TEORI BEHAVIORISTIK
APA YANG DISEBUT DENGAN BELAJAR?
Parsons,
D.
Richard,
dkk,
Educational
psychologu: A Practicioner-Researcher Model of
teaching (Singapure: Wadsworth, Thomson Learning,
2001), 206.
Ada empat
ASU
MSI
BEHAVIORISM
E
NEOBEHAVIO
RISME
KOGNITIVISME
Belajar adalah
Belajar adalah
Belajar adalah
kegiatan
kegiat-an
proses internal
terang-terangan terang-terangan
dan proses
internal
TOKO Watson,
H
Thorndike
Bandura,
Piaget, Bruner,
Ausubel
RISE
T
Kajian
laboraturium
dengan
binatang dan
manusia
Kajian
mengenai
manusia
Skinner
Kajian
laboraturium
dengan bintang
PROS Classical
ES
Conditioning
Meichenbaum
Social learning
dan modeling
Pemrosesan
informasi,
and Operant
Conditioning
Strukturalisme
Kognitif
BEHAVIORISME
Behaviorisme
perilaku manusia
mempersoalkan
dikendalikan oleh
bagaimana
faktor-faktor
dihilangkan
(dikurangi)
terjadinya respons.
untuk
memungkinkan
11
adalah
perbuatan
hukum
dapat
dikembalikan
13
4. Behaviorisme
pembawaan
tidak
mengakui
dasar
dan
14
15
17
18
Rangsangan
yang
bisa
menambahkan
pengulangan suatu tingkahlaku dan dilakukan
berkali-kali disebut sebagai Penguatan Positif.
Contoh: Pekerja yang mencapai prestasi tinggi
dalam kerjanya diberikan bonus. Maka ia akan
meningkatkan kinerjanya pada masa berikutnya
19
b) Hukuman (punishment)
20
b.
c.
21
22
23
membangkitkan
respons
individu.
Respons
menimbulkan perilaku jawaban atas stimulus.
Sedangkan akibat adalah sesuatu yang terjadi
setelah individu merespon baik yang bersifat positif
maupun negatif.
25
IMPLIKASI
PENDIDIKAN
Pengaruh Mengembangkan
lingkunga lingkungan kelas
n
yang memelihara
perilaku yang
diinginkan
Fokus
pada
peristiwa
yang
dapat
diamati
Identifikasi stimulus
khusus (termasuk
perilakumu sendiri)
yang dapat
mempengaruhi
perilaku yang
ditanpakan siswa
300.
Ormrod, 2003: 300
26
CONTOH
Saat seorang siswa sering
mengalami kesulitan bekerja
secara bebas, memuji siswa
secara santun saat
menyelesaikan tugasnya
tanpa peringatan
Belajar
sebagai
perubaha
n perilaku
Jangan
beranggapan bahwa belajar dapat
terjadi kecuali jika
siswa menampakkan suatu
perubahan
penampilan di kelas
Ingat bahwa
peneliti dengan
spesies yang bukan
manusia sering
memiliki hubungan
dalam praktik di
kelas
27
28
29
Seorang Behavioris tidak menaruh minat pada soalsoal budaya dan moral kecuali bahwa ia adalah
seorang ilmuwan. Tak peduli, manusia macam
apapun. Manusia adalah korban yang fleksibel, dapat
dibentuk dan pasif dari lingkungannya, yang
menentukan tingkah lakunya.
Tahun-tahun
awal
kehidupan
seseorang
merupakan tahun-tahun yang penting mengenai soal
yang satu ini sebenarnya semua aliran psikologi
sependapat. Dari sini muncul imbauan agar para
orang tua bersikap serba membolehkan, serba
memuaskan dan tidak menuntut terhadap anak-anak
selama tahun-tahun awal kehidupan mereka,
khususnya dalam soal-soal menyuapi, melatih
kebersihan, memberi pendidikan awal di bidang
seksualitas, dan menanamkan cara mengendalikan
amarah serta agresi. Setiap bentuk frustrasi pada
masa ini dipandang dapat melahirkan kecenderungan
ke arah neurosis di masa dewasa.
Sejak dari Thorndike dan Watson sampai
sekarang, kaum behavioris berpendirian: organisme
dilahirkan tanpa sifat-sifat sosial atau psikologis;
perilaku adalah hasil pengalaman; dan perilaku
digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk
memperbanyak
kesenangan
dan
mengurangi
penderitaan. Asumsi bahwa pengalaman adalah
paling berpengaruh dalam membentuk perilaku,
menyiratkan betapa elastisnya manusia. la mudah
30
Falsafah behavioristik yang biasa juga disebut SR stimulusrespons mencakup tiga teori yaitu S-R
Bond, Conditioning, dan Reinforcement. Kelompok
teori ini berasumsi bahwa anak atau individu tidak
memiliki/membawa
potensi
apa-apa
dari
kelahirannya. Perkembangan anak ditentukan oleh
faktor-faktor yang berasal dari lingkungan, apakah
lingungan keluarga, sekolah atau masyarakat;
lingkungan manusia, alam, budaya, religi yang
membentuknya. Kelompok teori ini tidak mengakui
sesuatu yang bersifat mental. Perkembangan anak
menyangkut hal-hal nyata yang dapat dilihat, diamati.
31
32
33
35
Behaviorisme
Belajar
dapat
digambarkan
sebagai
pembentukan hubungan antara S dan R. Atau
dengan kata lain, belajar adalah kecenderungan S
tertentu menghasilkan R tertentu. Prinsip yang
menjadi dasar dari pendekatan pembelajaran S-R
pada penelaahan perilaku ialah classical conditioning
dan operant conditioning.
Kedua prosedur pengkondisian ini mulai dari
penelitian pada bagaimana hewan belajar dan
diperluas pada pembelajaran bahasa. Prosedur
conditioning ini dijadikan dasar untuk program
pengajaran bahasa kepada tuna rungu dan tuna
grahita. Para pakar psikolog juga mengaplikasikan
prinsip-prinsip pengkondisian dan pembelajaran
makna dan bentuk-bentuk gramatika.
37
BAB II
PEMBIASAAN KLASIK
(CLASSICAL CONDITION)
Ivan Petrovich Pavlov (18491936), lahir 14 September
1849 di Ryazan Rusia yaitu
desa tempat ayahnya Peter
Dmitrievich Pavlov menjadi
seorang pendeta. Ia dididik di
sekolah
gereja
dan
melanjutkan
ke
Seminar
Teologi. Pavlov lulus sebagai
sarjana kedokteran dengan
bidang dasar fisiologi. Pada tahun 1884 ia menjadi
direktur departemen fisiologi pada Institute of
Experimental Medicine dan memulai penelitian
mengenai fisiologi pencernaan. Ivan Pavlov meraih
penghargaan nobel pada bidang Physiology or
Medicine
tahun
1904.
Karyanya
mengenai
pengkondisian sangat mempengaruhi psikologi
behavioristik di Amerika. Karya tulisnya adalah Work
of Digestive Glands (1902) dan Conditioned Reflexes
(1927).
38
39
41
percobaannya
terhadap
anjing,
sebentuk
pembelajaran asosiatif dimana stimulus netral
menjadi diasosiasikan dengan stimulus yang
bermakna dan menimbulkan kemampuan untuk
mengeluarkan respon yang serupa. Classical
conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik)
adalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru
dengan cara mendatangkan stimulus sebelum
8
terjadinya refleks tersebut.
Terrace, 1973
Bakker, 1985.
Apakah anda tahu bahwa Ivan Pavlov, ahli kimia dan
psikolog Rusia yang bertanggung jawab pada
eksperimen liur anjing tidak tertarik dengan psikologi
dan perilaku? Spesifiknya, dia berusaha mempelajari
kaitan antara air liur dengan tindakan/aktifitas perut.
Sebelumnya Pavlov mencatat bahwa perut tidak akan
mencerna tanpa air liur terbentuk lebih dahulu.
Selanjutnya, Pavlov mempertanyakan apakah stimuli
luar dapat mempengaruhi pencernaan dengan cara
yang sama. Untuk percobaan ini dia memulai dengan
menyalakan senter, membunyikan alat pengeluar suara
dan pada saat yang bersamaan dia menawarkan
42
Pavlov amat dihormati di negerinya sendiri -baik sebagai Kekaisaran Rusia maupun Uni Soviet -dan di seluruh dunia. Pada 1904, ia memenangkan
Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran
dalam penelitiannya tentang pencernaan. Ia adalah
orang yang terang-terangan dan sering bersilang
pendapat dengan pemerintah Soviet dalam hidupnya,
namun karena reputasinya, dan juga karena
bangganya penduduk senegerinya kepadanya,
membuatnya terjaga dari penganiayaan. Ia aktif
bekerja di laboratorium sampai kematiannya dalam
usia 86.
Eksperimen yang dilakukan Pavlov
43
44
45
46
47
48
2. Gambar kedua
3. Gambar ketiga
4. Gambar keempat
Setelah perlakukan ini dilakukan secara berulangulang, maka ketika anjing mendengar bunyi bel
(Conditioned Stimulus - CS) tanpa diberikan
makanan, secara otonom anjing akan memberikan
respon berupa keluarnya air liur dari mulutnya
(Conditioned Response - CR).
50
51
makanan
diberikan
pengeluaran air liur
dan
terjadilah
refleks
berkali-kali
52
12
53
54
55
Kesimpulan
Pavlov
mengemukakan
empat
peristiwa
eksperimental
dalam
proses
akuisisi
dan
penghapusan sebagai berikut:
1. Stimulus tidak terkondisi (Unconditioned Stimulus UCS), suatu peristiwa lingkungan yang melalui
kemampuan bawaan dapat menimbulkan refleks
organismik. Contoh: makanan
2. Stimulus terkondisi (Conditioned Stimulus - CS),
Suatu peristiwa lingkungan yang bersifat netral
dipasangkan dengan stimulus tak terkondisi (UCS).
Contoh: Bunyi bel adalah stimulus netral yang di
pasangkan dengan stimulus tidak terkondisi berupa
makanan.
56
3. Respons tidak terkondisi (Uncoditioned Response UCR), refleks alami yang ditimbulkan secara
otonom
atau
dengan
sendirinya.
Contoh:
mengeluarkan air liur
4. Respos terkondisi (Conditioned Response - CR),
refleks yang dipelajari dan muncul akibat dari
penggabungan CS dan US. Contoh: keluarnya air
liur akibat penggabungan bunyi bel dengan
makanan.
Bila dicontohkan dalam kehidupan nyata teori
pavlov ini bisa diterapkan. Sebagai contoh untuk
menambah kelekatan dengan pasangan, Jika anda
mempunyai pasangan yang sangat suka (UCR)
dengan coklat (UCS). Disetiap anda bertemu
(Conditioned Stimulus - CS) dengan kekasih anda
maka berikanlah sebuah coklat untuk kekasih anda,
secara otonom dia akan sangat suka dengan coklat
pemberian anda.
57
Acquisition (Pemerolehan)
Acquisition
dalam
Classical
Conditioning
merupakan periode pembelajaran hubungan stimulusrespons. Hal ini meliputi suatu stimulus netral yang
diasosiasikan dengan Unconditioned Stimulus (UCS)
dan kemudian menjadi Conditioned Stimulus (CS)
yang mendatangkan Conditioned Response (CR).
Dua aspek acquisition yang penting adalah: timing
(waktu)
dan
contingency/predictability
(kebetulan/dapat diramalkan).
58
59
61
62
63
Dalam
penelitiannya,
Pavlov
juga
mengemukakan bahwa anjing yang berliur saat
dibunyikan bel, juga akan mengalirkan air liur
(meskipun tidak terlalu banyak) saat mendengar
bunyi buzzer (bel elektronik) dan bunyi sinyal. Hat
tersebut menunjukkan bahwa anjing telah melakukan
generalisasi bunyi bel dengan bunyi-bunyian lain
sehingga bunyi-bunyian yang lain pun dapat
memunculkan
respon
bersyarat
(Conditioned
response - CR).
65
69
Dengan penemuannya Pavlov meletakkan dasardasar Behaviorisme, sekaligus meletakkan dasardasar bagi penelitian-penelitian mengenai proses
belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar.
Bahkan Amerika Psychological Association (A.P.A.)
mengakui bahwa Pavlov adalah orang yang terbesar
pengaruhnya dalam psikologi modern di samping
Freud.
PEMBIASAAN KLASIK DALAM KELAS
70
71
diamati dari luar. Respon ini ada yang positif dan ada
pula yang negatif. Respon positif terjadi sebagai
akibat ketepatan seseorang melakukan respon
(mereaksi) terhadap stimulus yang ada, dan tentunya
yang sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan
respon negatif adalah apabila seseorang bereaksi
justru sebaliknya dari yang diharapkan oleh pemberi
rangsangan. Kempat, adalah masalah penguatan
(reinforcement). Unsur ini datangnya dari pihak luar
kepada seseorang yang sedang melakukan respon.
Apabila respon telah benar, maka perlu diberi
penguatan agar orang tersebut merasa adanya
kebutuhan untuk melakukan respons seperti tadi lagi.
Seorang anak kecil yang sedang mencoret-coret buku
kepunyaan kakaknya, tiba-tiba dibentak dengan
kasar, bisa terkejut bahkan bisa menderita
guncangan sehingga ia tidak akan mencoret-coret
buku lagi. Bahkan kemungkinan yang paling jelek di
kemudian hari barangkali ia akan benci terhadap
setiap yang namanya tulis menulis. Hal ini adalah
bentuk penguatan yang salah. Barangkali akan lebih
baik apabila cara melarangnya dengan kata-kata
yang tidak membentak. Dengan demikian si anak
akan merasa dilarang menulis, dan itu namanya anak
diberi penguatan positif sehingga ia merasa perlu
untuk melakukan coretan seperti tadi, tapi di tempat
lain. Setiap kali seorang siswa mendapat nilai A pada
mata pelajaran matematika, ia mendapat pujian dari
73
74
pembelajaran
akademis.
Beberapa
contoh
pengkondisian klasik dalam kelas. Contoh yang tidak
diinginkan oleh semua orang yaitu seorang pelajar
takut atau benci sekolah setelah mengalami
pengalaman menakutkan di sekolah. Atau contoh lain
yang diinginkan. Ketika seorang siswa sering
mengalami keberhasilan di sekolah, maka mereka
mungkin akan memberikan respon pada tugas belajar
baru dengan penuh percaya diri bukan gelisah. Siswa
yang relatif berhasil dalam pembelajaran aljabar
biasanya akan menghadapi subyek baru seperti
geometri dengan sikap yang lebih santai. Sebaliknya
siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran
aljabar akan berkeringat dingin ketika meghadapi
pelajaran geometri.
13
75
76
Penyamarataan
stimulus
(stimulus
generalization) mengacu pada proses respon yang
dikondisikan (conditioned response) berpindah ke
perangsang lain yang mirip dengan ransangan
yang dikondisikan yang asli. Contoh, dalam Islam
diajarkan bahwa ketika orang membaca al-Quran
maka yang mendengarkan harus diam, maka
ketika kita ada suasana berisik lalu terdengar orang
membaca al-Quran maka kita cendrung diam
untuk mendengarkan bacaan tersebut dengan
khusu.
14
77
2) Diskriminasi (discrimination)
15
78
3) Ekstingsi (extinction)
79
80
tersebut
BAB III
JOHN B. WATSON
John
Broadus
Watson
dilahirkan di Greenville pada
tanggal 9 Januari 1878 dan
wafat di New York City pada
tanggal 25 September 1958.
Ia menamatkan pendidikannya
dalam
bidang
psikologi
hewan,
di
Universitas
Chicago, di bawah asuhan
seorang professor dari aliran
fungsionalis. Watson adalah
pendiri Behaviorisme. Pada tahun 1908 ia pindah dari
Universitas Chicago ke Universitas John Hopkins di
Kota Baltimore untuk menjabat guru besar dalam
psikologi. Disini ia memimpin laboratorium psikologi
dan penyelidikan mula-mula juga mengenai psikologi
hewan, akan tetapi akhirnya juga menyelidiki
perbuatan-perbuatan manusia.
Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam
psikologi eksperimental dan psikologi komparatif di
John Hopkins University di Baltimore dan sekaligus
menjadi direktur laboratorium psikologi di universitas
81
83
menetapkan dasar
behaviorisme:
konsep
utama
dari
aliran
84
Brown, 2000:80
85
86
87
17
88
Eksperimen Watson
Pendekatan
baru
dari
Watson
menolak
keberadaan kesadaran. Dia mengatakan bahwa
emosi adalah RANGSANGAN lingkungan dan
RESPONS dari dalam diri yang dapat diukur. Seperti
denyut nadi, pernapasan dan wajah yang memerah.
John B Watson adalah psikolog dari Amerika
yang pada awalnya menekuni prilaku binatang,
namun kemudian juga meneliti prilaku manusia. Dia
berpendapat bahwa manusia lahir dengan memiliki
reaksi reflek dan emosional terhadap cinta dan
amarah. Prilaku-prilaku lain diperolehnya dengan
membiasakan adanya stimulus dan respon. Pada
penelitiannya,
Watson
menunjukkan
adanya
Classical Conditioning.
Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk
tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya
rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah diamati
dan diketahui maka gerak balas pun dapat
89
90
Albert
tersentak,
tersungkur
dan
menelungkupkan mukanya ke atas kasur. Proses ini
diulangi, kali ini Albert tersentak, tersungkur, dan
mulai bergetar ketakutan. Seminggu kemudian, ketika
tikus diberikan kepadanya, Albert ragu-ragu dan
91
93
Melalui
eksperimen
ini,
John
Watson
membuktikan bahwa rasa takut bisa dikondisikan atau
dibuat. Saat Albert bermain dengan putih tikus
tersebut,
dibunyikanlah
bel/bunyi
yang
memekakakkan telinga yang membuat Albert kaget
dan takut. Setelah tujuh kali pemasangan tikus putih
bunyi, Albert menunjukkan rasa takut pada tikus
tersebut bahkan saat tidak ada bunyi yang
memekakkan telinga. Rasa takut itu kemudian
digeneralisasikan terhadap kelinci, anjjing, dan jaket
kulit. Eksperimen yang dilakukan pada tahun 1920 ini
pada saat ini dianggap melanggar kode etik. Watson
telah membuat Albert takut pada benda yang berbulu
yang mana ketakutan ini mungkin akan terus dialami
setelah eksperimen berakhir.
94
disebabkan
oleh
pembatasan
gerakan
95
dan
kekuatan
denyut
jantung
96
Perncernaan berhenti;
11.
Kelenjar adrenal mengalirkan hormone
adrenalin ke dalam darah dengan akibat jantung
berdebar lebih cepat, liver mengalirkan gula ke
dalam darah untuk tenaga otot, dan meningkatkan
kemampuan darah untuk mengental dengan cepat.
Pandangan utama Watson:
98
adalah observation,
verbal reports;
conditioning,
testing,
dan
99
102
BAB IV
PENGKONDISIAN OPERAN
(OPERANT CONDITIONING)
Burhuss Frederic Skinner lahir
pada tanggal 20 Maret 1904 di
sebuah kota kecil bernama
Susquehanna, Pennsyl-vania.
Ayahnya
adalah
seorang
penga-cara dan ibunya adalah
seorang ibu rumah tangga
yang baik. Ia mere-fleksikan
tahun-tahun
awal
kehidupannya sebagai suatu
masa dalam lingkungan yang stabil, di mana belajar
sangat dihargai dan disiplin sangat kuat. Skinner
mendapat gelar BA-nya dalam sastra bahasa inggris
pada tahun 1926 dari Presbyterian - founded
Humilton College. Setelah wisuda, ia menekuni dunia
tulis menulis sebagai profesinya selama dua tahun.
Pada tahun 1928, ia melamar masuk program pasca
sarjana psikologi Universitas Harvard. Ia memperoleh
MA pada tahun 1930 dan Ph.D pada tahun 1931.
Pada tahun 1945, dia menjadi kepala departemen
psikologi Universitas Indiana. Kemudian 3 tahun
kemudian, tahun 1948, dia diundang untuk datang
lagi ke Universitas Harvard. Di Universitas tersebut
103
18
19
20
21
22
104
kunci
untuk
Burhus
Frederic
Skinner
(1904-1990)
berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh
behavioris dengan pendekatan model instruksi
langsung (directed instruction) dan meyakini bahwa
perilaku
dikontrol
melalui
proses
Operant
Conditioning. Gaya mengajar guru dilakukan dengan
beberapa pengantar dari guru secara searah dan
dikontrol guru melalui pengulangan (drill) dan latihan
(exercise).
Operant Conditioning
105
106
tindakan anak,
melakukannya.
sehingga
anak
semakin
sering
107
108
24
Eksperimen I
24
Penelitian
Skinner
menyimpang
dari
norma
penelitian psikologi kontemporer dengan beberapa cara:
Pertama, Skinner terfokus pada event perilaku yang
paling sederhana. Kedua, dia bersikeras bahwa kondisi
eksperimen dikontrol dan respon subjek direkam secara
otomatis. Dan ketiga, dia membuat studi intensif pada
satu subjek individu daripada meneliti sebuah
kelompok. Bagi Skinner, tujuan psikolog adalah untuk
mengontrol perilaku individu. Peneliti yang bekerja
dengan sejumlah besar binatang perlu memperhatikan
variabel tak terkontrolnya sepanjang hal ini tersebar
secara acak. Namun Skinner percaya bahwa seperti
halnya variabel lain, variabel tak terkontrol juga harus
dipelajari. Jika kita ingin mengontrol perilaku, kita juga
harus mngetahui variabel apa sajakah yang tidak
terkontrol tersebut agar dapat dikontrol juga.
109
ia
110
111
Hal
di
atas
menunjukkan
penjadwalan
continuous reinforcement, yaitu penjadwalan dalam
hal tiap kali respon yang benar diberi penguat.
Dengan hal tersebut akan didapatkan perilaku yang
diinginkan.
Jika
kita
berhentikan
pemberian
penguatan (makanan) kapan saja, maka perilaku
mematuk akan menurun dan lama-kelamaan
menghilang. Namun kita juga dapat terus memberi
makanan sebagai penguat dengan waktu yang tidak
ditentukan (occasionally). Kita dapat memberi
makanan dalam jadwal fixed interval, misalnya tiap 5
detik sekali. Atau kita juga dapat menggunakan
variable interval, dengan memberi makanan dalam
interval waktu yang acak dengan rata-rata yang tetap.
Jadi kita dapat memberi penguatan pada merpati
setelah 3 detik, kemudian setelah 6 detik, kemudian
setelah 4 detik, dan seterusnya, dengan interval ratarata sekitar 5 detik.
Laboratorium Skinner
115
2. Magazine training
116
3. Lever pressing
117
118
119
Conditioning
=
Respondent
(=Classical Conditioning) adalah
yang
menekankan
pada
stimulus untuk menimbulkan
diinginkan.
dengan
perbedaan
antara
121
122
Tunggu sampai
muncul;
perilaku
yang
diinginkan
123
Reber
menyebutkan bahwa yang dimaksud
dengan Operant adalah sejumlah perilaku yang
membawa efek yang sama terhadap lingkungan.
Respons dalam Operant Conditioning terjadi tanpa
didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang
ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer itu sendiri pada
dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan
kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu,
namun tidak sengaja diadakan sebagai pasangan
stimulus lainnya seperti dalam Classical Conditioning.
25
124
125
Skinner memiliki
membangun teorinya:
tiga
(perilaku
memiliki
hukum
Behavior can
diramalkan)
predicted
(perilaku
dapat
Behavior
tertentu)
126
is
lawful
be
asumsi
dasar
dalam
Behavior
dikontrol)
can
be
controlled
(perilaku
dapat
127
128
131
133
26
KONSEKUENSI
Siswa
Guru memuji
mengajukan
siswa
pertanyaan yang
bagus
26
PERILAKU
YANG AKAN
DATANG
Siswa
mengajukan
lebih banyak
pertanyaan yang
134
bagus
135
Pengutan negatif
PERILAKU
Siswa
menyerahkan
tugas pada
waktunya
KONSEKUENSI
Guru berhenti
mengkritik
siswa
Hukuman
PERILAKU
Siswa menyela
(interupsi) guru
KONSEKUENSI
Guru menegur
(mengomeli)
siswa
PERILAKU
YANG AKAN
DATANG
Terjadi
peningkatan
penyerahan
tugas sesuai
waktu
PERILAKU
YANG AKAN
DATANG
Siswa berhenti
menyela
(interupsi) guru
136
28
137
DAN
PEMBENTUKAN
PERILAKU
138
139
organisme
itu
sendiri.
Contohnya,
dengan
menggunakan fixed ratio, kita dapat menguatkan
perilaku tiap 10 patukan, 20 patukan, atau berapapun
angka dari merpati tersebut. Dengan jadwal variable
ratio, jika kita beri penguat rata-rata tiap 5 patukan,
maka kita beri penguat pada patukan ke-3, patukan
ke-8, dst.
141
142
143
1.Penggunaan Penguatan
30
144
145
146
32
147
2.Jenis-Jenis Penguat
33
148
Skinner
berikut;
mengakatagorikan
penguat
sebagai
Penguat
utama
adalah
penguat
yang
mempengaruhi perilaku tanpa perlu belajar:
makanan, minuman, seks. Ini disebut penguat
alami
34
149
Primer
(utama)
Jenis
1. Biologis (alami)
Penggunaan
makanan,
minuman,
kesenangan
indrawi.
b. proximity
d. hak-hak
istimewa
Sekunde 1. sosial
r
a. ekspresi wajah Mengerutkan dahi, senyum
c. kata-kata
2. aktivitas
Secara
umum
pujian
a. kesenangan
Main game setelah
atau perilaku
melengkapi tugas sekolah
dengan
frekwensi tinggi
a. tanda-tanda
b. skor-skor
c. sesuatu yang
dapat
digunakan
3.Jadwal penguatan
Skinner
mengidentifikasi
dua
macam
penguatan yaitu penguatan berjangka (Interval
150
35
151
152
Psychology
(New
York:
153
154
Tipe
Fixed
Ratio
(FR)
Rasio
tetap
Makna
Penguatan tergantung
pada sejumlah respon
terbatas-contoh:
setiap respon
kesepuluh
Aktivitas berjalan
lambat setelah
penguatan dan
kemudian cepat
Variable
Sejumlah respon
Aktivitas yang paling
Ratio (VR) dibutuhkan untuk
besar dari semua
sejumlah penguatan, hasil jadwal
misalnya 10 respon,
pengu-atan; 5 respon,
penguatan
Fixed
Interval
(FI)
37
Penguatan tergantung
pada faktu yang telah
ditetapkan contoh:
setiap tiga puluh detik.
Aktivitas meningkat
karena semakin
dekatnya batas waktu
(contoh: siswa harus
155
Variable
Interval
(VI)
Waktu antara
penguatan berubahubah
menye-lesaikan tugas
pada waktunya)
Aktifitas tetap yang
berkesudahan
156
157
158
159
1. Jadwal hukuman
2. Intensitas hukuman
40
162
3. Sumber penguatan
5. Pengunduran hukuman
6. Variasi hukuman
164
Contingency Contracting
165
166
167
168
44
169
170
171
47
48
172
demikian
tak
173
Hill, 2002
P. Alberto dan Troutman, Applied behavio analysis for
teachers (Englewood Cliffs: Merrill, 1999,).
174
1)
175
53
176
177
2)
Menjadikan Penguat Kontingen dan Tepat
Waktu
180
4).
Menggunakan Perjanjian.
Hackenberg, 2000
Lee dan Belfiore, 1997
181
182
Prompt
183
Shaping
Chance, 2003
185
3.
186
stimulus
yang
tidak
disukai
Dalam penguatan diferensial, guru memperkuat perilaku yang lebih tepat atau yang tidak
sesuai dengan apa yang dilakukan anak. Misalnya,
guru mungkin lebih memperkuat aktivitas be1ajar
anak di komputer ketimbang bermain game, atau
memperkuat perilaku sopan, atau anak yang duduk
tenang ketimbang berlarian di kelas, atau anak
yang mengerjakan pekerjaan rumah tepat pada
waktunya.
Menghentikan Penguatan (Pelenyapan)
187
dengan
menegurnya,
mengancamnya,
atau
membentak murid. Banyak guru kesulitan untuk
mengetahui apakah mereka telah memberi
perhatian terlalu banyak pada perilaku tidak tepat.
Salah satu strategi yang bagus adalah meminta
seseorang mengobservasi kelas Anda beberapa
kali dan menggambarkan pola penguatan yang
Anda berikan pada murid Anda. Jika Anda
kemudian menyadari bahwa Anda terlalu banyak
memberi perhatian pada perilaku murid yang tidak
tepat, abaikan perilaku itu dan beri perhatian pada
perilaku murid yang tepat. Selalu kombinasikan
penghilangan perhatian pada perilaku tidak tepat
dengan memberi perhatian pada perilaku yang
tepat. Misalnya, ketika murid berhenti memonopoli
percakapan dalam diskusi kelompok setelah Anda
tidak memedulikannya, beri murid perhatian pada
perilaku tepat yang dilakukan murid itu.
Menghilangkan Stimulus yang Diinginkan
Time-out
188
time-out
Anda
punya
189
190
191
64
Hyman, 1994.
Curran, dkk., 2001; Hyman, Eisenstein, Amidon, Kay,
2001.
Hyman, 1997; Hyman dan Snook, 1999
192
Hukuman
bisa
menimbulkan
rasa
takut,
kemarahan, dan penghindaran. Keprihatinan
Skinner terbesar adalah sebagai berikut: Hukuman
mengajarkan kita cara untuk menghindari sesuatu.
Misalnya, murid yang berurusan dengan guru yang
suka menghukum mungkin akan menunjukkan rasa
tidak suka kepada si guru dan tidak mau sekolah
lagi.
Ketika murid dihukum, mereka mungkin akan
marah
dan
cemas
sehingga
tidakbisa
berkonsentrasi pada tugas mereka selama
beberapa waktu setelah hukuman diberikan.
Hukuman akan mengajari murid apa yang tidak
boleh dilakukan, bukan apa yang seharusnya
dilakukan. Jika Anda membuat pernyataan
hukuman seperti Jangan, itu salah, jangan lupa
beri juga dengan umpan balik positif seperti
Sebaiknya lakukan ini saja.
193
65
Maag, 2001
194
195
EVALUASI
Schunk, 2000
196
197
BAB V
KONEKSIONISME THORNDIKE
(THORNDIKES CONNECTIONISM)
Edward Lee Thorndike lahir pada
tanggal 31 Agustus 1874 di
Williamsburg, Massachusetts, dan
meninggal pada tanggal 10
Agustus 1949 di Montrose, New
York.
Thorndike
berprofesi
sebagai
seorang pendidik dan psikolog
yang berkebangsaan Amerika. Thorndike mendapat
gelar sarjananya dari Wesleyan University di
Connecticut pada tahun 1895, dan master dari
Hardvard pada tahun 1897. ketika disana, dia
mengikuti kelasnya Williyams James dan merekapun
cepat menjadi akrab. Dia menerima bea siswa di
Colombia, dan mendapatkan gelar PhD-nya tahun
1898. Kemudian dia tinggal dan mengajar di
69
Columbia sampai pensiun pada tahun 1940.
Awal karir Thorndike dibidang psikologi dimulai
saat ia tertarik terhadap pada buku William James
69
198
- learning theory
- educational practice
- verbal behavior
- comparative psychology
- intelligence testing
- nature-nurture problem
- transfer of learning
- application
of
quantitatives
sociopsychological problems
measures
to
200
201
yang
di
Kemukakan
Edward
Lee
202
71
203
205
Puzzle box
206
207
secara mekanis.
Dari percobaan ini Thorndike
menemukan hukum-hukum belajar sebagai berikut:
72
Suryobroto, 1984.
208
jahit-menjahit,
maka
ia
akan
cenderung
mengerjakannya. Apabila hal ini dilaksanakan, ia
merasa puas dan belajar menjahit akan
menghasilkan prestasi memuaskan.
Menurut Thorndike, ada beberapa kondisi
yang akan muncul pada hukum kesiapan ini,
diantaranya:
a. jika ada kecenderungan untuk bertindak dan
orang mau melakukannya, maka ia akan merasa
puas. Akibatnya, ia tak akan melakukan tindakan
lain.
209
tindakan akan menjadi lebih kuat karena latihanlatihan, tetapi akan melemah bila koneksi antara
keduanya tidak dilanjutkan atau dihentikan. Prinsip
menunjukkan bahwa prinsip utama dalam belajar
adalah ulangan. Makin sering diulangi, materi
pelajaran akan semakin dikuasai.
212
215
216
Hergenhahn
(1988)
menyatakan
bahwa
Thorndike percaya pengajaran yang baik dimulai
dengan pengetahuan yang ingin diajarkan oleh guru
73
73
217
(stimulus). Anda juga harus mengidentifikasi responrespon yang ingin ingin dikaitkan dengan stimulus,
dan pemilihan waktu oleh pemuas yang tepat.
Thorndike berkata maka pertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Pertimbangkan lingkungan siswa;
a.
b.
Hukum
response)
Reaksi
Bervariasi
(multiple
218
c.
d.
e.
219
220
221
BAB VI
224
225
ketika
murid
belajar,
mereka
dapat
merepresentasikan
atau
mentransformasi
pengalaman mereka secara kognitif. Ingat bahwa
dalam pengkondisian operan, hubungan terjadi hanya
antara pengalaman lingkungan dengan perilaku.
Bandura mengembangkan model determinisme
resiprokal yang terdiri dari tiga faktor utama: perilaku,
person/kognitif, dan lingkungan. Ketiga faktor ini
merupakan faktor-faktor yang bisa saling berinteraksi
untuk memengaruhi pembelajaran: Faktor lingkungan
memengaruhi perilaku, perilaku mempengaruhi
lingkungan,
faktor
person
(orang/kognitif)
memengaruhi perilaku, dan sebagainya. Bandura
menggunakan
istilah
person,
tetapi
kita
memodifikasinya menjadi person (cognitive) karena
banyak faktor orang yang dideskripsikannya adalah
faktor kognitif. Faktor person Bandura yang tak punya
kecenderungan kognitif terutama adalah pembawaan
personalitas dan temperamen.
226
76
227
77
Jihan belajar
program
baru-baru ini
percontohan
228
Program
keterampilan-belajar
ini
berhasil
meningkatkan perilaku akademik banyak murid di
kelas Jihan. Perilaku akademik yang meningkat ini
memicu sekolah untuk mengembangkan program
itu sehingga semua murid di sekolah itu bisa turut
serta.
78
229
230
Pengamatan
terhadap
modelmodel
dapat
memperkuat atau memperlemah respon yang ada;
Pengamatan terhdap modelmodel dapat dapat
menyebabkan kemunculan kembali respon sudah
dilupakan.
231
81
A. Bandura, D. Ross, dan S. Ross, Imitation of filmmediated aggressive models, Journal of Abnormal and
Social Psychology, 66 (1963) 3-11
Bahkan sekarang (2008) sudah ada model program
penanganan masalah anak yang disiarkan setiap hari
Ahad jam 16.00. di Metro TV dengan nama Nani 911,
dan sudah diterbitkan bukunya dengan judul Nani 911
serta buku yang berjudul Smart discipline
menanamkan disiplin dan menumbuhkan rasa percaya
diri pada anak oleh Larry J. Koenig diterbitkan oleh
Gramedia, 2003.
232
Pembelajaran Observasional
82
83
233
234
235
236
237
1) Perhatian (attention)
238
Psychology
(New
York:
2) Ingatan (retention)
85
86
239
3) Proses peniruan
processes)
gerak
(motor
reproduction
87
240
241
Walaupun
siswa
mendapatkan
dan
mempertahankan
kemampuan
untuk
memperagakan perilaku yang dimodelkan, bahwa
perilaku atau tugas tidak akan diperagakan jika
hanya kondisi dalam keadaan baik. Contoh: Jika
penguatan sebelumnya dibarengi dengan perilaku
yang mirip maka individu cendrung melakukannya
lagi,
tetapi
penguatan
yang
seolaholah
mengalaminya sendiri (dengan mengamati model
yang diperkuat) dan penguatan sendiri (mendapat
kepuasan dengan perilaku sendiri) juga merupakan
88
penguat manusiawi yang sangat kuat.
Sering kali anak memerhatikan apa yang dikatakan
atau dilakukan model, menyimpan informasi dalam
memori, dan memiliki kemampuan gerak untuk
meniru tindakan model, namun tidak termotivasi
untuk melakukannya. Ini tampak dalam studi
boneka Bobo ketika anak yang melihat model
dihukum tidak mereproduksi atau meniru tindakan
agresif si model. Tetapi, setelah mereka diberi
insentif atau penguat (stiker atau jus buah), mereka
89
melakukan apa yang dilakukan model.
88
89
242
90
243
FAKTOR-FAKTOR
YANG
BELAJAR OBSERVASI
BERPROSES
DALAM
2.
3.
4.
244
Lebih
lanjut
menurut
Bandura
(1982)
penguasaan skill dan pengetahuan yang kompleks
tidak hanya bergantung pada proses perhatian,
retensi, motor reproduksi dan motivasi, tetapi juga
sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang berasal
dari diri pembelajar sendiri yakni sense of self
Efficacy dan self regulatory system. Sense of
self efficacy adalah keyakinan pembelajar bahwa ia
246
247
92
248
249
250
251
keluhan atau gangguan somatic lainnya. Selfefficacy biasanya ditandai oleh rendahnya tingkat
stress dan kecemasan sebaliknya self-efficacy
yang rendah ditandai oleh tingkat stress dan
kecemasan yang tinggi pula.
Perasaan yang kuat biasanya memiliki performansi
yang lebih rendah; ketika pengalaman seseorang
menunjukkan ketakutan yang hebat, kecemasan
yang sangat atau rasa stres mencapai puncaknya.
Mereka memiliki kecendrungan pengharapan akan
efficacy yang rendah. Individu lebih mengharapkan
akan berhasil jika tidak mengalami gejolak daripada
jika mereka menderita tekanan, goncangan dan
kegelisahan yang mendalam.
253
95
254
a. Pilihan perilaku
b. Pilihan karir
d. Kualitas usaha
255
256
b.
c.
257
d.
mempunyai
mereka.
kemampuan
yang
sama
dengan
96
I. Struktur Kepribadian
Menurut
teori
social-cognitive,
struktur
kepribadian individu terdiri dari empat konsep utama
yaitu
competencies-skills,
belief-expectancies,
Evaluative standards, dan personal goal.
a. Compentencies-skills
96
259
b. Belief-expectancies
Sebuah
pemikiran
melibatkan
beliefs
mengenai seperti apa dunia yang sesungguhnya
dan seperti apa masa depan. Ketika beliefs
diarahkan pada masa depan maka disebut dengan
expectancies. Ekspektansi terhadap masa depan
merupakan
hal
utama
yang
menentukan
bagaimana kita bertingkah laku. Individu memiliki
ekspektansi pada tingkah laku yang diterima oleh
orang, reward dan punishment yang mengikuti
tingkah laku tertentu, serta kemampuan individu
untuk mengatasi stres dan tantangan. Inti dari
kepribadian adalah pada perbedaan cara dimana
manusia sebagai individu yang unik menerima
suatu
situasi,
mengembangkan
ekspektansi
mengenai keadaan yang akan datang, dan
menampilkan perbedaan pola perilaku sebagai
hasil dari perbedaan persepsi dan ekspektansi
tersebut. Sama halnya dengan kompetensi,
ekspektansi
yang
dimiliki
individu
bersifat
kontekstual.
Bandura (1997, 2001, dalam Pervin, Cervone,
& John, 2005) telah menekankan bahwa
ekpektansi
manusia
mengenai
kemampuan
performanya menjadi kunci dalam prestasi manusia
dan
kesejahteraannya.
Bandura
mengacu
260
ekspektansi tersebut sebagai persepsi dari selfefficacy. Perceived self-efficacy kemudian mengacu
pada persepsi seseorang terhadap kemampuan
yang dimilikinya untuk bertindak dalam situasi yang
akan datang. Persepsi self-efficacy menjadi penting
karena mempengaruhi keberhasilan seseorang.
Goal
atau
tujuan
berkaitan
dengan
kemampuan individu untuk mengantisipasi masa
depan dan untuk memotivasi dirinya sendiri.
Adanya tujuan dalam hidup dapat mengarahkan
individu untuk membuat prioritas, mengabaikan
pengaruh-pengaruh sementara dan mengorganisasi
tingkah laku selama periode waktu tertentu. Goal
bukan suatu sistem yang kaku, melainkan individu
dapat memilih tujuannya tergantung dari apa yang
dinilai paling penting bagi dirinya saat itu,
kesempatan apa yang tersedia di lingkungan dan
penilaiannya terhadap self-efficacy dalam mencapai
tujuan, sesuai dengan tuntutan lingkungan.
d. Evaluative standards
261
262
263
264
265
98
98
266
Penilaian
dari
self-efficacy berpengaruh
terhadap pilihan aktivitas dan kondisi kita yaitu kita
mempu menghindari dari apa yang kita takutkan akan
melampui kemampuan kita, meskipun kita mampu
melakukan aktifitas tersebut. Self-efficacy juga
mampu menaksir pengaruh kualitas perilaku dan
ketekunan kita dalam menghadapi tugastugas sulit.
267
3. Bagaimana
caranya
anda
menceritakan,
menunjukkan, dan mendorong mereka untuk
memvisualisasikan perilaku yang diinginkan?
4. Apakah pelajaran berkualitas sehingga
memperbaiki self-efficacy siswa?
akan
268
Schunk, 1996
269
Schunk, 1996
270
271
272
terhadap
perilaku,
dan
behaviorisme,
yang
menekankan pada teknik mengubah perilaku.
Pendekatan perilaku kognitif berusaha mengubah
miskonsepsi murid, memperkuat keahlian mereka
dalam menangani sesuatu, meningkatkan kontrol diri,
103
dan mendorong refleksi diri yang konstruktif.
273
menyusun
memikirkan
rencana
apa
yang
untuk
hams
cemas.
Aku
cukup
274
keras,
aku
mungkin
bisa
275
Poster 1
Saat Mendengar
Poster 3
Saat Bekerja
1.
Apa kerja saya sudah
cukup cepat?
2.
Berhenti melirik pacar dan
kembali bekerja.
276
Poster 2
Saat Merencanakan
Poster 4
Saat Mengecek
3.
Berapa lama waktu yang
tersisa?
5.
Ini sulit tapi saya bisa
mengatasinya
4.
Apa saya perlu berhenti
dan memulai lagi?
277
Pembelajaran
Regulasi
Diri. Pembelajaran
regulasi diri adalah memunculkan dan memonitor
sendiri pikiran, perasaan, dan perilaku untuk
278
strategi
106
279
280
281
KONTEKS STUDI
SELFEFFICACY
282
mereka
283
284
285
286
111
287
288
kognitif
sosial
untuk
289
290
291
BAB VII
CONDITIONS OF LEARNING
ROBERT GAGNE
292
293
294
295
4.
5.
6.
7.
8.
9.
belajar
belajar
menyediakan
semantik),
pemandu
belajar
(pengkodean
pemantapan
(generalisasi).
perhatian
dan
transfer
297
dalam
teori
belajar
298
2). pemahaman;
3). pemerolehan;
4). penyimpanan;
299
(5) sikap.
300
1.
2.
3.
Fase
Receiving
the
stimulus
situation
(apprehending), merupakan fase seseorang
memperhatikan
stimulus
tertentu
kemudian
menangkap artinya dan memahami stimulus
tersebut untuk kemudian ditafsirkan sendiri dengan
berbagai cara. Misalnya golden eye bisa
ditafsirkan sebagai jembatan di amerika atau
sebuah judul film. Stimulus itu dapat spontan
diterima atau seorang Guru dapat memberikan
stimulus agar siswa memperhatikan apa yang akan
diucapkan.
Fase Stage of Acquition, pada fase ini seseorang
akan dapat memperoleh suatu kesanggupan yang
belum diperoleh sebelumnya dengan menghubunghubungkan informasi yang diterima dengan
pengetahuan sebelumnya. Atau boleh dikatakan
pada fase ini siswa membentuk asosiasi-asosiasi
antara informasi baru dan informasi lama.
Fase storage/retensi adalah fase penyimpanan
informasi, ada informasi yang disimpan dalam
jangka pendek ada yang dalam jangka panjang,
melalui pengulangan informasi dalam memori
jangka pendek dapat dipindahkan ke memori
jangka panjang.
302
303
tersebut
dapat
TAKSONOMI GAGNE
305
2)
Kapabilitas
informasi
verbal
merupakan
kemampuan untuk mengkomunikasikan secara
lisan pengetahuannya tentang fakta-fakta. Informasi
verbal diperoleh secara lisan, membaca buku dan
sebagainya. Informasi ini dapat diklasifikasikan
sebagai fakta, prinsip, nama generalisasi. Belajar
informasi verbal merupakan kemampuan yang
dinyatakan, seperti membuat label, menyusun
fakta-fakta, dan menjelaskan. Kemampuan/unjuk
kerja dari hasil belajar, seperti membuat
pernyataan, penyusunan frase, atau melaporkan
informasi.
(2)
Belajar stimulus respon (stimulus responselearning)
307
(3)
308
(4)
Belajar
association)
rangkaian
verbal
(verbal
(5) Belajar
learning)
memperbedakan
(discrimination
(6)
Belajar
learning)
Pembentukan
Konsep
(concept
310
(7)
(8)
Belajar
solving)
memecahkan
masalah
(problem
311
3)
4)
Attitude (perilaku)
312
pembelajar
menjadi
independent tinker.
self
learner
dan
5) Sikap
6) Keterampilan Motorik
313
Dalam praktik pembelajaran pada anak, urutanurutan kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan dapat
terjadi sebagian saja atau semuanya.
Menurut Gagne, sasaran pembelajaran adalah
kemampuan. Yang dimaksudkan kemampuan di sini
adalah hasil belajar berupa perilaku yang bisa
dianalisis. Sasaran belajar yang dikemukakan Gagne
314
Menurut
Gagne,
pemecahan
masalah
merupakan tipe belajar yang tingkatnya paling tinggi
dan kompleks dibandingkan dengan tipe belajar
dimulai prasyarat yang sederhana, yang kemudian
meningkat pada kemampuan kompleks. Konsep baru
terbentuk karena adanya pemahaman terhadap
konsep sebelumnya, untuk itu akan lebih baik jika
rangkaian belajar itu dimulai dari prasyarat yang
sederhana, kemudian meningkat pada kemampuan
yang kompleks.
315
316
Siswa harus memberikan perhatian pada bagianbagian yang esensial dari suatu kejadian
instruksional, jika belajar akan terjadi. Misalnya,
siswa memperhatikan aspek-aspek yang relevan
tentang apa yang ditunjukkan guru, atau tentang
ciri-ciri utama dari suatu bangun datar. Guru dapat
memfokuskan perhatian terhadap informasi yang
penting, misalnya dengan berkata: Perhatikan
kedua bangun yang Ibu katakan, apakah ada
perbedaannya. Terhadap bahan-bahan tertulis
dapat juga melakukan demikian dengan menggarisbawahi kata, atau kalimat tertentu, atau dengan
memberikan garis besarnya untuk setiap bab.
317
318
6. Fase Generalisasi
7. Fase Penampilan
319
Kejadian-kejadian Instruksi
Berdasarkan analisisnya tentang kejadiankejadian belajar, Gagne menyarankan kejadiankejadian instruksi. Menurut Gagne, bukan hanya guru
yang dapat memberikan instruksi. Kejadian-kejadian
belajarnya dapat juga diterapkan baik pada belajar
penemuan, atau belajar di luar kelas, maupun belajar
dalam kelas. Tetapi kejadian-kejadian instruksi yang
dikemukakan Gagne ditunjukkan pada guru yang
menyajikan suatu pelajaran pada sekelompok siswasiswa. Kejadian-kejadian instruksi itu adalah:
320
321
3. Mengarahkan Perhatian
322
323
Dalam belajar konsep dapat diberikan contohcontoh dan noncontoh-noncontoh. Bila suatu aturan
yang
akan
diajarkan,
maka
siswa-siswa
seharusnya sudah memahami dahulu konsepkonsep yang merupakan komponen-komponen
pembentuk aturan itu. Jadi, kalau para siswa akan
mempelajari dalil Pythagoras, bahwa Kuadrat sisi
miring sama dengan jumlah kuadrat sisi siku-siku,
maka siswa harus sudah memahami konsep sisi
miring dan konsep sisi siku-siku. Dalam belajar
penemuan, bimbingan dapat diberikan dalam
bentuk penyediaan bahan-bahan dan isyaratisyarat untuk membimbing para siswa ke arah
keberhasilan.
6. Melancarkan Retensi
324
325
327
BAB VIII
328
329
331
332
Mirip
dengan
BF
Skinner,
Clark
Hull
menekankan pentingnya penguatan, karena belajar
adalah untuk mengambil tempat. Penguatan berhasil
karena mengakibatkan pengurangan penurunan.
Dengan demikian, konsep drive dan pengurangan
menjadi aspek yang penting dari teori Hull. Dia
dianggap sebagai organisme pada lingkungan yaitu
prediksi, atau tanggapan sementara yang telah
diketahui organisme output.
Sistem ilmiah Clark Hull sangat baik dilihat
sebagai kegagalan, yang telah membawa kepada
kognitif revolusi di tahun 1960, dan sebagai pelopor
ke alam kognitif psikologi dari pengolahan informasi
dan pendekatan intelijensi buatan. Kerja Hull juga
telah dianggap baik sebagai usaha yang mulia untuk
menetapkan standar yang tinggi untuk psikologi
334
336
116
337
V : intensitas stimulus
D : dorongan (motivasi)
K : nilai reinforcement
118
338
Teori
ini,
terutama
setelah
Skinner
memperkenalkan teoriny, ternyata tidak banyak
dipakai dalam dunia praktis, meskipun sering
digunakan dalam berbagai eksperimen dalam
119
laboratorium.
http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/behavioris
me.html
339
340
Hypothetico-deductive theory
121
341
yang
lebih
343
Kritikan
122
344
BAB IX
345
346
347
349
ini
diperoleh
melalui
latihan.
Guthrie
juga
mengemukakan prinsip tentang pembinaan dan
perubahan kebiasaan.
Sumbangan teori Guthrie dalam pembelajaran
ialah mengenai pembinaan dan perubahan kebiasaan
(habit). Kebiasaan diartikan sebagai suatu tindak
balas yang dikaitkan dengan beberapa rangsangan
yang berbeda. Kebiasaan terbentuk karena perkaitan
antara rangsangan dengan tindak balas. Oleh karena
itu, mengubah kebiasaan dapat dilakukan dengan
mengubah
keterkaitan
itu.
Misalnya
untuk
menghilangkan kebiasaan yang tidak dikehendaki
(misalnya kebiasaan tak baik) dapat dilakukan
dengan menghilangkan kaitan antara rangsangan
dengan tindak balas.
Guthrie merasa cara terbaik untuk memecahkan
kebiasaan adalah untuk menciptakan perilaku baru
untuk menggantikan yang lama. Kebiasaan tidak
pergi atau menghilang dengan tidak digunakan atau
kurangnya latihan. Metode Guthrie untuk merubah
kebiasaan ini dianggap sebagai sebuah teori
gangguan yang terjadi ketika lupa karena
pembelajaran baru mengganggu belajar sebelumnya,
124
atau sebaliknya.
124
350
351
352
353
354
Menekankan pada
kondisikan
sebagai
perilaku;
respon-respon yang di
elemen-elemen
bawaan
127
355
356
tindakan
adalah
sekumpulan
130
membentuk suatu keterampilan.
gerakan
yang
131
357
a.
yang terpenting
(conditioning).
adalah
prinsip
persyaratan
358
359
BAB X
360
362
364
365
367
368
369
Effek
373
2. Penguat aktifitas
Saran-Saran Penggunaan
374
375
376
377
379
380
381
382
asosiasinya (1988)
menghadirkan sebuah tinjauan
strategis guna memfasilitasi penyamarataan yang
merupakan nilai khusus bagi guru. Mereka
menggambarkan dua belas strategi yaitu:
136
136
383
4. Perkenalkan siswa
pertahanan alami
pada
kemungkinan
384
Kadang-kadang
akibat
alami
tidak
dapat
diharapkan
untuk
memfasilitasi
dan
mempertahankan penyamarataan. Dalam kasus
yang demikian perlu menggunakan akibat buatan.
Sangat baik bahwa pelajar tidak dapat menentukan
dengan tepat ketika akibat itu akan tersedia.
Pengajaran skill social untuk siswa pra-sekolah
akan menjadi strategi selama pengajaran awal.
385
386
387
ANALISIS
BAHAVIOR
DALAM
388
138
389
SARAN-SARAN SKINNER
390
139
392
Educaton,
140
393