ZHULFIANI
NIM. 210407560037
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
A. Kajian Teori.............................................................................................6
B. Kerangka Pikir.......................................................................................26
C. Hipotesis................................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................29
A. Jenis Penelitian......................................................................................29
B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................29
C. Desain Penelitian...................................................................................29
D. Populasi dan Sampel..............................................................................29
E. Definisi Operasional Variabel...............................................................32
F. Prosedur Penelitian................................................................................33
G. Teknik Pengumpulan Data....................................................................34
H. Instrumen Penelitian..............................................................................36
I. Teknik Analisis Data.............................................................................36
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................40
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
2.1 Bagan Kerangka Pikir...................................................................................29
iv
Judul: Hubungan Kreativitas Guru Dengan Minat Belajar Siswa
Kelas 2 SDN 85 Caccaleppeng
Kec.Liliriaja Kab.Soppeng
II. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maju tidaknya suatu bangsa. Pendidikan menjadi penting, sebab sumber daya
menyebutkan:
Minat dapat didefinisikan sebagai sebuah rasa lebih suka atau cenderung
tertarik terhadap suatu hal atau aktivitas berdasarkan keinginan sendiri tanpa ada
yang meminta atau memaksa (Slameto, 2010). Minat dalam kegiatan belajar
kemampuan siswa dalam mengingat, melahirkan sikap belajar yang positif dan
1
2
kontruktif, dan meminimalisir rasa bosan siswa terhadap pelajaran. Peran penting
minat dalam kegiatan belajar merupakan salah satu faktor pendukung dalam
berhasil atau tidaknya tujuan suatu pembelajaran yang ingin dicapai (Sadirman,
2006).
Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar adalah salah satu faktor internal yang
memperoleh hasil belajar yang tinggi, sebaliknya rendahnya minat belajar yang
Penelitian Ricardo dan Meilani (2017) mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa
menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru di sini bukan berarti harus
sama sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah
ada sebelumnya”
Menurut Djaali (2014: 121) minat adalah “rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
media pembelajaran di dalam kelas. Kemudian pada saat pembelajaran jarak jauh
atau belajar di rumah, guru kurang komunikasi dengan siswa, guru hanya sekedar
mengabsen, memberikan materi dan tugas. Tidak ada komunikasi dua arah yang
dengan minat belajar siswa . Namun guru memiliki kreativitas yang berbeda-beda,
ada guru yang kreatif, tetapi siswa belum mampu memahami pelajaran, ada juga
guru kurang kreatif, tetapi siswa mampu memahami dan bisa menjawab setiap
penelitian terlebih dahulu untuk membuktikan apakah ada hubungan atau tidak.
B. Rumusan masalah
Kab.Soppeng?
C. TUJUAN PENELITIAN
Kab.Soppeng.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
A. Kajian Teori
(Pasal 3 dan Penjelasan atas UU RI No. 20 tahun 2003 Fungsi dan Tujuan
Pendidikan Nasional.)
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab , manusia memiliki hak
Pengertian Kreativitas Guru Menurut Baron yang dikutip oleh M. Ali, kreativitas
adalah “kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru di
sini bukan berarti harus sama sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari
dalam dunia kebendaan, dunia ide, dunia seni atau struktur sosial.1 Menurut
baru itu
6
7
muncul dari sifat-sifat individu yang unik yang berinteraksi dengan individu lain,
mengemukakan bahwa kreativitas adalah suatu sifat yang ada pada diri setiap
orang, hanya saja memiliki gradasi dan bertingkat, ada orang yang sangat kreatif
dan ada pula orang yang kreatif untuk dirinya sendiri dan lingkungan kecil
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang telah ada, Selanjutnya ia menambahkan bahwa
yang dimaksud kreativitas guru adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh guru yang
menandai adanya kemampuan untuk menciptakan suatu yang baru atau kombinasi
dari karya yang telah ada.(Purnomo Puji dan Maria sekar Palupi, 2016)
1) Berpikir Inovatif
Jiwa yang kreatif terlahir dari sebuah pemikiran guru yang selalu ingin berinovasi
didiknya.
8
2) Percaya Diri
Tentu saja sifat percaya diri dan selalu ingin berkembang ada pada diri guru yang
kreatif. Tidak mudah menjadi seorang guru yang kreatif, karena apapun karya
yang dia ciptakan harus kembali kepada anak didiknya. Keberhasilan seorang
guru yang kreatif terletak pada kepuasan siswa setelah menerima materi pelajaran
yang diberikan. Kalaupun anak didik merasa tidak suka atau tidak puas, guru yang
kreatif seharusnya peka dalam hal ini. Langkah selanjutnya, dia akan mencoba
mencari metode mengajar yang lain. Metode pengajaran yang sesuai dengan
selera dan kemampuan anak didiknya. Tapi bagi saya, masalah siswa puas atau
senang dengan metode pelajaran yang kita berikan adalah urusan belakangan. 18
Yang terpenting adalah sikap pantang menyerah untuk selalu memberikan yang
terbaik kepada anak-anak didiknya. Karena apa pun metode pengajaran yang
3) Tidak Gaptek
Gaptek (gagap teknologi) bisa menjadi penghambat seorang guru untuk menjadi
kreatif. Guru yang kreatif harus peka terhadap perkembangan jaman. Dia bisa
Tidaklah mudah mentransfer ilmu dari seorang guru menuju ke anak didiknya.
Namun itulah tantangan yang biasanya dihadapi oleh seorang guru. Namun
seorang
9
guru yang kreatif akan selalu mencoba berbagai cara agar anak didiknya mudah
Tidak ada kata puas bagi seorang guru yang kreatif. Bukan tidak ada kata puas
yang negative. Namun kata “tidak puas” bagi seorang guru yang kreatif adalah
suatu semangat untuk terus 19 mengembangkan diri demi kebaikan diri sendiri,
6) Cerdas
anak didiknya yang tinggi, maka seorang guru yang kreatif biasanya mengenal
kemampuan setiap anak didiknya. Kemampuan anak didiknya adalah bisa berupa
bakat atau talenta. Dengan kepekaan yang dia miliki, seorang guru yang kreatif
oleh anak didinya, misalnya dengan memberikan kesempatan anak didiknya untuk
7) Kooperatif
Guru yang kreatif menyadari akan kelemahannya juga sebagai manusia. Itulah
kenapa seorang guru yang kreatif berusaha untuk bisa belajar dari orang lain.
Dengan kata lain, guru yang kreatif harus bisa bekerja sama dengan sesama guru,
anak didik, kepala sekolah, dan pihak-pihak yang berada di lingkungan sekolah.
Hal ini juga berguna untuk menyatukan misi dan visi diri dengan misi dan visi
Biasanya seorang guru yang kreatif pandai memanfaatkan apa yang ada di dalam
sekolah. Kertas bekas pun bisa berubah 20 menjadi sarana belajar yang menarik,
Sebuah kritik bukanlah sesuatu yang “menyakitkan” bagi seorang guru yang
kreatif. Justru disitulah seorang guru yang kreatif bisa belajar dari kekurangan dan
kesalahan yang sama. Hal ini tentunya juga akan bermanfaat bagi perkembangan
Seorang guru yang kreatif tidak ingin anak didiknya merasa bosan dan 6 tertekan
pada saat dia memberikan sebuah materi pelajaran kepada anak didiknya. Maka
dia akan selalu mencari cara agar anak didiknya merasa nyaman dengan cara
untuk dapat mengajar dengan cara yang telah ia kembangkan. Untuk dapat
Guru yang kreatif juga harus menyadari kelemahannya sebagai manusia, itulah
kenapa
1
guru harus bisa belajar dengan orang lain guru yang kreatif harus bisa menerima
kritikan dari orang lain.(Purnomo Puji dan Maria sekar Palupi, 2016)
c. Ciri-ciri Kreativitas
Mark sund dalam bukunya Guntur Talajan mengatakan ciriciri atau karakteristik
1) Guru kreatif memiliki rasa ingin tahu yang ssangat besar, sehingga mendorong
seorang guru untuk mengetahui hal-hal baru yang berkaitan dengan aktivitas dan
2) Guru kreatif memiliki sikap yang ekstrovert atau bersikap lebih terbuka dalam
menerima hal-hal baru dan selalu ingin mencoba untuk melakukannya, dan dapat
menerima masukan dan saran dari siapapun yang berkaitan dengan pekerjaannya,
dan menganggap bahwa hal-hal baru tersebut dapat menjadi pengalaman dan
tertentu, sehingga sangat kreatif dan “panjang akal” untuk menemukan solusi dari
setiap masalah yang muncul. Dan bahkan lebih cenderung menyukai tugas yang
berat dan sulit karena akan menimbulkan rasa kepuasan tersendiri setelah mampu
4) Guru kreatif sangat termotivasi untuk menemukan hal-hal baru baik melalui
penelitian. Hal ini disebabkan karena guru kreatif cenderung mencari jawaban
Sund dalam bukunya Slameto mengatakan ciri-ciri kreativitas tersebut terdiri dari
13 aspek yaitu:
3) Panjang akal.
8) Berpikir fleksibel.
banyak.
mengadopsi hal-hal lama dalam bentuk yang baru dalam kegiatan pembelajaran.
Hal ini dapat dilakukan baik dari penggunaan media pembelajaran, penggunaan
pendekatan
1
diskusi, yang tentunya merupakan metode “usang” akan tetapi dapat dimodifiksi
meliputi:
gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah
2. Minat Belajar
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang atau suatu soal,
dalam Susanto (2013:57), minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan,
Dalam praktiknya, minat atau dorongan dalam diri siswa terkait dengan
perwujudan dari minat spesifik yang dia miliki. Adapun faktor keturunan
perubahan yang terjadi dari minat siswa akibat dari pengaruh situasi kelas,
kesadaran yang timbul pada objek tertentu yang sangat disenangi dan
sesuatu pilihan
dari dalam (intrinsik) dan dari luar (ekstrinsik). Sama dengan pendapat
Wiglfiled & Cambria (2010: 9) bahwa minat tidak hanya timbul dari
dalam tapi interaksi dengan aktivitas dan konteks yang dialami yang
ekstrinsik.
perhatian terhadap apa yang akan dijadikan objek pada minat itu sendiri. Ia
terhadap sesuatu hal, maka akan muncul rasa ketertarikan dalam dirinya.
Ada rasa penasaran untuk mengetahui lebih dalam segala hal yang
maka akan menjadi aktif pada suatu yang diminati. Melalui partisipasi
kebutuhannya.
rasa senang pada sesuatu yang kemudian timbul untuk menjadi suatu
memilki perasaan senang atau suka terhadap suatu pelajaran, maka siswa
yaitu :
suatu paksaan.
e. Pengertian Guru
dan dosen yaitu: “guru adalah pendidik professional yang mendidik, mengajar,
pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
formal saja, tetapi pendidikan lainnya juga diajarkan sehingga dapat diteladani
oleh siswa. Menurut Safitri (2019) guru adalah orang yang memberikan suatu
ilmu atau kepandaian kepada seseorang maupun kepada sekelompok orang agar
disimpulkan bahwa guru adalah seorang pendidik yang memiliki sifat mendidik,
berkualitas.
sendiri, tetapi memikirkan bagaimana cara membuat siswa merasa nyaman saat
1
proses pembelajaran. Menurut Supardi (2015) terdapat sifat yang harus dimiliki
seorang guru dalam pembelajaran yaitu : edukatif, artinya segala sesuatu yang
diucapkan, sikap, dan tindakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas
tindakan guru sesuai dengan nilai-nilai moral, norma agama dan aturan negara.
Dedikatif, artinya selalu bersemangat penuh gairah, tidak suka berkeluh kesah.
Demokratis, artinya memiliki sikap terbuka dan menerima kritikan serta selalu
gagasan untuk mengatasi sesuatu yang dianggap kurang atau tidak ada.
kualitas pendidikan. Pendidikan yang berkualitas ditentukan oleh kualitas guru itu
guru yang bermutu dan guru yang melaksanakan tugasnya secara memadai.
Menurut Supardi (2015) ada beberapa peran guru dalam pendidikan dapat
Sebagai seorang pendidik guru adalah teladan, panutan, dan tokoh yang
akan diikuti oleh siswa. Kedudukan seorang pendidik, guru berkewajiban untuk
maupun keagamaan. Setelah guru memiliki bekal mulai dari tanggung jawab
sampai dengan kedisiplinan maka siswa akan termotivasi untuk disiplin, mandiri,
dan bertanggung
2
jawab, karena mendapatkan contoh dari gurunya sendiri yang merupakan seorang
pendidik.
dan mediator dalam pembelajaran. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi
lebih jelas bagi siswa. Ada beberapa hal yang dilakukan guru untuk menjalankan
atas kelancaran proses pembelajaran dan guru juga dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan suatu permasalahan. Ada empat hal yang harus dilaksanakan oleh
sebagai berikut:
1) Pendekatan pembelajaran
a) Pendekatan kompetensi
melalui pembelajaran dan latihan. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu
lebih menekankan pada proses pembelajaran, aktivitas dan kreativitas siswa dalam
pandangan bahwa setiap siswa memiliki potensi yang berbeda. Oleh karena itu
secara optimal.
c) Pendekatan lingkungan
belajar. Pendekatan ini akan lebih menarik perhatian siswa jika apa yang akan
lingkungan rumah
a) Metode demonstrasi
metode demonstrasi guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa, atau cara kerja
suatu alat kepada siswa, kemudian dilanjutkan dengan praktik oleh siswa. Dari
b) Metode penugasan
Pada metode ini guru memberikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, baik
secera individu maupun secara kelompok. Tugas yang diberikan kepada siswa
dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Metode ini sebagai jalan
keluar bagi guru ketika menemukan bahan atau materi yang memiliki bobot
c) Metode ceramah
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada seluruh siswa. Metode ceramah
dapat dikatakan sebagai salah satu metode yang ekonomis dan sering digunakan
oleh guru dalam proses pembelajaran. Pada metode ini, guru menyajikan suatu
bahan melalui penjelasan secara langsung kepada siswa. Akhir dari metode
ceramah memberikan kesempatan kepada siswa yang mau ditanyakan atau belum
memahami pembelajaran.
Metode tanya jawab merupakan suatu cara menyajikan bahan ajar dalam
jawab adanya interaksi dua arah bisa guru yang bertanya siswa yang menjawab
atau bisa juga siswa yang bertanya guru yang menjawab. Pertanyaan dapat
digunakan untuk merangsang aktivitas dan kreativitas berpikir siswa, dngan cara
e) Metode diskusi
untuk bertukar pikiran dengan siswa lainnya dan terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Menurut Mudlofir dan Rusyidah (2017) tujuan utama pada metode
kreatifitas mengajar dari guru agar dikatakan sebagai guru yang professional.
contoh faktor ekstrinsik yang bisa memunculkan motivasi belajar dalam diri
siswa, sebab itu diperlukan kreativitas dari guru agar membuat siswanya
siswa. Maka disinilah kreativitas guru diuji untuk menarik perhatian siswa
guru, yang adalah faktor eksternal sebagai penunjang dalam pencapaian hasil
belajar yangoptimal
siswa dapat memahami materi pelajaran dengan baik. Adapun menurut Gie
dalam diri sendiri (Satriani, 2021, h.93). Jadi, dapat dipahami bahwa minat adalah
yang dapat menstimulus siswa untuk belajar. Djaali (2013) mengemukakan bahwa
1) Faktor internal.
2
keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya. Hal-
b) Faktor psikologi merupakan kondisi individu dalam hal ini siwa yang
pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini
(IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa.
2) Faktor eksternal.
faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan guru (h. 131). Tinggi
rendahnya minat belajar siswa dipengaruhi oleh tingkat kreativitas guru. Jadi,
B. Kerangka Pikir
hubungan antar variabel yang diteliti sehingga menggambarkan garis besar alur
untuk menciptakan sesuatu hal yang baru atau mengembangkan hal-hal yang
sudah ada. Seorang guru dalam proses pembelajaran bukan hanya sekedar
menyampaikan
2
unsur perasaan. Minat juga menentukan suatu sikap yang menyebabkan seseorang
berbuat aktif dalam suatu pekerjaan. Degan kata lain minat dapat menjadi sebab
Guru siswa
Hasil belajar
C. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Verbal
H0 : Tidak ada hubungan kreativitas guru dalam pembelajaran dengan minat
2. Hipotesis Statistik
H0 : ρ = 0
H1 : ρ ≠ 0
Keterangan :
ρ = Nilai Korelasi
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua
kuantitatif yaitu pendekatan yang digunakan untuk meneliti suatu populasi atau
data yang bersifat kuantitatif statistik, dengan bertujuan untuk menguji hipotesis
hasilnya.
bulan April 2023 sampai dengan bulan Mei 2023. Penelitian ini bertempat di SDN
kurangnya kreativitas guru dalam pembelajaran dan minat belajar siswa , sehingga
C. Desain Penelitian
29
3
kreativitas guru dalam pembelajaran dengan minat belajar siswa sebagai berikut :
X Y
Gambar 3.1. Desain Penelitian
Keterangan :
X = Kreativitas Guru dalam Pembelajaran
Y = Minat Belajar Siswa
= Hubungan Kreativitas Guru dalam Pembelajaran dengan Minat Belajar
Siswa
1. Populasi
populasi yaitu suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek dan subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti agar
tersebut, ataupun sebagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut
sampel merupakan suatu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya disebabkan oleh keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.
Subjek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 85
kurang (<) 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
(2019), sampling jenuh adalah suatu teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi yang digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan apabila sampel
serta sikap seorang guru dalam melakukan variansi atau pembaharuan cara
pengembangan dari Munandar (2009) yang terdiri atas dua dimensi, yaitu:
2. Minat Belajar Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Indikator yang
perhatian siswa.
Minat belajar yang dimaksud di sini yaitu minat belajat oleh siswa kelas II
F. Prosedur Penelitian
dilaksanakan oleh seorang peneliti secara teratur dan sistematis untuk dapat
mencapai tujuan - tujuan penelitian. Menurut Syahrum dan Salim (2014) ada
topik dipilih karena adanya beberapa alasan yaitu, menyangkut masalah yang
orang.
2. Ulasan kepustakaan
yang relevan dengan topik yang sedang diteliti karena dapat memberikan latar
selanjutnya.
Pada langkah ini peneliti harus memilih alat yang digunakan untuk
dengan seksama karena desain penelitian atau perencanaan yang nyata untuk
5. Pengumpulan data
yang telah ditetapkan sebelum melakukan penelitian, data yang akan diperoleh
6. Analisis data
data dianalisis dan diperoleh informasi yang lebih sederhana, hasil analisis harus
7. Penarikan kesimpulan
penemuan tentang topik yang sedang diteliti. Pada tahap ini peneliti
penelitian ini adalah kreativitas guru dalam pembelajaran dengan minat belajar
sebagai berikut :
1. Angket (kuesioner)
yang diberikan kepada sampel yang telah ditentukan. Menurut Sugiyono (2019)
Purnomo dan Palupi, (2016) angket adalah metode pengumpulan data yang
responden.
2. Dokumentasi
Caccaleppeng Kba.Soppeng.
3.Wawancara
dipasangkan dengan tujuan serius dan telah ditentukan dirancang untuk bertukar
perilaku dan melibatkan tanya jawab Tujuan dari wawancara adalah untuk
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat bantu yang akan digunakan dalam
pengambilan data oleh peneliti untuk menganalisis hasil data. Adapun instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket dan dokumentasi nilai siswa.
rumusan masalah dan hipotesis. Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu,
analisis statistik desktiptif dan analisis statistik inferensial. Kedua jenis analisis ini
yang telah terkumpul. Pada analisis statistik digunakan untuk menghitung suatu
a. Analisis rata-rata
3
guru dan minat belajar siswa . Adapun rumus untuk mencari rata-rata menurut
Keterangan:
𝑋̅ = Nilai rata-rata
X = Nilai (Skor)
ƒ = Frekuensi data
N = Jumlah subjek responden
b. Analisis persentase
P = Persentase
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Nilai yang diharapkan
deskriptif maka nilai persentase yang telah diperoleh maka konversi pada
Sugiyono (2019) statistik inferensial adalah teknik statistik yang akan digunakan
3
untuk menganalisis suatu data sampel yang hasilnya diberlakukan untuk populasi.
korelasi mendekati 0, maka tidak ada sama sekali hubungan antara variabel X dan
Y.
untuk menentukan sebuah hubungan antara dua gejala. Rumus yang digunakan
adalah rumus yang dikemukakan oleh (Sugiyono, 2019, h.183) sebagai berikut :
𝑛(Ʃ𝑋𝑌)− (Ʃ𝑋)(Ʃ𝑌)
rxy = √[𝑛Ʃ𝑋2 –(Ʃ𝑋)2] [𝑛Ʃ𝑌2− (Ʃ𝑌)2] (3.3)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi x dan y
X = Variabel kreativitas guru dalam pembelajaran
Y = Variabel prestasi belajar siswa
n = Banyaknya sampel
XY = Hasil perkalian kreativitas guru dalam pembelajaran dengan prestasi
belajar siswa
ƩX = Jumlah skor butir X (kreativitas guru dalam pembelajaran)
ƩY = Jumlah skor butir Y (prestasi belajar siswa)
ƩX2 = Jumlah kuadrat skor butir X (kreativitas guru dalam pembelajaran)
ƩY2 = Jumlah kuadrat skor butir Y (prestasi belajar siswa)
r √n−2
(3.4)
√1−r²
Keterangan:
r = Nilai dari r hitung
n = Banyaknya responden
maka nilai t itu tidak signifikan sehingga H 0 diterima dan H1 ditolak. Ini berarti
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.22373/lj.v4i1.1866
Andhika M. Rezki dan Cut Neli Wahyuni. (2020). Kreativitas Guru Dalam
Aras, L., DH, S., Amran, M., & Dzikru, N. A. (2022). Hubungan Antara
https://doi.org/10.36379/autentik.v6i1.163
Bahasa, B., Peserta, A., & Qadrianti, L. (2021). Hubungan Kreativitas Guru
Ghifar, R., Yusuf, A. E., Sumardi, S., & Wulandari, F. (2019). Peningkatan
https://doi.org/10.33751/jmp.v7i2.1328
17.
Marti’in. (2019). Analisis Tentang Rendahnya Minat Belajar Peserta Didik Kelas
https://doi.org/10.24815/pear.v6i2.12195
Mudlofir Ali dan Rusyidah Evi Fatimatur. (2017). Desain Pembelajaran Inovatif.
Nugroho, M. A., Muhajang, T., & Budiana, S. (2020). Pengaruh Minat Belajar
https://doi.org/10.33751/jppguseda.v3i1.2014
272.
Puspa, M., Imamuddin, M., & Rahmawati. (2022). Pengaruh Kreativitas Guru
Mengajar Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Smk N
RajaGrafindo Persada.
4