Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

TES BAKAT MINAT (EAS DAN HOLLAND)

Nama : Ela Diah Ayu Wijayanti


NIM : 1600013122
Asisten : Rihadatul Aisy Zakiah

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2018

Created : Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta


DASAR TEORI TES BAKAT DAN MINAT

A. TES BAKAT (EAS)


Tes bakat biasanya berupa serangkaian tes (battery test) yang disajikan baik
secara keseluruhan maupun secara terpisah untuk mengetahui bakat seseorang. Battery
test yang dikembangkan untuk mengukur bakat diantaranya General Aptitude Test
Battery (GATB), Flanagan Aptitude Classification Test (FACT), Differential Aptitude Test
(DAT), Employee Aptitude Survey (EAS), Armed Services Vocational Aptitude Battery
(ASVAB).
Tes Employee Aptitude Survey (EAS) seperti tes bakat yang lain, juga berupa
battery test. Tes ini dikembangkan untuk mengukur kemampuan yang dibutuhkan untuk
kesuksesan dalam jenis pekerjaan tertentu (Gintings, 2005). Beberapa subtes dari
rangkaian tes EAS dikembangkan berdasarkan tes bakat-tes bakat yang telah
dikembangkan lebih dulu diantaranya GATB, Army Group Examination Beta of World
WarI, Army Group Examination Alpha of World War I, Minnesota Clerical Test, California
Test of Mental Maturity, Primary Mental Ability dan MacQuarrie Test.
Tes EAS terdiri atas 10 subtes dengan waktu penyajian untuk masing-masing
subtes sekitar 5 menit. Tes dapat disajikan secara keseluruhan maupun disajikan hanya
beberapa subtes yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu. Subtes-subtes dalam tes
EAS adalah verbal comprehension test, numerical ability test, visual pursuit test, visual
speed and accuracy test, space visualization test, numerical reasoning test, verbal
reasoning test, word fluency test, manual speed and accuracy test, dan symbolic
reasoning test.
Tes EAS yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam seleksi
karyawan maupun panduan pekerjaan (career counseling) merupakan sebuah nilai
tambah dalam dunia pengukuran terutama pengukuran bakat di Indonesia. Tes EAS
dapat digunakan dalam dunia pendidikan sebagai panduan pemilihan jurusan bagi siswa
SMU baik penjurusan untuk menentukan apakah akan masuk kelas IPA, IPS atau
Bahasa, maupun dalam pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi.
Penelitian Widiana (2008) menunjukkan kualitas aitem dan reliabilitas tes EAS
hasil adaptasi. Rerata tingkat kesukaran aitem dari subtes EAS 1, EAS 2, EAS 3, EAS 4,

Created : Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta


EAS 5, EAS 6, EAS 7 dan EAS 10 antara 0,467 sampai dengan 0,622. Subtes EAS 8
dan EAS 9 tidak dapat dianalisis tingkat kesukaran aitemnya.

B. TES MINAT (HOLLAND)


SDS (Self Directed Search) merupakan inventori kepribadian. Namun, klasifikasi
menurut keyakinannya tersebut tidak diterima diluar bidang pengembangan karir. Oleh
karena itu, SDS diklasifikasikan sebagai inventori minat karena mengukur kegemaran
dan pilihan. Dengan meyakini bahwa tipe kepribadian menjadi salah satu alasan
seseorang memilih pekerjaan, maka Holland membuat inventori kepribadian yang
disusun atas dasar minat. Inventori ini menghasilkan tipe-tipe kepribadian dalam memilih
pekerjaan. Setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang
disebut model orientasi. Model orientasi ini merupakan rumpun perilaku penyesuaian
yang khas. Setiap orang memiliki urutan orientasi yang berbedabeda. Sehingga hal ini
dapat menjelaskan mengapa setiap orang itu mempunyai corak hidup yang berbeda-
beda.
Menurut Holland orang dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis kepribadian
dari 6 jenis. Lingkungan di mana orang-orang itu hidup dapat dikategorikan dalam 6 jenis
juga. Pasangan atau kekesuaian jenis kepribadian dan model lingkungan membantu
untuk memahami jenis kepribadian dan model lingkungan seseorang. Maka perilaku
seseorang dapat diketahui melalui interaksi pola kepribadian dan lingkungannya.
Adapun model orientasi yang dijabarkan oleh John L. Holland (Manrihu,
1992) adalah sebagai berikut:
1. Realistic yang preferensinya pada aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi
eksplisit, teratur, atau sistematik terhadap obyek-obyek, alatalat, mesin-mesin, dan
binatang-binatang. Tidak menyukai aktivitasaktivitas pemberian bantuan atau
pendidikan. Preferensi-preferensi membawa kepada pengembangan kompetensi-
kompetensi dalam bekerja dengan benda-benda, binatang-binatang, alat-alat dan
perlengkapan teknik, dan mengabaikan kompetensi-kompetensi sosial dan
pendidikan. Menganggap diri baik dalam kemampuan mekanikal dan atletik dan
tidak cakap dalam keterampilan-keterampilan sosial hubungan-hubungan insani.
Menilai tinggi benda-benda nyata, seperti : uang dan kekuasaan. Ciri-ciri khususnya

Created : Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta


adalah praktikalitas, stabilitas, konformitas. Mungkin lebih menyukai keterampilan-
keterampilan dan okupasi-okupasi teknik.
2. Investigative memiliki preferensi untuk aktivitas-aktivitas yang memerlukan
penyelidikan observasional, simbolik, sistematik, dan kreatif terhadap fenomena fisik,
biologis, dan kultural agar dapat memahami dan mengontrol fenomena tersebut, dan
tidak menyukai aktivitas-aktivitas persuasif, sosial, dan repetitif. Contoh-contoh dari
okupasi-okupasi yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan tipe-tipe investigatif adalah
ahli kimia dan ahli fisika.
3. Artistic lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang ambiguous, bebas, dan tidak
tersistematisasi untuk menciptakan produk-produk artistic, seperti lukisan, drama,
karangan. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik, teratur, dan rutin.
Kompetensi-kompetensi dalam upaya-upaya artistic dikembangkan dan
keterampilan-keterampilan yang rutin, sistematik, klerikal diabaikan. Memandang diri
sebagai ekspresif, murni, independen, dan memiliki kemampuan-kemampuan artistic.
Beberapa ciri khususnya adalah emosional, imaginatif, impulsif, dan murni. Okupasi-
okupasi artistic biasanya adalah lukisan, karangan, akting, dan seni pahat.
4. Social lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang melibatkan orang-orang lain dengan
penekanan pada membantu, mengajar, atau menyediakan bantuan. Tidak menyukai
aktivitas-aktivitas rutin dan sistematik yang melibatkan obyek-obyek dan materi-
materi. Kompetensi-kompetensi sosial cenderung dikembangkan, dan hal-hal yang
bersifat manual & teknik diabaikan. Menganggap diri kompeten dalam mcmbantu dan
mengajar orang lain serta menilai tinggi aktivitas-attivitas hubunganhubungan sosial.
Beberapa ciri khususnya adalah kerja sama, bersahabat, persuasif, dan bijaksana.
Okupasi-okupasi sosial mencakup pekerjaanpekerjaan seperti mengajar, konseling,
dan pekerjaan kesejahteraan sosial.
5. Enterprising lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang melibatkan manipulasi terhadap
orang-orang lain untuk perolehan ekonomik atau tujuan organisasi. Tidak menyukai
aktivitas-aktivitas yang sistematik, abstrak, dan ilmiah. Kompetensi-kompetensi
kepemimpinan, persuasif dan yang bersifat supervisi dikembangkan, dan yang ilmiah
diabaikan. Memandang diri sebagai agresif, populer, percaya diri, dan memiliki

Created : Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta


kemampuan memimpin. Keberhasilan politik dan ekonomik dinilai tinggi. Ciri-ciri
khasnya adalah ambisi, dominasi, optimisme, dan sosiabilitas.
6. Convensional lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi data
yang eksplisit, teratur, dan sistematik guna memberikan kontribusi kepada tujuan-
tujuan organisasi. Tidak menyukai aktivitas- aktivitas yang tidak pasti, bebas dan
tidak sistematik. Kompetensikompetensi dikembangkan dalam bidang-bidang klerikal,
komputasional, dan sistem usaha. Aktivitas-aktivitas artistik dan semacamnya
diabaikan. Memandang diri sebagai teratur, mudah menyesuaikan diri, dan memiliki
keterampilan-keterampilan klerikal dan numerikal. Beberapa ciri khasnya adalah
efisiensi, keteraturan, praktikalitas, dan kontrol diri. Okupasiokupasi yang sesuai
adalah bankir, penaksir harga, ahli pajak, dan pemegang buku.

Created : Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta


LAPORAN PRAKTIKUM

I. TES BAKAT (EAS)


A. IDENTITAS TESTEE
Nama : Mutiara Via Maudy
Tanggal Lahir : 17 Juli 1997
Prodi/Semester : Manajemen/7
Universitas : Universitas Ahmad Dahlan
Alamat : Perum. Bukit Batakan Indah Balikpapan
Tanggal Tes : 26 November 2018

B. HASIL TES
Subtes Raw Score Stanine
Subtes 1 25 9
Subtes 2 30 6
Subtes 3 18 8
Subtes 4 83 5
Subtes 5 34 9
Subtes 6 12 5
Subtes 7 15 5
Subtes 8 35 3
Subtes 9 346 5
Subtes 10 14 5

C. GRAFIK PROFILE EAS

Created : Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta


10
GRAFIK EAS
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EAS 1 EAS 2 EAS 3 EAS 4 EAS 5 EAS 6 EAS 7 EAS 8 EAS 9 EAS 10

D. KESIMPULAN BAKAT BERDASARKAN EAS


Dari data hasil tes EAS di atas dapat disimpulkan bahwa subjek memiliki
verbal compreshion yang tinggi, numeric abillity yang sedang, virsual pusuit yang
tinggi, virsual speed and accuracy yang sedang, space visualization yang tinggi,
numeric reasoning yang sedang, verbal reaosoning yang sedang, word fluency yang
rendah, manual speed dan accuracy yang sedang, dan symbolic reasoning yang
sedang, yang mana dari hasil tersebut subjek dapat dikategorikan sebagai orang
yang memiliki bakat dengan program studi yang sedang ia tempuh sekarang yaitu
manajemen. Namun subjek juga dapat disarankan masuk ke jurusan kedokteran
gigi, keperawatan dan arkeolog. Tetapi subjek harus tetap meningkatkan
kemampuannya di word fluency

Created : Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta


II. TES MINAT (HOLLAND)
A. HASIL TES

Kategori Skor
R 10
I 13
A 20
S 34
E 20
C 28

B. GRAFIK KATEGORI HOLLAND

GRAFIK HOLLAND
40
35
30
25
20
15
10
5
0
R I A S E C

C. KESIMPULAN MINAT BERDASARKAN HOLLAND


Dari hasil tes minat holland yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
subjek memiliki tiga kategori tipologi yang tertinggi yaitu S;C;A dan S;C;E dengan skor
S 34; C 28; dan A 20. S 34; C;28 E; 20
Dari hasil tes menurut tipologi S (sosial) subjek merupakan orang yang suka
bekerja dengan orang lain khususnya dalam setting mengajar, membantu dan
mengobati, subjek mempunyai kemampuan dalam menjalin hubungan sosial yang
baik, ia juga punya kecendrungan banyak bicara. Selain itu subjek juga orang yang
sangat suka pekerjaan dalam setting sosial, ia menghindari aktifitas yang bersifat
sendirian. Subjek juga orang yang memiliki presepsi diri memilihat diri sendiri sebagai

Created : Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta


pribadi yang suka membantu dan memahami porang lain, selain itu subjek juga
termasuk orang yang memandang sebuah masalah dari prespektif manusia atau
hubungan, menurut ia pemecahan masalah dapat menggunakan kecakapan sosial
yang dimilikinya. Rekomendasi karir yang cocok untuk subjek antaralain guru, terapis
wicara, ahli agama, konselor, psikolog, klinis dan perawat.
Selain itu menurut tipologi C(conventional) subjek juga orang yang menyukai
aktivitas yang terdefinisikan dengan jelas dan inisiatif yang terbatas, terorganisir tapi
sangat tergantung pada orang lain, ia menyukai setting bekerja di lembaga atau
organisasi yang mapan dan stabil. Rekomendasi karir menurut tipologi C untuk subjek
adalah Bookkeeper, analis finansial, bankir, ahli pajar, seketaris dan radio dispatcher.
Selanjutnya adalah A (Artistic) subjek menyukai aktifitas yang memungkinkan
mereka untuk bebas dan tidak sistematis, subjek juga menyukai aktifitas yang “nyeni”
dan bersosialisasi bersama orang-orang yang memiliki keyakinan yang sama dengan
subjek. Subjek berani tampil beda dengan kerumunan, ia menghindari sifat yang
berbau kompromi. Subjek sadar dengan kemampuan artistik dan kreatif yang mereka
miliki. Subjek memecahkan masalah lebih banyak dengan menggunakan intuisi dari
pada logika. Rekomendasi karir yang cocok yaitu komposer, musisi, sutradara, penari,
ahli desain, interloe, aktor, dan penulis.
Dan selanjutnya adalah E (Enterprising) subjek suka bekerja dengan orang lain
dengan tujuan utama mempimpin atau mengatur, subjek juga menyukai kesuksesan
baik secara ekonomi maupun politik serta seringkali melihat kepercayaan diri yang lebih,
subjek memiliki enerjik yang tinggi, dan optimis namun subjek suka memamerkan
sesuatu, subjek menyukai orang-orang yang berjiwa dagang atau wirausaha, subjek
mampu menerapkan bisnisnya subjek sangat ambisius dengan sesuatu subjek juga
memiliki kebanggan tersendiri dengan penampilan fisiknya dan berusaha meraih status
sosial yang tinggi namun subjek mudah frustasi jika pengaruhnya dibatasi subjek
memecahkan masalah dengan kemampuan mendomisili dan berkompetisi.
Rekomendasi karir yang cocok untuk subjek adalah buyer, sports,produser televisi,
eksekutif bisnis, sales,travel agent,supervisor dan manager

III. KESIMPULAN GABUNGAN TES BAKAT DAN MINAT


Dari hasil tes bakat dan minat yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
subjek memiliki minat dan bakat yang berkesinambungan dengan jurusan yang ia tempuh
sekarang yaitu manajemen, dalam tes EAS hanya meningkatkan word fluency Namun
selain itu subjek juga direkomendasikan mampu memasuki jurusan selain jurusan yang

Created : Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta


sudah subjek tempuh yaitu ada jurusan keperawatan, kedokteran gigi, dan arkeolog. Dan
dialam tes holland subjek juga sangat berkesinambungan dengan jurusan yang sudah
subjek tempuh saat ini ini di tunjukan pada tipologi E(Enterprising) menjelaskan bahwa
subjek menyukai orang-orang yang berjiwa dagang atau wirausaha dan rekomendasi karir
juga cocok yaitu supervisor,sales,dan manager.

Daftar Pustaka

Created : Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta


http://eprints.uad.ac.id/75/1/1.1._Herlina_
%28Validitas_KriteriaSubtes_EAS_4_Ketelitian_dan_Kecepatan_Visual%29.pdf
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7378/2/T1_132009031_BAB%20II.pdf

Created : Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai