Anda di halaman 1dari 13

LK. 2.

2 Penentuan Solusi

No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
1. Guru menerapkan 1. Discovery learning merupakan Penggunaan model pembelajaran
Masalah: model pembelajaran salah satu model instruksional Discovery Learning untuk
Pemahaman siswa terkait Discovery Learning kognitif dari Jerome Brunner meningkatkan pemahaman siswa
materi terintegrasi HOTS untuk meningkatkan yang sangat berpengaruh. terhadap materi HOTS adalah
masih rendah. (Materi teks pemahaman siswa Menurut Brunner, discovery model pembelajaran Discovery
deskripsi, elemen menulis) terhadap materi learning sesuai dengan Learning memiliki beberapa
terintegrasi HOTS. pencarian pengetahuan secara keunggulan untuk mengatasi
Akar Penyebab Masalah: aktif oleh manusia dan dengan rendahnya pemahaman siswa
Kurang tepatnya metode sendirinya memberikan hasil terhadap materi HOTS. Beberapa
pembelajaran yang diterapkan yang baik. Berusaha sendiri keunggulan tersebut:
oleh guru. untuk mencari pemecahan 1. Dapat meningkatkan
masalah serta pengetahuan kemampuan memecahkan
yang menyertainya akan masalah;
Kajian Literatur: menghasilkan pengetahuan yang
1. Problem Solving Model 2. Melatih siswa untuk belajar
bermakna. (Trianto 2007: 26)
Polya mandiri;
3. Memberikan penguatan
2. Discovery ialah proses mental
Menurut Pepkin (2004:1) mengenai pengertian, ingatan,
dimana siswa mampu
Model pembelajaran Problem dan transfer, serta dapat
mengasimilasikan suatu konsep
Solving adalah suatu model membuat siswa aktif dalam
atau prinsip. Proses mental yang
pembelajaran yang melakukan kegiatan belajar mengajar
dimaksud antara lain:
pemusatan pada pengajaran untuk menemukan hasil
mengamati, mencerna, mengerti,
dan keterampilan pemecahan akhir;
menggolonggolongkan, membuat
masalah, yang diikuti dengan 4. Banyak memberikan
dugaan, menjelaskan,
penguatan keterampilan. kesempatan bagi para anak
mengukur, membuat
Ketika dihadapkan dengan didik untuk terlibat langsung
kesimpulan dan sebagainya.
suatu pertanyaan, siswa dapat dalam kegiatan belajar,
Dengan teknik ini siswa
melakukan keterampilan sehingga akan lebih
dibiarkan menemukan sendiri
memecahkan masalah untuk membangkitkan motivasi
atau mengalami proses mental
memilih dan mengembangkan belajar serta disesuaikan
sendiri, guru hanya
dengan minat dan kebutuhan
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
tanggapannya. Tidak hanya membimbing dan memberikan mereka sendiri;
dengan cara menghafal tapi intruksi. Dengan demikian 5. Mendorong siswa untuk
berpikir, keterampilan pembelajaran discovery ialah berpikir kritis;
memecahkan masalah suatu pembelajaran yang 6. Siswa akan terampil dalam
memperluas proses berpikir. melibatkan siswa dalam proses memecahkan masalah.
Problem solving pada kegiatan mental melalui tukar
pembelajarannya lebuh pendapat, dengan berdiskusi, Selain beberapa keunggulan yang
berpusat pada siswa sehingga membaca sendiri dan mencoba sekaligus menjadi solusi
pembelajaran lebih aktif. sendiri, agar anak dapat belajar permasalahan, model
sendiri. (Tumurun, 2016) pembelajaran Discovery Learning
2. Discovery Learning juga memiliki sintak atau
3. Jadi model discovery learning, tahapan-tahapan pembelajaran
Model Discovery suatu teknik, metode yang yang sederhana yang mudah
Learning didefinisikan sebagai digunakan guru dalam diaplikasikan oleh guru, yaitu:
proses pembelajaran yang pembelajaran dengan berharap 1) Pemberian rangsangan
terjadi bila pelajar tidak siswa terlibat dalam (stimulation);
disajikan dengan pelajaran penyelidikan suatu hubungan, 2) Pernyataan/Identifikasi
dalam bentuk finalnya, tetapi mengumpulkan data, dan masalah (problem statement);
diharapkan mengorganisasi menggunakan untuk 3) Pengumpulan data (data
sendiri. Sebagaimana menemukan hukum atau collection);
pendapat Bruner, prinsip yang berlaku pada 4) Pengolahan data (data
bahwa: Discovery Learning can kejadian tersebut. (Solihin, processing);.
be defined as the learning that 2018) 5) Pembuktian (verification); dan
takes place when the student 6) Menarik simpulan/generalisasi
is not presented with subject 4. Discovery learning adalah (generalization)
matter in the final form, but suatu model untuk
rather is required to organize it mengembangkan cara belajar
him self. Ide dasar Bruner ini siswa aktif dengan menemukan
ialah pendapat dari Piaget sendiri, menyelidiki sendiri,
yang menyatakan bahwa anak maka hasil yang diperoleh akan
harus berperan aktif dalam setia dan tahan lama dalam
belajar di kelas (Dindin ingatan, tidak akan mudah
Ridwanudin, 2013:81). dilupakan siswa. (Solihin, 2018)
Model discovery
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
learning adalah suatu model
dimana dalam proses belajar
mengajar guru
memperkenankan siswa-
siswanya menemukan sendiri
informasi secara tradisional
biasa diberitahukan atau
diceramahkan saja (Ali
Hamzah dan
Muhlisrarini, 2014:248).

Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM)

PBM adalah seperangkat


model mengajar yang
menggunakan masalah
sebagai fokus untuk
mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah, materi,
dan pengaturan diri (Hmle-
Silver, 2004: Serafino &
Cicchelli, 2005) dalam Eggen,
Paul: 2012- :307).
Fathurrahman (2015: 112)
mengemukakan bahwa
Pembelajaran berbasis
masalah adalah suatu model
pembelajaran yang melibatkan
peserta didik untuk
menyelesaikan suatu masalah
melalui tahap-tahap metode
ilmiah sehingga peserta didik
dapat mempelajari
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah
tersebut sekaligus memiliki
kemampuan menyelesaikan
masalah.

2. Masalah: Guru menggunakan 1. Media pembelajaran dapat Multimedia interaktif berupa


Siswa kurang maksimal dalam media pembelajaran merupakan wahana penyalur video digunakan untuk
menyerap materi pembelajaran multimedia interaktif pesan dan informasi mengajarkan teks cerita/ narasi
teks cerita/ narasi. (elemen (video) dalam belajar.Media pembelajaran yang oleh sebab beberapa alasan,
menyimak/ memirsa) mengajarkan teks dirancang secara baik akan antara lain:
cerita/ narasi. sangat membantu peserta didik 1. Perpaduan warna, teks,
Akar Masalah: dalammencerna dan memahami musik, dan gambar bergerak di
Guru kurang maksimal dalam materi pelajaran. Di era dalam sebuah multimedia video
menggunakan media globalisasi dan informasi pembelajaran dapat
pembelajaran. ini,perkembangan media menambahkan tampilan nyata
pembelajaran juga semakin materi pelajaran teks narasi,
Kajian Literatur: maju. Penggunaan Teknologi sehingga otak siswa lebih
1. Media Komik Informasi (TI) sebagai media mudah memamahami konsep-
pembelajaran sudah merupakan konsep cerita;
Komik mengandung gambar suatu tuntutan. Walaupun 2. Tampilan komponen
dan cerita yang menarik bagi perancanganmedia berbasis TI multimedia pembelajaran dapat
siswa dan dapat menimbulkan memerlukan keahlian khusus, merangsang semangat siswa
imajinasi serta persiapan bukan berarti media tersebut untuk mengerjakan latihan,
stimulus berfikir kreatif. dihindari danditinggalkan. melakukan kegiatan menulis atau
Komik didefinisikan sebagai Media pembelajaran berbasis TI simulasi karena tersedianya
“Suatu bentuk kartun yang dapat berupa internet, intranet, animasi grafik, warna, dan
mengungkapkan karakter dan mobile phone,dan CD musik yang dapat menambah
memerankan suatu cerita Room/Flash Disk. Adapun minat belajar;
dalam urutan yang erat komponen utamanya meliputi 3. Multimedia pembelajaran video
dihubungkan dengan gambar Learning ManagementSystem memberi kesempatan kepada
dan dirancang untuk (LMS), dan Learning Content siswa untuk aktif menanggapi
memberikan hiburan kepada (LC). atau beinteraksi;
para pembaca”. Komik juga
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
dapat memberikan apresiasi 2. Peran dari media 4. Dapat menjangkau sasaran/
bahasa dan mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi pengguna yang banyak;
proses berfikir kognitif dan informasi dan komunikasi yaitu 5. Penggunaan media
ungkapan perasaan. Sehingga semakin terbukanya pembelajaran video di dalam
siswa secara tidak langsung kesempatan jangkauan secara proses pembelajaran akan
tertarik dan beminat dalam luas, cepat efektif dan efisien menggabungkan antara
proses pembelajaran. terhadap ilmu pengetahuan komunikasi verbal dan non
baru dengan berbagai verbal dalam proses
2. Multimedia Interaktif pengemasan dan pembelajaran, sehingga hal
penyebarluasan informasi serta tersebut akan berimplikasi positif
Multimedia interaktif adalah memberikan keluasan peran pada peningkatan daya ingat
salah satu bentuk dari media kepada guru untuk mendesain siswa;
pembelajaran. Karakteristik belajar siswa dengan 6. Media pembelajaran video
terpenting dari multimedia menekankan pada upaya dapat digunakan siswa secara
interaktif adalah siswa tidak penyiapan bahan pembelajaran berulang-ulang dan dapat
hanya memperhatikan media yang menantang, penuh menghemat waktu proses
atau objek saja, melainkan stimulus, tersistematis dan penyampaian materi pelajaran;
juga dituntut untuk berkesinambungan. (Prianggita, 7. Dapat memperjelas materi
berinteraksi selama mengikuti 2022) pembelajaran.
pembelajaran.
3. Ada pengaruh yang signifikan
Multimedia pembelajaran penggunaan media
dapat diartikan sebagai pembelajaran berbasis video
aplikasi multimedia yang terhadap aktivitas belajar siswa.
digunakan dalam proses Siswa yang aktif pada kelas
belajar, dengan kata lain eksperimen lebih banyak dari
untuk menyalurkan pesan pada kelas kontrol. (Anshor,
(pengetahuan, keterampilan 2015)
dan sikap) serta dapat 4. Video pembelajaran layak
merangsang pikiran, perasaan, digunakan sebagai media
perhatian dan kemauan pembelajaran dengan alasan
belajar sehingga secara sebagai berikut. (1) Penggunaan
sengaja proses belajar terjadi, waktu kelas yang efisien, (2)
bertujuan dan terkendali.
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
kesempatan belajar yang lebih
Multi media interaktif adalah aktif bagi peserta didik, (3) video
media pembelajaran berbasis dapat membantu mnjelaskan
komputer yang memungkinan materi dengan jelas (4) gaya
siswa untuk melakukan belajar masing-masing individu
interaksi selama kegiatan berbeda sehingga dengan video
pembelajaran. semua aspek tersebur
terpenuhi, dan (5) mengurangi
3. Benda Nyata atau beban guru untuk
Kongkrit menggunakan model ceramah
dalam proses belajar mengajar.
Media konkret berfungsi (Agustini, 2020: 63)
sebagai :
a. Alat bantu untuk
mewujudkan situasi belajar
mengajar yang efektif.
b. Bagian integral dari
keseluruhan situasi mengajar.
c. Meletakkan dasar-dasar
yang konkret dan konsep yang
abstrak sehingga dapat
mengurangi pemahaman yang
bersifat verbalisme.
d. Mengembangkan motivasi
belajar peserta didik
e. Mempertinggi mutu belajar
mengajar. Berdasarkan
pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa untuk
mendukung kegiatan
pembelajaran hendaknya
menggunakan media konkret
benda konkret supaya anak
paham dengan materi yang
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
disampaikan.
3. Masalah: Guru menerapkan 1. PJBL tak masalah dengan Project based learning adalah
Siswa kurang aktif model pembelajaran waktu yang membuat model model pembelajaran yang
menunjukkan keterampilan project based learning PJBL ini sebagai model yang berpusat pada siswa dan
berbicara dalam pembelajaran (PJBL) dalam dapat digunakan secara turun berangkat dari suatu latar
Bahasa Indonesia di kelas. menstimulus siswa temurun pada generasi siswa belakang masalah untuk
(teks tanggapan, elemen untuk lebih aktif selanjutnya. Dengan mengerjakan suatu proyek atau
berbicara) menunjukkan menggunakan Model PJBL, aktivitas nyata yang akan
keterampilan siswa lebih terlibat aktif dalam membuat siswa mengalami
Akar Masalah: berbicara (dalam belajar di kelas. Tentunya siswa berbagai kendala-kendala
Model pembelajaran yang materi teks lebih paham dengan apa yang kontekstual sehingga harus
diterapkan oleh guru kurang tanggapan, elemen telah dibuat sendiri saat melakukan investigasi/inkuiri
memberikan stimulus bagi berbicara). pembelajaran sedang dan pemecahan masalah untuk
siswa untuk lebih aktif berlangsung sehingga menjadi dapat menyelesaikan proyeknya
menunjukkan keterampilan menyenangkan dan bisa sehingga dapat mencapai
berbicara membuat kepercayaan diri siswa kompetensi sikap, pengetahuan
muncul sehingga otomatis serta keterampilan yang
Kajian Literatur: keterampilan berbicara siswa diinginkan.
1. Subana dan Sunarti (2000: akan terlatih.
217-218) menjelaskan Model pembelajaran project based
aktivitas pembelajaran 2. Model PJBL dapat dijadikan learning mempunyai karakteristik
berbicara dapat dilakukan suatu alternatif bagi guru yang membuat guru menjadi
dengan tiga macam teknik, sebagai suatu model untuk fasilitator untuk memberikan
yaitu teknik terpimpin adalah meneliti keterampilan berbicara permasalahan berupa proyek
teknik pembelajaran berbicara siswa dari apa yang telah dibuat yang harus diselesaikan oleh
yang dilakukan dengan cara (Arisanti, dkk 2016) peserta didik. Hal ini kemudian
meminta siswa untuk membuat peserta didik harus
mengujarkan sesuatu yang 3. Model PJBL dapat didesain merancang proses dan kerangka
sama persis dengan contoh dengan pemilihan sebuah kerja untuk membuat solusi dari
yang sudah ada, teknik semi proyek atau produk yang permasalahan tersebut.
terpimpin adalah teknik dihasilkan. Model PJBL bisa
pembelajaran berbicara yang disesuaikan dengan capaian Menurut Daryanto dan Rahardjo
dilakukan dengan cara atau tujuan pembelajaran (2012: 162) model pembelajaran
meminta siswa untuk termasuk dalam meningkatkan project based learning mempunyai
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
mengujarkan/memaparkan keterampilan berbicara. (Astiar kelebihan sebagai berikut.
sesuatu secara material sudah dkk, 2020) 1. Meningkatkan motivasi belajar
ada. Melalui teknik ini, siswa peserta didik untuk belajar,
diberi kebebasan untuk 4. Larmer dan Margendoller mendorong kemampuan
mengembangkan paparan (2010)menyatakan bahwa mereka untuk melakukan
bahasa sesuai dengan tingkat terdapat aspek- aspek penting pekerjaan penting, dan mereka
kemampuan mereka, dan dalam project based learning perlu untuk dihargai.
teknik bebas adalah teknik antara lain diawali dengan 2. Meningkatkan kemampuan
pembelajaran berbicara yang pertanyan atau tantangan, pemecahan masalah.
bebas dilakukan dengan cara membangun motivasi untuk 3. Membuat peserta didik
meminta siswa untuk mendapatkan pengetahuan menjadi lebih aktif dan
memaparkan sesuatu secara baru, membawa sebuah berhasil memecahkan problem-
bebas, tanpa bahan yang pertanyaan atau masalah problem kompleks.
ditentukan atau tanpa untuk memperoleh 4. Meningkatkan daya kolaborasi.
bimbingan dan pancingan pengetahuan baru, 5. Mendorong peserta didik untuk
tertentu. Ketiga teknik mendorong adanya pemikiran mengembangkan dan
pembelajaran itu dapat kritis, komunikasi, kerja sama, mempraktikkan keterampilan
diarahkan pada peningkatan dan kemampuan teknologi, komunikasi.
keterampilan melakukan adanya umpan balik dan revisi, 6. Meningkatkan keterampilan
aktivitas berbicara, baik yang terciptanya sebuah produk atau peserta didik dalam mengelola
bersifat individual maupun luaran yang dapat sumber.
kelompok. dipublikasikan, serta 7. Memberikan pengalaman
memberikan pelajar kepada peserta didik
2. Ada beberapa metode yang kesempatan untuk berpendapat pembelajaran dan praktik
dapat diterapkan dalam dan memilih dalam dalam mengorganisasi proyek,
pengajaran berbicara penyelesaikan proyek. dan membuat alokasi waktu
diantaranya sebagai berikut: dan sumber-sumber lain
Ulang-ucap; Lihat-ucapkan; seperti perlengkapan untuk
Memerikan; Menjawab menyelesaikan tugas.
pertanyaan; Bertanya; 8. Menyediakan pengalaman
Pertanyaan menggali; belajar yang melibatkan
Melanjutkan; Menceritakan peserta didik secara kompleks
kembali; Percakapan; dan dirancang untuk
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
Parafrase; Reka cerita gambar; berkembang sesuai dengan
Bermain peran; Wawancara; dunia nyata.
dan Memperlihatkan dan 9. Membuat suasana belajar
bercerita (Show and Tell) menjadi menyenangkan,
(Cahyani, 2012: 95). sehingga peserta didik maupun
pendidik menikmati proses
3. Model PJBL merupakan pembelajaran.
inovasi baru dalam Sedangkan kelemahan PJBL
pembelajaran sebagai model secara dominan adalah
pembelajaran yang lebih pembelajaran berbasis proyek
bermakna. Model memerlukan banyak waktu yang
pembelajaran ini didesain harus disediakan untuk
untuk menunjang menyelesaikan permasalahan
keberhasilan dalam yang kompleks.
pembelajaran dan mendapat
suatu tanggapan timbal balik
yang baik dari siswa. Model
PJBL sendiri dapat
meningkatkan hasil belajar
seperti pendapat (Sari,
Satrijono, Sihono 2015)

4. Metode PBL sangat


potensial untuk
mengembangkan kemandirian
peserta didik melalui
pemecahan masalah yang
bermakna bagi kehidupan
siswa. Pembelajaran dengan
metode problem based learning
memungkinkan siswa untuk
terlibat dalam mempelajari
permasalahan dunia nyata,
keterampilan berpikir tingkat
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
tinggi, keterampilan
menyelesaikan permasalahan,
belajar antardisiplin ilmu,
belajar mandiri, belajar
menggali informasi, belajar
bekerja sama, dan belajar
keterampilan berkomunikasi.
(Pratiwi dkk, 2015)
4. Masalah: Guru menerapkan 1. Arends dalam (Trianto, 2011: Problem Based Learning (PBL)
Siswa masih belum terampil model pembelajaran 68) menjelaskan bahwa merupakan model pembelajaran
membaca kritis. (teks problem based pembelajaran berdasarkan yang mendorong untuk lebih aktif
eksplanasi, elemen membaca) learning (PBL) untuk masalah merupakan dan memaksimalkan kemampuan
lebih meningkatkan pembelajaran dimana siswa berpikir kritis untuk
Akar Masalah: keterampilan mengerjakan permasalahan mendapatkan solusi dari masalah
Model pembelajaran yang membaca kritis yang autentik dengan maksud pada dunia nyata. Dengan
diterapkan oleh guru dalam siswa. untuk menyusun pengetahuan kurikulum PBL, dapat membuat
upaya meningkatkan mereka sendiri, mahir dalam memecahkan dan
keterampilan membaca kritis mengembangkan inkuiri dan mengambil solusi dari suatu
siswa belum tepat. kemampuan berpikir tingkat masalah, dalam kurikulumnya
tinggi, mengembangkan juga dirancang masalah-masalah
Kajian Literatur: kemandirian dan rasa percaya yang memotivasi untuk
1. Teknik membaca kritis diri. mendapatkan pengetahuan yang
dalam pembelajaran teks penting sehingga memiliki strategi
eksplanasi memiliki sembilan 2. Pembelajaran berbasis belajar sendiri serta kecakapan
tahapan, yaitu (1) membaca masalah (Problem Based berpartisipasi dalam kelompok
skimming; (2) membuat Learning) dapat diartikan diskusi. Proses pembelajarannya
pertanyaan; (3) sebagai rangkaian aktivitas menggunakan pendekatan yang
mengidentifikasi fakta dan pembelajaran yang menekankan sistemik untuk memecahkan
opini; (4) mengidentifikasi kepada proses penyelesaian masalah atau tantangan yang
keselarasan; (5) masalah yang dihadapi secara dibutuhkan dalam kehidupan
mengidentifikasi ilmiah. Model ini bercirikan sehari-hari.
pengembangan ide pokok; (6) penggunaan masalah kehidupan
mengidentifikasi ketepatan nyata untuk meningkatkan Adapun keunggulan-keunggulan
hubungan isi; (7)
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
mengidentifikasi kesalahan keterampilan berpikir kritis dan PBL:
ejaan, ketidaktepatan pilihan menyelesaikan masalah, serta 1. Menantang kemampuan siswa
kata, dan ketidakefektifan mendapatkan pengetahuan serta memberikan kepuasan
kalimat, dan ketidaktepatan konsep-konsep penting. untuk menemukan
pengembangan paragraf; (8) Pendekatan ini mengutamakan pengetahuan baru bagi siswa.
menyimpulkan; (9) dimana tugas guru harus 2. Meningkatkan motivasi dan
memverifikasi. (Nofitria, 2017) memfokuskan diri untuk aktivitas pembelajaran siswa.
membantu siswa mencapai 3. Membantu siswa dalam
2. Strategi PORPE (Predict, keterampilan mengarahkan diri. mentransfer pengetahuan
Organize, Rehearse, Practice, Dalam konteks inilah siswa untuk memahami
Evaluate) yaitu strategi yang dibutuhkan kemampuan masalah dunia nyata.
bertujuan untuk membantu berpikir kritis untuk memilah 4. Membantu siswa untuk
siswa dalam mengaktifkan dan memilih informasi yang mengembangkan pengetahuan
dirinya dalam mempelajari benar dan bermanfaat bagi diri barunya dan bertanggung
sebuah konsep melalui sendiri, masyarakat, bangsa dan jawab dalam pembelajaran
kegiatan merencanakan, negara. (Utami, 2021) yang mereka lakukan.
memonitor, dan mengevaluasi 5. Mengembangkan kemampuan
tahapan belajar yang 3. Karakteristik model siswa untuk berpikir kritis dan
dilaksanakannya, mempelajari pembelajaran Problem-based mengembangkan kemampuan
proses yang berkenaan dengan Learning menurut Hosnan mereka untuk menyesuaikan
mempersiapkan diri (2014: 300) adalah sebagai dengan pengetahuan baru.
menghadapi ujian uraian, dan berikut: 1) Pengajuan masalah 6. Memberikan kesempatan bagi
menggunakan proses menulis atau pertanyaan. 2) Keterkaitan siswa untuk mengaplikasikan
sebagai alat untuk dengan berbagai masalah pengetahuan yang mereka
mempelajari teks bacaan. disiplin ilmu. 3) Penyelidikan miliki dalam dunia nyata.
Simpson (1986) sebagai dan penyelesaian masalah 7. Mengembangkan minat siswa
pencetus strategi baca ini bersifat nyata. 4) Menghasilkan untuk secara terus menerus
menyatakan bahwa PORPE dan memamerkan hasil/ karya. belajar sekalipun belajar pada
pada dasarnya adalah strategi 5) Kolaborasi. Model PBL pendidikan formal telah
yang bertujuan untuk dirancang untuk membantu berakhir.
membuktikan bahwa menulis siswa mengembangkan 8. Memudahkan siswa dalam
dapat digunakan sebagai kemampuan berpikir, dan menguasai konsep-konsep
sarana terbaik dalam keterampilan pemecahan yang dipelajari guna
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
membentuk kemandirian masalah. memecahkan masalah dunia
membaca pada setiap jenis nyata
bahan bacaan dan mengatasi 4. PBL didasarkan pada situasi
kelemahan siswa ketika bermasalah dan
menghadapi soal esai. (Omalia, membingungkan sehingga akan
2012) membangkitkan rasa ingin tahu
siswa sehingga siswa tertarik
3. Model pembelajaran P4 untuk menyelidiki
(Preparation, Presentation, permasalahan tersebut. Pada
Practice, Performance) saat siswa melakukan
dikembangkan melalui penyelidikan, maka siswa
program pembelajaran cepat menggunakan tahapan
(accelerated learning) yang membaca kritis untuk
menekankan kepada menyelidiki masalah,
kemampuan menyerap dan menganalisis berdasarkan bukti
memahami informasi baru dan mengambil keputusan
dengan cepat dan menguasai berdasarkan hasil penyelidikan.
informasi tersebut. Accelerated (Nafiah, 2018)
learning merancang beberapa
model pembelajaran yang
memberikan keterampilan-
keterampilan belajar, bahwa
belajar sebagai upaya
peningkatan kualitas
pendidikan bagi setiap orang
untuk meningkatkan
kemampuannya. Belajar lebih
cepat dan mengingat lebih
banyak. Empat tahap dalam
model pembelajaran P4
merupakan suatu kesatuan
yang utuh. Keempat tahap ini
harus dilaksanakan dalam
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
proses belajar mengajar agar
hasil belajar yang diharapkan
tercapai dengan baik.Model
pembelajaran P4 mempunyai
tujuan dan sasaran setiap
tahap pelaksananya.

4. Menurut (Ridwanudin,
2015) Problem Based Learning
atau pembelajaran berbasis
masalah merupakan
penggunaan berbagai macam
kecerdasan yang diperlukan
untuk melakukan konfrontasi
terhadap tantangan dunia
nyata, kemampuan untuk
menghadapi segala sesuatu
yang baru dan kompleksitas
yang ada. Dalam pembelajaran
berbasis masalah, terdapat
lima tahap utama yaitu tahap
orientasi, tahap
mengorganisasikan siswa
untuk belajar, tahap
membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok,
tahap mengembangkan dan
menyajikan hasil karya, dan
tahap menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai