PENDIDIKAN IPS DI SD
MODUL 8
EVALUASI PEMBELAJARAN IPS SD
Evaluasi atau penilaian adalah suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dan efisiensi suatu program. Jadi, pada dasarnya yang dinilai adalah program,
yaitu suatu kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Lengkap dengan tujuan dan
kegiatan tersebut. Aspek yang diniilai dan program itu ada dua macam. yaitu tingkat
keberhasilan dan tingkat efisiensi pelaksanaan program.
Pada program yang berkelanjutan dan berulang-ulang dalam melaksanakannya, jelas
sangat dibutuhkan adanya evaluasi sehingga dapat diketahui efisien atau tidak program
tersebut. Selain itu, adanya evaluasi dapat diketahui apakah tujuan dapat tercapai atau tidak,
jika tujuan tercapai dengan sebaik-baiknya sesual program yang direncanakan maka
dikatakan berhasil. Setiap program mempunyai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,
kegunaan utama dan evaluasi adalah untuk pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban
terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.
Banyak sekali lembaga yang membutuhkan evaluasi. Mulai dari departemen, kantor,
sekolah, kelas, yayasan, dan lain-lain. Mereka semua memerlukan informasi tentang tingkat
keberhasilan dan tingkat efisiensi dalam mencapal tujuan yang diharapkan.
Evaluasi atau penilaian adalah kegiatan untuk mengetahui apakah tindakan yang telah
dikerjakan cukup berhasil atau tidak. Jadi, yang dmilai atau dievaluasi adalah program, yaitu
suatu kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. lengkap dengan tujuan dan kegiatan
tersebut.
Ada tiga istilah yang sering digunakan secara rancu. yaitu berikut ini.
1. Pengukuran: suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi atau data secara kuantitatif,
2. Penilaian atau evaluasi: kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program telah berhasil
dan efisien
3. Pengambilan keputusan: tindakan yang diambil oleh seseorang atau lembaga
berdasarkan data atau informasi yang telah diperoleh, atas dasar pengukuran dan
penilaian..
Untuk mengukur prestasi belajar diperlukan alat ukur yang disebut tes. Tes adalah
himpunan pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang dites ( testee). Dalam hal ini oleh
siswa. Dalam tes prestasi belajar, yang hendak diukur adalah tingkat kemampuan siswa
dalam menguasai bahan pelajaran yang telah diajarkan oleh guru. Dalam modul mi yang akan
dibicarakan adalah tes hasil belajar (achievement test).
1. Prinsip Penilaian
Menurut Sapriya dalam Effendi Ridwan (2009:402-403) mengemukakan prinsip
penilaian penting sebagai berikut ini.
a. Harus valid (sahih) atau hanya mengukur apa yang hendak diukur. Tes untuk bidang studi
IPS, setiap butir soalnya harus mengukur hanya pengetahuan IPS saja.
b. Harus andal (reliable) Keandalan, dalam hal ini meliputi kecermatan atau ketepatan
(precision) dan keajegan (consistency) dan hasil pengukuran yang dilakukan.
c. Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
d. Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi dan gender.
e. Terpadu, yakni penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen kegiatan
pembelajaran.
f. Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
g. Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup semua aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai tekhnik yang sesuai, untuk menilai prestasi peserta didik
melaikan harus mencakup semua aspek hasil belajar untuk tujuan pembimbingan dan
pembinaan.
h. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
i. Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.
j. Beracuan kreteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan.
2. Merancang Alat Evaluasi atau Tes
Sebelum menyusun sebuah tes, terlebih dahulu harus memperhatikan hal-hal berikut.
a. Tujuan tes
Dalarn bidang pendidikan, tujuan tes dapat dipakai untuk mengetahul penguasaan
peserta didik dalam pokok bahasan atau sub pokok bahasan tertentu. setelah materi
diajarkan.
b. Penyusunan kisi-kisi tes
Kisi-kisi tes atau tabel spesifikasi (test blue print), harus dibuat sebelum seseorang
membuat atau menyusun tes. Kisi-kisi tes merupakan rambu-rambu ruang lingkup
dan isi soal yang akan diujikan. Jadi, dalam merancang tes, pertama kita perlu
mempelajari kurikulum sekolah yang berlaku mengenai hal-hal berikut.
1) Kompetensi dasar
2) Materi pokok
3) Hasil belajar
4) Indikator.
5) Setelah indikator materi, dibuat indikatur tes atau Tujuan Instruksional Khusus
(TIK) untuk tes yang akan disusun.
