Anda di halaman 1dari 14

KENDALA-

KENDALA DALAM
OBSERVASI
Narastri Utami
Hasil data observasi, haruslah :

• Hasilnya konsisten jika dilakukan


Reliabel pengambilan data kembali

• Data yang diperoleh akurat,


Valid menggambarkan kondisi yang
sesungguhnya
Reliabilitas dan validitas observasi
dipengaruhi beberapa faktor :

Sistem koding
Observer Setting
/ pencatatan

Interaksi
Observee antara faktor-
faktor di atas
Kendala-kendala yang terjadi saat
observasi :
1. Kendala yang sumbernya adalah observer
2. Kendala yang sumbernya adalah setting, sistem kode,
skala dan instrument
3. Kendala yang sumbernya adalah observe
4. Kendala yang sumbernya sampel
1. Kendala yang bersumber dari
observer ◦ Halo Effect : observer membuat generalisasi kesan.
Apabila kesan pertama positif, maka semua menjadi
positif dan apabila kesan pertama negative, semua
menjdi negative.

◦ Refleksi Observer : struktur kepribadian observer


tercermin dalam hasil observasi. Misalnya pengaruh
pengalaman emosional

◦ Generosity Effect : observer cenderung berbuat baik


dalam situasi yang meragukan sehingga cenderung
memberikan penilaian yang merugikan /
menguntungkan.
1. Kendala yang bersumber dari
observer
▪ Personal Theory : observer mencocokkan observasi
pada asumsi-asumsi teoretis personal yang dimilikinya

▪ Personal Values : observer mencocokkan observasi


pada harapan-harapan, nilai-nilai, dan minat-minat
pribadi

▪ Expectancy Effect : harapan observer memengaruhi


apa yang ia catat, atau observer mengharapkan
sesuatu terjadi dan mengkomunikasikan harapan
tersebut kepda observee
1. Kendala yang bersumber dari
observer ◦ Errors of omission : terjadi Ketika observer
tidak memasukkan informasi yang sangat
diperlukan dalam memahami perilaku

◦ Errors of commission : terjadi Ketika observer


memasukkan lebih banyak informasi
daripada kejadian actual yang terjadi.
Mencatat perilaku, pembicaraan atau
interaksi yang sebenarnya tidak terjadi di
kenyataannya.
2. Kendala yang bersumber dari setting,
sistem kode, skala dan instrumen
• Unrepresentative behavioral setting, yaitu observer
hanya memilih satu setting atau satu periode waktu
sehingga gagal mengambil sampel tingkah laku yang
representative atau mewakili secara memadai

• Coding complexity, yaitu observer tidak mampu


menggunakan kode-kode secara akurat karena
dalam alat ukur terlalu banyak kategori yang harus
diskor dalam pengamatan.
2. Kendala yang bersumber dari setting,
sistem kode, skala dan instrumen
◦ Gangguan lingkungan : gangguan
juga dapat berasal dari lingkungan
seperti suara gaduh, temperature
yang ekstrem, pencahayaan yang
buruk atau kondisi crowded.
3. Kendala observasi yang bersumber
dari observee
◦ Hawthorne effect, observe mengetahui bahwa dirinya
sedang diamati, sehingga tingkah lakunya dibuat-buat agar
dapat berkesan baik
◦ Child Reactivity, tingkah laku observe berubah sebagai
akibat dari pengetahuan bahwa dirinya sedang diobservasi
◦ Role selection, individu yang diobservasi mengadopsi peran
tertentu sebagai akibat dari pengetahuan bahwa dirinya
sedang diobservasi.
◦ Response Set, individu yang diobservasi memberikan respons
dalam cara-cara yang menyesuaikan dengan tanda-tanda
dari observer.
4. Kendala observasi yang bersumber
dari sampel

• Observer gagal mendapatkan sampel yang


Unrepresentative representative dari populasi
sample

• Observer gagal mengenali populasi yang sudah


berubah sepanjang waktu sehingga sulit untuk
Sample instability
membandingkan sampel saat ini dengan sampel
yang telah diambil sebelumnya.
Cara mengatasi kendala-kendala
dalam observasi
1. Observer harus menyadari secara penuh akan keterbatasan yang akan
mempengaruhi kemampuan dalam mengamati. Dengan menyadari keterbatasannya,
diharapkan observer secara sadar memantau tingkah lakunya sendiri untuk
mengantisipasi kendala.

2. Observer mempersiapkan semua yang dibutuhkan, mulai dari mempelajari konsep teori
yang dibutuhkan dan memperhatikan kebutuhan alat, setting, sampel.

3. Ada baiknya menggunakan lebih dari satu observer untuk mengamati hal yang sama
agar bisa saling cek dan ricek.
Berikut adalah beberapa kompetensi
yang harus dimiliki observer
1. Kemampuan atensi dan daya konsentrasi baik
2. Sensitivitas, ketajaman dan kemampuan persepsi
3. Memiliki rasa ingin tahu dan minat yang besar untuk memahami terjadinya perilaku
tertentu pada observe
4. Menguasai teknik pencatatan observasi
5. Dapat mengatasi kelemahan – kelemahan yang mungkin terjadi selama proses
berlangsungnya observasi
6. Menguasai konsep-konsep psikologi untuk dapat membuat inferensis secara tepat.
Belajar Materi Observasi sudah selesai.
Next kita lanjut materi Wawancara

Anda mungkin juga menyukai