Anda di halaman 1dari 42

BENDER GESTALT II

1.Pendahuluan
Tes Visual Motorik Bender Gestal II
mengukur keterampilan koordinasi
mata dan gerak pd anak2 dan
dewasa usia 4 – 85 tahun.
Perkembangan Tes Bender Gestalt II
didukung penelitian selama 60 tahun
ttg Tes bender Gestalt secara
modern baik konstruksi tesnya, dan
standar terbaru dalam psikologi dan
pendidikan.
Lanjutan Pendahuluan
• Tes Bender Gestal II memanfaatkan 9 desain
gambar Bender Gestalt I u/ meningkatkan
penilaian dalam psikologi, pendidikan dan
neuropsikologi dan ditambah 7 desain baru shg
desain gambar / item menjadi 16 .
• Empat disain digunakan secara eksklusif usia 4 – 7
th 11 bulan, tiga desain u/usia 8 – 85 th.
U/menambah nilai tes klinis digunakan fase recall
(inquiry) dan dua tes motorik dan persepsi
sbg.tambahan
Lanjutan pendahuluan
Gambaran tambahan termasuk data normatif
dari sampel 4000 orang diambil dari data
sensus Amerika tahun 2000 dan pemeriksaan
manual Bender Gestalt II, berisi data
administrasi, panduan penilaian, informasi
proses standardisasi dan norma, tabel norma,
validitas, reliabilitas serta sistem skoring baru
yang mudah digunakan.
Latar Belakang Sejarah
Th. 1938 Luretta Bender menemukan
Monograph yg mengejutkan ttg “Tes Visual
Motor Gestalt” dalam mafaatnya secara klinis.
Dijelaskan 9 (sembilan) konfigurasi dari Max
Werthemer dan perubahannya dibuat untuk
mempelajari fungsi Gestalt. Organisme/orang
bereaksi terhadap konstelasi rangsangan
secara global/totalitas. Semua terjadi dalam
sistem syaraf yang berpola secara Gestalt.
Latar Belakang Sejarah (lanjutan)
• Bender dari pengalaman anak bereaksi secara gestalt
• Usia 3 th baru dpt menggambar benang kusut
• Usia 4 th dpt menggambar lingkaran/prinsip gestalt
• Usia 5 th memodifikasi lingkaran jadi segi 4
• Usia 6 th dpt menggambar Segi emapt tertutup ><
• Usia 7 th dpt improvisiai u/mengg. berbag.hubungan
Bender juga mengeksplorasi secara dinamis psi. Gestalt pd
individu yg secara Fungsi & Organik mengalami patologi.
Selanjutnya Toler mengembangkan u/mendeteksi segala
macam gg.jiwa baik perkembangan, psikotik, neurotik,
retadasi mental maupun penyimpangan perilaku,
penurunan fungsi mental dan fungsi fisik.
Penelitian U/ penggunaan Klinis BG
• Sangat banyak penelitian yg dikembangkan dalam
klinis yang terkait dg masalah psikologi dan
pendidikan, dan yang esensial adalah:
• Indikator emosional dari BG: bingung menerima
instruksi, gb lingkaran putus, ukuran gb besar,
garis halus, mengulang gb pertama, kotak
disekitar disain, garis bergelombang, progresif
peningkatan ukuran, ukuran kecil, garis diperkuat,
gb. melebar/ekspansif, tambahan gb./elaborasi
spontan.
Penelitian U/Klinis Lanjutan:
• Ada 12 ciri esensial kerusakan otak:
1. Rotasi 2. Kesulitan mengatasi tumpang tindih
3. Penyederhanaan 4. Fragmentasi 5. Kemun-
duran 6. Perseverasi/ulang2 garis. 7. Gb berta-
brakan 8. Ketidak mampuan menyelesaikan
gambar 9. Kesulitan penutupan gambar / sudut,
10. Gangguan koordinasi gerak/sulit pegang alat
tulis 11. Kesulitan angulasi/ segitiga 12. Kekom-
pakan / kemampatan gambar
2. Disain tes dan Pengembangan
• Tujuan revisi Bender Gestalt II adalah
1. Memperluas skala pengukuran dari 9 -> 16 + gambar
koordinasi motorik dan persepsi
2. Memperoleh sampel besar dan norma mewakili
semua gangguan patologi
3. U/mepertahankan item2 Bender Gestalt I tetap dapat
dipergunkan namun perlu ditambah u/orang dewasa
sampai lansia. Ketiga tujuan tsb. Dengan alasan a. Tes
BG sbg alat peneliti yg penting dan b. perlu
dikembangan sistem, metode analisis hasil tes Bender
Gestal II setelah diteliti selama 60 th dan sampel 4000
orang, mewakili semua usia dari 4 – 85 tahun.
2. Disain & Pengembangan lanjutan
Hal baru dalam Tes Bender Gestalt II adalah:
1. Sistem recall /inquiry diperluas
2. Menggunakan formulir pengamatan yang
mempermudah observasi perilaku testee
3. Ada tambahan tes motorik dan persepsi
4. Penilain/skoring 0-4 u/setiap item dan skor
total 0 – 52 u/anak 8 th kebawah dan 0- 48
u/diatas 8 th – 85 th.
2. Disain & Pengembangan lanjutan
• Kriteria penilaian:
0 = Tidak ada kemiripan, gambar acak2an, disain
kurang dan ada tambahan tulisan
1 = Ada kemiripan walaupun agak samar2
2 = Ada kemiripan sudah lebih jelas
3 = Ada kemiripan yang lebih mendekati/akurat
4 = Hampir sempurna (serupa gambar yang di
copy) Lihat kunici pada lampiran.
3. Administrasi Tes Bender Gestalt II
• Tes Bender Gestalt II terdiri 16 kartu + gambar
koordinasi motorik dan persepsi
• Untuk usia 4 – 7 th.11 bulan Item 1 – 13
• Untuk usia 8 – 85 th Item 5 – 16
• Administrasi dua tahap:1. mengopy; 2. recall
(mengingat dan menggambar ulang). Waktu
tidak dibatasi namun saat recall dicatat waktu
awal sampai waktu akhir. Alat pensil, kertas
kosong dan instrumen tes Bender Gestalt II.
Administrasi Lanjutan
• A. Instruksi:
• 1.Copy:PP menunjukkan gambar 1 dan OP
diminta meniru/menyalin/mengopy dikertas HVS
yg telah disiapkan dan diberi nama OP L/P Usia:
• U/ usia 4 – 7;11 th gambar 1 – 13 (hasil diminta)
• U/ usia 8 th keatas – dewasa 5 – 16(hasil diminta)
• 2. Recall: OP diberi kertas lagi dan beri nama L/P,
usia, setelah itu OP diminta mengingat kembali
gambar2 tadi dan meniru ulang tanpa lihat sti-
mulus dan dicatat waktu awal mulai gambar sam-
pai gambar terakhir).
Administrasi Lanjutan
• Formulir Obsevasi.
• Formulir ini berisi Nama: L/P Usia:
Kinan/Kidal: penggunaan posisi kertas: / ! \
• Formulir ini dipegang oleh PP tanpa terlihat OP,
karena berisi gambar2 Item tes dari 1 – 16
• Formulir ini berisi gambaran kondisi fisik dan
observasi saat OP melakukan tes, serta catatan
waktu pengerjaan tesnya dan catatan komentar
OP saat obsevasi OP melaksanakan tesnya.
Administtrasi lanjutan
• Tes tambahan koordinasi motorik dan persepsi
u/penyaringan singkat spesifik motorik dan
persepsi, dengan tujuan memhami performa
subyek pada tes BG II dan harus diberikan setelah
selesai recall, untuk mendeteksi kesulitan motorik
dan persepsi.
• B. Materi tes BG II, manual pemeriksa, satu set
kartu tes, formulir observasi, tes motor &
persepsi. Dua pensil HB, pengahpus, stopwatch
(tambahan)
Administrasi Lanjutan ..
• C. Gambaran ttg Formulir observasi
• Formulir BG II digunakan untuk medokumen-
tasi hasil observasi selama tes berlangung.
Ada lima bagian penting: 1. Identitas subyek,
2. Observasi fisik, 3. Observasi proses tes,
4. Recall, 5. Summary. Masing-masing bagian
secara rinci ada penjelasannya, harus diperha-
tikan keadaaannya dan prosesnya
Lanjutan Administrasi
• D. Informasi ttg subyek ada 5 hal penting:
1. Pengamatan fisik terutama keterbatasan
indra penglihatan dan gerak
2. Pengamatan saat tes, misal ceroboh, tak
perhatian, seenaknya yg berpengaruh pada
performa hasil tes
3. Saat menyalin/copy, misal tes 5 buat
lingkaran ikuti jarum jam dan segi empat
kebalik apa tidak
Administrasi lanjutan..
4. Recall: waktu mulai dicatat dan waktu selesai
dicatat, berapa menit dan detik waktu recall
5. Ringkasan: buat catatan ringkas saat tes
berlangsung dari mengopy, merecall,
menemukan raw skor, mencari skor standar,
peringkat persentil dan skor lainnya.
Sebaiknya semua perilaku yang terkait dengan
performa hasilnya dituliskan, dilembar
ringkasan jika tak cukup tambah kertas lain
Administrasi Lanjutan
E. Petunjuk Administrasi tes Bender Gestalt II
Sebelum dilakukan tes, periksa urutan kartu dan
disain jangan terlihat oleh OP. Gunakan ruang yg
aman dan nyaman. Beri kertas HVS dan
digunakan vertikal ! Pensil HB dan penghapus,
kalau satu kertas kurang boleh ditambah.
Pelaksanaan tes: u/usia 8< tahun kartu 1 – 13 dan
u/ usia > 8 – 85 th kartu 5 – 16 saat tes
berlangsung OP boleh menghapus, usahakan
jangan sampai nulis2, coret2, gambar lainnya
Admnistrasi lanjutan
• Jika OP menjadi putus asa, katakan: buatlah yang
terbaik yang Anda bisa lakukan ! Jika OP
menanyakan dari mana mulai menggambar ?
Katakan: Mulailah dimanapun yang Anda suka!
• Agar PP terampil, cekatan dalam instruksi
maupun observasi perilaku OP serta mencatat
hal-hal yg berpengaruh terhadap performa hasil
tesnya, PP berlatih dahulu sebelum melaksa-
nakan tes Bender Gestalt II, latihan memper-
lancar tesnya (penting untuk dilakukan PP).
Administrasi Lanjutan
F. Petunjuk u/ pelaksanaan tahap Copy/nyalin
Meski tes BG II tak ada batas waktu namun gunakan
stopwatch(letakkan di pangkuan Anda). Posisi kertas
digunakan vertikal, beri nama, L/P, usia (oleh OP) di lembar
observasi dicatat oleh PP, OP kinan/kidal, posisi kerta / I \.
Saya memiliki beberapa kartu disini, masing2 kartu memiliki
gambar, saya akan tunjukkan kepada Anda satu persatu,
Anda diminta meniru gambar tsb. Sesuai yg Anda lihat,
waktu u/ menggambar cukup, tak perlu tergesa-gesa, silahkan
gambar pertama ditiru dikertas Anda, tulis dulu nomor 1.
kalau sudah selesai teruskan dan tunjukkan kartu 2 dan
seterusnya, bila kertas habis ditambah ! Kalau sudah selesai
catat waktu, berapa lama waktu tes dipergunakan (sekian
menit, sekian detik) u/OP, lansia gunakan kata Bapak/Ibu dan
jaga etika !
Administrasi lanjtan
G. Tahap Recall/segera menggambar ulang
Berikan kertas baru, pensil diserut dulu agar runcing
dan beri stip. Sekarang Anda diminta
menggambar ulang gambar-gambar tadi
berdasarkan ingatan Anda ! Cukup jelas ?
Silahkan waktunya cukup tak perlu tergesa-gesa ?
Waktu mulai dicatat dan waktu selesai dicatat,
posisi kertas dicatat /I\ dan nomor urut kalau
tidak diberi oleh OP, PP yang memberikan setelah
selesai dan diserahkan ke PP
Administrasi lanjutan
H. Petunjuk u/tes Motorik dan persepsi(setelah
recall) selesai dan kertas kerja dikumpulkan.
Pada tes 1, motorik ada 4 contoh kerjakan dulu,
dengan instruksi, ini ada 4 gambar, Anda
diminta untuk menghubungkan titik di sebelah
kiri ke titik sebelah kanan, jangan lewat,
jangan kurang dan tidak menyinggung dinding
atas atau bawah, silahkan, kerjakan hati-hati !
Beri waktu 2 menit.
Lanjutan Administrasi
Tes Motorik 2, sekarang Anda diminta menarik garis
dari titik sebelah kiri atas ke sebelah kanan
bawah (3 gambar) silahkan. Selnajutnya Anda
diminta menghubungkan tiga titik pada gambar
yang berkelok, dari kiri kekanan dan terus menuju
kiri bawah (3 gambar). Terakhir ada 3 lingkaran,
memiliki 2 titik di kiri dan kanan, tarik garis dari
titik kanan mengikuti garis lingkaran sampai ke
titik sebelah kiri, hati-hati jangan menyinggung
garis lingkaran !
Administrasi lanjutan
Tes Persepsi, ini ada 10 soal, Anda diminta mencari
salah satu gambar dikotak sebelah kanan, yang
bentukan persis gambar yang ada di kotak
sebelah kiri dengan memberi tanda silang, pada
gambar yang Anda pilih! silahkan!
Waktu antara 2 – 4 menit maksimal
Skoring tes motorik kalau betul garis lurus tidak
menyinggung dan tidak lebih / kurang (1), diluar
itu 0, betul semua nilai 12. Untuk Persepsi jika
betul 1 jika salah 0, betul semua 10.
4. Standardisasi dan Norma tes BG II
Standar sampel, terdiri dari 4000 orang usia 4 – 85
tahun berdasar sensus AS 2000, diambil selama
satu tahun dari 2001 – 2002, secara bersamaan,
termasuk kasus keterbelakang mental, kesulitan
baca, tulis, hitung, ADD – ADHD, autisme, Alzemir
juga anak berbakat/Gifted.
Penelitinya sekitar 100 orang disebar ke seluruh
pelosok Amerika Serikat dan semua etnis yang
ada di AS. Spesifikasi sampelnya, usia, jenis
kelamin, ras/etnis dan tingkat sosial ekonomi
dalam mencapai tingkat pendidikan.
5. Pengukuran Reliabilitas dan Validitas
tes BG II
Peneliti tes BG II melakukan uji reliabilitas dan
validitas berulang kali selama dilakukan
penelitian, baik cara mengcopy maupun cara
recall sehingga keandalannya tinggi >90%
Begitu juga validitas juga tinggi sehingga tidak
diragukan untuk dipergunakan sebagai alat
ukur baik untuk perkembangan, sifat-sifat
kepribadian dan berbagai gangguan jiwa yang
berhubungan dengan kerusakan fungsi otak.
6. Interpretasi tes BG II
Seperti Laporan Marnat (1997) tes BG I u/ anak2
dapat memperediksi prestasi sekolah,
diagnostik kesulitan membaca, masalah
belajar, masalah / hambatan emosional, dan
hambatan perkembangan.
U/ orang dewasa digunakan dalam asesmen
dugaan adanya kerusakan perkembangan otak
serta tes proyeksi untuk kepribadian yang
sangat bervariasi.
Lanjutan interpretasi tes BG II
Pada tes BG II didisain untuk asesmen fungsi integrasi
visul motor gestalt yang sifatnya bersilangan dalam
sutu segmen yang besar dalam perkembangan
sepanjang kehidupan, sehingga dapat memprediksi
masalah pembelajaran, kejiwaan dan masalah2
perkembangan otak. Hal itu sesuai hasil penelitian
Leton, Miyamoto dan Reyman (1987) dan mengatakan
”keharusan profesional u/memahami kesulitan belajar
siswa sumbernya dari visual motor gestalt atau lebih
dikenal karakteristik deficiensi visual spasial dan
kemampuan motorik”. Ketidak mampuan visual motor
identik dengan ketidak mampuan belajar.
Lanjutan interpretasi
Recall pada BG II sama dengan tes ingatan,
kode2, urutan, dan pengingatan kembali
informasi, kuantitas dan kualitas gambar yang
diingat menunjuukan kualitas mentalnya
(fungsi kognitif, afektif dan psikomotoriknya).
Kekurangan2 dalam recall memberikan
informasi klinis. Pada gg. Alzemir ada
gangguan pelafalan dan ucapan kata-kata
perlu dicatat dalam observasi.
Lanjutan Interpretasi
Interpretasi Skor tes dengan Klasifikasi Tes BG II Tabel 6-1
145 – 160 Sangat tinggi/ekstrim sangat baik/ pl.optimal
130 – 144 Sangat tinggi/sangat baik/sangat optimal
120 – 129 Tinggi / advance / maju / optimal
110 – 119 Di atas rata-rata
90 – 109 Rata-rata
80 – 89 Di bawah rata-rata
70 – 79 Rendah /perbatasan
55 - 69 Sangat rendah / terhambat
40 – 54 Sangat rendah sekali /sangat terhambat
Lanjutan Interpretasi
Tes tambahan motorik dan persepsi, tes ini
penting untuk memahami adanya kesulitan
motorik dan pesepsi (gerak dan penangkapan
stimulus), terutama penting bagi yang skor
rata-ratanya rendah /di bawah rata-rata, bila
pada usia 25 tahun tes motorik dan persepsi
rendah harus ditindak lanjuti dan direkomen-
dasi adanya pemeriksaan lain/lebih lanjut,
karena diperkirakan ada kerusakan otak.
Lanjutan interpretasi
Interpretasi perilaku tes, hasil tes secara global harus
diintegrasikan dg hasil kinerja OP yang sesuai dg usia,
status pendidikan, budaya, etnis, faktor kerja,
kecerdasan serta fitur dari uji kinerja dan perilaku OP.
Sattler (2002) mengatakan faktor yang berpengaruh
hasil tes BG II adalah:
1. Masalah visual 6. Motivasi kurang 7. Masalah emosi
2. Keterbatasan krn.penyakit, cidera, lelah, lemah otot
3. Kondisi fisik non-aktif, cerebral palsy, anemia
4. Lingkungan menekan 8. Keterbelakang mental (MR)
5. Impulsif 9. Sosial/ budaya merampas 10.Pengalaman
terbatas
Lanjutan Interpretasi
Settler menambahkan reprodukti desain meliputi:
perkembangan motorik halus, kemampuan diskrimimnasi
perseptual, kemampuan mengintergasikan persepsi dan
motorik dan kesulitan perhatian saat menyalin desain
dengan salah cara menirunya, karena visual morotik kurang
mampu mengintegrasikan stimulus. Contoh anak usia 6-7
th dg kesulitan belajar ada ganngguan perhatian dan
penggunaan alat tulis secara keliru, kurang hati-hati dan
tergesa-gesa, termasuk juga ragu-ragu, bertanya, menulis
yang lain. Anak impulsif tergesa-gesa dalam meniru
gambar, kompulsif berulang kali memeriksa gambarnya,
cemas/tak nyaman, minta perhatian/perlindungan.
Lanjutan Interpretasi
Koppits mengindikasikan perilaku kesulitan belajar:
Makan waktu lama untuk mengopy. Menelusuri
desain dengan jari sebelum mengopy
Meraba semua bagian desain dengan jari
Mengamati desain lalu meniru dg ingatan
Menggerakan desain gambar u/melengkapi
Memeriksan berungkali gamb. yg telah dibuat
Menggambar dg cepat, dihapus,digambar lagi
Mengungkapkan ketidak puasan dg gambar,
mengatakan buruk dan bolak balik diperbaiki.
Lanjutan Interpretasi
Hutt mengatakan bahwa perilaku OP = model
kepribadian u/diagnosis diferensial a/l:
1. Apakah OP membuat pra desain dulu atau
secara impulsif langsung meniru disain/sabar
2. Apakah OP menghitung juml. titik, balok, sisi
atau langsung menggambar sembarangan ?
3. Apakah OP sering menghapus, sangat perha-
tian bagian mana secara ekstra ?
Lanjutan Interpretasi
4. Bagian mana dari disain yang lebih dulu diker-
jakan ?
5. Arah mana gambar2 ditiru, dari dalam keluar dari
luar kedalam ?
6. Apakah OP menggunakan sketsa gerakan ?
7. Apakah OP menunjukkan tidak dapat
menggambar beberapa bagian tertentu ?
Hutt menyebutkan adanya 3 kategori perilaku OP
yaitu Organisasi, Modifikasi Gestalt dan Distorsi
Gestalt.
Kesimpulan BG II
1. Semakin rendah skor, semakin besar kemung-
kinan adanya patologi semakin parah (dalam fase
perkembangan, fisiologis, kerusakan saraf otak
dan masalah psikologis) lihat tabel 6-1
2. Jika skor normal rata-rata namun menunjukkan
perilaku yg tidak biasa, misal waktu terlalu lama,
sering menghapus, ada gangguan koordinasi
motorik (kaku, tremor) kemungkinan ada indikasi
organik, sebaiknya dilakukan analisis yang lebih
teliti atau ada gangguan emosi (sulit membuat
garis lengkung, lingkaran, ukuran dan angulasi)
Lanjutan Kesimpulan
3. Tes BG II lebih bersifat komprehensif dan
dapat dipergunakan untuk keperluan anak-
anak, remaja, dewasa dan lansia (4 – 85 th
atau lebih) dalam usaha mengetahui / mema-
hami masalah koordinasi visual motorik serta
persepsi dan daya ingat, yang terkait dengan
gangguan proses perkembangan, kerusakan
fungsi otak, kepribadian, emosi serta kondisi
fisik yang mengambar dalam belajar/bekerja.
Referensi
• Brannigan, G.G & Decker, S.L (2003). Bender
Gestalt II, Bender “Visual-Motor Gestalt
Test” Second Edition, Riverside Publishing,
Houghton, AS
Catatan Tambahan
• Cara skoring dan interpretasi BG II
1. Skoring BG II dengan tabel F => Kunci, termasuk
Meng-Copy & Recall,
Tes Motor dan Tes Persepsi
2. Setelah dapat RS -> lihat tabel A sesuai dg usia,
dilanjutkan dg tabel t skore dan Norma->tabel 61
3. U/ tes Motor dan Tes Persepsi gunakan tab. C
4. Tabel D untuk statistiknya
5. U/interpreatasi kualitatif observasi sangat
penting, melihat berbagai perilaku testee saat tes
MANUAL TES

TES BENDER GESTALT II

Oleh Zainuddin SK
2012

Anda mungkin juga menyukai