Anda di halaman 1dari 24

PSIKOLOGI

PENDIDIKAN
Dosen Pengampu :
Krisnova Natasia, S.Psi., MM
Kelompok 7
Evaluasi Belajar, Tes
Bakat, dan Prestasi
Evaluasi Belajar
Evaluasi belajar adalah suatu proses yang menentukan tingkat
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya melalui cara
yang sistematis. Hal ini penting kareena dengan evaluasi kita dapat mengetahui
apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak.

Tujuan dari evaluasi ini tersebut yaitu dapat mengetahui ketepatan


sasaran dan kedaya-gunaannya. Komponen ini diantaranya yaitu, sistem
pembelajaran, strategi pembelajaran, dan kurikulum. Selain itu juga bertujuan untuk
mengetahui dan meningkatkan efektivitas pembelajaran, membantu belajar
peserta didik, mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik.
Lanjutan..
Berdasarkan undang-undang RI tentang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58
ayat 1 bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk membantu
proses, kemajuan, dan perkembangan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan. Adapun aspek-aspek yang harus diperhatikan didalam
pelaksanaan evaluasi menurut Nasrun Harahap, sebagai berikut :
1. Aspek berpikir : inteligensi, ingatan, cara mengeinterpretasi data
dan pemikiran logis.
2. Dari segi perasaan sosial : kerja sama, dengan kawan
sekelasnya, cara bergaul, dan cara memecahkan masalah.
3. Dari kekayaan social dan kewarganegaraan : pandangan hidup
atau pendapatnya terhadap masalah social, politik dan ekonomi.
Jenis-jenis evaluasi
Jenis evaluasi dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Evaluasi Formatif
Fungsi : Untuk memperbaiki proses belajar mengajar kearah yang lebih baik, atau
memperbaiki progam pelajaran yang digunakan.
Tujuan : Untuk mengetahui penguasaan murid tentang bahan yang telah diajarkan dalam
suatu program satuan pelajaran.
Aspek : Pengetahuan, keterampilan, sikap, dan penguasaan terhadap bahan pelajaran
yang disajikan

2. Evaluasi Somatif
Fungsi : Untuk menemukan nilai murid setelah mengikuti program pengajaran dalam satu
semester dari suatu program bahan pengajaran.
Tujuan : Untuk mengetahui taraf hasil belajar yang dicapai oleh murid setelah
menyelesaikan program bahan pengajaran dalam satu semester atau akhir.
Aspek : Kemajuan belajar.
Jenis-jenis evaluasi
Jenis evaluasi dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Evaluasi Placement
Fungsi : Untuk mengetahui keadaan anak termasuk keadaan kepribadiannya agar
bisa ditempatkan pada posisi yang tepat.
Tujuan : Untuk menempatkan anak didik pada kedudukan yang sebenarnya,
berdasarkan bakat/minat.
Aspek : Keadaan fisik, bakat, kemampuan, sikap, dan keterampilan.

2. Evaluasi Diagnostik
Fungsi : Untuk mengetahui masalah apa yang diderita anak didik sehingga mengalami
kesulitan.
Tujuan : Untuk mengatasi hambatan yang dialami anak didik.
Aspek : Hasil belajar, latar belakang kehidupan anak, keadaan lingkungan sekitar
Teknik Evaluasi
Teknik tes dapat berbentuk :
Tes tertulis
Tes lisan
Tes perbuatan
Angket
Wawancara
Observasi
Kuisioner
Peranan Psikologi Belajar
dalam Kegiatan Evaluasi
Sebagaimana telah dijelaskan dalam uraian terdahulu, bahwa
psikologi belajar pada dasarnya adalah membicarakan aspek-
aspek psikologi yang mempengaruhi proses dan hasil belajar,
sedangkan evaluasi belajar adalah suatu aktivitas untuk
mengetahui berhasil atau tidaknya tujuan belajar maka dapat
dikatakan bahwa psikologi belajar akan mendasari segala
kegiatan yang menyangkut evaluasi belajar
Tes Bakat
 Suatu kombinasi dari serangkaian karakteristik kemampuan individu untuk
mendapatkan pengetahuan, keterampilan, atau serangkaian respon tertentu
seperti, kemampuan berbicara, bermain musik, pekerjaan terkait mekanik
(Freeman)
 Kemampuan yang dihubungkan dengan seberapa baik seseorang dapat belajar
dan berlatih beberapa pengetahuan dan keterampilan tertentu (Branca)
 Bakat merupakan potensi yang dimiliki seseorang untuk mempelajari suatu
keterampilan tertentu (Kaplan & Saccuzzo)
 Bakat adalah suatu konsistensi karakteristik yang menunjukkan kapasitas
seseorang untuk mengetahui, menguasai pengetahuan khusus dengan latihan
(Nur’Aeni)
Konsep Bakat

Konsep bakat muncul karena ketidakpuasan terhadap


tes inteligensi yang menghasilkan skor tunggal yaitu
IQ. Semula IQ inilah yang digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam perencanaan diberbagai bidang.
Namun IQ tidak dapat memberikan banyak informasi,
jika ada dua orang mempunyai IQ yang sama, tetapi
prestasi belajar atau prestasi kerjanya berbeda
(Anastasi, 1997).
Tujuan Tes Bakat
1. Untuk membantu merencanakan
dan membuat keputusan mengenai
pilihan pendidikan maupun pekerjaan.
2. Untuk mendiagnosa masalah
belajar yang dialami seseorang.
3. Sebagai sarana untuk mengetahui
sedini mungkin bakat-bakat yang
dimiliki seseorang
Faktor dalam tes bakat
● Kemampuan verbal
● Kemampuan numerical
● Kemampuan spatial
● Kemampuan perceptual
● Kemampuan reasoning
● Kemampuan memory
● Kemampuan clerical
● Kreativitas
● Kecepatan kerja
● Ketelitian kerja
● Ketahanan kerja
Jenis-jenis Tes Bakat
1) DAT (Differential Aptitude Test)

Disusun oleh : George K. Bannet, Harold G Seashore, dan Alexander


Wesman.
Tujuannya : Untuk mendapatkan prosedur penilaian ilmiah, terintegrasi,
dan standar pada murid berusia 8-12 Tahun.
Asumsi dasarnya : bahwa IQ tidak lagi memadai untuk mengungkap
kemampuan individu. Karena kemampuan individu bukan tidak terdiri dari
suatu faktor, sehingga dibutuhkan tes untuk mengungkap faktor tersebut.
Terdiri dari 7 tes : verbal reasoning, numerical ability, abstract reasoning,
space relation, mechanical reasoning.
2) GATB (General Aptitude Test Battery)

Disusun oleh : Charles E Odell tahun 1947


Tujuannya : Untuk mengidentifikasi berbagai macam perkerjaan
dan digunakan untuk konseling pekerjaan.
Terdiri dari 12 sub tes : yang mengukur 9 kemampuan dasar
individu.

3) FACT (Flanagan Aptitude Classification Test)

Disusun oleh : John C. Flanagan (1953)


Disusun untuk mendapatkan sistem klasifikasi baku dalam
penentuan bakat untuk suatu tugas tertentu.
Tes ini digunakan sebagai alat ukur untuk seleksi karyawan dan
sebagai alat bantu prediksi keberhasilan suatu pekerjaan dan
perencanaan pelatihan dalam rangka konseling pekerjaan.
Terdiri dari 14 tes.
4) KREPLIN

Tes yang berbentuk satu lembar kertas double kuanto yang memanjang
terdiri dari 4 halaman.
Terdiri angka-angka sederhana 1-9. Tugas subjek yaitu menjumlahkan
angka-angka tersebut dari bawah ke atas yang berdekatan tanpa ada yang
terlewatkan.
Tes ini digunakan untuk kepentingan seleksi promosi dan mutasi dalam
bidang industri namun dapat juga digunakan pada bidang klinis dan
pendidikan. Aspek yang diukur dalam kreplin, yaitu ketelitian kerja,
kesenjangan kerja, ketahanan kerja dan kecepatan kerja.
5) Pauli
Disusun oleh : Richard Pauli (1938)
Digunakan untuk diagnosa dan kepentingan pribadi
seperti, stabilitas kerja, daya tahan kerja, vitalitas/energi
kerja, ketelitian, emosionalitas, daya penyesuaian,
ketekunan dan kosentrasi dan kesiagaan kerja.
6) SAT
Pertama kali digunakan untuk penerimaan mahasiswa pada tahun
1926, kemudian dipublikasikan oleh College Entrace Examination
Board.

SAT menghasilkan laporan nilai verbal dan matematika secara


terpisah pada jarak 200-800
Prestasi
 Prestasi adalah keberhasilan usaha yang dicapai seseorang
setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari
sesuatu.
 Prestasi belajar adalah keberhasilan usaha yang dicapai
seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar/mempelajari
sesuatu..
 Prestasi adalah sebagai rumus yang diberikan guru mata
pelajaran mengenai kemajuan atau prestasi belajar selama
periode tertentu (Sumadi Suryabrata, 1998)
 Prestasi belajar adalah hasil dari seseorang dalam kegiatan
pembelajaran (Siti Pratini, 2005)
Macam-macam Prestasi

1. Prestasi belajar, hasil yang diperoleh untuk usaha belajar.


2. Prestasi kerja, hasil yang diperoleh dari usaha kerja yang telah
dilakukan.
3. Prestasi seni, hasil yang diperoleh dari bisnis seni.
4. Prestasi olahraga, hasil yang diperoleh untuk usaha dan kerja
keras dibidang olahraga.
5. Prestasi lingkungan hidup, sebuah prestasi yang diperoleh oleh
upaya untuk menyelamatkan lingkungan.
Sikap Dalam Berprestasi

1. Berorientasi masa depan dan cita-cita.


2. Keberhasilan berorientasi.
3. Berani mengambil resiko
4. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar.
5. Menerima kritik dan menjadikannya umpan balik.
6. Memiliki sikap kreatif dan inovatif.
7. Mampu mengatur waktu dengan baik
Faktor dalam Prestasi

1) Faktor Jasmaniah, yaitu faktor yang sifat bawaan atau yang


diperoleh, misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh.
Faktor ini sangat mempengaruhi didalam menentukan prestasi
belajar siswa karena dibutuhkannya jasmani yang sehat.
Faktor dalam Prestasi

2) Faktor Psikologis, meliputii :


Faktor intelektif yang meliputi kecerdasan, kecakapan yang
dimiliki.
Faktor non-intelektif yang meliputi unsur kepribadia, kebiasaan,
emosi, minat dan motivasi
Faktor dalam Prestasi

3) Faktor sosial, meliputi :


Lingkungan keluarga
Lingkungan sekolah
Lingkungan masyarakat
Lingkungan kelompok

4) Faktor budaya, meliputi :


Adat istiadat dan kesenian.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai