Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PERCOBAAN

NOMOR PERCOBAAN :5

JUDUL PERCOBAAN : PENGUAT COMMON COLLECTOR

(EMMITOR FOLLOWER)

NAMA PRAKTIKAN : AZIZAH WISMANINGSIH

KELAS / NIM : TE-1A / 4.31.16.0.05

TANGGAL PERCOBAAN : 26 OKTOBER 2017

PENYERAHAN LAPORAN : 2 NOVEMBER 2017

PENGAMPU : Arif Nursyaid, Drs., M.T.

LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI (D4)
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN 2017
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

1. NOMOR JOBSHEET :5
2. JUDUL : PENGUAT COMMON COLLECTOR (EMITTER

FOLLOWER)

3. TUJUAN :
Setelah melaksanakan praktikum, menyusun rangkaian, memeriksa rangkaian dan
menganalisa data diharapkan mahasiswa dapat :

a. Mengukur penguatan tegangan dari penguat ‘emitter follower ’.


b. Menentukan penguatan daya dari penguat ‘emitter follower.
4. DASAR TEORI :
Penguat dengan menggunakan transistor (BJT) dapat dirangkai dengan konfigurasi ‘common
emitter’,‘common collector ‘dan ‘common base’. Setiap konfigurasi mempunyai karakteristik
yang berbeda. Secara sederhana bentuk dasar konfigurasi tersebut dapat dilihat pada gambar
10.1. Konfigurasi common collector sering disebut juga dengan emitter follower.

OUT IN OUT

IN IN

OUT

COMMON EMITTER COMMON COLLECTOR COMMON BASE

Gambar 10.1 Konfigurasi penguat transistor.

5. ALAT DAN BAHAN :


1. Multimeter Analog merk Sanwa 1 buah
2. Multimeter Digital merk Sanwa 1 buah
3. Protoboard 1 buah
4. Resistor 680Ω,100Ω,2,10KΩ,33KΩ 1 buah
5. Transistor 2N3904 1 buah
6. Osiloskop merk Owon OS 505 28 1 buah
7. Generator Fungsi 1 buah
8. Catu daya 12 V 1 buah
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

9. Kabel penghubung secukupnya


6. LANGKAH PERCOBAAN :
1. Siapkan catu daya ( Power Supply).
2. Pastikan catu daya pada kondisi OFF dan pengatur tegangan pada posisi minimum.
3. Hubungkan catu daya dengan tegangan jala-jala.
4. Siapkan catu daya untuk mencatu rangkaian penguat.
5. Buat rangkaian seperti berikut:

Vcc = + 12 Volt

R1 22K
C3 0,1uF
C1 10 uF
2N3904
VO

C2 100 uF
Vin
R2 10K RE 680
RL 100

Gambar 10.2. Rangkaian percobaan 10, common collector

6. Dengan menggunakan analisis ekivalen dc, hitunglah terlebih dahulu berapa VB, VE,
IE dan VCE dengan menganggap hFE =  = 100 dan  = 1.

7. Pindahkan catu daya ke posisi ON dan signal generator belum dimasukkan, ukurlah
besarnya VB, VE, IE, dan VCE dengan menggunakan volt meter dan amperemeter.
8. Tentukan resistansi dinamik emitter re. Besarnya resistansi dinamik emitter re dapat
26mV
dicari dengan pendekatan re  . Sehingga re =……….
IE
9. Penguatan tegangan dapat dicari dengan pendekatan terlebih dahulu dengan
Re
persamaan Av  . Dengan Re adalah resistansi eksternal emitter untuk sinyal
Re  re
ac yang dalam hal ini adalah RE//RL = 680//100 = 87,2, maka hitunglah
penguatan dengan rumus pendekatan tersebut. Av =……

10. Impedansi input dapat dihitung dengan persamaan Zin = Rth//{( Re + re)}. Besarnya
Rth adalah R1//R2 . Dengan persamaan tersebut hitunglah impedansi input Zin.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

11. Pasang signal generator dengan masukan gelombang sinus dengan frekuensi 1 KHz
dan amplitudonya 1 Vp-p. Ukurlah tegangan masukan Vi dan keluaran Vo. Kemudian
Vo
dari pengukuran ini hitung penguatan tegangan Av  . Bandingkan hasil
Vi
perhitungan langkah 9 dengan hasil pengukuran tersebut.
12. Ukurlah beda phase antara input dan output pada frekuensi tersebut.
13. Ukurlah impedansi input rangkaian, dan bandingkan dengan hasil perhitungan
(langkah 10)
(0,707Vin max ) 2
14. Hitunglah daya input Pin dengan persamaan Pin  . Dan hitung pula
Z in
daya yang didisipasikan pada beban keluaran Pout dengan persamaan
(0,707Vout max ) 2
Pout  .
RL
15. Dengan menggunakan hasil perhitungan langkah 14 dapat dihitung penguatan daya
Pout
Ap yaitu AP  .
Pin
16. DATA PERCOBAAN :
Table 1 Pengukuran Analisis DC
Pengukuran Hasil

Vb 3V

Ve 2,7 V

Vce 7V

Ie 4 mA

Perhitungan :
 Re = 26 mV / Ie
= 26 / 4 x10^-3
= 6,5 Ohm
 Av = Re / (Re+re)
= 680 / (680 + 6,5)
= 0,99
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

 Rth = R1// R2
= 33K // 10K
= 7674,4 ohm
 Zin = 7674,4 // {100(680+100)}
= 6986,95 ohm
 Av = Vo / Vi
= 900 mV / 1000mV
= 0,9
Gambar Percobaan Av

Gambar Keterangan Sinyal Input Gambar Keterangan Sinyal Output

 Beda phase = 0̊
 Vin max = 1 V Vout max = 990 mV
Pin = (0,707 x Vin max) / Zin
= (0,707 x 1)/ 6886.95
= 7,154 x 10^-5 W
Pout = (0,707 x Vout max) / Zin
= (0,707 x 0,9)/ 6886.95
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

= 5,8 x 10^-5 W
 Ap = Pout / Pin
= 5,8 x 10^-5 W / 7,154 x 10^-5 W
= 0,8 W

17. TUGAS DAN PERTANYAAN :

A. Tugas
1. Buatlah analisis ac dengan menggunakan parameter hybrid untuk rangkaian

percobaan 10

Analisis rangkaian AC

Vb = (R2 / (R1+R2)) x Vs
= (10000 / (10000+33000)) x 12
= 2,72 V
Ve = (Re/(Re+Rc) x Vb)
= (680/ (100+680)x 2,72)
= 2,37 V
Ie = Ve / Re
= 2,37 / 680
= 3,48 mA
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

Vce = ½ x Vs

= ½ x 12

=6V

B. Pertanyaan
1. Mengacu pada gambar rangkaian percobaan, apa yang menyebabkan terjadi
perbedaan antara perhitungan tegangan bias dc dengan hasil pengukuran?
Jawab : Yang menyebabkan adanya perbedaan antara perhitungan bias DC
dengan hasil pengukuran yaitu adanya pengaruh dari kapasitor dan
resistor. Pada saat perhitungan bias DC, kapasitor dianggap open
(diabaikan). Sedangkan saat pengukuran, kapasitor terpasang dalam
rangkaian. Sehingga dengan adanya kapasitor mempengaruhi hasil
pengukuran bias DC.
2. Berapa beda phase antara input dan output pada emitter follower?
Jawab : Beda Fase yang terjadi adalah 0°
3. Buatlah rangkaian ekivalen sinyal kecil dengan menggunakan parameter hibrid, cari
data transistor dan kemudian hitung penguatan berdasarkan parameter tersebut.

4. Bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan nomor 3 di atas dan juga


perhitungan berdasarkan pendekatan. Berikan komentar anda.
Jawab : Antara hasil pengukuran dengan perhitungan terjadi perbedaan yang
disebabkan karena adanya pengaruh dari perhitungan teori ,
komponen dan alat ukur yang digunakan saat pengukuran.
18. ANALISA :
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa penguat common
collector meruapakan rangakain dimana kaki pada collector transistor digroundkan,
penguat pada common collector bernilai kurang dari satu. Pada common collector
tegangan output berbanding lurus dengan tegangan input . Pada percobaan peguat
menghasilkan 0,9 dimana Vin = 1 V dan Vout = 0,9 V. Pada penguat common
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

collector tidak terjadi perbedaan phase. Common collector menerima dua arus yaitu
arus dari basis dan arus dari emitor , dimana arus emitor itu merupakan penjumlahan
aris basis dan kolektor. Jadi common collector memiliki keuntungan dalam jumlah
arus ,yaitu arus yang lebih besar bila dibandingkan dengan konfigurasi serta memiliki
keuntungan tegangan yang hampir mendekati 0-1 dB. Hal ini berlaku untuk transistor
dengan semua nilai β dan resistor beban dengan semua nilai resistansi. Dengan
melihat polaritas tegangan sambungan PN basis emitor dan beban resistor . Dapat
dilihat jika tegangan dijumlahkan akan menjadi tegangan yang sama dengan tegangan
input , sesuai dengan hokum khirchof. Dengan kata lain tegangan output tegangan
beban akan selalu kurang dari 0,7 V dari tegangan input. Cutoff terjadi pada tegangan
input dibawah 0,7 V dan saturation terjadi pada saat tegangan input lebih besar dari
tegangaan sumber yang ditambah 0,7 V. Karena sifat yang seperti ini, dimana beban
tegangan emitor mengikuti tegangan input , sirkuit penguat common kolektor juga
dikenal sebagi tegangan pengikut atau (emmitor follower). Dengan diterapkanya
sirkuit penguat common collector ke amplifikasi sinyal AC membutuhkan input
dengan bias yang sama dalam sepanjang siklus, oleh karena itu teganan DC harus
ditambahkan ke sinyal input AC untuk menjaga transistor agar selalu dalam mode
aktif sepanjang siklus.

19. KESIMPULAN :

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa penguat
common collector merupakan rangkaian yang collectornya digroundkan. Jadi
common collector memiliki keuntungan dalam jumlah arus ,yaitu arus yang lebih
besar bila dibandingkan dengan konfigurasi serta memiliki keuntungan tegangan
yang hampir mendekati 0-1 dB. Dimana penguatnya tidak lebih dari 1 dan tegangan
input hampir sama dengan tegangan output.

Anda mungkin juga menyukai