Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Ariska Dithya Pratiwi, S.T.

No UKG : 201699573293
PRODI : Teknik Industri

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah
1 Berdasarkan permasalahan tentang Setelelah dilakukan eksplorasi Pembelajaran yang tidak berpusat pada siswa
motivasi belajar siswa rendah dapat masalah, maka akar penyebab adalah akar penyebab utama masalah motivasi
dipaparkan hasil eksplorasi sebagai masalah adalah belajar siswa rendah.
berikut : 1. Pembelajaran yang dilakukan tidak
1. Pembelajaran di kelas monoton1 berpusat pada siswa Dengan metode ceramah dimana guru sebagai
2. Pembelajaran hanya ceramah1 2. Cara mengajar guru yang tidak pusat informasi, siswa akan menjadi bosan dan
3. Tidak ada nya dukungan orang tua1 menarik pasif karena hanya mendengar penjelasan dari
4. Cita-cita/ aspirasi siswa2 3. Siswa sering tidur malam atau guru saja. Selain itu sangat sulit untuk
5. Kondisi lingkungan2 terlalu capek dengan kegiatan luar mengetahui apakah seluruh siswa sudah paham
6. Unsur dinamis dalam belajar dan sekolah dengan materi yang diberikan atau belum.
pembelajaran2 4. Kurang dukungan dari orang tua
7. Kemampuan siswa3 Solusi yang akan dilakukan adalah merancang
8. Aspek jasmani4 pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan
9. Aspek psikologis4 menerapkan model pembelajaran yang inovatif.
10. Aspek keluarga4
11. Aspek sekolah4 Model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu
12. Aspek masyarakat4 Model pembelajaran kooperative tipe STAD
13. Guru mengajar kurang (Student Teams Achievement Division).
menyenangkan5
14. Guru mendominasi pembelajaran, Model pembelajaran kooperative tipe STAD
sehingga proses pembelajaran hanya adalah suatu model pembelajaran dimana
berjalan satu arah6 peserta didik belajar dan bekerja sama dalam
kelompok kecil yang secara kolaboratif
anggotanya 4-5 orang dengan struktur kelompok
heterogen. (Adnyana. M.E. 2020)
2 Berdasarkan permasalahan tentang Setelelah dilakukan eksplorasi Guru belum menerapkan model pembelajaran
rendahnya efikasi diri siswa dapat masalah, maka akar penyebab yang dapat meningkatkan efikasi diri siswa
dipaparkan hasil eksplorasi sebagai masalah adalah adalah akar penyebab utama masalah rendahnya
berikut : 1. Guru belum menerapkan model efikasi diri siswa.
1. Siswa kurang percaya diri dalam pembelajaran yang dapat
mengemukakan pendapatnya1 meningkatkan efikasi diri siswa Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi
2. Siswa cederung menghindari tugas- 2. Minat siswa terhadap pelajaran yang diberikan sehingga siswa kurang yakin
tugas yang sulit, sering meminta tersebut kurang dengan kemampuannya dalam menyelesaikan
mengerjakan tugas-tugas yang mudah 3. Sikap dominan orang tua terhadap dan mengorganisasikan berbagai permasalahan
saja1 siswa dalam pembelajaran.
3. Faktor internal yang mempengaruhi
efikasi diri akademik, yaitu: Minat, Solusi yang akan dilakukan adalah merancang
Kesabaran, Resiliensi, Karakter, model pembelajaran yang dapat meningkatkan
Motivasi belajar2 efikasi diri siswa.
4. Faktor eksternal yang mempengaruhi
efikasi diri akademik,yaitu Gaya Model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu
kelekatan, Rasa hangat, Goal model pembelajaran Discovery learning.
orientasi, Enactive mastery
experiences, Persuasi verbal2 Pembelajaran Discovery Learning sesuai untuk
5. Overdiscipline4 meningkatkan kemampuan siswa dalam
6. Overprotection4 menemukan masalah pembelajaran yang
7. Rejection4 diberikan oleh guru karena pembelajaran ini
8. Domination orang tua terhadap siswa4 menekankan siswa untuk menemukan sendiri
9. Sikap guru dan lingkungan sosial solusi dari masalah yang diberikan guru
siswa4 sehingga akan meningkatkan efikasi diri siswa.
(Putri, D.R dkk. 2017)

3 Berdasarkan permasalahan tentang Setelelah dilakukan eksplorasi Guru belum menerapkan model pembelajaran
minat membaca siswa rendah dapat masalah, maka akar penyebab yang dapat meningkatkan kemampuan literasi
dipaparkan hasil eksplorasi sebagai masalah adalah siswa adalah akar penyebab utama masalah
berikut : 1. Guru belum menerapkan model
1. Siswa lebih menyukai pembelajaran yang dapat meningkatkan Kemampuan membaca seharusnya sudah
menggunakan audio-visual ketimbang kemampuan literasi siswa dibiasakan sejak dini dengan dukungan dari
membaca1 2. Kurang pembiasaan membaca keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.
2. Siswa lebih dekat dengan sejak dini
smartphone/gadget ketimbang buku 3. Siswa lebih menyukai bermain
pelajaran1 gadget
3. Kemampuan membaca masih Motivasi yang ditumbuhkan guru untuk siswa
dipersepsikan sebagai bagian dari agar memiliki minat dalam membaca harus
tanggungjawab mata pelajaran disusun dengan menarik.
bahasa2 Solusi yang akan dilakukan adalah merancang
4. Proses pembelajaran masih belum model pembelajaran yang dapat meningkatkan
memanfaatkan model, metode, strategi kemampuan literasi siswa.
dan media pembelajaran2 yang
beragam dan sesuai Model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu
5. Bahan bacaan dan kegiatan model pembelajaran PjBL (Project Based
pembelajaran yang ada pada bahan Learning)
ajar cenderung masih berkutat pada
LOTS2 Pada model pembelajaran PjBL (Project Based
6. Belum maksimal sarana prasarana Learning) ini dirancang agar siswa mampu
dan perpustakaan sekolah2 menyelesaikan sebuah masalah melalui aktivitas
7. Pemilihan buku ajar3 proyek, dengan adanya kerja proyek ini siswa
8. Miskonsepsi3 akan mendapat pengalaman nyata tentang
9. Pembelajaran tidak kontekstual3 perencanaan suatu proyek. (Widiastuti, E.R dan
10. Rendahnya kemampuan membaca3 Kurniasih, M.D. 2021).
11. Lingkungan dan iklim belajar3
12. Kurangnya pembiasaan literasi pada
siswa, dan rasa ingin tau siswa
rendah karena siswa sudah terbiasa
dengan media sosial5

4 Berdasarkan permasalahan tentang Setelelah dilakukan eksplorasi Guru belum menerapkan model pembelajaran
Kemampuan matematika dasar siswa masalah, maka akar penyebab yang dapat meningkatkan kemampuan numerasi
masih rendah dapat dipaparkan hasil masalah adalah siswa adalah akar penyebab utama masalah
eksplorasi sebagai berikut : 1. Guru belum menerapkan model
1. Siswa tidak menyukai pelajaran pembelajaran yang dapat Solusi yang akan dilakukan adalah merancang
matematika1 meningkatkan kemampuan model pembelajaran yang dapat meningkatkan
2. Siswa belum menguasai penambahan, numerasi siswa kemampuan numerasi siswa.
pengurangan, perkalian dan 2. Kurangnya pemahaman siswa
pembagian untuk bilangan desimal terhadap matematika dasar Model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu
dan pecahan1 3. Adanya kemajuan teknologi model pembelajaran PjBL (Project Based
3. Minat Siswa2 Learning)
4. Motivasi Siswa2
5. Konsentrasi Siswa2
6. Kebiasaan belajar Siswa2
7. Intelegensi Siswa2 Pada model pembelajaran PjBL (Project Based
8. Kondisi fisik siswa yang tidak Learning) ini dirancang agar siswa mampu
mendukung untuk mengikuti proses menyelesaikan sebuah masalah melalui aktivitas
belajar mengajar3 proyek, dengan adanya kerja proyek ini siswa
9. Sarana dan prasarana yang akan mendapat pengalaman nyata tentang
mendukung proses pembelajaran perencanaan suatu proyek.
matematika3
10. Kurang mendapatkan perhatian dari Adapun kelebihan menggunakan model
orang tuanya untuk pembelajaran PjBL (Project Based Learning) yaitu
memperhatikannya dalam dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
meningkatkan prestasi belajar menyusun proyek, meningkatkan kemampuan
matematika3 pemecahan masalah, meningkatkan kolaborasi
11. Faktor teknologi sehingga siswa malas dan kekompakan, serta meningkatkan
melatih otaknya4 keterampilan mengelola sumber. (Widiastuti, E.R
12. Banyaknya aplikasi matematika yang dan Kurniasih, M.D. 2021).
memudahkan siswa dalam
mengerjakan soal4

5 Berdasarkan permasalahan tentang Setelelah dilakukan eksplorasi Guru belum menerapkan model pembelajaran
Keterampilan siswa menggunakan alat masalah, maka akar penyebab yang dapat meningkatkan keterampilan siswa
ukur masih kurang dapat dipaparkan masalah adalah menggunakan alat ukur adalah akar penyebab
hasil eksplorasi sebagai berikut : 1. Guru belum menerapkan model utama masalah.
1. Siswa masih bingung menghitung pembelajaran yang dapat
hasil akhir pengukuran1 meningkatkan ketrampilan siswa Solusi yang akan dilakukan adalah merancang
2. Kurangnya minat siswa1 menggunakan alat ukur model pembelajaran yang dapat meningkatkan
3. Ukuran rombongan belajar2 2. Kurangnya pemahaman siswa keterampilan siswa menggunakan alat ukur.
4. Kepemimpinan instruksional2 terhadap matematika dasar
5. Status sosial ekonomi Model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu
6. Metakognisi2 model pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
7. Tutor sebaya2 (Sulistyono, S. 2020)
8. Mentoring2
9. Kepemilikan TIK2 Jenis inkuiri yang dipilih adalah inkuiri
10. Umpan balik2 terbimbing dengan pertimbangan bahwa siswa
11. Pembelajaran kolaboratif2 belum terbiasa dilepas tanpa kontrol guru
12. Pembelajaran individual2 selama proses pembelajaran.
13. Iklim sekolah2 Siswa masih perlu dibimbing ketika menghadapi
14. Keterlibatan orang tua2 persoalan atau kehilangan arah dalam proses
15. Kesehatan siswa2 penyelidikan sehingga sangat diperlukan peran
16. Cara mengajar guru yang kurang guru untuk mengarahkan siswa melalui
menarik4 pertanyaan-pertanyaan pancingan agar siswa
17. Kemauan untuk mencoba sendiri tetap bisa menuju ke arah pembelajaran yang
tidak ada5 sudah di rancang

Inkuiri terbimbing dipilih dengan seting siswa


bekerja dalam kelompok. Bekerja dalam
kelompok diharapkan terjadi debat untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dan
memberi kesempatan komunikasi.

6 Berdasarkan permasalahan tentang Setelelah dilakukan eksplorasi Guru harus aktif membangun relasi dengan
Hubungan komunikasi antar guru dan masalah, maka akar penyebab orang tua siswa dengan membuat whatsup grup
orangtua siswa terkait pembelajaran masalah adalah dan mengoptimalkan peran komite sekolah
masih kurang dan terbatas 1. Guru belum dapat membangun
dapat dipaparkan hasil eksplorasi sebagai relasi dengan orang tua siswa yang Membuat berbagai program yang mensyaratkan
berikut : dapat meningkatkan presentase keterlibatan orang tua dalam berbagai kegiatan
1. Beberapa orangtua tidak hadir saat kehadiran siswa. anak di sekolah menjadi wadah komunikasi yang
diundang oleh sekolah1 2. Terbatasnya alat komunikasi yang menarik.
2. Orang tua menyerahkan sepenuhnya dimiliki oleh orang tua
proses belajar siswa kepada sekolah Pola komunikasi guru dalam membangun
tanpa membimbing proses belajar keterlibatan orang tua di sekolah terbentuk
siswa dirumah1 karena ketertarikan orang tua terhadap berbagai
3. Tidak tersampaikannya informasi program belajar dan kehadiran disekolah dengan
kepada orang tua yang disebabkan semangat karena memang menarik, merasa
tidak semua orang tua memiliki alat nyaman dan adanya kebutuhan untuk mengikuti
komunikasi1 dan mendorong program belajar anak
4. Hambatan fisik : kondisi fisik
lingkungan2
5. Hambatan semantik: penggunaan
kata yang mempunyai arti ganda2
6. Hambatan psikologis: perbedaan
pandangan, nilai dan harapan2
7. Belum paham makna mendasar dari
peran orang tua terhadap
pendidikan siswa3
8. Sebagian orang tua yang tingkat
status sosial ekonomi yang rendah
hampir tidak menghiraukan lembaga
pendidikan dan mereka hanya
menyerahkan sepenuhnya tanggung
jawab pendidikan anaknya kepada
sekolah3

7 Berdasarkan permasalahan tentang Setelelah dilakukan eksplorasi Guru belum memahami tentang model
Penguasaan guru mengenai model-model masalah, maka akar penyebab pembelajaran inovatif adalah akar penyebab
pembelajaran masih terbatas dapat masalah adalah Guru belum utama masalah.
dipaparkan hasil eksplorasi sebagai memahami tentang model
berikut : pembelajaran inovatif.
1. Belum maksimal Solusi yang akan dilakukan adalah
mengimplementasikan model-model 1. Mengikuti pelatihan dan inisiatif untuk
pembelajaran inovatif1 mencari tahu tentang model pembelajaran
2. Kurangnya pelatihan 1 inovatif.
3. Keterbatasan kompetensi guru2 2. Aktif pada kegiatan MGMP
4. Ketimpangan sarana dan prasarana2
5. Keterbatasan waktu dan biaya2
6. Minimnya kreativitas dan inovasi2
7. Kurangnya literasi informasi2
8. Rendahnya literasi teknologi
informasi dan komunikasi (TIK)2
9. Keterbatasan pelatihan dan
sosialisasi mengenai perencanaan,
proses,maupun evaluasi
pembelajaran2
10. Pemahaman guru mengenai model
pembelajaran inovatif yang masih
terbatas, Lebih mengutamakan
penggunaan metode pembelajaran
yang monoton, seperti ceramah dan
diskusi4

8 Berdasarkan permasalahan tentang Guru Setelelah dilakukan eksplorasi Guru belum menyusun bahan ajar yang
belum menerapkan Pembelajaran HOTS masalah, maka akar penyebab memasukkan unsur HOTS adalah akar penyebab
dapat dipaparkan hasil eksplorasi sebagai masalah adalah utama masalah.
berikut: Guru belum menyusun bahan ajar
yang memasukkan unsur HOTS
1. Guru belum mampu membuat soal Solusi yang akan dilakukan adalah merancang
HOTS1 merancang model pembelajaran yang dapat
2. Kurang adanya pelatihan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
pembelajaran HOTS untuk Guru1
3. Belum ada pembekalan tentang Model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu
konsep berpikir kritis2 model pembelajaran PjBL (Project Based
4. Tingkat pendidikan dan masa Learning)
kelulusan yang sudah sangat lama2
5. Tidak mengikuti pendidikan profesi Pada model pembelajaran PjBL (Project Based
guru dan belum memiliki sertifikat Learning) ini dirancang agar siswa mampu
pendidik2 menyelesaikan sebuah masalah melalui aktivitas
6. Tidak memiliki inisiatif untuk proyek, dengan adanya kerja proyek ini siswa
mengembangkan pengetahuan2 akan mendapat pengalaman nyata tentang
7. Keterbatasan sarana dan prasarana3 perencanaan suatu proyek.
8. Menyesuaikan kondisi siswa5
Adapun kelebihan menggunakan model
pembelajaran PjBL (Project Based Learning) yaitu
dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
menyusun proyek, meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, meningkatkan kolaborasi
dan kekompakan, serta meningkatkan
keterampilan mengelola sumber. (Widiastuti, E.R
dan Kurniasih, M.D, 2021).
9 Berdasarkan permasalahan tentang Guru Guru kurang kreatif dalam Guru mengikuti pelatihan tentang penggunaan
masih belum mengoptimalkan menggunakan media pembelajaran teknologi dalam pembelajaran.
pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran hasil Media pembelajaran berbasis teknologi
eksplorasi sebagai berikut: memudahkan proses pembelajaran dari segi
1. Guru masih monoton menjadikan efektivitas dan efisiensi.
buku sebagai sumber belajar1
2. Guru belum paham penggunaan Ada beberapa media pembelajaran berbasis
teknologi dalam pembelajaran1 teknologi yang dapat digunakan untuk
3. Pengalaman mengajar3 menunjang proses pembelajaran. Media tersebut
4. Umur guru3 antara lain Media Audio, Media Visual, dan
5. Terbatasnya sarana dan prasarana5 Media Audio Visual.
Guru dituntut untuk terus berinovasi dengan
media pembelajaran yang akan digunakan.

Anda mungkin juga menyukai