiri dari umur
Dari tabel 5.1 dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah ( 30% ) dari
Sidorejo Kab. Magetan. Dari tabel 5.2 dapat diinterpretasikan bahwa sebagian
SMA/sederajat dan Perguruan Tinggi yang dapat dilihat pada tabel 5.3.
45
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan di
Puskesmas Sidokerto Kecamatan MSidorejo Kabupaten
Magetan.
No Pendidikan Frekuensi Presentase (%)
1 SD/MI 11 37
2 SMP 9 30
3 SMA/sederajat 8 27
4 Perguruan Tinggi 2 7
Jumlah 30 100
Sumber : Kuisioner dan data DM Tipe 2 di Puskesmas Sidokerto, Kec Sidorejo
Kab. Magetan Dari tabel 5.3 dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar
antara lain berkerja sebagai tani, ibu rumah tangga ( IRT ), karyawan
45
Pada bagian ini akan disajikan data tentang dukungan keluarga
dengan self care behavior ( diet ) penderita diabetes mellitus tipe 2. Selain
itu juga akan disajikan data hubungan dukungan keluarga dengan self care
Jumlah 30 100
pengobatan DM tipe 2.
45
Data tentang Self care behavior ( diet ) pada penderita DM tipe 2
menjadi Baik, Cukup dan Kueang. Adapun data Self care behavior (
Jumlah 30 100
Dari tabel 5.6 dapat diinterpretasikan bahwa hampir seluruhnya
3. Tabulasi silang antara dukungan keluarga dengan self car behavior (diet)
penderita DM tipe2.
45
Tabel 5.7 Tabulasi silang antara dukungan keluarga dengan self car
keluarga dengan self care behavior ( diet ) yang cukup, Dan dari 4
self care behavior ( diet ) yang kurang. Dari hasil pengujian statistik
kecil dari 0,05 ). Sehingga sesuai dengan kriteria bisa disimpulkan bahwa
45
H1 diterima yang artinya dukungan keluarga memiliki hubungan yang
5.2 Pembahasan
dukungan keluarga.
mellitus juga sejalan dengan tugas pokok keluarga menurut Jhonson &
Lenny (2010) yaitu pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya dan
45
orang yang paling dekat dengan responden sehingga ketika ada anggota
laki – laki sebanyak 17 orang ( 57%). Hal ini sejalan dengan penelitian
perempuan.
45
9orang(30%), SMA sebanyak 8 orang (27%), Perguruan tinggi sebanyak
2 orang (7%).
adalah Petani yaitu sebanyak 14 orang (47%), lainnya, Ibu rumah tangga
manajemen perawatan diri yang baik akan memiliki hasil yang baik pula.
45
Faktor yang dapat mempengaruhi self care diit behavior diantaranya
kesehatan.
keluarga ( 0,950 )dengan tingkat segnifikan( lebih kecil dari 0,05 ). Sehingga
keluarganya untuk membantu melakukan self care. Hal ini sejalan dengan
hasil penelitian Aini yusra (2011) yang menemukan adanya hubungan yang
45
Peneliti berasumsi bahwa adanya hubungan dukungan keluarga
dengan self care behavior penderita diabetes mellitus tipe 2 karena dengan
perhatikan dan keluarga turut serta dalam memberi dukungan baik secara
melakukan self care diit, dan kurangnya motivasi dari responden untuk
harus menilai apakah pasien atau anggota keluarga dapat membaca dan
45
pengetahuankurang tentangpenyakitdanpengobatannya, keterampilan
BAB 6
6.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dukungankeluargapadapasien DM Tipe 2 di
puskesmasSidokertoSebagianbesarbaik.
SidokertoKabupatenMagetan.
6.2 Saran
1. Bagiperawat
Disarankanbagiperawatkomunitasuntukmemberikan
makan
45
( jenis makanan, jumlah makanan dan kepatuhan jadwal makan ).
penderitadapatberbagipengalamandaninformasiantarasesamapenderita
2. Keluarga
diharapkanbagikeluargapasien DM Tipe 2
selalumemberikanmotivasidandukunganpositifkepadapasien DM Tipe 2
3. . Bagipenelitiselanjutnya
Penelititianinidapatdigunakansebagaidasaruntukmengembangka
Melakukanpenelitianselanjutnyadengandesainpenelitiankualitati
funtukmengidentifikasilebihdalamtentangdukungankeluargadanself care
behaviortanpadibatasiolehinstrumenini.
45
DAFTAR PUSTAKA
Guyton,A.C & Hall,J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9 terjemahan
oleh Irawati Setiawan,dkk. Jakarta:EGC
International Diabetes Federation. 2005. Panduan global untuk Diabetes Tipe 2
terjemahan oleh Dr. Benny Kurniawan. Brussel: International Diabetes
Federation
Jhonson,R & Leny,R. 2010. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha medika
Mansjoer,A,dkk. 2010. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Munshi,N.Medha. & Lipsitz,A.Lewis. 2007. Geriatric Diabetes. New york:
Informa healthcare
Notoadmojo,S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2011. Konsesus Pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB.PERKENI
Potter,P.A & Perry,A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep,Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC
60
45
61
45
ii