3. Menyusun Alat Evaluasi atau Tes
a. Dalam menyusun soal atau tes pertama-tarna harus dibuat indikator tes atau TIK.
b. Kriteria indikator tes yang baik
c. Kritena pokok penulisan soal
Kegiatan Belajar 2
Merancang dan Menyusun Alat Evaluas Hasil Belajar IPS Aspek Kognitif
A. PENGERTIAN ASPEK KOGNITIF
Aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar mempunyai dua tingkatan sebagai berikut:
1. Evaluasi yang rnernpunyai tingkatan lebih rendah, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Evaluasi yang mengungkap pengetahuan (knowledge): pertanyaan atau tes yang
rnengungkap penalaran dalam kategori terendah. Evaluasi ini hanya mengungkap
tentang fakta, defnisi, pengertian dan sejenisnya. Contoh: Siapakah Gajah Mada?
b. Evaluasi yang mengungkap pemahaman (comprehension): Evaluasi ini menuntut
siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah dipelajari. Dengan demikian,
siswa dituntut dapat menjelaskan apa yang telah dipelajari dengan kalimatnya sendiri.
Contoh: Mengapa Pulau Jawa padat penduduknya?
c. Evaluasi yang mengungkap penerapan (application): siswa dapat menggunakan
informasi yang diterima untuk memecahkan sesuatu masalah. Dengan menggunakan
konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses yang telah dipelajari sebelumnya, siswa
diharapkan dapat menentukan jawaban yang benar terhadap pertanyaan yang
diajukan. Contoh: Demonstrasikan terjadinya gerhana matahari dengan 3 bola yang
ukurannya berbeda?
2. Evaluasi yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi meliputi hal-hal berikut ini.
a. Analisis (analysis): Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara
mendalam, kritis bahkan menciptakan sesuatu yang baru. Untuk menjawab
pertanyaan analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab, motif atau mampu
mengadakan deduktif (dari suatu generalisasi hal umum, dicari faktanya. ke hal yang
khusus).
b. Sintesis (synthesis): Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berpikir
orisinal dan kreatif. Siswa dituntut berpikir induktif (dari faktor, fakta, unsur-unsur
yang bersifat khusus, diambil suatu kesimpulan atau generalisasi). Contoh: Apa
dampak yang mungkin terjadi jika pantai utara iawa Barat ditimbun urnuk dijadikan
daerah pernukiman?
c. Evaluasi (evaluation) : Evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap penilaian menuntut
siswa untuk melakukan kegiatan berpikir yang paling tinggi. Dia dapat melakukan itu
apabila pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis dapat dikuasai
dengan baik. Pertanyaan yang rnengungkap evaluasi menuntut adanya standar atau
kriteria yang jelas. Kemungkinan jawaban yang diberikan siswa berbeda-beda.
Contoh: Menurut pendapat Anda, apakah benar pengusaha yang bermodal besar akan
menang dalam persaingan usaha?
Dalam merancang evaluasi selalu dituntut mempelajari kurikulum sekolah yang berlaku.
Dalani kesempatan ini yang akan dicoba untuk dipelajari adalah kurikulum SD Kelas 5
Semester 2.
1. Kompetensi Dasar (KD)
Kemampuan memahami keragaman kenampakan alam dan buatan di Indonesia.
2. Materi Pokok Kemampuan alam dan buatan di Indonesia.
3. Hasil Belajar dan Indikator Materi
a. Mendeskripsikan keragaman kenampakan alam di Indonesia.
1) Menggambar peta Indonesia dengan menggunakan simbol.
2) Mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam wilayah Indonesia
3) Menemutunjukkan pada peta persebaran flora dan fauna di berbagai wilayah
Indonesia.
4) Mengidentifikasi ciri dan sifat cuaca/iklim di wilayah Indonesia.
5) Menjelaskan perubahan cuaca iklim dan dampaknya terhadap aktivitas masyarakat
setempat.
b. Mendeskripsikan ketampakan buatan di wilayah Indonesia.
1) Mengidentifikasi ketampakan buatan di wilayah Indonesia.
2) Menjelaskan keuntungan dun kerugian pembangunan ketampakan buatan (waduk,
pelabuhan. kawasan industri, perkebunan) bagi masyarakat setempat.
Di depan sudah dijelaskan cara merancang evaluasi keterampilan IPS. Pembahasan berikut
akan memberi penjelasan cara menyusun evaluasi keterampilan IPS unnik anak SD Kelas
5 Semester I.
1. Materi, Pokok Penduduk dan sistem pemerintatian di Indonesia.
2. Hasil Belajar dan Indikator Materi
1) Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia.
a. Menjelaskan jumlah penduduk, penggolongan, persebaran dan kepadatan
penduduk di Indonesia.
b. Menginterpretasi berbagai grafik penduduk.
c. Menjelaskan permasalahan penduduk di indonesia
d. Mengidentifikasi bentuk, sebab dan akibat perpindahan penduduk yang terjadi
di Indonesia
A. SIMPULAN
Dalam menyusun tes atau soal hal-hal yang harus diperhatikan adalah berikut ini.
1. Tentukan tujuan tes.
2. Pilih Kompetensi Dasar (KD).
3. Pilih materi pokok dan hasil belajar dan indikator materi yang sesuai dengan
Kompetensi Dasar (KD).
4. Buatlah indikator tes atau TIK.
5. Susunlah soal berdasarkan indikator tes atau TIK yang telah dibuat.
Aspek kognitif mempunyai dua tingkatan sebagai berikut.
a. Tingkatan yang lebih rendah yang mengungkap aspek ingatan atau pemahaman
(knowledge), pemahaman (comprehension) dan aplikasi (application).
b. Tingkatan yang lebih tinggi yang mengungkap aspek analisis, sintesis dan evaluasi.
Aspek kognitif untuk siswa SD cukup tingkatan yang lebih rendah, yaitu yang hanya
mengungkap ingatan, pemahaman, dan aplikasi.
Dalam merancang alat evaluasi atau tes, perlu mempelajari kurikulum yang berlaku yang
meliputi hal-hal berikut ini.
a. Kompetensi Dasar (KD).
b. Materi Pokok/Hasil Bahasan.
c. Indikator Materi.
d. Menyusun/membuat indikator untuk kisi-kisi soal.
Nilai dan sikap sosial terjadi apabila ada interaksi sosial antara seseorang dengan orang
lain, dengan kelompok atau antarkelompok.
Untuk dapat terjadi interaksi sosial perlu ada kontak sosial dan komunikasi.
Ada 3 macam kontak sosial, yaitu berikut ini.
a. Antara orang per orang.
b. Antara orang per orang dengan kelompok.
c. Antara kelompok dengan kelompok.
Dalam merancang alat evaluasi nilai dan sikap sosial, perlu mempelajari hal-hal berikut.
a. Kompetensi Dasar.
b. Materi Pokok.
c. Hasil Belajar.
d. Indikator Materi.
e. Kisi-kisi tes.
Menurut Conny Semiawan dan kawan-kawan (1985) keterampilan mendasar dalam
proses berpikir dan berkarya dapat dibagi menjadi 9 bagian, seperti berikut.
1. Mengobservasi atau mengamati, termasuk di dalamnya, yaitu:
a. menghitung;
b. mengukur;
c. mengklasifikasi;
d. mencari hubungan ruang/waktu.
2. Membuat hipotesis.
3. Merencanakan penelitian/eksperimen.
4. Mengendalikan variabel.
5. Menginterpretasikan atau menafsirkan data.
6. Menyusun kesimpulan sementara.
7. Meramalkan (memprediksi).
8. Menerapkan (mengaplikasikan).
9. Mengomunikasikan.
Dalam merancang evaluasi keterampilan IPS di SD perlu dipelajari kurikulum SD yang
berlaku, khususnya mengenai hal-hal berikut.
Kompetensi dasar
1. Materi pokok
2. Hasil belajar
3. Indikator tes atau bahan pelajaran dan penjabaran atau pengembangannya.
4. Menentukan materi, menyusun indikator tes (kisi-kisi tes) dan memilih keterampilan
IPS yang akan diungkap.
5. Menyusun soal atau tes hasil belajar atas dasar indikator tes dan keterampilan IPS
yang akan diungkap.
Membuat kesimpulan sementara dapat dilakukan jika sudah mengadakan observasi.
Dalam mengadakan observasi akan diperoleh data yang dapat dipakai untuk mernbuat
kesimpulan. Seseorang dikatakan mampu menerapkan konsep, apabila ia dapat
menerapkan konsep itu dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh: Api untuk dapat hidup, membutuhkan oksigen. Bagaimana cara
membuktikannya. Pertama kali menyalakan lampu, letakkan lampu pada tempat yang
tertutup rapat dan tembus pandang, dan akan dapat dilihat bahwa nyala api makin redup
dan akhirnya mati. Seseorang dikatakan dapat mengomunikasikan hasil pengamatan
apabila dia dapat menyebarluaskan hasil temuannya itu. Penyebarluasan hasil temuan
dapat berupa laporan, karangan ilmiah atau tulisan di surat kabar atau majalah.