Selain itu, ada pula yang disebut pidato dengan khotbah. Berikut
adalah penjelasan singkat mengenai pidato dan khotbah:
1. Mengenali Konteks
Mengenali konteks berarti mengenal peserta ceramah dan situasinya.
Isu atau topik yang disampaikan tentu akan berbeda jika audiensinya
berbeda pula. Contohnya yaitu topik untuk siswa tentunya berbeda
dengan topik untuk orang dewasa.
2. Menentukan topik
Dalam menentukan topik sebaiknya mempertimbangkan
b. Menarik minat.
a. Pengenalan isu
Biasanya, setelah melakukan kerja fisik atau mental yang berat atau
lama, tidak akan lelah. Kelelahan sebenarnya merupakan
ketidakmampuan sementara dari jaringan otot untuk menanggapi
perintah. Beristirahat adalah jalan keluar utama ketika badan terasa
sangat lelah. Namun, apabila sudah segar kembali, tetaplah lakukan
banyak kegiatan yang teratur. Jika tidak, kita akan menjadi malas dan
cenderung enggan bergerak.
Cuplikan tersebut merupakan salah satu bagian dari
argumen pembicara tentang cara berolahraga untuk penderita
AIDS.
c. Penegasan kembali
D. Mengontruksi Ceramah
Mengontruksi ceramah adalah cara menyusun atau membuat suatu
teks ceramah dengan baik dan benar sesuai dengan struktur dan kaidah
kebahasaannya.
A. Proses Mengontruksi Teks Ceramah :
1. Menentukan Topik atau Isu Faktual
Dalam menentukan isu atau topik yang akan digunakan dalam sebuah
ceramah, sebaiknya kita mempertimbangkan beberapa hal seperti :
a. Topik harus sesuai dengan latar belakang dan pengetahuan pendengar
b. Topik harus menarik minat
c. Topik harus memiliki ruang lingkup yang jelas dan spesifik
d. Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi.
2. Menentukan Tujuan.
Pada dasarnya ceramah memiliki tujuan untuk menambah pengetahuan
pendengar. karena isi yang disampaikan dalam ceramah sesuai dengan
topik. Contohnya, ceramah tentang pemanfaatan waktu yang efektif atau
isu faktual lainya.
3. Menyusun Kerangka.
Kerangka ceramah berisi tentang pokok – pokok materi yang akan
dikembangkan menjadi sebuah ceramah. Kerangka ceramah berfungsi agar
ceramah menjadi lebih sitematis, pengulangan pembahasan dapat
dihindari, serta pengumpulan data dan sumber-sumber menjadi lebih
terukur. Ciri-ciri kerangka yang baik yaitu :
a. Memiliki 3 bagian pokok yaitu, pengenalan isu , rangkaian argument,
dan penegasan kembali.
b. Mengungkapkan maksud yang jelas.
c. Setiap bagian dalam kerangka hanya memiliki satu gagasan.
d. Bagian-bagian dalam kerangka karangan harus tersusun secara logis.
4. Mengembangkan Kerangka Ceramah
Mengembangkan materi ceramah hendaknya sesuai dengan kerangka yang
telah disiapkan. Namun, kita bisa membuang bagian kerangkan yang tidak
penting. Selain itu kita juga harus memperhatikan penggunaan bahasanya,
yakni:
a. Kata-kata yang dipilih harus jelas, artinya:
1) Menggunakan istilah yang sesuai dengan maknanya
2) Menggunakan kata-kata yang sederhana
3) Menghindari istilah atau kata-kata teknis yang sulit dipahami
b. Kata-kata yang dipilih harus tepat:
1) Mengindari kata-kata klise atau kata-kata yang selalu sering
digunakan
2) Berhati-hati dalam menggunakan bahasa gaul
3) Berhati-hati dalam menggunakan bahasa serapan
4) Menghindari menggunakan kata-kata yang tidak sopan (vulgar)
5) Tidak menggunakan eufemisme () yang berlebihan
c. Kata-kata yang dipilih harus menarik:
1) Memilih kata-kata yang langsung menyentuh pendengar
2) Menggunakan kata yang bernuansa
3) Menggunakan bahasa figuratif (bermajas)
5. Menyunting Ceramah
Langkah terakhir dalam mengkontruksi ceramah yaitu menyunting
hasilnya. Hal yang disunting dalam teks ceramah meliputi:
a. Ejaan atau penulisan kata
b. Isi kalimat tidak boleh menyimpang dari pokok pembahasan
c. Susunan kalimat dalam paragraf harus padu
d. Susunan paragraf harus berkaitan satu sama lain dan mengusung tema
yang sama
A. Teknik-Teknik Berceramah
B. Menanggapi Ceramah
Contoh :