Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PERKEMBANGAN KEGIATAN

EKTRAKULIKULER TERHADAP POTENSI


KEPRIBADIAN SISWA SMAN 13

KARYA ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

Disusun oleh :

Riva Dwi Anggraeni

Jl. Agung No.3, Abadijaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa


Barat 16417
Daftar isi
Cover………………………………………………………1
Daftar isi. .............................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................3
1.1 Latar belakang..............................................................3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................4
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................... 4
BAB 2 KAJIAN TEORI ..................................................... 5
BAB 3 METODOLOGI ...................................................... 7
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……9
BAB 5KESIMPULAN DANSARAN…………………….11
Daftar Pustaka ......................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran (tatap


muka) baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah untuk lebih
memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah
dimiliki siswa dari berbagai bidang studi (Subagiyo, 2003: 23). Ekstrakulikuler
diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan pelajaran
dengan alokasi waktu yang diatur secara tersendiri berdasarkan kebutuhan agar
dapat lebih memperkaya pengetahuan siswa (Depdiknas, 2003: 16).

Potensi adalah kesanggupan, daya, kemampuan untuk lebih berkembang.


Potensi peserta didik adalah kapasitas atau kemampuan dan karakteristik/sifat
individu yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang memiliki
kemungkinan dikembangkan dan atau menunjang pengembangan potensi lain
yang terdapat dalam diri peserta didik. Berbagai pengertian ini menegaskan bahwa
setiap peserta didik memiliki kesanggupan, daya, dan mampu berkembang.
Artinya, tidak boleh vonis kepada peserta didik tertentu bahwa ia tidak sanggup,
berdaya, dan tidak mampu berkembang.

Pada dasarnya setiap peserta didik mempunyai potensi, baik fisik, intelektual,
kepribadian, minat, moral, maupun religi. Potensi fisik tidak hanya mengacu pada
kondisi kesehatan fisik dan keberfungsian anggota tubuh tetapi juga berhubungan
dengan proporsi pertumbuhan dan perkembangan fisik, perkembangan dan
keterampilan psikomotorik. Potensi kepribadian mengacu pada kemampuan
mengelola emosi, mengembangkan dan menjaga motivasi belajar, memimpin,
beradaptasi, berinteraksi, berkomunikasi, responsibilitas, orientasi nilai, moral dan
religi, sikap, dan kebiasaan. Sementara potensi intelektual sudah pasti
berhubungan dengan kecerdasan yaitu prestasi akademik, kecerdasan umum,
kemampuan khusus (bakat), dan kreativitas.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, masalah dalam


peneletian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah dengan adanya kegiatan ektrakulikuler berpengaruh terhadap


potensi kepribadian siswa SMAN 13 ?
2. Apakah ada pengaruh kegiatan ekstrakulikuler dan aktivitas belajar
dirumah terhadap prestasi belajar siswa SMAN 13 ?
3. Bagaimana prestasi belajar siswa SMAN 13 yang aktif dalam kegiatan
ekstrakulikuler ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kegiatan ektrakulikuler yang berpengaruh terhadap


potensi kepribadian siswa SMAN 13
2. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan ektrakulikuler dan aktivitas belajar
dirumah terhadap prestasi belajar siswa SMAN 13
3. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa SMAN 13 yang aktif dalam
kegiatan ekstrakulikuler

1.4 Manfaat Penelitian


1. Untuk mengetahui banyaknya Ekstrakulikuler yang diminati oleh para siswa
sesuai dengan arah minat dan bakat
2. Untuk menjadi bahan evaluasi banyaknya siswa yang memiliki potensi bakat
dan membuat Ekstrakulikuler baru
BAB 2

KAJIAN TEORI

1. Ektrakulikuler

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran


(tatap muka) baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah untuk lebih
memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang
telah dimiliki siswa dari berbagai bidang studi. Ekstrakulikuler
diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan
pelajaran dengan alokasi waktu yang diatur secara tersendiri berdasarkan
kebutuhan agar dapat lebih memperkaya pengetahuan siswa.

2. Pengertian Potensi

Potensi adalah kesanggupan, daya, kemampuan untuk lebih berkembang.


Potensi peserta didik adalah kapasitas atau kemampuan dan karakteristik/sifat
individu yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang memiliki
kemungkinan dikembangkan dan atau menunjang pengembangan potensi lain
yang terdapat dalam diri peserta didik. Berbagai pengertian ini menegaskan bahwa
setiap peserta didik memiliki kesanggupan, daya, dan mampu berkembang.
Artinya, tidak boleh vonis kepada peserta didik tertentu bahwa ia tidak sanggup,
berdaya, dan tidak mampu berkembang.

Masalah Kegiatan Ekstrakulikuler di sekolah adalah sebagai bagian dari


kebijaksanaan pendidikan siswa secara menyeluruh yang mempunyai manfaat
pokok yaitu:

1. Memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, dalam arti memperkaya,


mempertajam, serta memperbaiki pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan
mata pelajaran sesuai dengan kurikulum program yang ada.

2. Mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran.

3. Menyalurkan serta membina bakat, minat, keterampilan, dan hasil yang


diharapkan ialah untuk memacu anak ke arah kemampuan mandiri, percaya diri
dan kreatif.

4. Melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

Dari uraian di atas, menggambarkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler di sekolah


mempunyai tugas yang mulia. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dijadikan wadah
untuk menampung minat dan bakat siswa-siswi, bahkan sampai meraih prestasi
tinggi sesuai dengan bidang kegiatan ekstrakurikuler yang diminatinya.

3. Dampak positif dan negatif kegiatan ektrakulikuler


1. Positif
- Memberikan wawasan akademik maupun non akademik.
- Membentuk karakter siswa
- Mengembangkan bakat siswa
- Menunjang prestasi belajar siswa
2. Negatif
- Mengurangi waktu belajar siswa baik dirumah maupun di sekolah
- Terkadang mengganggu kegiatan belajar siswa di kelas.
- Sangat menguras stamina parasiswa, karena waktu istirahat mereka
digunakan untuk kegiatan ektrakulikuler.
BAB 3
METODOLOGI

1. Jenis penelitian

Untuk menemukan pengaruh kegiatan Ekstrakurikuler terhadap aktivitas


belajar siswa pada mata pelajaran, dengan unsur pokok yang harus ditemukan
sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
maka digunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Determinan
yaitu dengan mencari pengaruh yang ditimbulkan oleh kegiatan
ekstrakulikuler terhadap mata pelajaran oleh siswa SMAN 13.

2. Target penelitian
Target penelitian ini adalah siswa/siswi SMAN 13

3. Waktu penelitian

No Hari / Tanggal Kegiatan Keterangan

1. Jum’at, 28 Januari Latihan kegiatan


2022 ekstrakulikuler
Basket, Renang,
dan volly

2. Sabtu, 29 Januari Latihan kegiatan


2022 ektrakulikuler
Karate,Padus,
Taekwondo

3. Minggu,30 Januari Latihan kegiatan


2022 Marching band,
Paskibraka
4. Biodata peneliti

1.Nama lengkap : Riva Dwi Anggraeni

2.Tempat tanggal lahir : Depok, 04 November 2004

3.Alamat : Gang Melati RT 03 RW 15

4.Telepon : 0858-9364-3825

5.Email : ripaanggraeni4@gmail.com
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Seperti kita ketahui bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler merupakan


kegiatan tambahan di luar jam pelajaran yang dilaksanakan guna memperoleh
dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa yang pada
intinya dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa menuju terbentuknya
pretasi belajar yang tinggi. Belajar adalah suatu proses perkembangan hidup
manusia, dengan belajar manusia melakukan perubahan kualitatif individu,
sehingga tingkah lakunya berkembang.

Berdasarkan hasil dokumentasi pada tanggal 27 Mei mengenai nilai raport


siswa kelas XI semester 2 tahun ajaran 2021-2022 yang terdiri dari enam
kelas, 3 kelas IPA dan 3 kelas IPS. Dari 36 siswa yang terpilih sebagai
responden yakni siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler mendapat
nilai tinggi dibandingkan siswa yang tidak aktif. Hal itu dapat dilihat bahwa
90 % siswa yang aktif mendapat peringkat kelas di atas 8 besar yakni dari nilai
1474 sampai 1391, sedangkan siswa yang tidak aktif berada di bawah 8 besar
yakni dari nilai 1371 sampai 1322. Ini membuktikan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler memberi pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas
XI di SMAN 13.

Kegiatan ekstrakurikuler dalam penelitian ini memiliki 3 indikator, yakni:

1. Pertama adalah indikator interaksi aktif, interaksi aktif yang dimaksud


adalah bahwa kegiatan ekstrakurikuler memicu terbentuknya interaksi
aktif antara peserta didik dengan peserta didik dan antara peserta didik
dengan pelatih atau pembina ekstrakurikuler sehingga peserta didik
menjadi percaya diri untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan
baik.
2. Kedua yaitu indikator membentuk dan melatih kerja sama dimana
dalam kegiatan ekstrakurikuler membutuhkan kerja sama yang baik
pada saat berdiskusi maupun berlatih, sehingga pada saat perlombaan
yang khususnya membutuhkan kerja sama tim peserta didik sudah
terbiasa, terlatih dan mampu bekerja sama dengan baik antar sesama
temannya. Indikator ketiga adalah indikator mengembangkan
kreativitas dan indikator keempat adalah melatih keterampilan, yang
dimaksud dengan
3. Ketiga yaitu indikator melatih sikap kejujuran. Sikap kejujuran yang
dimaksud dalam indikator ini adalah sikap yang dimiliki oleh peserta
didik untuk mampu memahami dan menghormati pendapat orang lain
dengan jujur menerima dengan lapang dada kritik yang orang lain
berikan, memimpin suatu diskusi dengan segala kejujuran, serta
menyampaikan informasi dengan porsi yang tepat tidak dikurang-
kurangkan dan tidak dilebih-lebihkan, sehingga proses diskusi dalam
kegiatan ekstrakurikuler akan berjalan lancar dan terhindar dari
konflik.

Namun dari beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang terbina di SMAN 13


hanya meneliti tiga diantaranya yaitu: Paskibra, Musik, dan Rohis (Rohani
Islam).

a. Ekstrakurikuler Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) SMAN 13


memiliki beberapa kegiatan antara lain latihan dasar kepemimpinan
dan pelatihan baris- berbaris, sehingga social skill dan personal skill
dibutuhkan dalam kegiatan tersebut seperti pengorganisasian,
perencanaan dan manajemen waktu.
b. Ekstrakulikuler Musik memiliki beberapa kegiatan antara lain, latihan
dasar vokal, bermain alat musik, bernyanyi dengan suara merdu.
c. Ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) memiliki kegiatan diantaranya
pelatihan dakwah, mengaji termasuk didalamnya tadarus Al-Qur’an
dan tilawatil Qur’an, serta kegiatan-kegiatan rohani lainnya. Melalui
kegiatan rohis, personal skill peserta didik seperti kepercayaan diri
peserta didik untuk berani berdakwah didepan umum, kemampuan
memahami kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dengan cara
mendekatkan diri kepada Allah SWT juga merupakan bentuk dari
personal skill yang dapat berkembang dengan baik melalui
ekstrakurikuler rohis.
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta interpretasi terhadap Penelitian


ini. Maka Penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler rata-rata


mendapatkan nilai tinggi yaitu dari nilai 1474 sampai 1371 dan
mendapatkan peringkat kelas diantara siswa yang tidak aktif dalam
kegiatan ekstrakurikuler. Ini mebuktikan bahwa siswa yang aktif
dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat dikategorikan berprestasi.

2. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa kegiatan ekstrakurikuler


memberikan pengaruh positif terhadap siswa. Hal ini dibuktikan dari
kofisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,693 nilai ini menunjukkan
kategori kuat. Jadi terdapat hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler
dengan prestasi belajar siswa di SMAN 13. Artinya siswa yang aktif
dalam kegiatan ekstrakurikuler maka prstasi belajarnya akan
meningkat karena siswa termotivasi untuk belajar lebih giat dengan
memperhatikan pengelolaan waktu serta stamina yang baik.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka kami memberikan saran


sebagai berikut :

1. Kepala sekolah agar dapat memperhatikan kompetensi pembina


dan pelatih ekstrakurikuler dengan salah satu cara yaitu
meninjau kepemilikan sertifikat keahlian dan pengalaman yang
dimiliki oleh pembina dan pelatih ekstrakurikuler agar sesuai
dengan ekstrakurikuler yang dilatih sehingga ilmu atau
pelatihan yang diberikan kepada peserta didik dapat maksimal.
2. Kepada guru pendamping khususnya para pembina dan pelatih
ekstrakurikuler agar dapat lebih memperhatikan, memahami
dan mengoptimalkan minat, bakat, keterampilan serta
perkembangan kecakapan hidup yang dimiliki oleh peserta
didik melalui bentuk-bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang lebih
menarik, aktif, tidak membebani, bersifat menyenangkan dan
edukatif.
3. Kepada siswa yang telah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
agar dapat menekuni dengan sungguh- sungguh dan lebih aktif
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan baik, sedangkan
bagi siswa yang belum mengikuti ekstrakurikuler agar dapat
mencari dan mengikuti ekstrakurikuler yang tepat sesuai dengan
minat dan bakat yang dimiliki agar life skills yang dimiliki
dapat terlatih dan berkembang dengan baik sehingga kelak
memiliki kemandirian dan kemampuan diluar pendidikan
akademik untuk bekal di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur. 2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Anwar. 2012. Pendidikan Kecakapan Hidup. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Aqib, Zainal dan Sujak. 2011.

Sugiono. Metode Penelitian Administrasi. Cet, XII; Bandung: Alfabeta, 2005.

Sukarto. Administrasi Pendidikan. Cet. I; Malang: IKIP Malang, 1989.

Suryabroto. Prestasi Belajar Mengajar di Sekolah. Cet. I; Jakarta: PT. Rineka


Cipta, 1997.

Suwardi, Edi. Pengukuran dari Hasil Belajar. Cet. I; Jakarta: Sinar Baru, 1957.

Soemanto, Westy. Psikologi Pendidikan. Cet. III; Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

Thoha, Chalib. Teknik Evaluasi Pendidikan. Cet. I; Jakatra: PT. RajaGrafindo


Persada 1994.

Tim Penyusun Undang-undang, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.


Cet. I; Jakarta: Sinar Grafika, 2003.

Tiro, Muhammad Arif. Dasar-dasar Statistika. Cet. VII; Makassar: Badan Penerbit
UNM, 2006.

Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Jakarta: Gaung Persada Press

B. Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka


Cipta

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai