Anda di halaman 1dari 3

TRAINING STYLES

Sebelum memulai atau melakukan training, hal penting yang harus dilakukan yaitu
memikirkan “mengapa” kita melakukan training, apa tujuan dan sasarannya. Hal tersebut
dapat membantu kita menyesuaikan metode apa yang akan kita gunakan untuk
melaksanakan training.
Ada banyak metode training, tetapi disini kita akan fokus pada 5 metode umum.
1. Liberal
2. Behavioris
3. Progresif
4. Humanistic
5. Radikal

Tujuan Berfokus Metode yang Guru sebagai… Bertanggung jawab


pada… digunakan untuk…

Liberal Perkembangan Pendidikan Kuliah dan Pakar Mengarahkan proses


intelektual intelektual dialektika pembelajaran
dan
pengetahuan
tradisional
Behaviouris Perubahan Pembelajaran Berbasis Manager Mengarahkan
t perilaku berbasis instruksi, pembelajaran hasil
kompetensi pembelajara
n
keterampilan
Progressive Penyelesaian Problem Pembelajaran Pemandu/guide Pengorganisasian belajar
masalah yang solving kooperatif dan mengevaluasi proses
praktis belajar
Humanistic Self- Belajar Pengajaran Fasilitator Membantu tapi tidak
actualization mandiri tim, metode mengarahkan
penemuan pembelajaran
Radical Perubahan Dialog dan Dialog, koordinator Menyarankan (sebagai
sosial refleksi kritis problem bagian dari hubungan
solving, dan yang setara antara guru
refleksi kritis dan murid)
Sumber: http://devipartners.com/5-training-styles/

GAYA BELAJAR
Menurut Nasution (2011), gaya belajar atau “learning style” siswa adalah cara siswa
bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterima dalam proses belajar.
Senada dengan pendapat di atas, Deporter dan Hernacki (2011) juga mengemukakan bahwa
gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan
kemudian mengatur serta mengolah informasi.
JENIS GAYA BELAJAR
Setiap individu yang akan dilatih oleh trainer memiiliki cara belajar tersendiri yang paling
efektif bagi mereka. Untuk menjadi trainer yang baik dan dapat mencapai suatu tujuan,
seorang trainer harus mampu memahami jenis-jenis gaya belajar.
Menurut Bobbi De Poter & Mike Hernacki secara umum gaya belajar manusia dibedakan ke
dalam tiga kelompok besar, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya
belajar kinestetik. Gaya belajar adalah cara yang diambil oleh setiap individu dalam
menyerap informasi baru dan sulit, bagaimana mereka berkonsentrasi, memproses dan
menampung informasi yang masuk ke otak.
1. Visual (Visual Learners)
 Menitik beratkan pada ketajaman pengihatan. Visual Learners mengandalkan
penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk bisa mempercayainya. Contohnya,
Visual Learners cenderung lebih cepat menyerap informasi dengan melihat
bagaimana guru menerangkan di depan kelas baik dengan alat bantu tulisan,
data maupun gambar.
Berikut karakteristik Visual Learners:
a. Kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk
mengetahui dan memahaminya.
b. Memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna
c. Memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistic
d. Memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung
e. Terlalu reaktif terhadap suara
f. Sulit mengikuti anjuran secara lisan
g. Seringkali salah dalam menginterpretasikan kata atau ucapan
2. Auditori (Auditory Learners)
 Mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya.
Auditory Learners harus mendengar, baru kemudian bisa mengingat dan
memahami suatu informasi. Contohnya, Auditory Learners cenderung lebih cepat
menyerap informasi dan berkonsentrasi bila mendengarkan guru menjelaskan di
depan kelas sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Berikut karakteristik Auditory Learners:
a. Semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran
b. Memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara
langsung
c. Memiliki kesulitan dalam menulis atau membaca
3. Kinestetik (Kinestethic Learners)
 Mengharuskan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia
bisa mengingatnya. Contoh: saat guru menjelaskan pelajaran, dia mendengarkan
sambil tangannya asik menggambar atau mencatat. Artinya, harus mencatat dulu
suatu informasi atau materi, baru kemudian bisa mudah mengingat atau
memahami suatu informasi.
Berikut karakteristik Kinestethic Learners:
a. Menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa
terus mengingatnya
b. Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif
c. Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
d. Menyukai praktek/percobaan
e. Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
f. Menyukai permainan dan aktivitas fisik

DAPUS
Nasution. 2011. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara.
De Porter, B and Hernacky, M. 2011. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan; Penerjemah, Alwiyah Abdurrahman. Bandung: Kaifa.

Anda mungkin juga menyukai