Anda di halaman 1dari 13

Nama : Hasni

NPM : 229022495440
Kelas : 015 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
LPTK : Universitas Negeri Makassar

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
Akar
terpilih yang
No Penyebab Eksplorasi Alternatif Solusi Analisis Alternatif Solusi
akan
Masalah
diselesaikan
1 Kurangnya Penggunaan Hasil Kajian Literatur Jurnal atau Artikel :  Mengapa memilih media karu
pemahaman media pecahan yakni karena kartu pecahan
siswa kelas pembelajaran 1. Pajarwati, A., Pranata, O. H., & Ganda, N. (2019). ini dapat meningkatkan pemahaman
IV pada yang Penggunaan Media Kartu Pecahan untuk Meningkatkan siswa pada materi membandingkan
pelajaran diberikan Pemahaman Siswa tentang Membandingkan pecahan. Dengan media yang sesuai
matematika belum Pecahan. PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan akan lebih menarik perhatian siswa,
dalam maksimal. Guru Sekolah Dasar, 6(1), 90-100. Media kartu pecahan menumbuhkan motivasi belajar siswa,
menyelesaika untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran pemahaman siswa, dan meningkatkan
n bilangan matematika hasil belajar siswa. Pendapat Sudjana
pecahan https://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/article/ dan Rivai (dalam Sundayana, 2014,
view/12686 hlm. 13) yang menyebutkan bahwa
“salah satu manfaat media pengajaran
dalam proses belajar siswa yaitu
pengajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar”

Kelebihannya :
 Siswa merasa gembira di dalam
pembelajaran materi pecahan
sederhana dengan kompetensi
perbandingan karena pembelajaran
dikemas dalam bentuk permainan.
 Pemahaman siswa akan meningkat
mengenai konsep perbandingan
pecahan sederhana.
penggunaannya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

Kekurangannya :
Penggunaan media kartu pecahan dalam
pelaksanaannya membutuhkan waktu
yang sedikit lama

2. Menurut Triyono, T. (2016, August). Penggunaan media  Mengapa memilih media bangun
bangun datar dalam peningkatan pemahaman bilangan datar karena melalui penggunaan
pecahan di kelas iii sekolah dasar tahun ajaran 2011/2012. media bangun datar dapat
In Prosiding Seminar Nasional Inovasi meningkatkan pemahaman bilangan
Pendidikan.penggunaan media bangun datar dapat pecahan siswa. Media bangun datar
meningkatkan pemahaman bilangan pecahan adalah alat bantu pengajaran berupa
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snip/article/ bangun dua dimensi, seperti persegi
viewFile/8934/6495 panjang dan lingkaran yang digunakan
guru untuk menyampaikan materi
pelajaran, memberi pengertian kepada
siswa, dan merangsang pikiran,
perasaan perhatian, serta kemauan
siswa untuk belajar.

Kelebihannya :
Menurut (Mulyani Sumantri dan Nana
Syaodih, 2008: 1. 15). Penggunaan
benda konkrit diharapkan dapat
membantu siswa dalam pembelajaran
matematika. Oleh karena itu, pemilihan
media bangun datar diharapkan
 Dapat membantu siswa dalam
memahami konsep pecahan.
 Media bangun datar dapat
memperjelas materi bilangan
pecahan
 menimbulkan semangat belajar
 memungkinkan siswa belajar
mandiri
 menciptakan pengalaman belajar
yang bermakna
 merangsang pikiran serta perhatian
siswa untuk menggunakan media
bangun datar dalam pembelajaran
bilangan pecahan.

Kekurangannya :
 Penerapan model ini membutuhkan
waktu yang cukup panjang, juga
membutuhkan keterampilan dalam
mengelola kelas.
 Memerlukan keterampilan khusus
untuk merancang dan membuat
bagan secara benar, menarik dan
simple
 Sebagian besar siswa masih bingung
dalam menyelesaikan soal cerita
pecahan menggunakan media
bangun datar

3. Menurut Indriani, A. (2018). Penggunaan blok pecahan


pada materi pecahan sekolah dasar. JIPMat, 3(1).  Hasil  Mengapa memilih media blok
penelitian menunjukkan bahwa siswa antusias untuk pecahan karena Pembelajaran
mengikuti proses pembelajaran dan ada 13 siswa matematika dengan menggunakan
(72,223%) yang mempunyai nilai di atas KKM. media blok pecahan dapat
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penggunaan blok meningkatkan aktivitas siswa dalam
pecahan pada materi pecahan pada siswa kelas V Sekolah materi pengurangan pecahan, dan
Dasar adalah baik. dapat meningkatkan hasil belajar
Sukayati dan Suharjana, Agus (2009) menyatakan siswa
bahwa Blok Pecahan berbentuk dasar lingkaran, bisa
dibagi sesuai dengan pecahan yang diinginkan. Fungsinya Kelebihannya :
adalah  Mudah digunakan/praktis
untuk menanamkan konsep  Sangat bermanfaat bagi siswa
menyatakan pecahan ke bentuk lain yang sebagai pengganti dari benda-benda
ekuivalen. aslinya dan dapat digunakan untuk
menyederhanakan pecahan. pembelajaran pecahan baik dalam
membandingkan dua pecahan. membandingkan pecahan, pecahan
melakukan operasi hitung pecahan senilai, serta penjumlahan dan
http://journal.upgris.ac.id/index.php/JIPMat/article/view/ pengurangan pecahan.
2418  Dapat mengkonstribusikan pecahan
yang bersifat abstrak.
 Bahan yang digunakan untuk
membuat media ini cukup terjangkau
oleh karakteristik lingkungan sekitar.
 Dapat dibuat dengan kertas atau
karton warna-warni agar lebih
menarik perhatian siswa.
 Bentuknya lingkaran, sehingga
memudahkan siswa dalam
memahami konsep pecahan dan
berhitung pecahan karena bentuknya
yang simetris.
 Serta mempermudah dalam
membagi lingkaran menjadi
beberapa bagian yang sama besar

Kekurangannya :
 Hanya mampu digunakan pada
operasi penjumlahan dan perkalian
saja
 Tidak dapat digunakan pada operasi
perkalian dan pembagian
 Hanya berlaku pada bentuk pecahan
sederhana.

 Mengapa memilih media puzzle


4. Menurut Prawismo, S. A., dkk (2022). Pengembangan karena puzzle pecahan merupakan
Media Puzzle dalam Pembelajaran Materi Pecahan bagi media yang menarik serta dapat
Siswa Kelas Rendah SD Negeri Jatinom 03. Caruban: digunakan setiap saat, baik di rumah
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Dasar, 5(2), 102- maupun di sekolah serta efisien dalam
110.Meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep waktu dan tempat. Puzzle adalah
pecahan dengan menggunakan media puzzle pecahan. permainan teka-teki atau bongkar
Puzzle Pecahan adalah sebuah media yang membantu pasang yang menghibur dan dapat
siswa dalam memahami konsep pecahan. Penelitian ini dinikmati oleh anak-anak maupun
dilakukan di SD Negeri Jatinom 03 di kelas 1 dengan orang dewasa (Eka, 2018).
menggunakan metode wawancara yang kemudian Menurut Fanky (Sari, 2014) Puzzle
dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian merupakan suatu permainan untuk
menunjukkan bahwa puzzle pecahan merupakan media menyatukan kepingan pecahan agar
yang menarik serta dapat digunakan setiap saat, baik di membentuk sebuah gambar yang telah
rumah maupun di sekolah serta efisien dalam waktu dan ditentukan. Puzzle pecahan adalah
tempat suatu media yang membantu siswa
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/Caruban/article/view/6846 dalam memahami konsep pecahan
Kelebihannya :
 Menarik serta dapat digunakan
setiap saat, baik di rumah maupun di
sekolah.
Hasil Wawancara :  Media puzzle berwarna akan lebih
Solusi apa yang di gunakan untuk meningkatkan pemahamn menarik minat dan semangat siswa
siswa dalam menyelesaikan bilangan pecahan dalam belajar.
 Wawancara kepada Sabaria,S.Pd
Yusnita Yunus,S.Pd ( Hari sabtu pukul 10.46 Via WahtApp ((Hari Sabtu pukul 10.20 di SDI
Guru SDI Cambaya ) Cambaya ) menyatakan bahwa
 Menarik minat anak-anak dengan memperlihatkan alat menggunakan media pembelajaran
peraga misalnya kita memperlihatkan buah semangka atau puzzle menarik minat siswa dalam
pemperlihatkan alat peraga yang sudah di bagi-bagi belajar bilangan pecahan
 Menanamkan konsep tentang pecahan, misalnya kita
berikan macam-macam pecahan,pecahan biasa,pecahan
desimal,dan pecahan campuran Kekurangnnya :
Sri Soraya,S.Pd (Hari Sabtu Pukul 11.21 di SDI Cambaya)  Permainan Puzzle memerlukan
 Solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam kemampuan imajinasi dan penalaran
menyelesaikan pecahan yaitu anak-anak harus faham yang cukup tinggi bagi para
perkalian dan pembagian terlebih dahulu untuk pemainnya.
meningkatkan pemahaman anak tentang perkalian dan  Perlu berkonsentrasi dan
pembagian, guru sebaiknya menggunakan metode belajar menggunakan daya pikirnya secara
jarimatika atau metode belajar lainnya yang tidak maksimal
membosankan
Hj.Dharmawati,S.Pd.,M.Pd (Hari Sabtu pukul 09.56 di SDI
Cambaya )
 Dalam mengajarkan bilangan pecahan maka yang pertama
kita siapkan media-media yang dapat membantu kita dalam
menjelaskan pecahan, dengan menggunakan media siswa
lebih terarah contohnya media yang digunakn misalnya
sebuah apel di bagi dengan 4 bagian sehingga bagian itu di
namakan seperempat
Sabaria,S.Pd ((Hari Sabtu pukul 10.20 di SDI Cambaya )
 Guru menggunakan media pembelajaran yang menarik
minat siswa misalnya dengan media pembelajaran puzzle
 Mengajarkan konsep dengan benar
Mariani,S.Pd.,M.Pd ( Hari Sabtu Pukul 10.33 di SDI Cambaya
)
 Melakukan pengelolaan kelas dan penggunaan strategi
ataupun model yang cocok untuk pembelajaran matematika
khususnya pecahan sehingga siswa merasa bersemangat
dan tertarik untuk belajar

2 Kemampuan Media Hasil Kajian Literatur Jurnal atau Artikel :  Mengapa memilih media buku
membaca pembelajaran 1. Menurut Apriliani, S. P., & Radia, E. H. (2020). cerita bergambar karena Dengan
siswa kelas yang di Pengembangan Media Pembelajaran Buku Cerita adanya ilustrasi gambar yang terdapat
gunakan Bergambar Untuk Meningkatkan Minat Membaca Siswa pada buku cerita bergambar sangat
IV rendah
kurang Sekolah Dasar. Jurnal basicedu, 4(4), 994-1003. Buku mudah diingat dan dipahami oleh
menyebabkan menumbuhka cerita bergambar mampu menarik perhatian karena anak-anak (Ratnasari & Zubaidah,
siswa belum n minat tampilannya sangat digemari oleh kalangan anak-anak. 2019). Media pembelajaran menarik
lancar membaca Buku cerita bergambar memiliki fungsi yang dapat dapat meningkatkan perhatian siswa
membaca siswa dugunakan sebagai penghias dan pendukung dalam cerita pada materi serta meningkatkan
yang dapat membantu memudahkan proses pemahaman respon awal pada proses pembelajaran
terhadap isi buku tersebut
https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/492 Kelebihannya :
melalui media gambar dapat
memperkuat ingatan anak serta
mempermudah pemahaman anak
dalam memahami isi cerita (Afnida,
Fakhriah & Fitriani, 2016). Dengan
buku cerita bergambar dapat
membantu memudahkan anak dalam
menuangkan gagasan ke dalam bentuk
bahasa karena gambar akan
memberikan inspirasi dan motivasi
yang sangat tinggi kepada siswa untuk
melakukan proses pembelajaran
terutama dalam mengajarkan
membaca.
Arief Sadiman 2006: 2931
menyatakan kelebihan dari cerita
bergambar adalah sebagai berikut :
commit to user
 Cerita bergambar bersifat konkret,
gambar lebih realities
menunjukkan pokok masalah di
banding dengan media verbal
semata.
 Cerita bergambar dapat mengatasi
ruang dan waktu serta dapat
mengatasi keterbatasan
pengamatan.
 Cerita bergambar dapat
memperjelas masalah dalam bidang
apa saja dan untuk tingkat usia
berapa saja.
 Murah harganya dan mudah di
dapat serta digunakan tanpa
memerlukan paralatan khusus.

Kekurangnnya :
Arief Sadiman (2006): 31
 Hanya menekankan pada
persepsi indera semata.
 Penyajian yang terlalu kompleks
kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
 Ukuran sangat terbatas untuk
kelompok kecil.
2. Menurut Aida, S., Suprapti, A., & Nasirun, M. (2018).
Meningkatkan Keterampilan Membaca Awal Melalui
Metode Struktural Analitik Sintetik Dengan Menggunakan  Mengapa memilih Metode
Media Audio Visual. Jurnal Ilmiah Potensia, 3(2), 56-63. Struktural Analitik Sintetik Dengan
Media Audio Visual. Audio visual itu sendiri adalah media Menggunakan media Audio Visual
instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan karena dapat meningkatkan
zaman (kemajuan ilmu pengetahuan teknologi), meliputi keterampilan membaca awal anak.
media yang dapat dilihat dan didengar (Arsyad, 2011: 32). Hal ini dengan sesuai dengan
Menurut Sadiman (1996: 83) media audio visual juga pendapat Momo (1980: 7-10) metode
merupakan perantara atau penggunaan materi dan SAS adalah suatu pendekatan cerita
penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran disertai gambar yang didalamnya
sehingga membangun kondisi yang dapat membuat anak terkandung unsur analitik sintetik.
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau Metode SAS adalah metode untuk
sikap. mengajarkan bahasa Indonesia
menurut Arsyad (2011:45) mendefenisikan bahwa media khususnya membaca dan menulis
audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam awal di sekolah dasar
kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan
penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan
Kelebihannya :
 Metode ini sebagai landasan
berfikir analisi.
 Dengan langkah-langkah yang
diatur sedemikian rupa membuat
anak mudah mengikuti prosedur
dan akan dapat cepat membaca
pada kesempatan berikutnya.
 Berdasarkan landasan linguistic
metode ini akan menolong anak
menguasai bacaan dengan lancar.

Kekurangnnya :
 Metode SAS mempunyai kesan
bahwa pengajar haus kreatif dan
terampil serta sabar.

 Tuntutan semacam ini dipandang


sangat sukar untuk kondisi
pengajar saat ini.
 Banyak sarana yang harus
dipersiapkan untuk pelaksanaan
metode ini untuk sekolah sekolah
tertentu dirasa sukar.
 Metode SAS hanya untuk
konsumen pembelajar di
perkotaan dan tidak di pedesaan.
 Oleh karena agak sukar
mengajarkan para pengajar
metode SAS maka di sana sini
metode ini tidak dilaksanakan.
3. Menurut Fatriani, A. (2018). Pengembangan Media Big
Book Terhadap Keterampilan Membaca Permulaan
Dengan Metode Suku Kata. Joyful Learning Journal, 7(1),  Mengapa memilih Media Big Book
1-9. Media big book efektif terhadap keterampilan karena
membaca permulaan dengan metode suku kata Usaid
(2014:19) big book adalah buku bacaan yang memiliki
ukuran,
tulisan, dan gambar yang besar. Big book berkarakteristik Kelebihannya :
khusus yang dibesarkan,baik teks maupun gambarnya.
Sehingga memungkinkan terjadinya kegiatan membaca
bersama antara guru dan siswa. Curtain dan Dahlberg
(Usaid, 2014:20) menyatakan bahwa big book Kekurangnnya :
memungkinkan siswa belajar membaca melalui cara
mengingat dan mengulang bacaan.
ttps://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj/article/view/25087
4. Menurut Tuloli, Y. (2017). Meningkatkan Kemampuan
Membaca Lancar Dengan Menggunakan Media Kartu Kata
Pada Siswa Kelas II SDN 7 Limboto Kabupaten
Gorontalo. Skripsi, 1(151413193). Meningkatkan  Mengapa memilih Media kartu
kemampuan membaca lancar dengan menggunakan media kata karena
kartu kata pada siswa kelas II SDN 7 Limboto Kabupaten
Gorontalo. Metode yang digunakan yaitu penelitian
tindakan kelas
. Kelebihannya :

Hasil Wawancara :
Solusi apa yang di gunakan untuk meningkatkan kemampuan
membaca siswa sehingga siswa lancar membaca Kekurangnnya :

Yusnita Yunus,S.Pd ( Hari sabtu pukul 10.46 Via WahtApp


Guru SDI Cambaya )

 Bermain sambil belajar karena anak-anak lebih suka


bermain dengan cara memperlihatkan kartu huruf dengan
kartu huruf itu membentuk kata sehingga anak cepat dapat
membaca
 Memberikan buku yang menarik minat anak-anak,misalnya
memberikan buku tentang cerita dongeng
Sri Soraya,S.Pd (Hari Sabtu Pukul 11.21 di SDI Cambaya)
 Anak wajib mengenal huruf dari a sampai z baik itu huruf
kapital maupun huruf kecil
 Membaca dengan suara lantang
 Membuat permainann dalam membaca
 Menggunakan kartu kata
 Memberikan ruang baca yang nyaman buku yang menari
(Pojok Baca)
Hj.Dharmawati,S.Pd.,M.Pd (Hari Sabtu pukul 09.56 di SDI
Cambaya )
 Membiasakan anak-anak membaca 15 menit sebelum
pelajaran di mulai
 Berkomunikasi dengan orang tua agar orang tua juga
membimbing anak belajar membaca di rumah
Sabaria,S.Pd ((Hari Sabtu pukul 10.20 di SDI Cambaya )
 Berlatih membaca setiap hari
 Membaca dengan urut sebuah bacaan
 Menyediakan media misalnya dari buku-buku yang
membantu kemampuan membaca
 Menyediakan waktu khusus untuk membaca
 Mengajak anak untuk membaca bersama
Mariani,S.Pd.,M.Pd ( Hari sabtu Pukul 10.33 di SDI Cambaya
)
 Meluangkan waktu membaca 15 menit sebelum pelajaran
di mulai
 Melakukan observasi melalui buku cerita
 Melakukan pembelajran yang menyenangkan
 Membimbing anak memahami inti bacaan
 Membagi bacaan agar lebih mudah di pahami

2. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=756017&val=12043&title=MENINGKATKAN
%20KETERAMPILAN%20MEMBACA%20AWAL%20MELALUI%20METODE%20STRUKTURAL%20ANALITIK
%20SINTETIK
3. ttps://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj/article/view/25087
4. https://repository.ung.ac.id/skripsi/show/151413193/meningkatkan-kemampuan-membaca-lancar-dengan-menggunakan-
media-kartu-kata-pada-siswa-kelas-ii-sdn-7-limboto-kabupaten-gorontalo.html

Anda mungkin juga menyukai