Anda di halaman 1dari 20

Laporan Pemeriksaan Psikologi Klinis

Tim KPT Psikologi Klinis 2019 - Fakultas Psikologi Undip


Mengintegrasikan Data Asesmen
Berdasar pertanyaan klien/ tujuan dilakukan asesmen

3 pedoman penting:
 Integrasi tes  hasil skor berbagai tes psikologis digunakan
utk menjawab pertanyaan referal, kekuatan klien, stressor
 Kesimpulan dari masing-masing metode yang digunakan
 Kongruensi  gambaran umum dari beda metode
Sumber Bias dalam Membuat Kesimpulan Hasil
Asesmen

Mengakibatkan kesalahan

* Gender – terkait dengan tipe gangguan tertentu (hipokondria-


wanita; malingering-pria)
* Tingkat sosial-ekonomi
* Etnis tertentu – misal: minoritas
* Stereotipe & prasangka
* Tingkah laku yang tidak representatif
* Informasi yang kurang memadai
Laporan Psikologis
 Tahap setelah interpretasi temuan

 Menyampaikan impresi & rekomendasi kepada orang lain

 Laporan psikologis merupakan kumpulan informasi & data yang telah


diinterpretasikan, diintegrasikan & diorganisasikan sehingga dapat
dikomunikasikan.

 Tujuan: sebagai upaya membangun komunikasi komunikasi antara


pembuat laporan dengan penerima laporan  satu pemahaman

 Mengacu pada kompetensi pembuat laporan  berbeda format bagi tiap


profesi
Kriteria yang harus dipenuhi:
Jelas
◦ merupakan kriteria utama  bentuk, relevansi isi & tujuan, bahasa
◦ menghindari misinterpretasi yang mengakibatkan diskusi yang keliru
Relevan dengan tujuan
◦ harus relevan dengan tujuan pengukuran awal
◦ misal: untuk klasifikasi gangguan klien  penekanan ke arah klasifikasi tertentu
Memiliki manfaat
◦ memberikan gambaran klinis lebih banyak, penting, baru, yang menjelaskan
tujuan dari asesmen
◦ memiliki kegunaan bagi pihak terkait (klien, klinisi, keluarga klien, institusi)
Beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan dlm pelaporan:

 Tujuan asesmen dan pelaporannya

 Gaya tulisan  naratif

Terfokus pada kasus  bukan utk kepentingan assessor,


pendekatan tertentu saja, citra stereotip pasien

6
Laporan yang case-focused:
Dapat dicapai apabila pertanyaan rujukan lebih spesifik & jelas, sehingga
mudah dipahami
Mengungkap aspek-aspek unik klien, deskripsi yang spesifik & akurat,
rekomendasi penanganan yang spesifik & praktis
 Beberapa prinsip dasar pembuatan laporan yang case-focused:
◦ Laporan seharusnya diintegrasikan untuk mendeskripsikan seseorang secara unik,
yang membedakan dengan orang lain
◦ Rekomendasikan dikaitkan langsung dengan apa yang spesifik dapat dilakukan untuk
klien dalam lingkungan khususnya
◦ Seringkali kurang mementingkan diagnosis & etiologi
◦ Memperhatikan perspektif pembaca
◦ Kualitas & kegunaan laporan meningkat bila praktisi memiliki pengetahuan yang luas
tentang bidang atau tipe isu yang dialami klien (interpretasi dalam, informasi relevan)
Kualitas laporan dapat ditingkatkan dengan
(Beutler & Groth-Marnat):
Menyebutkan tujuan laporan secara jelas
Menggunakan kosakata yang dipahami oleh sumber rujukan & pengguna laporan
lain
◦ Hindari istilah (jargon) psikologis berlebihan
Menulis dalam cara yang mudah dibaca & well-organized
Menjawab pertanyaan rujukan sespesifik & seeksplisit mungkin, baik dalam
konseptualisasi kasus & rekomendasi
Menyediakan contoh perilaku atau data lain yang memperkuat inferensi & penilaian
Add Sundberg, dkk. : Menghindari komunikasi yang general/ universal/ stereotipe
(melakukan individualisasi)
◦ Memberikan makna yang jelas & konkret pada interpretasi
Apa yang ada dalam laporan klinis?
Mencerminkan orientasi umum asesmen & formulasi klinis, & pendekatan
teoretis spesifik yang menjadi pegangan klinisi dalam menulis laporan

Berisi rangkuman asesmen klinis yang dilakukan pada klien


◦ Mencakup setidaknya : riwayat perkembangan & riwayat medis, riwayat masalah
saat ini, deskripsi alat-alat asesmen, rangkuman data yang dihasilkan
◦ Mengintegrasikan & menjawab pertanyaan2 sentral terkait rujukan awal
(mengambil keputusan, membentuk gambaran-kerja, menguji hipotesis)

Menfasilitasi pelayanan yang efektif kepada klien (saran langkah


selanjutnya, diskusi, rencana evaluasi)
Bentuk laporan dapat berupa:

Highly-structured (specific headings & subheadings)

Letter format
Panjang laporan psikologis
Dalam spasi tunggal:
Rata-rata : 5-7 halaman
Umumnya 2-3 halaman dalam setting medis
Umumnya lebih panjang dalam setting forensik (7-10,
dan dapat hingga 20 halaman)
◦ Kebutuhan akan detil, integrasi berbagai sumber informasi,
pembuktian temuan-temuan, antisipasi argumentasi kontra
Format Umum Laporan Psikologis
(Groth-Marnat; Beutler & Groth Marnat)
Identitas
klien dan pemeriksa
Pertanyaan rujukan
◦ Jelas/spesifik  dapat dilakukan klarifikasi pada sumber rujukan
Prosedur evaluasi
◦ Kuesioner, wawancara klinis, tes, reviu dokumen, observasi
Keluhan permasalahan
◦ Deskripsi permasalahan secara eksplisit
Observasi perilaku dan pemeriksaan status mental
◦ Orientasi (waktu, tempat, orang), penampilan, sikap terhadap pemeriksa, verbalisasi (artikulasi,
kecepatan, volume), aktivitas psikomotor, afek (karakter, stabilitas, jarak, kesesuaian), proses & isi
berfikir, tilikan & penilaian
Informasi latar belakang/ Riwayat psikososial
◦ Riwayat psikiatrik dan penanganan, riwayat medis, latar belakang keluarga, riwayat hub. sosial,
riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan
Format Umum Laporan Psikologis (lanjutan)
(Groth-Marnat; Beutler & Groth Marnat)
Hasil-hasil tes
◦ Dapat tidak diberikan untuk menghindari kesalahan interpretasi, mengurangi kesan terlalu
berorientasi data/tes, disarankan bila dalam konteks hukum/ pembaca adalah profesional yang
paham
Diskusi/ interpretasi dan kesan-kesan
◦ Kekuatan & kelemahan kognitif, kesulitan emosional, coping style, konsep-diri, pengaruh
skema perkembangan, dinamika kepribadian, hubungan interpersonal, kekuatan-kekuatan
klien
Kesan-kesan diagnostik
◦ Diagnosis multiaksial, didukung dengan elaborasi yang cukup pada bagian diskusi
Rangkuman dan rekomendasi
◦ Rekomendasi spesifik/ konkret, memperhatikan kekuatan, minat, sumber-sumber klien,
menyasar pada masalah yang ditemukan, perhatikan sumber rujukan, detilnya tergantung
pada klien dan tujuan pembuatan laporan
FORMAT UMUM LAPORAN PSIKOLOGIS (Kendall)

1. DATA IDENTITAS  klien (detil) & assessor


2. TUJUAN  permintaan referal (apa kebutuhan, mengapa datang,
siapa pengirim)
3. SEJARAH SOSIAL & KELUARGA
4. OBSERVASI PERILAKU
5. TES  pengadministrasian, hasil tes, integrasi tes
6. SIMPULAN  menjawab tujuan klien datang
( diagnosa, prognosa, rencana tretmen)
7. RANGKUMAN  pokok laporan & dinamika psikologis

14
Pelaporan berdasar Pendekatan
Teoritis Tertentu
Tidak ada cara terbaik yang dikenal secara universal
dalam pengorganisasian data asesmen.

Klinisiberperan dalam merumuskan hasil asesmen


dengan pendekatan teoritis tertentu.

Contoh fokus pelaporannya:

15
1. Pendekatan Psikodinamik

 Konflik
 persepsi diri, frustrasi, hubungan interpersonal, persepsi lingkungan,
dorongan, dinamika konflik, cathexis emosional, kontrol emosional
 Nilai Stimulus Sosial
 kemampuan kognitif, konasi, peran sosial
 Fungsi Kognitif
 kekurangan (defisit), psikopatologi
 Mekanisme Pertahanan
 penolakan, strategi interpersonal, fantasi, jenis pertahanan yang dominan

16
2. Pendekatan Kognitif-Keperilakuan
 Deskripsi penampilan fisik dan perilaku selama asesmen
 Penyajian masalah

 sumber, latar belakang, faktor situasional, variabel organismik (keadaan fisiologis, efek
obat, kognisi), dimensi (durasi, isi, frekuensi, besar masalah), & konsekuensi (positif, negatif)
 Masalah lain

 (yang ditemukan klinisi – klien tidak menyadari)


 Aset personal
 Target perubahan
 Tretmen yang disarankan
 Motivasi klien terhadap tretmen
 Prognosis
 Prioritas tretmen
 Harapan Klien

 pemecahan masalah spesifik, upata peningkatan secara general

17
3. Pendekatan Fenomenologis

Menolak asesmen formal, cenderung mengikuti kerangka umum


dibanding outline yang detil:
 Gambaran klien mengenai dirinya, tujuan dan minat
 Refleksi gambaran klien dalam tes
 Gambaran klien menurut asessor

18
Isu-Isu Etis dalam Penulisan Laporan:

Klien (pengawas pasien) yang mengontrol pelepasan laporan asesmen


psikologis
Klinisimenjaga agar laporannya sedapat mungkin berdasarkan data
yang ada
Klinisibertanggungjawab mendapatkan pendidikan, latihan, dan
pengalaman untuk mengases dan menginterpretasi secara adekuat
Klien harus dapat memperoleh catatan kasusnya disertai penjelasan
klinis
Daftar Pustaka
Beutler, L. E., & Groth-Marnat, G. (2005). Integrative Assessment
of Adult Personality, Second Edition. New York: The Guilford
Press.
Groth-Marnat, G. (2010). Handbook of Psychological Assessment,
Edisi Kelima. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nietzel, M. T., Bernstein, D. A., & Milich, R. (1998). Introduction
to Clinical Psychology, Fifth Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Sundberg, N. D., Winebarger, A. A., & Taplin, J. R. (2007).
Psikologi Klinis. Perkembangan Teori, Praktik, dan Penelitian.
Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai