Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MALAHAYATI

NO.ID : 201501041976
KELAS : PGSD 2

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang telah Analisis eksplorasi


Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1 Pedagogik Kajian Literatur : Setelah di analisis ,
 Menurut Santrock dalam Mardianto rendahnya motivasi
 Peserta didik
dan minat belajar
masih memiliki (2012 : 186) motivasi adalah proses
peserta didik karena :
motivasi yang yang memberi semangat, arah,
rendah untuk kegigihan perilaku. Mardianto  Belum
memulai memberikan tiga kata kunci yang dapat maksimalnya
pembelajaran diambil dari pengertian psikologi, keterampilan
yakni: : mengajar bagi
1) dalam motivasi terdapat dorongan para guru untuk
yang menjadikan seseorang mengambil meningkatkan
tindakan atau tidak mengambil kualitas
tindakan, pembelajaran
2) dalam motivasi terdapat satu
pertimbangan apakah harus  Kurangnya
memprioritaskan tindakan alternatif, konsentrasi
baik itu tindakan A atau tindakan B, peserta didik
3) dalam motivasi terdapat lingkungan dalam
yang memberi atau menjadi sumber pembelajaran
masukan atau pertimbangan seseorang
untuk melakukan tindakan pertama atau
 Kurangnya
tindakan kedua. pelatihan dan
(https://eprints.uny.ac.id) pembinaan untuk
menghasilkan
 Motivasi belajar pada hakikatnya adalah tenaga pendidik
dorongan internal dan aksternal pada siswa yang profesional
dengan indikator - indikator yang
mendukung .dorongan semacam inilah
yang memiliki peran besar untuk
keberhasilan seseorang (uno,2011:140)

 Siswa kurang  Mulyasa (2011: 99) menyatakan bahwa


antusias untuk keterampilan proses merupakan
mengidentifikasi pendekatan pembelajaran yang
kewajiban dan menekankan pada proses belajar, aktivitas,
hakku di rumah dan kreativitas siswa termasuk keterlibatan
dalam fisik, mental, dan sosial siswa dalam
pembelajaran memperoleh pengetahuan, keterampilan,
PKN nilai, dan sikap, serta menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari untuk mencapai
suatu tujuan. Pendekatan dalam proses
pembelajaran ini diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan dasar dalam
diri siswa agar mampu menemukan dan
mengelola perolehannya
(Jurnal Hastan Sriningsih)

 Minat sangat besar pengaruhnya terhadap


hasil belajar.Karena apabila
bahanpelajaran yang di pelajari tdak
menarik minat siswa ,maka mereka tidak
akan antusias untuk mengikuti
pembelajaran.Karena tidak menarik dan
tidak akan mendapat kepuasan dari
pelajaran itu.Bahan pelajaran yang
menarik minat siswa,lebih mudah di
pelajari sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar (utomo 2012)

Literasi
 Peserta didik  Megantara.k & wachid,A. (2021).  Kurangnya
lebih banyak Pembiasaan membaca dalam pelajaran pengadaan buku
menanyakan apa bahasa indonesia melalui gerakan litersai – buku tambahan
dan bagaimana sekolah. Jurnal onoma : pendidikan bahasa referensi bagi
ketimbang dan sastra, 383-390 siswa
membaca
terlebih dahulu
 Manajemen
 Faktor eksternalnya berasal dari fasilitas perpustakaan
 Siswa belum yang kurang memadai, ruang yang kurang yang belum baik
maksimal luas, udara panas, dan penataan perabot
memanfaatkan perpustakaan yang tidak sesuai
perpustakaan (https;//ejournal3undip.ac.id)  Perpustakaan
sekolah dikelola oleh
 Faktor lingkungan, perkembangan guru,yang bukan
teknologi, copypaste, sarana kurang bidangnya
memadai, kurangnya motivasi.  Kurangnya
(https://pustaka.unand.ac.id ) minat membaca
siswa
Numerasi
Kemampuan dasar  Eko wati et.al. (2019) literasi numerasi  Siswa
berhitung yang masih diartikan sebagai kemampuan seseorang mengalami
kurang
dalam menggunakan penalaran, kesulitan dalam
menganalisa, dan memahami suatu teliti
pertanyaan. literasi numerasi terdiri dari mengerjakan
tiga aspek yaitu berhitung, relasi numerasi, soal
dan operasi aritmatika.
 Penguatan
 Fitriana , E & ridlwan M,K ( 2021 ) konsep dalam
pembelajaran trasformatif berbasis literasi pembelajaran
dan numerasi di sekolah dasar matematika
masih kurang
Hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru,
teman sejawat dan pakar serta pengawas sekolah  Siswa belum
yaitu: memahami
konteks
 Bapak Ibnu Rohmadi,S.Pd (pakar permasalahan
pendidikan ) dari soal yang di
1. Motivasi belajar siswa yang rendah berikan.
disebabkan oleh beberapa faktor baik
internal maupun eksternal  Guru kurang
2. Kebiasaan siswa dalam belajar yang kreatif dalam
kurang rasa tanggung jawab. membuat LKPD
3. Keterbatasan sumber belajar untuk siswa
4. Kurangnya perhatian orangtua untuk
keberhasilan pendidikan anaknya
5. Metode guru yang kurang menarikbagi
siswa
6. Pemanfaatan media pembelajaran yang
belum maksimal

Bapak M.Yusuf, S.Pd ( kepala sekolah)


1. Ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhi siswa diantaranya
lingkungan dan keluarga serta teman.
2. Perangkat pembelajaran masih belum
berbasis HOTS
3. Progam literasi sudah ada tetapi dalam
pelaksanaannya masih belum
sepenuhnya berjalan dengan baik.
Ibu Setiyani,S.Pd ( teman sejawat )
Kurangnya minat baca pada peserta didik karena
mereka belum lancar membaca

2  Sulit  Pendidikan anak berkebutuhan khusus  Kesulitan


mengarahka di sekolah inklusi dapat dilakukan memahami
n dan dengan berbagai model, sebagai berikut konsep abstrak
membimbin (Ashman, 1994 dan Emawati,2008):
g peserta 1. Kelas reguler (inklusi penuh),  Mempunyai
didik yang 2. Kelas reguler dengan cluster, kosakata yang
berkebutuha 3. Kelas reguler dengan pull out. terbatas
n khusus
melalui  Suparlan (2008:12) guru dapat diartikan  Memiliki
pendekatan sebagai orang yang tugasnya terkait motivasi belajar
pembelajara dengan upaya mencerdaskan kehidupan yang rendah
n yang bangsa dalam semua aspeknya, baik
biasa spiritual dan emosional, intelektual,
fisikal, maupun aspek lainnya.
 Membutuhkan
 Anak lamban belajar dikenal dengan waktu yang lebih
 Keterlambata istilah slow learners, backward, dull atau lama untuk
n mengikuti borderline.Mumpuniarti(2007:14) memahami suatu
kegiatan mengidentifikasi anak lamban belajar materi di
belajar sebagai IQ diantara 70 sampai 89. banding anak
normal
 Cintya dan Jerome ( 1978 ) menyatakan seusianya
bahwa anak-anak yang mengalami lambat
belajar atau dapat disebut slow learning  Membutuhkan
adalah anak yang mempunyai IQ di bawah pengulangan
rata-rata normal dan mempunyai tingkat dalam
keberhasilan yang relatif rendah pada penjelasan
tugas-tugas sekolah dibandingkan dengan materi
anak-anak lain dalam kelas yang sama.
(jurnal dewi mahastuti universitas
hangtuah surabaya )

Hasil wawancara dengan pakar Pendidikan


Bapak Ibnu Rohmadi,S.Pd
 Daya tangkap siswa saat ini dalam
mengikuti pembelajaran sangat
lambat,saya memperhatikan hal ini di
pengaruhi oleh faktor pembiasaan,anak
– anak sekarang di sibukkan oleh
gadget/ android atau
smartphone.kebiasaan buruk ini yang
membuat pola pikir dan daya tangkap
siswa dalam belajar menjadi lambat.

3 Hubungan komunikasi  (Jurnal oni taliawo, shirley Y.V.goni)  Kolaborasi


antara Guru dan Vembrianto(1990 dalam tiwiyanto 2017) dikatakan antara guru dan
orang tua peserta bahwa kondisi yang menyebabkan pentingnya
didik terkait orangtua siswa
peranan keluarga dalam proses sosialisasi
pembelajaran masih yang sering tidak
kurang dan terbatas
 (Jurnal UNESA) di wujudkan
Suriyansyah (2014:64) menyatakan bahwa
hambatan-hambatan tersebut dapat  Komunikasi
bersumber dari perspektif guru atau yang tidak intens
perspektif kepala sekolah sebagai pihak antara orangtua
pelaksana hubungan maupun bersumber siswa dengan
dari pihak orang tua sebagai subjek yang guru
di ajak untuk bekerjasama dalam berbagai
kegiatan yang di adakan oleh sekolah.  Orang tua
kurang perhatian
Wawancara dengan pakar pendidikan ketika peserta
Bapak Ibnu Rohmadi,S.Pd didik belajar di
Penyebab hubungan orangtua siswa dengan guru rumah
masih kurang dan terbatas adalah :
 Orangtua yang masih beranggapan
bahwa jika anaknya sekolah maka itu
adalah tanggung jawab guru
sepenuhnya untuk mendidik
 Sementara guru beranggapan untuk
menghubungi atau bertemu orangtua
siswa hanya jika siswa bermasalah atau
pembagian rapor saja.
4 Guru belum  Komalasari (2010:57) model  Guru kurang
mengoptimalkan pembelajaran pada dasarnya merupakan mampu
model – model
pembelajaran yang bentuk pembelajaran yang tergambar dari melakukan
inovatif sesuai awal sampai akhir yang di sajikan secara proses
dengan karakteristik khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
materi pembelajaran merupakan wadah atau yang menuju
bungkus dari penerapan suatu pendekatan, keterampilan
metode, dan tekhnik pembelajaran. aplikatif
 Sutrisno (2008:2) indikator dari pendidik:
1)kelengkapan persiapan mengajar guru,  Guru kurang
bahan ajar, serta media pembelajaran. mampu
2)kesesuaian pembelajaran dengan melakukan
skenarionya dan bervariasinya metode proses
pembelajaran yang di gunakan. pembelajaran
3)ketepatan dalam pemberian tugas, yang
pemanfaatan sumber belajar dan menumbuhkan
penggunaan perangkat evaluasi yang tepat kreatifitas siswa
untuk mendapatkan umpan balik dari
siswa  Lemahnya guru
menguasai kelas
Hasil wawancara dengan Pakar dan miskin
Pendidikan inovasi dan
Bapak Ibnu Rohmadi S.Pd kreatifitas
 Pemanfaatan model pembelajaran
dalam KBM masih kurang dilakukan
oleh sebagian guru hal ini di sebabkan
karena guru masih berada di zona
nyaman atau malas melakukan
perubahan
 Sebagian guru masih menggunakan
metode ceramah metode yang
pembelajaran berpusat hanya pada
Guru.
5  Terbatasnya  Sutirjo & sri istuti mamik (2005 :6)  Kurangnya
pemahaman pembelajaran tematik merupakan satu pelatihan
guru terkait usaha untuk mengintegrasikan penerapan
materi literasi pengetahuan, keterampilan, nilai, atau kurikulum dan
dan numerasi sikap pembelajaran serta pemikiran yang pengimbasan
kreatif dengan menggunakan tema. atas pelatihan
 pembelajaran di yang telah di
kelas belum  Kunandar (2007:311) tema merupakan alat ikuti
berbasis HOTS atau wadah untuk mengedepankan
Penyampaian konsep berbagai konsep kepada anak didik secara  Penerapan
materi yang keliru utuh model- model
pembelajaran
Hasil wawancara dengan pakar pendidikan yang belum
Bapak Ibnu Rohmadi,S.Pd maksimal
1. Siswa cenderung memiliki cara berpikir
sama dengan contoh yang telah di berikan
oleh guru.Tetapi pada saat di berikan soal
yang sedikit berbeda dengan contoh maka
siswa akan merasa kesulitan
2. Guru kurang memberi stimulus pada
peserta didik agar peserta didik dapat
menyelesaikan soal berbasis HOTS
3. Siswa memiliki daya intelektual yang
lemah
6  Guru belum  Gaya belajar merupakan yang cenderung  Penerapan
memanfaatkan di pilih seseorang dalam menerima, kurikulum
tekhnologi/ memproses serta menyimpan informasi belum
inovatif dalam dari lingkungannya. gaya visual, sepenuhnya
pembelajaran auditorial, serta gaya kinestetik merupakan meliputi
jenis gaya belajar yang telah di kenal luas pelatihan
( magdalena et.al.2020;wahyuni,2017) kemampuan
berfikir,
 Memanfaatkan kecanggihan tekhnologi pendidikan
menawarkan banyak kelebihan berkarakter,dan
diantaranya dapat meningkatkan motivasi berbasis IT
 Kurangnya belajar, menarik perhatian siswa,
pelatihan bagi memperjelas dan mempermudah konsep  Kurangnya
guru dan guru yang kompleks serta menjadikan konsep Pelatihan yang
tidak inovatif abstrak menjadi lebih konkret dan mudah di maksudkan
di pahami (muslih 2016)jurnal of primary untuk
education memahami
tujuan dari
Hasil wawancara dengan Pakar kurikulum dan
Pendidikan Bapak Ibnu Rohmadi model
“Pemanfaatan model pembelajaran dalam pembelajaran
KBM juga masih belum dilakukan oleh
sebagian guru,hal ini disebabkan salah
satunya karena masih ada guru yang
berada di zona nyaman ,zona malas
bergerak,zona malas melakukan
perubahan dan beranggapan metode
ceramah adalah yang paling mujarab
dalam setiap pembelajaran ,seharusnya
guru dapat menggunakan berbagai model
pembelajaran sesuai dengan kondisi
peserta didiknya”.

Hasil wawancara dengan kepala sekolah


Bapak M.Yusuf,S.Pd
1. Guru belum maksimal menggunakan
fasilitas yang ada
2. Peserta didik kurang bersemangat ketika
di ajak berfikir lebih kreatif dari pada
biasanya
3. Penerapan model yang biasa tanpa
memperhatikan keinginan peserta didik
dan situasi kelas

Anda mungkin juga menyukai