Anda di halaman 1dari 5

Depressive Disorder

Gangguan depresi terdiri dari disruptive mood dysregulation disorder, major depressive
disorder (including major depressive episode), persistent depressive disorder (dysthymia),
premenstrual dysphoric disorder, substance/medication-induced depressive disorder,
depressive disorder due to another medical condition, other specified depressive disorder,
dan unspecified depressive disorder.
Karakteristik umum gangguan-gangguan tersebut adalah adanya perasaan sedih, hampa, atau
perasaan tersinggung/mudah marah, yang disertai dengan perubahan somatis dan kognitif
yang mempengaruhi kapasitas individu untuk berfungsi. Perbedaan utama gangguan-
gangguan tersebut terletak pada durasi, waktu, dan dugaan etiologi.
 Jenis-Jenis Gangguan Depresi

A. Disruptive Mood Dysregulation Disorder (DMDD)


DMDD merujuk pada kemunculan gejala pada anak yang ditandai dengan perasaan
mudah tersinggung yang menetap dan adanya perilaku yang tidak dapat dikontrol
yang muncul secara berulang, dan juga gangguan depresi pada anak di bawah usia 12
tahun Gangguan ini merefleksikan bahwa anak-anak dengan pola gejala ini
mengembangkan gangguan mood atau gangguan depresi unipolar, dibandingkan
gangguan bipolar, seiring berkembangnya proses kedewasaan individu.

 Gejala DMDD

A Ledakan kemarahan yang parah yang terjadi berulang kali yang


dimanifestasikan secara verbal (e.g. kemarahan verbal) dan/atau secara
perilaku (e.g. agresi fisik terhadap orang lain atau properti) yang
intensitas dan durasinya sangat tidak proporsional terhadap situasi atau
provokasi.
B Ledakan kemarahan tidak sesuai dengan taraf perkembangan.
C Ledakan kemarahan muncul, rata-rata, tiga kali atau lebih per minggu.
D Suasana perasaan antara ledakan kemarahan berupa perasaan mudah
tersinggung atau marah yang menetap pada hampir seluruh waktu dalam
satu hari, setiap harinya, dan dapa diamati oleh orang lain (e.g., orang tua,
guru, teman sebaya).
E Kriteria A – D telah muncul lebih dari 12 bulan atau lebih. Selama waktu
tersebut, individu tersebut tidak pernah mengalami satu periode yang
berlangsung selama 3 bulan berturut-turut atau lebih tanpa memiliki
gejala yang dijelaskan di Kriteria A – D.
F Kriteria A dan D muncul setidaknya pada 2 atau 3 situasi (i.e., saat
berada di rumah, di sekolah, saat bersama dengan teman sebaya) dan
parah setidaknya satu pada berbagai situasi tersebut.
G Diagnosis tidak boleh ditegakkan pertama kali sebelum individu berusia
6 tahun atau setelah 18 tahun.
H Berdasarkan riwayat atau observasi, onset untuk Kriteria A – E adalah
sebelum usia 10 tahun
I Tidak pernah ada periode yang berbeda yang berlangsung lebih dari 1
hari seluruh kriteria gejala, kecuali durasi, untuk episode hypomaniac
atau manik terpenuhi.
Catatan: Peningkatan suasana perasaan (mood) yang sesuai dengan taraf
perkembangan, seperti yang terjadi dalam konteks kejadian yang sangat
positif atau antisipasinya, tidak boleh dianggap sebagai gejala mania atau
hypomania.
J Perilaku tidak muncul secara eksklusif selama episode gangguan depresi
mayor dan tidak dijelaskan lebih baik oleh gangguan mental lainnya (e.g.,
autism spectrum disorder, posttraumatic stress disorder, separation
anxiety disorder, persistent depressive disorder [dysthymia]).
Catatan: Diagnosis ini tidak dapat muncul bersamaan dengan
oppositional defiant disorder, intermittent explosive disorder, atau bipolar
disorder, dan dapat muncul bersamaan dengan gangguan mental lainnya,
misalnya major depressive disorder, attention-deficit/hyperactivity
disorder, conduct disorder, dan substance use disorders.
Individu yang memiliki gejala yang memenuhi baik DMDD dan
oppositional defiant disorder harus hanya diberikan diagnosis DMDD.
Jika individu pernah mengalami episode manik atau hipomanik, maka
diagnosis DMDD tidak seharusnya diberikan.
K Gejala bukan merupakan hasil dari efek fisiologis zat atau kondisi medis
lain atau kondisi neurologis.

B. MAJOR DEPRESSIVE DISORDER (MDD)


Major depressive disorder (MDD) adalah gangguan mental yang dikarakteristikkan
suasana perasaan yang rendah yang terjadi setidaknya selama dua minggu dan muncul
dalam hampir seluruh situasi. Gejala tersebut juga disertai rendahnya harga diri,
hilangnya minat pada aktivitas yang biasanya disukai, energi yang rendah, dan rasa
nyeri tanpa penyebab yang jelas.

 Gejala MDD

A Terdapat lima (atau lebih) gejala berikut yang telah muncul bersamaan
selama 2 minggu dan merepresentasikan perubahan fungsi individu dari
keadaan sebelumnya; salah satu dari gejala tersebut harus (1) suasana
perasaan depresi atau (2) kehilangan minat atau kesenangan.
Catatan: Jangan menyertakan gejala yang secara jelas disebabkan karena
kondisi medis lainnya.
1. Suasana perasaan murung hampir sepanjang hari, hampir setiap hari,
yang diindikasikan baik laporan subjektif (e.g., merasa sedih, hampa,
tanpa harapan) atau observasi yang dilakukan oleh orang lain (e.g.,
terlihat menangis). (Catatan: pada anak-anak dan remaja dapat
berupa suasana perasaan mudah tersinggung.
2. Terdapat penurunan minat atau kesenangan yang signifikan pada
semua, atau hampir semua, aktivitas sepanjang hari, hampir setiap hari
(yang diindikasikan dari pengakuan subjektif atau observasi).
3. Turunnya berat badan yang signifikan saat tidak sedang dalam
keadaan diet atau naiknya berat badan (e.g., perubahan terjadi lebih
dari 5% dari berat badan dalam satu bulan), atau terjadinya penurunan
atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari. (Catatan: pada
anak, pertimbangkan kegagalan untuk mencapai berat badan yang
diharapkan).
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.
5. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati
oleh orang lain, bukan hanya merupakan perasaan subjektif terhadap
kegelisahan atau merasa melambat)
6. Fatigue atau kehilangan energi hampir setiap hari.
7. Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang tidak tepat yang
berlebihan (bisa saja berupa delusi) hampir setiap hari (tidak hanya
menyalahkan diri sendiri atau perasaan bersalah karena sedang sakit).
8. Menurunnya kemampuan berpikir atau konsentrasi, atau ragu-ragu,
hampir setiap hari (baik berdasarkan laporan subjektif atau observasi
orang lain).
9. Pikiran yang berulang mengenai kematian (bukan hanya ketakutan
akan kematian), ide bunuh diri yang berulang tanpa adanya rencana
yang spesifik, atau percobaan bunuh diri, atau rencana spesifik untuk
bunuh diri.
B Gejala menyebabkan kesulitan yang signifikan atau terganggunya fungsi
sosial, okupasional, dan fungsi penting lainnya
C Episode tersebut tidak disebabkan karena efek fisiologis zat atau kondisi
medis lainnya.
Catatan: Kriteria A – C menggambarkan episode depresi mayor.
Catatan: Respons terhadap kehilangan/kerugian yang signifikan (e.g.,
berkabung, masalah finansial, kerugian akibat bencana alam, penyakit serius
atau disabilitas) dapat berupa kesedihan yang berat, kontemplasi mengenai
kerugian/kehilangan, hilangnya nafsu makan, dan berkurangnya berat badan
seperti yang dijelaskan di Kriteria A, yang mungkin dapat menyerupai episode
depresi. Walaupun gejala tersebut dapat dipahami atau dianggap sesuai dengan
kehilangan atau kerugian tersebut, kehadiran episode depresi mayor sebagai
tambahan respons normal terhadap kehilangan atau kerugian tersebut harus
dipertimbangkan dengan hati-hati. Keputusan tersebut memerlukan keputusan
klinis berdasarkan riwayat individu tersebut dan norma budaya terkait ekspresi
saat menghadapi kesulitan dalam konteks kehilangan/kerugian.
D Kemunculan episode depresi mayor tidak boleh dijelaskan lebih baik oleh
gangguan skizoafektif, skizofrenia, schizophreniform disorder, gangguan
delusi, atau spektrum skizofrenia spesifik atau tidak spesifik, dan
gangguan psikosis lainnya.
E Tidak pernah ada episode manik atau episode hipomanik.
Catatan: Pengecualian ini tidak berlaku jika episode menyerupai manik
(manic-like episodes) atau episode menyerupai hipomanik (hypomanic-
like episodes) disebabkan karena efek fisiologis dari kondisi medis
lainnya.

C. PREMENSTRUAL DYSPHORIC DISORDER (PDD)


Premenstrual dysphoric disorder merujuk pada berbagai macam gejala fisik dan
emosional yang muncul 5 –11 hari sebelum siklus menstruasi perempuan dan
biasanya berhenti ketika siklus menstruasi dimulai.

 Gejala PDD

A Selama mayoritas siklus menstruasi, setidaknya harus terdapat lima


gejala yang muncul pada minggu sebelum onset menstruasi, mulai
membaik selama beberapa hari sejak onset menstruasi, dan menjadi
berkurang (minimal) atau hilang pada minggu setelah menstruasi.
B Satu (atau lebih) dari gejala berikut harus muncul:
1. Perubahan afek (e.g., peruahan suasana perasaan [mood swings];
perasaan sedih atau menangis secara tiba-tiba, atau meningkatnya
sensitivitas terhadap penolakan).
2. Perasaan mudah tersinggung atau marah atau meningkatnya konflik
interpersonal.
3. Suasana perasaan murung/tertekan, merasa tidak berdaya, atau pikiran
yang mencela diri sendiri.
4. Merasa cemas, tegang dan/atau perasaan tidak dapat berbuat apa-apa
atau merasa gelisah.
C Satu (atau lebih) gejala berikut juga harus muncul, untuk mencapai lima
gejala total saat dikombinasikan dengan gejala yang ada di Kriteria B.
1. Menurunnya minat terhadap aktivitas sehari-hari (e.g., kerja, sekolah,
aktivitas bersama teman, hobi).
2. Kesulitan subjektif dalam berkonsentrasi.
3. Lesu, mudah lelah, atau kurangnya energi
4. Perubahan pada nafsu makan; makan terlalu banyak; atau
menginginkan makanan yang spesifik (spesific food cravings).
5. Hipersomnia atau insomnia.
6. Perasaan kewalahan atau kehilangan kontrol.
7. Gejala fisik seperti payudara yang membengkak atau melembut, nyeri
sendi atau otot, sensasi ‘kembung’ atau meningkatnya berat badan.
D Gejala berkaitan dengan hendaya [kesulitan] klinis yang signifikan atau
mengganggu aktivitas dalam bekerja, sekolah, sosial aktivitas basa, atau
hubungan dengan orang lain (e.g., menghindari aktivitas sosial;
menurunnya produktivitas dan efisiensi pekerjaan, sekolah, atau rumah).
E Gangguan bukan merupakan akibat dari gejala gangguan lain, misal
major depressive disorder, panic disorder, persistent depressive disorder
(dysthymia), atau personality disorder (walaupun gangguan ini dapat
muncul bersamaan dengan gangguan-gangguan tersebut).
F Kriteria A harus ditegaskan dengan penilaian harian setidaknya pada dua
siklus simtomatis. (Catatan: Diagnosis dapat ditegakkan sementara
sebelum konfirmasi dilakukan).
G Gejala tidak disebakan karena efek fisiologis zat (e.g., penyalahgunaan
zat, medikasi, pengobatan lainnya) atau kondisi medis lainnya (e.g.,
hyperthyroidsm).

Anda mungkin juga menyukai