Anda di halaman 1dari 35

Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta


Pembelajaran

Dosen Pengampu :
Arik Aguk Wardoyo, S.Pd,. M.Pfis
Kendid Mahmudi, S.Pd,. M.Pfis
Dyah Ayu Puspitanigrum, S.E., M.Si

Disusun Oleh :
Jamalus Syamsi (180210204224)
Dewi Sri Puji L (180210204230)
Syaifa Humayun W (180210204251)
Nabila Faiqoh S (180210204261)
Gilang Arif Pratama (180210204285)
Zulfah Hunaini (180210204302)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Segala puja dan syukur bagi Allah SWT telah memberikan nikmat
kesehatan serta dilimpahkannya hidayah sehingga saya dapat merampungkan
penyusunan makalah tepat sesuai waktu yang telah ditentukan. Makalah
“Pengembangan Kurikulum Sekolah Berbasis Lingkungan Alam Sekitar” disusun
guna memenuhi tugas pengganti UTS mata kuliah Kapita Selekta Pembelajaran.
Penulis pun sadar bahwa susunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, penulis membutuhkan adanya kritikan, saran yang
dapat membangun sehingga penulis dapat menyusun makalah yang baik
kedepannya.
Penulis ucapkan terimakasih terhadap pihak yang telah mendukung dalam
merampungkan makalah ini baik secara langsung maupun tidak. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat serta dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

Bondowoso, 23 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan masalah......................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

1.4 Manfaat......................................................................................................3

BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................4

2.1 Pengertian dan Pengelolaan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup......4

2.1.1 Pengertian Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup..........................4

2.1.2 Pengelolaan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup.......................5

2.2 Tujuan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup.......................................6

2.3 Perencanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup..............................7

2.4 Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan........................................10

2.5 Pengawasan Kurikulum Berbasis Lingkungan........................................12

2.6 Evaluasi Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup...................................14

BAB III. PENUTUP..............................................................................................16

3.1 Kesimpulan..............................................................................................16

3.2 Saran........................................................................................................16

SOAL.....................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30

ii
iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum adalah bagian dari pendidikan dan merupakan aspek yang


sangat penting yang menentukan sukses tidaknya dan maju tidaknya
pendidikan. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Melihat urayan yang terdapat pada
undang-undang tersebut bahwa ada 2 hal yang dapat di jelaskan yaitu tentang
perencanaan dan pelaksanaan. Perencanaan meliputi isi, bahan pelajaran, dan
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan merupakan
implementasi dari kegiatan perencanaan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan kurikulum.

Kurikulum yang baik akan menciptakan sekolah yang bermutu. Sekolah


yang bermutu akan memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Pada era globalisasi seperti sekarang ini sangat diperlukan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti yang dikatakan oleh
Rusman bahwa perkembangan yang terkait dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi, masyarakat, berbangsa dan bernegara, maupun isu-isu di dalam
dan di luar negeri merupakan tantangan yang harus dipertimbangkan dalam
kurikulum.

Permasalahan pendidikan yang tejadi sekarang ini, maka munculah


program sekolah yang berbasis lingkungan atau lebih dikenal dengan istilah
Adiwiyata yang telah dilakukan sejak tahun 2006. Program Adiwiyata ini
merupakan kerjasama antara kementerian lingkungan hidup (KLH) dengan
kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) dalam upaya

1
2

pelestarian lingkungan hidup dengan cara mendorong terciptanya


pengetahuan dan warga sekolah yang peduli terhadap lingkungan.

Berdasarkan uraian tersebut penulis rasa perlu pembuatan makalah


tentang pengelolaan kurikulum. Dalam hal ini penulis mengambil judul
tentang “Pengembangan Kurikulum berbasis Lingkungan Alam Sekitar"

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Bagaimana Pengertian dan Pengelolaan Kurikulum Berbasis


Lingkungan ?

1.2.2 Apa Tujuan dari adanya Kurikulum Berbasis Lingkungan?

1.2.3 Bagaimana Perencanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan ?

1.2.4 Bagaimana Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan ?

1.2.5 Bagaimana Pengawasan Kurikulum Berbasis Lingkungan?

1.2.6 Bagaimana Evaluasi Kurikulum Berbasis Lingkungan ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui tentang pengertian dan pengelolaan kurikulum berbasis


lingkungan ?

1.3.2 Mengetahui tentang Tujuan dari adanya kurikulum berbasis


lingkungan ?

1.3.3 Mengetahui tentang Perencanaan kurikulum berbasis lingkungan ?

1.3.4 Mengetahui tentang pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan ?

1.3.5 Mengetahui tentang pengawasan kurikulum berbasis lingkungan ?

1.3.6 mengetahui tentang evaluasi kurikulum berbasis lingkungan?


3

1.4 Manfaat

1.4.1 Memahami tentang pengertian dan pengelolaan kurikulum berbasis


lingkungan?

1.4.2 Memahami tentang Tujuan dari adanya kurikulum berbasis


lingkungan ?

1.4.3 Memahami tentang Perencanaan kurikulum berbasis lingkungan ?

1.4.4 Memahami tentang pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan ?

1.4.5 Memahami tentang pengawasan kurikulum berbasis lingkungan ?

1.4.6 Memahami tentang evaluasi kurikulum berbasis lingkungan?


BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Pengelolaan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup

2.1.1 Pengertian Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup secara umum dapat diartikan sebagai sebuah


kesatuan ruang yang berisi tentang benda baik benda mati ataupun
hidup serta perilaku manusia yang dapat memberi pengaruh dalam
keberlangsungan hidup pada lingkungan hidup sekitar. Kurikulum
adalah sebuah rencana yang bersifat tertulis yang biasanya digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan sebuah pembelajaran ynag
dilakukan oleh peserta didik dan pendidik baik dilakukan diluar kelas
maupun dalam kelas sehingga dapat mencapai tujuan dari pendidikan.

Isi dari kurikulum lingkungan hidup terdapat aspek kajian


tentang lingkungan. Dalam Undang – undang nomor 32 tahun 2009
tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup mengatakan
bahwa “lingkungan hidup adlah sebuah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain”.
(Rimbano et al. n.d.)

Dapat dijelaskan bahwa kurikulum berbasis lingkungan hidup


adalah sebuah model kurikulum yang isinya berkaitan dengan mata
pelajarang yang berhubungan dengan lingkungan. Strategi yang
digunakan dalam metode pembelajaran bertujuan untuk mendekatkan
siswa dengan lingkungan, sehingga ada kesadaran dalam dirinya untuk
menjaga, mengelola, dan memanfaatakn lingkungan secara baik dan
bijak.

Penerapan kurikulum bebrbasis lingkungan disekolah dapat


memberikan banyak manfaat, hal utamanya adalah mendukung dalam
4
5

pencapaian standar kompetensi kelulusan, serta keadaan lingkungan


alam yang terjaga dapat membuat warga sekolah nyaman.

2.1.2 Pengelolaan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup

Dalam meningkatkan pendidikan yang bermutu maka juga


dibutuhkan sesuatu pengeloaan kurikulum yang baik. Oleh sebab itu,
maka warga sekolah yang ada di lingkungan sekolah seperti kepala
sekolah, staff, dan guru harus paham tentang penerapan pengelolaan
kurikulum yang baik (Lusiana 2018). Untuk mencapai sebuah tujuan
pengelolaan kurikulum berbasis lingkungan yang bsik maka diperlukan
manajemen kurikulum itu sendiri.

Agar sebuah pengelolaan kurikulum berbasis lingkungan hidup berjalan


dengan baik maka diperlukan beberapa prinsip, diantaranya yaitu :

a. Produktifitas
Produktifitas disini adalah sesuatu yang dimana proses dari
pengelolaan kurikulum berbasis lingkungan untuk mencapai
tujuannya harus memperhatikan hasil belajar peserta didik.
Manajemen dari pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan harus
berpacu pada asas demokratis sehingga posisi Sumber Daya
Manusia (SDM) dpat ditempatkan pada sebuah posisi yang benar
dan tepat, sesuai dengan kemampuannya sehingga semua tugas
dapat dikerjakan dengan maksimal. Segala sesuatu yang
berhubungan dan terkait dengan manajemen kurikulum harus
saling bertanggung jawab, bekerjasama. Dan mendukung antara
yang satu dengan yang lain.
b. Efektivitas dan Efesiensi
Efektifitas disini adalah dimana dalam manajemen kurikulum harus
memperhatikan prinsip efiensi yakni hemat tenaga, waktu, bahkan
biaya yang nantinya hasilnya akan efektif.
c. Visi dan Misi
6

Dalam proses pengelolaan sebuah kurikulum berbasis lingkungan


memerlukan sebuah visi ataupun misi. Visi adan misi yang sudah
dipilih harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai oleh
kurikulum berbasis lingkungan tersebut.
Dari pemamaparan diatas dapat dikatakan bahwa kurikulum
berbasis lingkungan adalah sebuah proses pengelolaan kurikulum
yang isinya memuat upaya – upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Agar tujuan kurikulum lingkungan hidup ini
tercapai maka harus menciptakan seumberdaya yang memiliki
kepedulian serta pengetahuan dalam menjaga sebuah kelestarian
lingkungan

2.2 Tujuan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup

Kurikulum berbasis lingkungan merupakan kurikulum yang memuat


tentang materi pengelolaan dan perlindungan terhadap lingkungan hidup yang
disampaikan dengan beragam cara dalam upaya memberikan pemahaman
tentang lingkungan hidup. Menurut Ahmad Fajarisma (2014:167)
menyatakan bahwa kurikulum berbasis lingkungan secara sederhana bisa
diterapkan dengan cara menyampaikan materi lingkungan hidup melalui
kurikulum yang beragam variasi untuk memberikan pemahaman tentang
lingkungan hidup yang dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tahun 2006 Kementerian lingkungan hidup bekerjasama dengan
Departemen Pendidikan Nasional untuk mengembangkan pendidikan
lingkungan hidup pada jenjang pendidikan SD dan menengah melalui
program Adiwiyata. Program Adiwiyata ini sudah menghasilkan beberapa
sekolah yang memiliki wawasan tentang kebersihan lingkungan. Kurikulum
ini baik di terapkan oleh sekolah karena sekolah merupakan lembaga
pendidikan formal yang mepunyai peran yang sangat penting dalam
memberikan pengetahuan, menanamkan nilai-nilai positif, serta membentuk
karakter peserta didik.
7

Adanya program Adiwiyata merupakan awal dari pengembangan


kurikulum berbasis lingkungan. Pengembangan kurikulum berbasis
lingkungan dapat memberikan manfaat berupa:
1. Mendukung pencapaian standar kompetensi/kompetensi dasar dan
standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah.
2. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar
yang lebih nyaman dan kondusif.
3. Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah
dan masyarakat sekitar.
4. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
melalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan
dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah.

Kurikulum berbasis lingkungan dilaksanakan untuk meningkatkan


kesadaran warga sekolah mengenai pendidikan lingkungan. Pendidikan
lingkungan memiliki peranan yang penting sebagai pembentuk dan penyebar
nilai-nilai cinta lingkungan serta memberikan pengetahuan untuk selalu
menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan sekitar serta peduli terhadap
lingkungan yang membentuk karakter peserta didik untuk mencintai
lingkungan.

2.3 Perencanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup

Dalam melaksanakan perencanaan kurikulum tentu harus dilakukan


dengan cermat, menyeluruh, serta baik. Dikarenakan fungsi dari suatu
perencanaan kurikulum adalah sebagai panduan yang berisi petunjuk
mengenai media, sarana prasarana, biaya, serta unsur-unsur yang berperan
dalam mencapai tujuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan
kurikulum yakni sesuatu yang bersifat kompleks dalam memperhatikan
8

segala aspek yang dapat dijadikan suatu pedoman manajemen dalam


mencapai tujuan organisasi.
Dalam merencanakan kurikulum ada beberapa yang harus dilakukan yaitu :
1. Merumuskan suatu tujuan kemampuan
Perumusan dilakukan dengan merumuskan cara-cara yang dapat
meningkatkan kemampuan tentang suatu keahlian tertentu yang
dimiliki oleh tenaga kerja baik mengenai keterampilan maupun
pengetahuan agar dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan efektif dan
efisien. dalam merumuskan tujuan kemampuan yang telah dilakukan,
maka barulah dapat dirumuskan tujuan kurikulum dan tujuan
kemampuan yang ingin dicapai.
2. Merumuskan isi kurikulum
Dalam merumuskan isi kurikulum sama halnya dengan merumuskan
materi pelajaran serta kegiatan belajar yang akan dilaksanakan. Dalam
merumuskan isi kurikulum dapat dilakukan dengan menyusun isi
kurikulum berdasarkan bidang keilmuan, jenis mata pelajaran, bahasan
dan pokok bahasan.
3. Merancang strategi pembelajaran
Makna dari merancang strategi pembelajaran berarti merancang
rangkaian kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru
sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif, efisien dan dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Banyak strategi pembelajaran yang
dapat digunakan guru untuk mengajar baik di dalam maupun di luar
ruang kelas diantaranya strategi pembelajaran ekspositori, strategi
pembelajaran inkuiri, strategi pembelajaran berbasis masalah, strategi
pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir, strategi pembelajaran
kooperatif, strategi pembelajaran kontekstual, dan strategi
pembelajaran afektif.
4. Merancang strategi bimbingan
Merancang strategi bimbingan artinya merancang kegiatan untuk
melaksanakan bimbingan kepada siswa baik dalam memecahkan
9

masalah maupun membantu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang


dihadapi oleh siswa. Bimbingan tersebut dapat berupa bimbingan
belajar, bimbingan pribadi mapun bimbingan karir.
5. Merancang starategi penilaian
Dalam merancang strategi penilaian artinya merancang rangkaian
kegiatan guna memperoleh, menafsirkan data, dan menganalisis terkait
dengan proses serta hasil belajar peserta didik. Ada beberapa jenis
penilaian dalam merancang strategi penilaian diantaranya penilaian
sumatif, diagnosis, formatif, dan penempatan. Penilaian sumatif adalah
penilaian yang dilakukan guna mengetahui seberapa jauh siswa dalam
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Contohnya ulangan akhir semester. Sedangkan Penilaian formatif
merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan
atau kegagalan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat
diperbaiki. Contohnya adalah ulangan harian.
Dalam perencanaan kurikulum berbasis lingkungan harus
memperhatikan komponen kebijakan berwawasan lingkungan, diantaranya:
a. Visi, misi dan tujuan sekolah yang tertuang dalam kurikulum tingkat
satuan pendidikan
Dalam perencanaan kurikulum berbasis lingkungan, sekolah harus
memiliki visi, misi, serta tujuan yang di dalamnya berisikan berbagai
upaya untuk melestarikan lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan bahkan kerusakan lingkungan
b. Struktur kurikulum
Struktur kurikulum ini memuat mata pelajaran wajib, muatan lokal,
pengembangan diri terkait kebijakan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang seharusnya dapat memuat fungsi-fungsi
melestarikan lingkungan.
c. Mata pelajaran wajib dan/atau muatan lokal
10

Mata pelajaran tersebut harus terkait pendidikan lingkungan hidup


dilengkapi dengan ketuntasan minimal belajar dengan upaya mencegah
pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan.

2.4 Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup

Langkah selanjutnya untuk mencapai target pengelolaan kurikulum


berbasis lingkungan di sekolah dasar adalah pengelolaan kurikulum bagian
pelaksana kurikulum, dimana bagian ini merupakn tahapan inti yang memiliki
upaya untuk mewujudkan suatu kurikulum yang bersifat dokumen tertulis
kemudian diimplementasikan kedalam serangkaian aktivitas pembelajaran
yang telah di rencanakan.

Tanggung jawab tertinggi dalam melaksanakan kurikulum tingkat


sekolah adalah seorang yang berperan sebagai kepala sekolah, dimana
seorang kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk menyusun rencana
skala tahunan, menyusun jadwal untuk pelaksanaan kegiatan, memimpin dan
membuat notula saat rapat serta membuat statistic dan menyusun laporannya.
Sedangkan pada tingkat kelas kurikulum pelaksanaanya dilakukan oleh
seorang guru seperti berpartisipasi dalam proses kegiatan belajar-mengajar
berlangsung, pembinaan dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan
bimbingan belajar saat diperlukan. Pembagian tingkat kelas kurikulum ini
bisa berdasarkan sesuai dengan kemampuan, minat, dan pengalaman yang
dimiliki oleh seorang guru. Contohnya pembagian melalui guru kelas, guru
bidang studi dan guru yang memiliki keahlian khusus seperti guru olahraga
dan kesenian.

Kegiatan selanjutnya yang harus dilaksanakan adalah menyusun


Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP), menyusun jadwal kegiatan atau
pelajaran, melakukan pengisian daftar nilai siswa dan pengisian buku laporan
hasil belajar siswa yang diinput ke raport semester serta dapat digunakan
sebagai bahan evaluasi peserta didik saat pertemuan rapat dengan wali murid.
Namun dalam kegiatan pembinaan ekstrakurikuler guru dapat berperan
11

sebagai penanggung jawab, pengatur perlengkapan dan biaya yang


dibutuhkan dalam terselenggaranya kegiatan tersebut.(Savira, Siti Ina Psi,
SCp n.d.)

Kompetensi yang dimiliki oleh tenaga pendidik dalam mengembankan


kegiatan pembelajaran lingkungan hidup dapat dilakukan seperti halnya :

a. Menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran


yang dapat melibatkan seluruh peserta didik agar bisa dikatakan aktif
dalam berpartisipasi ketika kegiatan belajar-mengajar berlangsung.
b. Melakukan pengembangan dengan pemberian contoh atau fakta dari
suatu peristiwa baik dari isu atau kejadian dari daerah lokal maupun isu
global sebagai salah satu pokok bahasan materi namun disesuaikan
dengan jenjang pendidikannya.
c. Melakukan pengembangan indikator dan instrument penilaian
pembelajaran lingkungan hidup.
d. Menyusun rancangan pembelajaran yang baik dan lengkap agar dapat
direalisasikan secara sempurna sesuai target yang diinginkan baik
dalam kegiatan dikelas, laboratorium, maupun kegiatan yang dilakukan
diluar kelas.
e. Mengikutsertakan orang tua atau wali murid dan masyarakat dalam
prograam kegiatan pembelajaran lingkungan hidup serta
mengomunikasinkannya agar terhindar dari adanya kesalahpahaman.
f. Mengaitkan pengetahuan konseptual dan prosedural dalam
menyelesaikan pemecahan masalah lingkungan hidup, serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Maka dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa tenaga pendidik


maupun guru dalam pelaksaan kurikulum berbasis linkungan dapat
memberikan dorongan kepada peserta didik untuk menghasilkan sebuah
karya yang bersifat nyata yang memiliki kaitan dengan pendidikan lingkunan
hidup semisal terciptanya lingkungan kelas dan sekolah yang bersih, serta
12

karya lain yang bersifat dokumen tertulis seperti puisi bertemakan lingkungan
yang sehat.

2.5 Pengawasan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup

Menurut Ardi pengawasan adalah proses sistematis dalam usaha


memastikan bahwa proses pendidikan yang dilakukan berjalan sesuai dengan
rencana dan memastikan bahwa tujuan pendidikan yang ditetapkan akan
tercapai. Pengawasan dilakukan untuk mengetahui dan memastikan bahwa
kurikulum sudah berjalan sesuai rencana dan sesuai standar yang telah
ditetapkan.

Dalam peraturan menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi nomor 21 Tahun 2010 tentang jabatan fungsional dan
angka kreditnya dikatakan bahwa tugas pokok dari pengawas sekolah adalah
supervisi akademik dan supervisi menejerial.(Liza Luthfia 2019) Supervisi
menejerial berarti pengawasan terhadap pengelolaan dan administrasi
disekolah. Sejalan dengan hal tersebut supervisi menejerial adalah kegiatan
professional yang dilakukan pengawas untuk membantu warga sekolah
khusus nya kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan disekolah dalam
hal meningkatkan mutu dan efektivitas Pendidikan yang dilaksanakan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa supervisi


menejerial merupakan pengawasan terhadap kinerja kepala sekolah, guru, dan
tenaga kependidikan guna meningkatkan mutu dan menjadikan pendidikan
yang dilakukan menjadi efektif dan efisien. Pengawasan disini dilakukan oleh
pengawas yang sudah ditetapkan.

Selain itu supervisi akademik juga dilakukan dimana hal ini mengawasi
guru dalam hal pengetahuan akademik (kognitif) yang dimiliki. Glickman
menyatakan bahwa supervisi akademik adalah upaya pengawasan untuk
membantu guru untuk mengembangkan kemampuannya dalam melaksanakan
pembelajaran dan mewujudkan pencapaian pembelajaran.
13

Sejalan dengan yang dinyatakan Glickman, Sergiovanni dalam


Faturrahman juga mengemukakan bahwa supervisi akademik kegiatan yang
dilakukan agar guru dapat menjalankan kemampuannya ketika melaksanakan
tugasnya yaitu mengajar, mengembangkan kemampuannya, dan guru
berkomitmen terhadap tugas dan tanggung jawab.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik


adalah kegiatan pengawasan terhadap guru dalam rangka meningkatkan
kemampuannya dalam mengelola pembelajaran agar berjalan dengan baik
dan menjadi pembelajaran yang berkualitas serta mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Hal ini dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah. Berikut hal-
hal yang dilakukan oleh pengawas dalam supervisi akademik :

1. Pembinaan

Pembinaan adalah pendampingan kepada guru dalam upaya


meningkatkan hal hal berikut :

a. Menyusun administrasi pembelajaran

b. Melakukan proses pembelajaran

c. Melakukan penilaian hasil proses

d. Membuat dan menggunakan media sebagai sumber belajar

e. Membimbing dan melatih peserta didik

f. Menggunakan TIK dalam pembelajaran

g. Memanfaatkan penilaian untuk untuk perbaikan

h. Membimbing guru untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang


dicapainya

2. Pemantauan

3. Penilaian

Penilaian pembelajaran dilakukan terhadap hal-hal berikut :


14

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan

c. Penilaian hasil belajar

d. Membimbing dan melatih peserta didik

e. Tugas tambahan yang berkaitan dengan pembelajaran dan tugas


pokok guru.

4. Pembimbingan dan pelatihan

Pembimbingan dan pelatihan meliputi :

a. Program perencanaan pembelajaran

b. Pelaksanaan pembelajaran

c. Pelaksanaan penilaian hasil pembelajaran, pembimbingan dan


pelatihan siswa, serta tugas tambahan.

d. Pembimbingan pembuatan KTI dalam bentuk PTK

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa supervisi akademik bukan


proses mencari kesalahan akan tetapi proses menemukan kesalahan untuk
perbaikan dan dijadikan pelajaran agar tak terulang kembali.

2.6 Evaluasi Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup

Evaluasi sangat penting keberadaanya dalam kurikulum. Dengan


adanya evaluasi kurikulum, maka akan mempermudah dalam menilai
kurikulum itu sendiri, apakah sudah berjalan dengan efektif sesuai
kebutuhuan atau belum sesuai. Evaluasi kurikulum adalah tindakan
penjaminan, pengendalian, serta penetapan mutu kurikulum, berdasarkan
kriteria tertentu sebagai bentuk akuntabilitas pengembang kurikulum dalam
rangka menentukan keefektifan kurikulum. Sukmadinata (2011:173)
mengemukakan bahwa evaluasi memiliki jangkauan yang sangat luas, bukan
15

hanya mengevaluasi hasil belajar dan proses pembelajaran pada siswa, namun
juga desain dan implementasi kurikulum, sarana, fasilitas, kemampuan serta
kemajuan siswa, unjuk kerja guru, dan sumber-sumber belajar lainnya.
Sedangkan Sukiman (2015:195) mengemukakan bahwa evaluasi kurikulum
merupakan evaluasi yang berfokus pada upaya dalam menentukan tingkat
perubahan yang terjadi pada hasil belajar siswa. Berdasarkan beberapa
pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi kurikulum merupakan
evaluasi yang digunakan untuk meningkatkan perubahan yang terjadi dalam
pembelajaran, unjuk kerja guru, serta sumber belajar untuk mencapai tujuan
yang lebih baik.
Evaluasi pada kurikulum berbasis lingkungan dilakukan sekolah untuk
mengetahui efektivitas dan efisiensi dari upaya pencapaian visi, misi, dan
tujuan berbasis lingkungan, pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler serta
intrakulikuler, dan program berbasis lingkungan hidup dalam upaya
menghasilkan siswa-siswi yang peduli terhadap lingkungan hidup. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi kurikulum, terutama dalam
kegiatan pembelajaran adalah melalui supervisi. Menurut Basri (2014:57),
supervis merupakan kegiatan pemberian bimbingan, penilaian, pengawasan,
serta bantuan yang ditujukan untuk membantu seluruh komponen sekolah,
terutama guru dan staf dalam meningkatkan kemampuan dan kompetensinya
dalam menjalankan tugas dan meningkatkan mutu sekolah.
Hasil dari pelaksanaan evaluasi kurikulum ini kemudian digunakan oleh
sekolah untuk mengetahui tingkat keberhasilan serta kekurangan dalam
pelaksanaan kurikulum, sehingga pihak sekolah dapat memperbaiki,
mengoreksi, serta menyempurnakan kurikulum agar dapat mencapai tujuan.
Aedi dan Amaliyah (2016:30) mengungkapkan bahwa kurikulum harus di
evaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari
kurikulum yang diimplementasikan. Hasil dari evaluasi tersebut sangat
berperan penting untuk membantu sekolah dalam menentukan usaha-usaha
perbaikan dan dasar perencanaan kurikulum selanjutnya.
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kurikulum berbasis lingkungan adalah sebuah proses pengelolaan


kurikulum yang isinya memuat upaya – upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Tujuan adanya kurikulum berbasis lingkungan ini adalah
untuk meningkatkan kesadaran warga sekolah mengenai pendidikan
lingkungan sekolah serta memberikan pengetahuan untuk selalu menjaga
kebersihan dan melestarikan lingkungan sekitar serta peduli terhadap
lingkungan yang membentuk karakter peserta didik untuk mencintai
lingkungan. dalam kurikulum berbasis lingkungan ini juga terdapat
perencanaan kurikulum berbasis lingkungan di SD, perencanaan ini harus
dilakukan dengan cermat. Selanjutnya, untuk mencapai target pengelolaan
kurikulum berbasis lingkungan di sekolah dasar pelaksanaan kurikulum,
dimana bagian ini merupakn tahapan inti yang memiliki upaya untuk
mewujudkan suatu kurikulum yang bersifat dokumen tertulis kemudian
diimplementasikan kedalam serangkaian aktivitas pembelajaran yang telah di
rencanakan. Setelah melaksanakan kurikulum, terdapat pengawasan
kurikulum berbasis lingkungan yang berfungsi sebagai proses untuk
memperbaiki dan meluruskan jika ada hal yang kurang tepat agar tujuan yang
telah di tetapkan. Selanjutnya yang terakhir adalah evaluasi kurikulum.
Dengan adanya evaluasi kurikulum maka akan mempermudah untuk menilai
kurikulum itu sendiri, apakah sudah berjalan dengan efektif atau belum
sesuai.

3.2 Saran

Dengan adanya pendidikan berbasis lingkungan ini di harapkan siswa


dan semua warga sekolah untuk lebih sadar akan kebersihan yang ada di
lingkungan sekolah. Siswa harus mempunyai sikap peduli terhadap
lingkungan dengan tanpa adanya pengawasan artinya karakter peduli
16
17

lingkungan sudah harus tertanam dalam diri setiap siswa. Selain itu, sekolah
juga harus mengevaluasi secara rutin dan intensif terhadap setiap pelaksanan
kegiatan-kegiatan yang sudah di laksanakan.
SOAL

Nama : Nabila Faiqoh Salsabila


NIM : 180210204261
Kelas : G

1. Strategi yang digunakan dalam metode pembelajaran kurikulum berbasis


lingkungan hidup memiliki tujuan untuk …
A. Menjauhkan siswa dari lingkungan
B. Mendekatkan siswa dengan lingkungan
C. Membuat siswa acuh tak acuh terhadp lingkungan
D. Mengajarkan siswa untuk membuang sampah sembarangan
E. Jawaban a, b, c, dan d benar semua
Answer : B. Mendekatkan siswa dengan lingkungan
2. Penerapan kurikulum berbasis lingkungan memiliki manfaat utama, yaitu

A. Menyenangkan guru
B. Menyenangkan orang tua siswa
C. Membuat buruk sekolah
D. Mendukung dalam pencapaian SKL
E. Membuat warga sekolah tidak nyaman
Answer : D. Mendukung dalam pencapaian SKL
3. Berikut ini adalah seseorang yang harus paham tentang penerapan
pengelolaan kurikulum yang baik di lingkungan sekolah, kecuali …
A. Staff
B. Guru
C. Murid
D. Kepala Sekolah
E. Perangkat Desa
Answer : E. Perangkat Desa

18
4. Dibawah ini yang merupakan salah satu dari prinsip pengelolaan
kurikulum berbasis lingkungan hidup adalah …
A. Produktifitas
B. Aktivitas
C. Kompetensi
D. Pencapaian
E. Semua jawaban benar
Answer : A. Produktifitas
5. Kurikulum berbasis lingkungan hidup adalah sebuah proses pengelolaan
kurikulum yang isinya memuat …
A. Upaya tentang membuang sampah sembarangan
B. Upaya tentang meningkatkan keaktifan siswa
C. Upaya tentang perlindungan murid dan guru
D. Upaya untuk menjadikan lingkungan yang kotor
E. Upaya tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Answer : E. Upaya tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup

19
Nama : Dewi Sri Puji Lestari
NIM : 180210204230
Kelas : G

1. “Kurikulum berbasis lingkungan bisa diterapkan dengan cara menyampaikan


materi lingkungan hidup melalui kurikulum yang beragam variasi untuk
memberikan pemahaman tentang lingkungan hidup yang dihubungkan dalam
kehidupan sehari-hari” adalah pendapat dari…..
A. Ahmad Fajarisma (2014 : 167)
B. Anonim (2007:14)
C. (Nugroho, 2007:56)
D. (2005:11)
E. UU Nomor 20 Tahun 2003
Answer : A. Ahmad Fajarisma (2014 : 167)

2. Sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang
indah di sebut….
A. Purnawiyata
B. Adiwiyata
C. Adipura
D. Kalpataru
E. Nirwasita Tantra
Answer: B. Adiwiyata

3. Tujuan dari pendidikan berbasis lingkungan kecuali…


A. Untuk meningkatkan kesadaran warga sekolah mengenai pendidikan
lingkungan
B. Pembentuk dan penyebar nilai-nilai cinta lingkungan
C. Memberikan pengetahuan untuk selalu menjaga kebersihan dan
melestarikan lingkungan sekitar serta peduli terhadap lingkungan
D. Membentuk karakter peserta didik untuk mencintai lingkungan
E. Untuk membuat lingkungan sekolah menjadi kotor
20
Answer : E. Untuk membuat lingkungan sekolah menjadi kotor

4. Di bawah ini yang bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan


hidup di lingkungan sekolah,kecuali…
A. Guru
B. Murid
C. Kepala sekolah
D. Wali murid
E. Kepala desa
Answer : E. Kepala Desa

5. Dibawah ini adalah manfaat dari pengembangan kurikulum berbasis


lingkungan, kecuali….
A. Mendukung terciptanya standar kompetensi lulusan
B. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
C. Menciptakan kondisi belajar yang tidak kondusif dan tidak nyaman
D. Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan
masyarakat sekitar
E. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang
lebih nyaman dan kondusif
Answer : C. Menciptakan kondisi belajar yang tidak kondusif dan
tidak nyaman

21
Nama : Zulfah Hunaini
NIM : 180210204302
Kelas : G

1. Apakah fungsi dari suatu perencanaan kurikulum?


A. Merencanakan hal yang tidak penting
B. Sebagai panduan yang berisi petunjuk mengenai media, sarana prasarana,
biaya, serta unsur-unsur yang berperan dalam mencapai tujuan
C. Menambah wawasan
D. Mencegah adanya perusakan lingkungan
E. Semua Jawaban Benar
Answer : B. Sebagai panduan yang berisi petunjuk mengenai media,
sarana prasarana, biaya, serta unsur-unsur yang berperan dalam
mencapai tujuan

2. Komponen yang harus diperhatikan dalam perencanaan kurikulum berbasis


lingkungan, kecuali...
A. Visi Misi
B. Tujuan Sekolah
C. Mata pelajaran wajib atau muatan lokal
D. Struktur kurikulum
E. Faktor Sosialisasi
Answer : E. Faktor Sosialisasi

3. Pengertian perencanaan kurikulum berbasis lingkungan adalah...


A. Sesuatu yang bersifat kompleks dalam memperhatikan segala aspek yang
dapat dijadikan suatu pedoman manajemen dalam mencapai tujuan
organisasi
B. Adalah sesuatu yang tidak perlu diperhatikan
C. Bagian yang memiliki struktur lingkungan
D. Apapun yang tidak harus disusun
E. Kisi-kisi kompetensi

22
Answer : A. Sesuatu yang bersifat kompleks dalam memperhatikan
segala aspek yang dapat dijadikan suatu pedoman manajemen dalam
mencapai tujuan organisasi

4. Dalam merancang strategi penilaian terdapat beberapa jenis penilaian yaitu


kecuali..
A. Sumatif
B. Diagnosis
C. Formatif
D. Penempatan
E. Wawancara
Answer : E. Wawancara

5. Dalam merencanakan kurikulum ada beberapa yang harus dilakukan yaitu...


A. Merumuskan suatu tujuan kemampuan
B. Merumuskan isi kurikulum
C. Merancang strategi pembelajaran
D. Merancang starategi penilaian
E. Semua benar
Answer : E. Semua benar

23
Nama : Syaifa Humayun W

NIM : 180210204251

Kelas : G

1. Siapakah yang memiliki tanggung jawab tertinggi dalam melaksanakan


kurikulum tingkat sekolah ?
A. Murid
B. Wali murid
C. Peserta didik
D. Guru
E. Kepala sekolah
Answer : E. Kepala sekolah
2. Langkah selanjutnya untuk mencapai target pengelolaan kurikulum
berbasis lingkungan di sekolah dasar setelah perencanaan kurikulum
berbasis lingkungan di sekolah dasar adalah ?
A. Mencari tujuan adanya kurikulum
B. Membuat pengertian kuikulum
C. Melakukan evaluasi
D. Menyusun pengawasaan
E. Melakukan pengelolaan kurikulum bagian pelaksana kurikulum
Answer : E. Melakukan pengelolaan kurikulum bagian pelaksana
kurikulum
3. Pembagian tingkat kelas kurikulum ini bisa berdasarkan sesuai dengan
kemampuan, minat, dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang ?
A. Kepala sekolah
B. Sekretaris sekolah
C. Bendahara sekolah
D. Guru
E. Wali murid
Answer : D. Guru

24
4. Pengisian daftar nilai siswa dan pengisian buku laporan hasil belajar siswa
yang diinput ke raport semester dilakukan oleh ?
A. Guru
B. Kepala sekolah
C. Sekretaris kelas
D. Wali murid
E. Masyarakat sekolah
Answer : Guru
5. Dalam pelaksaan kurikulum berbasis linkungan dapat memberikan
dorongan kepada peserta didik untuk menghasilkan ?
A. Sebuah karya yang bersifat nyata maupun dokumen tertulis
B. Rencana pelaksana pembelajaran
C. Visi misi sekolah
D. Jadwal kegiatan sekolah
E. Kurikulum
Answer : A. Sebuah karya yang bersifat nyata maupun dokumen
tertulis

25
Nama : Jamalus Syamsi
NIM : 180210204224
Kelas : G

1. Bagaimana jika guru tidak memenuhi syarat ketika proses supervisi?


A. Dipecat
B. Diberikan sanksi
C. Diberikan pembimbingan
D. Diberikan peringatan
E. Harus mengundurkan diri
Answer : C. Diberikan pembimbingan

2. Apa saja yang dilakukan oleh pengawas dalam kegiatan supervisi, kecuali?
A. Pembinaan
B. Pemantauan
C. Hukuman
D. Pembimbingan dan pelatihan.
Answer : C. Hukuman

3. Supervisi akademik disekolah dilakukan oleh?


A. Guru
B. Kepala sekolah
C. Pengawas dan kepala sekolah
D. Wali murid
E. Guru BK
Answer : C. Pengawas dan kepala sekolah

4. Menurut peraturan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor


21 Tahun 2010 tugas pokok pengawas ada 2 yaitu?
A. Supervisi menejerial dan supervisi akademik
B. Menilai dan mengajar
C. Menginformasikan dan menghukum
D. Bertanya dan Menilai
26
E. Supervisi menejerial dan menilai
Answer : A. Supervisi menejerial dan supervisi akademik

5. Faktor yang menyebabkan perlunya dilakukan pengawasan?


A. Perbedaan tujuan antara individu dan organisasi
B. Masalah yang terus terjadi
C. Organisasi tidak cepat berkembang
D. Tuntutan
E. Terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan.
Answer : A. Perbedaan tujuan antara individu dan organisasi

27
Nama : Gilang Arif Pratama

NIM : 180210204285

Kelas : G

1. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi kurikulum, terutama


dalam kegiatan pembelajaran?
A. Pemberian bimbingan, penilaian, serta pengawasan yang ditujukan
untuk membantu seluruh komponen sekolah
B. Pemberian tugas yang berlebihan kepada murid
C. Pemberian tugas kepada guru-guru untuk membantu kegiatan
kurikulum
D. Pemberian bimbingan kepada murid-murid yang kurang dalam
pembelajaran
E. Pemberian penilaian kepada kepala sekolah terkait tugas-tugas sebagai
kepala sekolah
ANS : A. Pemberian bimbingan, penilaian, serta pengawasan
yang ditujukan untuk membantu seluruh komponen sekolah

2. Apa manfaat dari adanya evaluasi kurikulum berbasis lingkungan?


A. Mempermudah murid untuk mendapatkan pembelajaran yang lebih
baik
B. Memermudah guru dalam memberikan pembelajaran yang lebih baik
C. Untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi dari upaya pencapaian visi,
misi, dan tujuan berbasis lingkungan
D. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan serta kekurangan siswa dalam
kegiatan pembelajaran
E. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan kepala sekolah dalam tugas-
tugas yang dilaksanakan sebagai kepala sekolah
ANS : C. Untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi dari upaya
pencapaian visi, misi, dan tujuan berbasis lingkungan

28
3. Mengapa evaluasi sangat penting keberadaannya dalam kurikulum?
A. Karena dengan adanya evaluasi kurikulum, dapat mempermudah guru-
guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa
B. Karena dengan adanya evaluasi kurikulum, dapat mempermudah staf-
staf dalam mengerjakan pekerjaan di sekolah
C. Karena dengan adanya evaluasi kurikulum, dapat mempermudah
siswa-siswi dalam melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler
D. Karena dengan adanya evaluasi kurikulum, maka akan mempermudah
dalam menilai kurikulum itu sendiri, apakah sudah berjalan dengan
efektif sesuai kebutuhuan atau belum sesuai
E. Karena dengan adanya evaluasi kurikulum, dapat mempermudah
pekerjaan kepala sekolah dalam mengatur kegiatan sekolah

ANS : D. Karena dengan adanya evaluasi kurikulum, maka akan


mempermudah dalam menilai kurikulum itu sendiri,
apakah sudah berjalan dengan efektif sesuai kebutuhuan
atau belum sesuai
4. Bagaimana cara sekolah mengetahui tingkat keberhasilan serta kekurangan
dalam pelaksanaan kurikulum?
A. Dari hasil rapot siswa dan siswi
B. Dari hasil pelaksanaan evaluasi kurikulum
C. Dari hasil kegiatan ekstrakulikuler yang dilakukan oleh murid
D. Dari acara-acara yang dilakukan oleh sekolah setiap tahunnya
E. Dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah di dalam
maupun luar sekolah
ANS : B. Dari hasil pelaksanaan evaluasi kurikulum

5. Apa yang dilakukan pihak sekolah agar dapat mencapai tujuan dari
kurikulum yang diimplementasikan?
A. Membuat perubahan mengenai kurikulum yang telah ada
B. Menambah pekerjaan guru-guru dan juga staf sekolah menjadi lebih
banyak

29
C. Memberikan tugas dan juga pekerjaan rumah kepada murid-murid
menjadi lebih banyak
D. Menambah acara-acara yang akan diadakan oleh sekolah
ANS : A. Membuat perubahan mengenai kurikulum yang telah
ada

30
DAFTAR PUSTAKA

Liza Luthfia. 2019. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Padang: Universitas


Negeri Padang.

Lusiana. 2018. “Pengelolaan Kurikulum Berbasis Lingkungan Di Sekolah Dasar


Tanah Tingal Ciputat.” Lingkungan 5:8.

Rimbano, Dheo, Mutiara Rahma, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina, Insan


Lubuklinggau, Sumatera Selatan, and Kurikulum Berbasis Lingkungan. n.d.
“Kebijakan Kurikulum Berbasis Lingkungan Melalui Program Adiwiyata Di
Sekolah Menengah Atas.” 24(3):274–87.

Savira, Siti Ina Psi, SCp, M. Ed. n.d. “Implementasi Kurikulum Berbasis
Lingkungan.” (c).

Sukmadinata, N. S. 2011. Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Sukiman. 2015. Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Nurhayati, E. dan Savira, S. I. 2016. Implementasi Kurikulum Berbasis


Lingkungan di Sekolah Adiwiyata (Studi Kasus Di Smp Negeri 16
Surabaya). Jurnal Manajemen Pendidikan. Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya.

Kurnia Benny. 2018. Kebijakan Berwawasan Lingkungan.

https://slideplayer.info/slide/12771865/ [diakses tgl 22 November 2020]

31

Anda mungkin juga menyukai